Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EFEK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKSI BUAH TOMAT

PELAJARAN BIOLOGI

DI
S
U
S
U
N

OLEH :
DIAN HIKMAYANTI

JALAN PENDIDIKAN NO.5 MAUK KABUPATEN TANGERANG


LEMBAR PENGESAHAN
Karya Ilmiah ini telah disahkan dan di uji oleh :

Pembimbing 1 Pembimbing 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“Pengaruh Pergaulan Bebas” dengan tepat sesuai waktu yang telah ditentukan.

Penulis juga berterimakasih kepada Ibu Hj.Herlina, S.Pd selaku Guru yang telah
memberikan kepercayaannya kepada penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini

Penulis menyadari dalam penyusunan karya ilmiah ini masih terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Karena itu, penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran
yang membangun untuk perbaikan karya ilmiah selanjutnya.

Semoga apa yang ada di dalam karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi teman sekalian.
Akhir kata, penulis memohon maaf apabila ada kata-kata yang tidak berkenan. Terima kasih.

Tangerang, 22 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...........................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
KAJIAN TEORI.........................................................................................................................3
A. Pengertian Remaja.......................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
A. Pengertian Pergaulan Bebas........................................................................................5
B. Definisi Seks Bebas.....................................................................................................5
C. Seks Bebas Dikalangan Remaja..................................................................................7
D. Fase Remaja.................................................................................................................8
E. Fase Pendewasaan.......................................................................................................9
BAB IV....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Melihat berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda dan pemudi
yang terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex), disebabkan terlalu jauhnya
kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah kurangnya pemahaman
masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan wanita. Disamping itu
didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita
mengakibatkan masuknya budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.

Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan arti pergaulan bebas yang
sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan perbuatan apapun itulah yang
ada dibenak mereka semua. Salah satu contoh yang selalu dilakukan anak remaja sekarang
adalah seks bebas.

Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu karena rasa


ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka melihat adegan-
adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya.
Merekapun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan istrinya melainkan bersama
dengan pacar mereka.

Untuk itu saya mencoba mengangkat judul bahaya pergaulan bebas, agar para
pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang untuk menghindari pergaulan bebas dan tahu
dampak dari pergaulan bebas tersebut.

B. Rumusan Masalah

a. Apa Itu Remaja ?


b. Apa Pengertian Pergaulan Bebas ?
c. Apa Itu Seks Bebas ?
d. Apa Faktor Faktor Penyebab Pergaulan Dan Seks Bebas?
e. Apa Dampak Hukumnya ?
f. Apa Akibat yang di Timbulkan ?
g. Bagaimana Solusi Mencegah Pergaulan Dan Seks Bebas ?
C. Tujuan Masalah

a. Untuk memenuhi Tugas dari Pembimbing Kami


b. Untuk mengetahui Pengertian Pergaulan Bebas
c. Untuk mengetahui Pengertian Remaja
d. Untuk mengetahui Pergaulan dan Sex bebas di Kalangan Remaja
e. Untuk mengetahui Faktor Penyebab Pergaulan bebas
f. Untuk Mengetahui Akibat yang Ditimbulkan Dari Pergaulan bebas
g. Untuk Mengetahui Solusi Mencegah Pergaulan Bebas

2
BAB II

KAJIAN TEORI
A. Pengertian Remaja

Manusia selalu mengalami perubahan, baik itu perubahan yang bersifat fisik (bentuk
tubuh) maupun yang bersifat nonfisik (sifat dan tingkah laku). Masa remaja merupakan masa
yang pasti dialami oleh setiap orang. Pada masa ini, pola pikir kita mengalami peralihan darii
pola pikir yang masih bersifat kekanak-kanakan menjadi pola pikir yang lebih dewasa.
Setelah melewati masa remaja maka setiap orang akan memasuki sebuah tahapan atau fase
yang disebut dengan fase pendewasaan. Di dalam fase ini manusia mengalami perubahan
pola pikir menjadi lebih matang secara bertahap.
Pada masa remaja biasanya setiap individu masih bingung dalam menentukan siapa
sebenarnya dia (tahap pencarian jati diri) dalam artian masih mencari apa yang harus ia
lakukan dalam kehidupannya. Pada masa inilah diperlukan penanaman nilai-nilai norma yang
berlaku agar pada waktu menjalani fase pendewasaan tidak terjerumus kedalam jurang
kesalahan yang dalam.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai
tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa
atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa
remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum
memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak Menurut Sri Rumini & Siti
Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalamii perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.Masa remaja
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai
dengan 22 tahun bagi pria.
Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: masa peralihan diantara
masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa inii anak mengalami masa pertumbuhan dan
masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak
baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang
telah matang.

3
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene)
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang
mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun masa
remaja awal, 15 – 18 tahun masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun masa remaja akhir.
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu
masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan
15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21 (Deswita,2006:192).
Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat
produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan
kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan kesuksesan dalam
perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja menjadi kunci sukses dalam memasuki
tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh
sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula
yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisii
(masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia tidak mau
lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat sebagian anak-anak, tetapi dilihat
dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan
tanda-tanda dewasa.
Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat
fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental).
(Menurut Abdul, hal : 2, 2009).

4
BAB III

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan
hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga
setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi,
sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap
mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi,
kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan
norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Pergaulan bebas juga sering didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang
dari pergaulan yang benar.Pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari pergaulan diluar
batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.Padahal sebenarnya suatu pergaulan bebas bisa
membawa pengaruh positif atau pun pegaruh negatif tergantung pada individu itu sendiri.
Positif yang dimaksud disini adalah bebas bisa berteman atau menjalin hubngan tanpa
membeda bedakan satu sama lain.Misalnya orang kulit putih berteman dengan orang kulit
hitam,orang Indonesia berteman dengan orang Malaysia.Dan lain sebagainya.
Dikategorikan negatif jika pergaulan bebas tersebut telah menjerumus menjadi salah
satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-
batas norma ketimuran yang ada.Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di
lingkungan maupun dari media massa.
Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian
dirii yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan
teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda
Indonesia dalam kemajuan bangsa.

B. Definisi Seks Bebas

Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa
adanya ikatan perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu
bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-
batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun
5
dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar.
Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan
ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasii
muda Indonesia dalam kemajuan bangsa. Padahal Generasi muda adalah tulang punggung
bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan
bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung
kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahlii
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampaii
dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencarii
pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba
walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Sedangkan mahasiswa sudah bisa dikatakan cukup dewasa.
Pada umumnya remaja dan mahasiswa melakukan hubungan seks bebas dengan
pacarnya, karna kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa pacar adalah calon suami yang
berhak mendapatkan segalanya. Tidak ada salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah
sebagian dari pergaulan bebas. Karena saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan
sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping.
Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran. Bila
kita menengok kebelakang tentang kebudayaan Indonesia sebelumnya, pacaran (berduaan
dengan non muhrim) merupakan hall yang tabu. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa
pacaran memang tidak dibenarkan dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia, demikian juga
dengan budaya islam.
Selain disebabkan oleh pacaran, seks bebas juga didominani oleh para remaja dan
mahasiswa untuk mencari uang tambahan. Padahal untuk mencari uang masih banyak lagii
jalan halal yang dapat mereka lakukan, pada dasarnya meraka melakukan seks bebas dengan
alasan mencari uang adalah alasan sampingan, itu semua karena merekapun menyukai seks
bebas tersebut tanpa berfikir akibat buruk yang akan mereka tanggung. Pengertian pacaran
dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun
yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil.

6
Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang
idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering
tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula
dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya. Dengan adanya kesadaran bahwa pacar bukanlah hak milik
selamanya maka seorang remaja ataupun mahasiswa akan lebih berfikir ulang untuk
melakukan seks bebas.

C. Seks Bebas Dikalangan Remaja

Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di muka
bumii ini. Bukan hanya manusia yang memiliki naluri seks, tetapi juga termasuk hewan dan
makhluk hidup lainnya (tumbuhan). Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup
hidup suatu spesies atau suatu kelompok (jenis) makhluk hidup. Tujuan utama dari seks
adalah untuk reproduksi buat kepentingan regenerasi. Artinya setiap makhluk hidup
melakukan seks untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan melestarikan
keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk memperoleh kepuasan dan
relaksasi dalam kehidupan (bagii manusia).
Kegiatan seks (bagi manusia) hanya boleh dilakukan ketika sudah ada ikatan yang sah
antara laki-laki dan perempuan, ikatan itu disebut dengan nikah. Hubungan seks yang
dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu pelanggaran terhadap norma-norma (baik
norma agama maupun norma-norma yang berlaku lainnya) dan merupakan suatu perbuatan
dosa yang besar dan sangat berat hukumannnya.Kita sering mendengar baik dari cerita
teman-teman ataupun dari berita tentang perilaku manusia zaman sekarang yang sering
melakukan hubungan seks diluar nikah (merupakan bagian dari seks bebas). Hubungan seks
tersebut merupakan hubungan seks liar yang dilakukan secara illegal dalam artian sudah
menyalahi norma-norma yang ada.
Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks diluar nikah
(seks bebas), karena hal itu lebih cenderung kepada sifat-sifat kehewanan. Coba kita
bandingkan dengan hewan-hewan yang melakukan hubungan seks sesuka hatinya, dengan
pasangan yang berbeda-beda dan dilakukan dimanapun yang penting ada kemauan. Hewan
melakukan hal tersebut karena mereka tidak dianugerahi akal dan pikiran untuk melihat mana
yang baik, mana yang buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan.
Selain itu, hewan tidak terikat dengan norma-norma yang mengharuskannya untuk megikutii

7
aturan dari norma yang berlaku dan mengikat seorang manusia. Kalau manusia melakukan
kegiatan seks bebas, berarti derajat mereka tidak lebih dari hewan yang berwajah manusia,
karena manusia dianugerahi oleh Tuhan akal dan pikiran untuk dapat memilih mana yang
baik, mana yang buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan.
Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan dalam terjadinya perilaku seks
bebas. Hubungan seks dilakukan apabila hawa nafsu sudah menguasai dirinya. Hawa nafsu
membuat seseorang lupa segala-segalanya, termask lupa akan Tuhan, yang dia tahu hanyalah
bagaimana caranya agar nafsunya tersebut dapat tersalurkan. Oleh karena itu, sebagaii
manusia yang diberikan kelebihan oleh Tuhan dibandingkan dengan makhluk lainnya,
kendalikanlah hawa nafsu kita agar derajat kita bisa lebih tingi dari makhluk-makhluk yang
lain.
Karena disaat kita kalah oleh hawa nafsu, maka derajat kita sama dengan seekor
hewan. Seks bebas merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat dan kemudian
diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa memfilternya terlebih dahulu.
Revolusi seks yang mencuat di Amerika Serikat dan Eropa pada akhir tahun 1960-an
sudah merabah masuk kenegeri kita tercinta ini melalui piranti teknologi informasi dan saran-
sarana hiburan lainnya semakin canggih. Sekarang, untuk mendapatkan suatu video, gambar
dan cerita-cerita tentang seks dan pornografi lainnya sangat mudah, tinggal cari di internet
dengan mengunjungi situs-situs yang meyediakan layanan dewasa tersebut selain itu juga
film-film dewasa tersebut juga sudah dijual oleh para pedagang kaset dan video.
Begitu mudahnya akses untuk mendapatkan hal-hal yang berbau pornografi sekarang
ini menyebabkan semakin meningkatnya angka perilaku seks bebas di dalam masyarakat.

D. Fase Remaja

Manusia selau mengalami perubahan, baik itu perubahan yang bersifat fisik (bentuk
tubuh) maupun yang bersifat nonfisik (sifat dan tingkah laku). Masa remaja merupakan masa
yang pasti dialami oleh setiap orang. Pada masa ini, pola pikir kita mengalami peralihan darii
pola pikir yang masih bersifat kekanak-kanakan menjadi pola pikir yang lebih dewasa.
Setelah melewati masa remaja maka setiap orang akan memasuki sebuah tahapan atau fase
yang disebut dengan fase pendewasaan. Di dalam fase ini manusia mengalami perubahan
pola pikir menjadi lebih matang secara bertahap.
Pada masa remaja biasanya setiap individu masih bingung dalam menentukan siapa
sebenarnya dia (tahap pencarian jati diri) dalam artian masih mencari apa yang harus ia

8
lakukan dalam kehidupannya. Pada masa inilah diperlukan penanaman nilai-nilai norma yang
berlaku agar pada waktu menjalani fase pendewasaan tidak terjerumus kedalam jurang
kesalahan yang dalam.

E. Fase Pendewasaan

Masa remaja biasanya dialami pada saat usia sekolah menengah, setelah masa remaja
ini terlewati maka fase selanjutnya adalah fase pendewasaan yang biasanya dialami setelah
lulus SMU atau pada waktu (seumuran) pertama kali kuliah (awal menjadi mahasiswa). Pada
saat menjadi mahasiswa pola pikir seseorang akan menjadi semakin kritis, responsive dan
cenderung idealis. Pada fase inilah pola pikir terbentuk menjadi semakin matang. Tapi yang
saya maksud disini bukan berarti bahwa karena menjadi mahasiswalah pikirannya menjadii
lebih matang, tetapi yang saya maksud adalah pada waktu seumuran mahasiswa walaupun
seseorang tersebut tidak menjadi mahasiswa (yang mengalami hal ini bukan hanya
mahasiswa tapi semua orang).
Saat pertama menjadi mahasiswa, setiap individu pasti merasakan perbedaan yang
sangat signifikan dibandingkan dengan masa-masa SMU dan kemungkinan terjerumus
kedalam hal-hal yang negatif (seks bebas) sangat besar. Apalagi, bagi mereka yang harus
tinggal terpisah dengan orang tua mereka.

9
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Seks bebas sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi kalangan remaja di Indonesia.
Kegiatan seks bukan hanya dilakukan oleh pasangan yang sah menurut agama dan hukum
yang berlaku akan tetapai juga dilakukan oleh para pelajar dan mahsiswa. Pelajar dan
mahasiswa sekarang ini cenderung lebih mengutamakan pacaran dan kebutuhannya yang lain
daripada menuntut ilmu. Mereka tidak lagi tenggelam dalam pelajaran akan tetapi sudah
tenggelam dalam lautan asmara yang mereka namakan cinta.
Terjadinya seks bebas di kalangan remaja dikarenakan banyak faktor, yang paling
utama adalah pesatnya perkembangan jaman.Hal tersebut membuat pergaulan menjadi bebas,
sehingga banyak remaja dan mahsiswa yang bergaul tanpa batasan dan etika. Salah satu
contohnya dalam berpacaran.
Para remaja dan mahasiswa berpacaran tidak mempunyai batasan serta etika sehingga
dalam berpacaran lebih banyak dampak negative dibandingkan dampak positif seperti halnya
seks bebas. Persepsi yang salah tentang seks bebas menyebabkan mereka berfikir bahwa
melalui seks bebaslah tersalurnya cinta dan kasih sayang.
Pergaulan remaja yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam
perkembangan yang di salah artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya. Seks
bebas menyebabkan para remaja kehilangan bangku sekolahnya, sama halnya juga para
mahsiswa yang terpaksa berhenti kuliah karna hamil diluar nikah. Selain itu, hamil diluar
nikah dapat berujung pada pengguguran janin, baik melalui aborsi ataupun bunuh diri karena
tidak siapnya menerima kenyataan (hamil diluar nikah) tersebut.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya
sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di
dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku
dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan
pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh
elemen bangsa tanpa terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan
untuk menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan
untuk kebaikan negara ke depan.

10
Pergaulan juga mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian
seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik
pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat
berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif.
Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang
harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya.

B. Saran

Beberapa saran tentang seks bebas yang perlu diperhatikan adalah :

1. Kepada pihak orang tua, berikan semua yang terbaik untuk anak tetapi tetap
memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam
memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari
seks bebas.
2. Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar
lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan ke imanan dan ketakwaannya dengan
mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar
sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas. Tingkatkanlah
pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan pula
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Kepada para remaja baik pelajar maupun mahasiswa agar selain belajar juga ikut
ambil bagian dalam kegiatan yang positif dan kreatif dalam rangka menyalurkan
energi yang berlebih sehingga tidak mengarah pada penyaluran dorongan bilogis
secara langsung, misalnya dengan kegiatan. Keolahragaan, pecinta alam, dan
kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan bakat masing-
masing. Semoga dengan makalah ini anda dapat memahami makna materi yang
saya bahas.Setelah memahaminya janganlah berbuat menyimpang atau suka
bergaul bebas karena itu dapat merusak nama baik dirimu,keluarga,dan
dilingkungan masyarakatmu sendiri.

Perlunya perhatian semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat dalam


mencegah terjadinya seks bebas. Masyarakat dan pemerintah harusnya aktif dalam
mengkampanyekan anti seks bebas.

11
Pelajar dan mahasiswa harusnya lebih fokus kepada pelajaran bukan fokus pacaran.
Masa depan kalian masih panjang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Enterprise,Quantum.2010.Etika pergaulan remaja dalam pandangan.


http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/etika-pergaulan-remaja-dalam-
pandangan.html.Akses.November 2012
Gunarso,singgih D.1988.Psikologi perkembangan.Jakarta:PT Gramedia
Islamsinia,Sabila.2010.psikologi remaja dan krakteristik
http://dunia remaja gg.blogspot.com/2010/10/psikologi-remaja-karakteristik-dan
html.Akses:Desember 2010.
Kartono,Kartini.1988. psikologi remaja.Bandung:PT.Rosda Karya

13

Anda mungkin juga menyukai