Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PERGAULAN BEBAS TERHADAP


SIKAP DAN PERILAKU SISWA

Disusun Oleh :
ANANDA FITRIANAH (15)
ANDI SUDRAJAT (18)
AZIZI FIKRI ROBBANI (26)
BAGAS PUTRA PRIYANGGA (27)
ERLYSTA DWI MARWITA (35)
XI KGSP 1

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 SURABAYA
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian............................................................................................. 1
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORI


A. Pengertian Pergaulan ............................................................................................ 3
B. Pengertian Remaja ................................................................................................ 3
C. Pengertian Kepribadian ........................................................................................ 4

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................... 5
B. Instrumen Penelitian................................................. ............................................ 5
C. Teknik Penelitian.................................................................................................. 5

BAB IV PEMBAHASAN
A. Pergaulan dan Kepribadian ................................................................................... 6
B. Pergaulan Remaja Masa Kini................................................. .............................. 7
C. Lingkungan Memiliki Pengaruh Besar Terhadap
Kepribadian ........................................................................................................... 8
D. Perkembangan Budaya Barat pada Pergaulan
Di Indonesia .......................................................................................................... 8
E. Pentingnya Pergaulan untuk Remaja .................................................................... 9
F. Pengaruh Lingkungan Keluarga ........................................................................... 9
G. Pengaruh Lingkungan Sekolah ............................................................................. 10
H. Pengaruh Lingkungan Masyarakat ....................................................................... 10
I. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 11

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 14
B. Saran................................................. .................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada perkembangan zaman modernisasi saat ini pergaulan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan kepribadian seseorang. Pada saat itu seseorang mulai merubah pola pikir mereka
dan mengikuti perkembangan zaman modernisasi pada saat kebudayaan barat mulai tersebar
dikalangan remaja. Pada dewasa ini, kebudayaan barat sangat jelas berpengaruh terhadap
perkembangan para remaja khususnya terhadap kepribadian remaja itu sendiri. Pergaulan memiliki
artian yang mencakup luas, dari pergaulan dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah, bahkan
hingga dilingkungan masyarakat sekitar. Lingkungan pun mempunyai peran penting untuk
membentuk suatu kepribadian seseorang dalam bertingkah laku, dan dalam berpola pikir.
Pergaulan itu sendiri terbagi menjadi dua macam, pergaulan yang negatif dan pergaulan yang
positif. Pada perkembangan zaman saat ini yang tampak jelas memang pergaulan negatif yang
lebih mengarah kepada para remaja dalam bertingkah laku didalam kehidupan sosial. Sedangkan
pergaulan yang bersifat positif jarang sekali diperlihatkan para remaja didalam kehidupan
sosialnya, karena remaja banyak terpengaruh didalam lingkungan khususnya. Dimana para remaja
harus bisa memilih dan mengikuti suatu pergaulan yang mana menurutnya adalah suatu yang baik
atau positif. Para remaja memang seharusnya malakukan adaptasi didalam kehidupan sosialnya
dalam berinteraksi maupun dalam pergaulan sehari-harinya, karena adaptasi dimana remaja dapat
menyesuaikan diri dalam bertingkah laku dan cara berpikir didalam lingkungannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan sebuah permasalahan yaitu :
1. Bagaimana peran dilingkungan keluarga terhadap kepribadian remaja?
2. Bagaimana peran dilingkungan sekolah terhadap kepribadian remaja?
3. Bagaimana peran dilingkungan masyarakat terhadap kepribadian remaja?
4. Bagaimana pergaulan dapat merubah tingkah laku remaja pada kepribadiannya?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas akhir pelajaran Sosiologi
2. Untuk mengetahui pengaruh pergaulan dilingkungan sekolah terhadap kepribadian remaja asasa
3. Untuk mengetahui pengaruh pergaulan dilingkungan keluarga terhadap kepribadian remaja
4. Untuk mengetahui pengaruh pergaulan dilingkungan masyarakat terhadap kepribadian remaja

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah dapat menambah pengetahuan dan pemahaman dalam
menyusun sebuah karya tulis selain ini dapat juga mengetahui bagaimana pengaruh-pengaruh
pergaulan terhadap kepribadian para remaja pada kehidupan sosialnya dalam kehidupan sehari-
hari.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pergaulan
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat
juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia
sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak
lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang
positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang
positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang
harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini
biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba
sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

B. Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi
dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53)
masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Sedangkan menurut Zakiah
Darajat (1990: 23) remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Hal
senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa
perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,
kognitif, dan sosial-emosional.
Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut
menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa
dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses
pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.
C. Pengertian Kepribadian
Kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti
kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel
diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan
semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian. Sedangkan berdasarkan psikologi,
Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis
dan fisik) yang merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan
sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan, kepribadian secara teratur
tumbuh dan mengalami perubahan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian ini dilakukan sejak Juli 2017 hingga Januari 2018. Tempat penelitian ini
dilakukan di SMA Negeri 1 Ladongi.
B. Instrumen Penelitian
Dalam memperoleh data-data dalam penelitian, instrumen penelitian yang saya gunakan
berupa angket yang dibagikan kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Ladongi ( Kelas X, XI, XII).
C. Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah mencari sumber-sumber
dari buku dan informasi dari internet, serta hasil dari angket dan melakukan analisis.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Pergaulan dan Kepribadian


Setiap interaksi pergaulan yang intens kepada seorang teman akan membawa pengaruh.
Karena sifat, sikap, tingkah laku jika bersentuhan dengan pribadi seseorang maka akan
memberikan dampak bagi orang tersebut. Perilaku yang buruk biasanya akan lebih cepat menular
kepada pembentukan kepribadian seseorang. Ibarat penyakit menular yang akan menjangkiti
siapapun yang berada didekatnya. Sebagai contoh, bila kita bergaul dengan anak-anak punk maka
kita bisa ikut-ikutan menjadi anak punk, bila kita bergaul dengan para motivator maka hidup kita
akan berubah menjadi semangat motivasi, jika kita bergaul dengan orang shalih maka kita bisa
menjadi anak yang shalih, jika kita bergaul dengan para penulis maka kemungkinan besar kita pun
bisa menjadi seorang penulis, jika kita bergaul dengan orang yang suka mencuri maka perilaku
kita bisa menjadi seperti seorang pencuri dan lain-lain.
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam bergaul. Terutama pada masa remaja, di
mana kondisi masa remaja ada peningkatan rasa ingin tahu terhadap sesuatu hal. Remaja sangat
mudah tertarik pada “bagaimana sesuatu bekerja”. Bila kurangnya informasi, pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman, maka akan menimbulkan banyak masalah. Di sinilah seorang yang
kreatif diperlukan. Karena seorang yang kreatif mempunyai rasa ingin tahu tahu yang besar. Kita
semua berpotensi untuk menjadi orang yang kreatif. Jika kita yakin pada diri sendiri bahwa kita
adalah orang yang kreatif maka kita akan menemukan cara yang kreatif untuk mengatasi setiap
masalah yang kita hadapi. Sehingga kita menjadi manusia yang bijak dalam menyikapinya. Kreatif
kita dalam bergaul juga harus kita perhatikan sehingga kita bisa memilih-milih teman yang layak
menjadi teman kita.
Akan tetapi bila kreativitas kita yang tinggi digunakan untuk hal-hal yang tidak baik maka
akan terjadi suatu tindakan keburukan. Oleh karena itu setiap orang perlu dibekali pembelajaran
agama, pembinaan dari orangtua di rumah agar mendekatkan anak-anaknya dalam kebaikan,
dalam mengingat kepada Allah dan setiap remaja harus berperilaku akhlak yang mulia dan terpuji.
Sehingga selalu memilih pikiran yang positif, kreatif dan bijak agar menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Ingatlah bahwa setiap apa yang kita perbuat, Allah
selalu melihat perbuatan kita itu. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam bergaul. Jika teman kita
mempunyai sifat atau kebiasaan yang umumnya tidak disukai orang lain dan bisa menghambat
pergaulannya maka menjadi kewajiban kita untuk segera mengingatinya. Namun dalam memberi
nasehat juga harus pake etika dengan memilih situasi dan waktu yang tepat. Sehingga teman kita
tidak salah paham terhadap kita.

B. Pergaulan Remaja Masa Kini


Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada masa sekarang
pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan perkembangan arus modernisasi yang
mendunia serta menipisnya moral serta keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini.
Ini sangat mengkhawatirkan Bangsa karena ditangan generasi mudalah Bangsa ini akan dibawa,
baik buruknya Bangsa ini sangat tergantung dengan generasi muda. Generasi muda saat ini kurang
memiliki rasa Cinta Tanah Air, ini dapat dilihat dari lebih gemarnya anak muda anak muda untuk
pergi kebioskop dari pada ke museum-museum sejarah perjuangan bangsa, mengapa hal ini bisa
terjadi? Ada beberapa kemungkinan yang dapat kita ambil dari hal tersebut yakni yang pertama
kurangnya pemupukan rasa cinta tanah air semenjak kecil , sinetron-sinetron yang ditayangkan
ditelevisi merupakan tayangan yang kurang produktif bagi perkembangan anak selain itu hal-hal
yang terkait dengan Bangsa ini tidak mendapat sorotan yang tajam mengenai budaya, masalah
sosial yang dapat menimbulkan Rasa cinta tanah air. Hal lain yang dapat menjadi penyebab yakni
pendidikan yang kurang sehingga dapat menyebabkan seseorang tidak tau akan Bangsanya sendiri.
Pergaulan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan ini dapat dilihat dari beberapa hal yakni
tingginya angka pemekai NARKOBA dikalangan remaja yakni pemakai narkoba dikalangan
remaja, dan adanya seks bebas dikalangan remaja, angka remaja yang melakukan seks bebas
hingga saat ini mencapai 50 persen ramaja melakukan hubungan seks diluar nikah . Ini sangat
mengkawatirkan bagi Bangsa Indonesia krisis moral yang terjadi dikalangan remaja yang
menyebabkan seks bebas dapat terjadi .
Hal ini perlu diatasi agar tidak menyebabkan kemandulan dalam Bangsa karena perlu
diingat lagi bahwa Masa depan Bangsa sangat tergantung pada Generasi muda, upaya pencegahan
yang perlu dilakukan oleh kita semua yakni misalnya saja dengan Pendidikan formal yang
didalamnya ada suatu pendidikan moral selain pendidikan keagamaan yakni adanya pendidikan
tentang bahaya NARKOBA, hubungan Seks diluar nikah serta pentingnya pendidikan budi pekerti
yang harus dijalankan. Sebab baik buruk kelakuan seseorang bermula dari baik buruknya iman
yang tertanam serta budi pekerti tiap individu. Hal ini merupakan tanggung jawab seluruh elemen
agar hal-hal seperti ini tidak terjadi dan dapat diatasi.Hal-hal yang dapat dilakukan diantaranya
yakni peran orang tua didalam keluarga dalam mengawasi tingkah laku anak namun tidak berhak
bertindak otoriter terhadap anak, dan dapat menjalankan fungsi sebagai orang tua dengan baik,
diantaranya memberikan kasih sayang, pendidikan budi pekerti, serta mengajarkan cinta kasih
terhadap sesame. Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan dirinya serta lingkungan
keluarganya.

C. Lingkungan Memiliki Pengaruh Besar Terhadap Kepribadian


Baik buruknya prilaku sesorang dimasyarakat dan lingkungannya turut ditentukan oleh
latar pendidikan yang pernah dialaminya. Disamping tentunya pengaruh lingkungan tidak dapat
kita abaikan begitu saja, karena lingkungan memiliki peranan penting dalam memberi pengaruh
terhadap kepribadian seseorang. Maraknya penembakan-penembakan senjata api, perampokan dan
berbagai tindak pidana di tengah-tengah kehidupan masyarakat memberikan suatu tanda bahwa
telah terjadi ketimpangan pendidikan ataupun gangguan kepribadian terhadap diri mereka akibat
pengaruh lingkungan yang menerpa mereka. Pendidikan seseorang yang sedemikian baik dan
tinggi dapat goyah diterpa pengaruh lingkungan dan pergaulan disekitar mereka, bekal pendidikan
yang diterima seseorang wajib hukumnya dipelihara dan dilindungi dengan tidak bergaul kepada
sembarang orang. Karena pengaruh pergaulan dapat menempa seseorang menjadi sosok yang
menakutkan dan merugikan semua pihak. Bukan hanya memberikan kerugian kepada keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara tetapi juga menimbulkan kerugian kepada dirinya di masa depan
termasuk kerugian di alam akhirat. Perampokan semakin merajalela, baik dalam bentuk
perampokan toko mas, perampokan disertai kekerasan dan pembunuhan, perampokan gang motor
hampir dipastikan dalam titik kulminasi 85 persen akibat pengaruh buruk pergaulan dengan
sembarang orang. Meskipun sebenarnya seseorang tersebut memiliki bekal ilmu pendidikan yang
memadai tetapi karena membiarkan dirinya ikut larut dalam pergaulan yang bebas tak terbatas,
maka kepribadiannya menjadi rapuh dan ikut-ikutan. Apalagi kalau sampai sudah terpengaruh
menjadi penikmat Narkoba maka semuanya akan menjadi rusak.

D. Perkembangan Budaya Barat pada Pergaulan di Indonesia


Budaya barat masuk ke Indonesia semenjak zaman penjajahan. Semenjak itulah budaya
barat memulai perkembangannya di Indonesia. Pada mulanya, budaya ini belum mempengaruhi
semua lapisan masyarakat, karena pada saat itu berlaku sistem kasta yang tidak memungkinkan
kalangan masyarakat bawah untuk mengadopsi budaya ini ( Matroji, 2006 : 122 ). Saat ini
pengaruh budaya barat tidak hanya sebatas cara berpakaian, pergaulan, tapi juga di bidang
pendidikan dan gaya hidup. Subjek yang paling terpengaruh adalah remaja. Bahkan bagi sebagian
remaja, gaya hidup barat merupakan suatu kewajiban dalam pergaulan. Banyak factor yang
menyebabkan remaja sangat mudah menyerap budaya barat.

E. Pentingnya Pergaulan untuk Remaja


Jika kau berkumpul dengan penjual minyak wangi maka kau akan berbau wangi. Jika kau
berkumpul dengan penjual ikan maka kau akan berbau ikan. Begitulah perumpamaan betapa
pentingnya memilih pergaulan. Berkumpul dengan ilmuwan kita menjadi pintar. Berkumpul
dengan pecundang kita akan menjadi pecundang pula. Manusia memiliki naluri mengikuti dan
meniru perilaku dan ucapan orang yang berada disekitarnya. Oleh karena itu, watak atau sifat
manusia terbentuk dari lingkungan dan pergaulan. Manusia mulai bisa mendengar ketika masih
berupa janin dalam kandungan yang berusia 4 bulan. Makanya bagi seorang ibu waktu hamil
disarankan berkelakuan, berucap dan mendengarkan suara yang baik agar bayi yang dilahirkan
terbentuk wataknya sesuai dengan masukan dari orang tua. Sebuah nasehat mengatakan rumahmu
adalah sekolahanmu, orang tuamu adalah gurumu. Dari kata-kata singkat penuh arti tersebut, jelas
bahwa sekolah pertama dan utama dalam hidup adalah lingkungan di rumah. Kelakuan kedua
orang tua akan ditiru oleh anaknya. Setelah lulus berguru dari orang tua, sekolah lanjutannya
adalah pergaulan. Jadi manusia itu secara gen anak produk dari kedua orang tua. Namun secara
perilaku anak produk dari lingkungan atau pergaulannya. Sifat atau watak kita juga terbentuk dari
dua lingkungan tersebut. Sebaik-baiknya sifat orang tua kalau lingkungan pergaulannya buruk
maka si anak akan berwatak buruk, begitu juga sebaliknya.
Dalam ketiga bahasan di atas pergaualan dalam lingkungan remaja yaitu sekolah ataupun
lingkungan rumah mempengaruhi pola pikir dan cara mereka hidup , jadi remaja di haruskan untuk
bisa memilih pergaulan agar tidak salah langkah.

F. Pengaruh Lingkungan Keluarga


Keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam melakukan proses sosialisasi dan
sivilisasi pribadi anak. Di tengah keluarga anak belajar mengenal makna cinta-kasih, simpati,
loyalitas, ideologi, bimbingan, dan pendidikan. Keluarga memberikan pengaruh menentukan pada
pembentukan watak dan kepribadian anak, dan menjadi unit sosial terkecil yang memberikan
fondasi primer bagi perkembangan anak. Baik buruknya struktur keluarga memberikan dampak
baik atau buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak. Keluarga mempunyai peranan dalam
proses sosialisasi.
Demikian pentingnya peranan keluarga maka disebutkan bahwa kondisi yang menyebabkan peran
keluarga dalam proses sosialisasi anak adalah sebagai berikut:
1. Keluarga merupakan kelompok terkecil yang anggotanya berinteraksi to face secara tetap, dalam
kelompok demikian perkembangan anak dapat diikuti dengan sesama oleh orang tuanya dan
penyesuaian secara pribadi dalam hubungan sosial lebih mudah terjadi.
2. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena anak merupakan cinta
kasih hubungan suami istri. Motivasi yang kuat melahirkan hubungan emosional antara orangtua
dan anak.
3. Karena hubungan sosial dalam keluarga itu bersifat relatif tetap maka orangtua memainkan
peranan sangat penting terhadap proses sosialisasi anak.

G. Pengaruh Lingungan Sekolah


Dalam lingkungan sekolah yang sehat dan baik serta memiliki semua fasilitas yang
dibutuhkan oleh anak, membuat anak lebih dapat membangun aktivitas, kreativitas, inventivitas
anak sehingga terbentuklah kepribadian anak yang baik dalam prestasi disekolahnya. Begitupun
sebaliknya, kondisi buruk pada lingkungan sekolah seperti kurangnya fasilitas ruang belajar,
jumlah murid yang terlalu banyak dalam satu kelas, ventilasi dan sanitasi yang buruk, dan
sebagainya. Selanjutnya, berjam-jam lamanya setiap hari anak-anak harus melakukan kegiatan
yang tertekan, duduk, dan pasif mendengarkan, sehingga mereka menjadi jemu, jengkel, dan
apatis. Anak merasa sangat dibatasi gerak-geriknya, dan merasa tertekan batinnya (dilarang
bertanya kalau tidak perlu). Kurang sekali kesempatan yang diberikan oleh sekolah untuk
melakukan ekspresi bebas, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Ada pula guru yang kurang
simpatik, sedikit memiliki dedikasipada profesi, dan tidak menguasai didaktik-metodik mengajar.
Perkembangan kepribadian anak sama sekali tidak diperhatikan oleh guru, sebab mereka lebih
berkepentingan dengan masalah mengajar atau mengoperkan informasi belaka.

H. Pengaruh Lingkungan Masyarakat


Lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya
kenakalan remaja selain lingkungan keluarga dan sekolah. Pada usia remaja, pengaruh lingkungan
masyarakat kadang-kadang lebih besar pengaruhnya daripada lingkungan keluarga, sebab masa
remaja adalah masa yang sedang mengembangkan kepribadiannya, yang membutuhkan
lingkungan teman-teman dan masyarakat perhatian mereka terhadap lingkungan masyarakat
benar-benar diperhatikannya, maka persoalan masyarakat atau nasib orang banyak sering kali
menjadi perhatian mereka dan mereka berjuang untuk membela yang lemah dan menderita itu.
Pengaruh lain dari lingkungan masyarakat adalah pengaruh yang bersifat: pornografis, sadisme,
film-film yang merusak moral, gambar-gambar, bacaan-bacaan, tempat rekreasi dan lain
sebagainya yang pada pokoknya berbagai kegiatan yang disenangi oleh muda-mudi zaman
sekarang.

I. Hasil Peneilitian
Dari hasil angket yang saya edarkan ke seluruh siswa/i SMA Negeri 1 Ladongi saya
dapatkan hasil sebagai berikut :

Pertanyaan Jumlah siswa/i Hasil


yang menjawab persentase
1. Peran manakah a. Keluarga 114 75 %
menurut anda yang 31 20,4 %
lebih penting dalam b. Masyarakat 12 7,9 %
membentuk
kepribadian anda? c. Sekolah
2. Apakah anda a. ya 68 44,7 %
termasuk orang yang 82 53,9 %
sering mengikuti b. Tidak
trend pergaulan masa
kini? 45 29,6 %
104 68,4 %

3. Apakah anda a. ya
termasuk orang yang
cepat terpangaruh b. Tidak
dalam bergaul?
4. Apakah anda a. Ya 51 33,6 %
termasuk orang yang 96 63,16 %
cepat terpengaruh b. Tidak
terhadap pergaulan
budaya barat?
5. Apakah anda a. Ya 40 26,3 %
termasuk orang yang 107 70,4 %
cepat terpangaruh b. Tidak
terhadap ajakan
teman?
6. Apakah menurut a. Ya 110 72,4 %
anda sekolah sudah 34 22,4 %
membangun b. Tidak
kreativitas dalam diri
anda?
7. Apakah anda pernaha. Ya.... 10 6,6 %
melakukan tindakanb. Tidak 141 92,8 %
kriminal di dalam
masyarakat? Jika
pernah sebutkan
tindakan kriminal
tersebut!
8. Apakah anda a. Ya 55 36,20 %
mempunyai b. Tidak 96 63,15 %
sekelompok teman
’geng’?
Apakah menurut andaa. Terjerumus 71 46,7 %
dari dampak negatif dalam pergaulan
pergaulan ? bebas 28 18,42 %
b. Gangguan cara
berpikir 47 30,9 %
c. Hilangnya
semangat belajar 24 15,8 %
dan cenderung
malas 3 1,97 %
d. Menjadi sosok
individu dengan
kepribadian yang
menyimpang
e. Yang lainnya...
10. Apakah menurut a. Mempunyai 83 54,6 %
anda dari dampak banyak teman
positif pergaulan? b. Menumbuhkan 34 22,4 %
rasa percaya diri
c. Mampu 30 19,7 %
menyesuaikan diri 32 21,05 %
d. Mampu 4 2,6 %
membentuk
kepribadian yang
baik
e. Yang lainnya...
Dari analisis anget yang saya edarkan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga telah
menjadi peran penting dalam pembentukan kepribadian yang baik bagi mereka. Dimana keluarga
sudah memberikan bimbingan dan pendidikan yang mendasar sehingga mereka bukan remaja yang
mudah terpengaruh dalam lingkungan luar yang bebas seperti ikut-ikutan trend masa kini,
pergaulan budaya barat, maupun ajakan teman. Mereka juga tidak pernah melakukan tindakan
kriminal pada lingkungan masyarakat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah mereka bukan remaja yang gampang terpengaruh dalam pergaulan
masa kini. Karena adanya pengaruh peran keluarga yang sangat penting dalam diri mereka,
sehingga mereka bisa mengkontrol diri mereka menjadi pribadi yang baik, tidak hanya
dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah pun mereka dapat berteman dengan para remaja
lainnya dengan tidak membentuk suatu ‘geng’ atau sekelompok teman. Karena teman adalah
seseorang yang sangat kita butuhkan. Namun teman juga bisa menjerumuskan kita pada hal-hal
yang kurang bermanfaat bahkan merusak diri kita serta masa depan kita. Untuk itu kita harus hati-
hati dalam berteman. Karena teman bisa memberikan efek negatif pada kepribadian kita. Namun
jangan sampai juga kita membuat kepribadian teman kita menjadi buruk. Kita harus saling
menjaga dan memelihara ikatan pertemanan kita. Jangan sampai ikatan ukhuwah/persahabatan
yang sudah terjalin secara positif dapat rusak karena ego kita.

B. Saran
Sebagai orang tua, maka wajib untuk membimbing dan mendidik anaknya dengan baik,
dan menjauhkan para remaja dari pengaruh buruk lingkungan dan pergaulan. Wajib mencarikan
lingkungan yang bagus dan teman-teman yang istiqamah. Selain keluarga kita para remaja sebagai
generasi berikutnya harus membentuk moral dan kepribadian remaja dengan akhlak kharimah.
Membentuk kepribadian yang baik dapat dilakukan sejak dini, antara lain selalu mendekatkan diri
pada Tuhan agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang bersifat negatif serta merusak. Dan
juga kita harus pandai memilih teman dalam pergaulan. Jangan sampai teman kita tersebut
menjerumuskan kita pada hal-hal yang dapat merusak diri kita sendiri. Ada baiknya jika kita dapat
memberikan pengaruh positif terhadap teman kita.
DAFTAR PUSTAKA

https://ayatullahfatchur.blogspot.co.id/2015/09/laporan-penelitian-pengaruh-pergaulan.html

Anda mungkin juga menyukai