DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
YONIKA SRIDIAN (NH0822013)
YUNITA TRIANA MANIMAU (NH0822014)
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Defenisi komunitas..............................................................................................5
B. Proses pembentukan komunitas pada perkembangan remaja..............................7
C. Faktor yang mempengaruhi remaja bergabung dalam komunitas……………...14
D. Dampak positif dan negative komunitas pada remaja………………………….16
A. Kesimpulan……………………………………………………………………20
B. Saran…………………………………………………………………………..20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada masa kini dengan adanya globalisasi banyak sekali kebudayaan
yang masuk ke Indonesia, sehingga tidak dapat dipungkiri lagi muncul banyak
sekali kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. Kelompok-kelompok
tersebut muncul dikarenakan adanya persamaaan tujuan dari masing-masing
individu. Kelompok-kelompok sosial itu diantaranya terbentuk dari beberapa
anak muda/ remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini
biasanya seringmenimbulkan kelompok remaja melakukan perilaku baik dan
menyimpang.
Pergaulan remaja akan terlihat pergaulan mereka baik atau buruk, hal itu
dapat di lihat dari segi lingkungan dan keluarga. Namun tidak selamanya
pergaulan remaja baik untuk diikuti, justru karena pergaulan akan
menjerumuskan remaja pada pergaulan yang menyimpang dan akan
menimbulkan dampak negatif bagi setiap keluarga dan masyarakat.
Salah satunya remaja yang mengikuti komunitas anak acara memiliki
dampak yang kurang baik dalam lingkungan seperti lingkungan keluarga dan
mayarakat. Remaja selalu di anggap sebagai masalah sosial dalam pergaulan
remaja yang tidak ada gunanya. Remaja yang sering keluar malam akan merusak
moral remaja dan nama baik orang tua. Namun hal ini yang membuat ikut dalam
komunitas anak acara dengan tujuan untuk bersenang - senang dan menjadikan
sebuah hiburan dalam pergaulannya. Remaja ingin membebaskan diri dalam
berekspresi, menunjukan bakat dan memenuhi keinginannya yang tidak
terpenuhi dalam keluarga.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian komunitas
2. Jelaskan Bagaimana terbentuknya komunitas pada perkembangan remaja
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi remaja bergabung dalam komunitas
4. Apa dampak positif dan negatif komunitas pada remaja
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan masalah ini yaitu:
1. Untuk memahami pengertian kominitas
2. Untuk mengetahui dan mengidentifikasih terbentuknya komunitas pada
perkembangan remaja
3. Untuk mengetahui dan mengidentifikasih faktor apa saja yang
mempengaruhi remaja bergabung dalam komunitas.
4. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif komunitas pada remaja
dalam anggota, lingkunga keluarga, dan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang
berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Komunitas
dapat diartikan dalam bidang sosial ataupun biologi, tergantung konteks pembicarannya.
Terdapat pula jenis-jenis dan contoh komunitas yang ada di sekitar kita.
Contoh komunitas yang sering dijumpai di sekitar kita misalnya komunitas seni
atau komunitas gamers. Mereka membentuk komunitas untuk saling bertukar pikiran
dan berkomunikasi satu sama lain dengan minat dan hobi yang sama. Tentunya tiap
anggota komunitas juga mendapat manfaat dengan bergabung di komunitas tersebut.
Berikut akan dijabarkan apa saja definisi dan pengertian komunitas menurut
pendapat para ahli selengkapnya.
Menurut Erikson (1989:354) masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-
anak menuju dewasa di mana pada masa ini seorang remaja meletakkan perhatian
tentang bagaimana orang lain memberikan penilaian terhadapnya. Peran remaja
dalam melakukan interaksi bersama dengan remaja lain memberikan penekanan
bahwa keberadaan remaja dalam suatu komunitas dianggap ada dan tergambarkan
keberadaannya. Remaja sebagai suatu subyek tidak terlepas dari definisi remaja itu
sendiri. Di Indonesia definisi remaja menurut Sarwono (2011:18- 19) yakni
seseorang yang berusia 11-24 tahun dan belum menikah. Definisi tersebut muncul
dengan melalui beberapa pertimbangan yang melibatkan banyaknya suku, adat, dan
tingkatan sosial-ekonomi maupun pendidikan.
Beberapa pertimbangan menurut Sarwono tentang definisi remaja pada
masyarakat Indonesia diantaranya adalah:
4. Berdasarkan adat dan tradisi batas akhir usia remaja yakni usia 24 tahun
merupakan batas maksimal, hal ini ditujukan untuk memberikan peluang
bagi mereka sampai batas usia tersebut masih menggantungkan diri pada
orang tua di mana remaja belum memiliki hak-hak penuh sebagai orang
dewasa.
Identitas sosial yang secara khusus memfokuskan pada aspek diri seorang
remaja bahwa ia merupakan bagian dari sebuah kelompok merupakan salah satu hal
yang melekat pada diri remaja yang berada dalam satu lingkungan sosial tertentu.
Identitas sosial dapat muncul pada diri individu ketika seorang individu tersebut
tergabung ke dalam suatu kelompok sosial. Menurut Tajfel (1986) Identitas sosial
memiliki fokus pada kapan dan mengapa seseorang mengidentifikasi dirinya dengan
sekitarnya serta menempatkan individu berperilaku sebagai bagian dari suatu
kelompok, serta bersikap seperti kelompok di mana ia berafiliasi (Zheng, Burrow-
Sanchez, Drew, 2010:3).
Terdapat sebuah proses yang dilalui oleh seorang remaja yang tergabung dalam
suatu kelompok memiliki kesesuaian dengan proses interaksi yang dilakukan. Pada
proses interaksi dengan individu lain, seorang remaja mendapatkan identitas sosial
dengan melakukan penyingkapan diri (self-disclosure) yakni memberikan informasi-
informasi mengenai dirinya kepada remaja lain sesama anggota kelompok. Dengan
melakukan self-disclosure dalam berinteraksi turut membantu remaja tersebut untuk
dapat dikenali keberadaannya dan diakui sebagai anggota kelompok.
1. Social validation
2. Sosial control
Pada social control ini, seorang individu yang tergabung dalam suatu
kelompok yang telah memvalidasi dirinya kemudian berusaha untuk
beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Adaptasi yang dilakukan oleh
individu dalam rangka untuk memahami kondisi dalam kelompok yang
diikuti serta untuk mempermudah interaksi dengan sesama anggota dari
kelompok tersebut. Oleh karenanya, dengan adaptasi dimana ia mengetahui
kondisi di dalam kelompok menuntun menampilkan dirinya di dalam satu
kelompok tersebut.
3. Self-clarifitacion
4. Self-expression
5. Relationship development
Oleh karenanya, hubungan sosial dari individu dengan individu lain dapat
digambarkan dengan beberapa hal seperti closeness (kedekatan), emotional intimacy
(keintiman emosi), reciprocal trust (kepercayaan dalam pertukaran)shared of
experiences (pengalaman bersama), ability to communicate (kemampuan
berkomunikasi), dan self-disclosure (penyingkapan diri).
1. Kedekatan
Kedekatan dalam konteks hubungan sosial individu merupakan suatu
kondisi di mana seorang individu memiliki hubungan erat dengan individu
lain dalam satu kelompok.
2. Keintiman emosi
4. Pengalaman Bersama
5. Kemampuan berkomunikasih
1. Adanya suatu interaksi yang lebih besar di antara anggota yang bertempat
tinggal di satu daerah dengan batas-batas tertentu.
Ada juga beberapa faktor lain yang melatar belakangi timbulnya community,
antara lain sebagai berikut: (Santosa, 2004)
Pergaulan remaja akan terlihat pergaulan mereka baik atau buruk, hal itu dapat
di lihat dari segi lingkungan dan keluarga. Namun tidak selamanya pergaulan remaja
baik untuk diikuti, justru karena pergaulan akan menjerumuskan remaja pada
pergaulan yang menyimpang dan akan menimbulkan dampak negatif bagi setiap
keluarga dan masyarakat.
Di dalam sebuah komunitas, pasti memberikan dampak yang positif dan negatif
pada individu-individu yang bergabung pada komunitas tersebut, yaitu :
1. Dampak positif
Dampak positif dari komunitas, yaitu:
a. Menghasilkan hal yang baik. Dengan adanya komunitas, remaja
menjadi memiliki wadah untuk meluapkan hobi dalam suatu
komunitas tersebut. Selain itu dalam komunitas kamu dapat
mengembangkan bakat dengan orang yang sudah ahli dalam
bidangnya.
Misalnya komunitas sepeda, maka kamu dapat mengembangkan
bakat bersama anak sepeda lainnya. Saling memberi saran dan cara
saat bermain sepeda yang baik dan benar.
b. Menambah Wawasan. Dengan adanya komunitas bisa menambah
wawasan tentang hal yang kamu sukai bersama komunitas tersebut.
Berbagi pengalaman bersama dan menyelesaikan masalah secara
bersama merupakan tujuan yang harus dicapai.
c. Menambah Penghasilan. Pengaruh positif komunitas bagi remaja
berikutnya yaitu dapat menambah penghasilan. Bila kamu dapat
memaksimalkan eksplorasi dalam komunitas tersebut maka kamu
akan menambah penghasilan.
Misalnya komunitas sepeda, kamu dapat berjualan aksesoris sepeda
di dalam komunitas tersebut. Selain aksesoris kamu juga dapat
berjualan baju sepeda dan konsumen yang dituju pertama adalah
anggota komunitas tersebut.
d. Menambah Teman. Sudah dapat dipastikan jika kamu mengikuti
sebuah komunitas pasti kamu akan memiliki banyak teman baru.
Berkenalan dengan orang yang baru membuat kamu akan menjadi
lebih aktif dalam bersosialisasi dalam masyarakat. Namun tetap harus
dapat memilih teman dengan selektif agar tidak terjerumus terhadap
hal yang tidak baik.
e. Memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Pengaruh positif komunitas
bagi remaja selanjutnya yaitu dengan memiliki rasa solidaritas yang
tinggi. Karena setiap orang yang tergabung dalam sebuah komunitas
pasti akan memiliki rasa kepedulian terhadap sesama anggota
komunitas tersebut. Hal ini terjadi karena mereka memiliki rasa
sepenanggungan dan rasa kekeluargaan yang tinggi.
f. Melatih untuk bersosialisasi dan berkomunikasih dengan baik.
Dalam sebuah komunitas remaja akan dibantu untuk bertemu dengan
banyak orang-orang yangvtentunya, memiliki karakter dan
keoribadian yang berbeda-beda. Disitulah remaja akan tertantang
untuk belajar bagaimana bagaimana bersosialisasi dan
berkomunikasih dengan berbagai orang yang berbeda karakter
kepribadiannya.
g. Wadah untuk menemukan inspirasi baru. Selain untuk
menyalurkan hobi dan melepas stres. Remaja bisa menemukam
inspirasi baru yang membuat hidupnya lebih berwarna.
2. Dampak negatif
Dampak negatif dari komunitas, yaitu:
a. Lupa dengan kepentingan pribadi. Hal ini bisa terjadi jika individu
tersebut terlalu takluk atau tunduk pada komunitas tersebut karena
memiliki “kekuatan” yang besar. Jadi mereka hanya mematuhi
komunitas tersebut.
b. Waktu untuk ibadah, keluarga, teman dan diri sendiri berkurang.
Dimana individu tersebut terlalu focus pada komunitas, terlalu
merasa aman dan nyaman sehingga lupa dengan hal lainnya.
c. Adanya daya saing antar komunitas. Dimana salah satu komunitas
merasa lebih besar dibandingkan yang lainnya. Sehingga terkadang
bentrok bahkan bermusuhan satu sama lain. Terkadang membuat
anda bersifat diskriminatif terhadap orang lain bahkan kepada
komunitas lain. Hal ini dapat terjadi jika kamu sudah memiliki rasa
yang kuat terhadap komunitasmu tersebut.
d. Menjadi manusia yang komsumtif karena kamu akan terus menerus
mengikuti gaya hidup yang lagi booming di kalangan komunitas
tersebut.
e. Terkekang. Hal ini terjadi jika komunitas yang kita masuki itu
memiliki pemimpin yang diktator, dimana kita tidak bisa berteman
dengan orang lain dan sosialisasi kita terganggu.
f. Terjadi kerusakan alam di berbagai wilayah. Gejala sosial atau
komunitas dapat menimbulkan kekacauan di masyarakat. Hal ini
dapat mengakibatkan banyak warga yang mengambil sumber daya
dari alam secara berlebihan, atau bahkan dengan sengaja merusak
alam. Contohnya seperti yang baru-baru ini terjadi, banyak kebun
pohon pisang yang rusak di beberapa wilayah akibat ulah remaja-
remaja di berbagai wilayah yang mengikuti video viral memukul
pohon pisang sampai tumbang.
g. Meningkatnya konflik yang mengarah kepada kekerasan di tengah
masyarakat. Konflik sosial yang dimaksud di sini dapat berupa
tawuran, peperangan, perebutan wilayah kekuasaan, perebutan
daerah sumber daya alam, dan sebagainya. Konflik-konflik sosial ini
dapat disebabkan oleh gejala sosial seperti kemiskinan, tingginya
tingkat pengangguran, serta kurangnya SDM dan SDA yang
berkualitas di suatu wilayah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Defenisi komunitas
B. Saran
Setelah melihat uraian dan pembahasan di atas, maka kami sebagai penyusun
makalah menyarankan beberapa hal yaitu :
1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
2. Semoga makalah tentang pengaruh komunitas pada remaja ini dapat, pembaca
dapat mengetahui dan memahami dampak positif dan dampak negatif dalam
mengikuti komunitas.
3. Penyusun makalah mengharapkan kritik dan saran ang membangun bagi
kelancaran dan kesempurnaan penyusun makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Yustika Tri Dewi. 2017. Faktor Penyebab Tergabungnya Remaja Kota Bandung Dalam
Komunitas Kenakalan Remaja.Universitas Padjajaran:Bandung
Frans. 2016. Pengaruh Dampak Positif dan Dampak Negatif Komunitas Bagi Remaja.
Jakarta