Anda di halaman 1dari 107

STAY FOOLISH

Cara menjadi ketua organisasi dengan metode


“Merasa Bodoh”

Karya Ibnu Krisna Raharjo, S.E.

PENDAHULUAN

Pertama-tama penulis panjatkan rasa syukur


kepada Allah SWT yang telah memberikan kuasa-
Nya kepada penulis untuk menuntun dan
membimbing kader-kader calon penerus
perjuangan bangsa semenjak sekolah menengah
pertama hingga di bangku kuliah. Berkat kuasa-
Nya pula, penulis dapat menyelesaikan buku
yang tipis dan tak bermakna ini untuk dapat
dibaca oleh khalayak umum agar teman-teman
yang membaca dapat memperoleh inspirasi
cemerlang dari sedikit pengalaman yang penulis

1
rangkum dalam buku ini. Semoga buku ini dapat
bermanfaat bagi teman-teman semua dan
menjadi semangat serta motivasi dalam
menjalankan organisasi di jabatan manapun
anda berada.

Buku ini dikemas dalam bentuk cerita sekolah


yang sehari-hari mungkin teman-teman pernah
lakukan. Sebagai peringatan, dengan membaca
buku ini penulis tidak menjamin anda benar-
benar menjadi seorang pemimpin dalam
organisasi tersebut, namun anda pasti dapat
menjadi pemimpin dalam hidup anda sendiri.
Seorang pemimpin adaalah seseorang yang
mempunyai hati yang bijak dan tidak haus akan
gelar, namun mereka adalah orang yang mampu
melihat kedepan, jauh lebih kedepan dari orang
yang setara dengan mereka. Mereka dapat
menjadi senjata terakhir ketika organisasi
tumbang dan menjadi pahlawan bagi organisasi
tersebut. Itulah mengapa pemimpin lebih
dihargai dengan cara melihat bagaimana
2
mereka bekerja daripada hanya melihat
jabatannya saja.

Penulis sangat berterimakasih kepada pihak-pihak


terkait yang membantu kehidupan penulis mulai
dari masuk SMP hingga di bangku kuliah.
Pengalaman yang tiada habisnya membuat
hidup ini menjadi luas dan seperti tak ada
ujungnya. Maka dari itu, buku ini penulis
persembahkan kepada :

Keluarga kakek Alm. Sijam Kartodarmodjo


(khususnya kakek, nenek, Paman dan dua orang
bibi)

Ayah, Ibu dan Adik Tercinta

Teman-teman SMP N 1 Banyumas (khususnya


Regu Inti Pramuka dan Pengurus OSIS) pada
masanya

Guru-guru SMP N 1 Banyumas pada masanya


(khususnya Bapak Stephanus K.T. dan Bapak
Pembina Pramuka, Mas Irawan dan Mas Pepen)
3
Teman-teman SMAN Banyumas (khususnya
Pengurus OSIS SMAN Banyumas, Ambalan Rama-
Shinta SMAN Banyumas, Patroli Keamanan
Sekolah SMAN Banyumas) pada masanya

Guru-guru SMAN Banyumas (khususnya Bapak


Sugiman, Bapak Warkim, Ibu Satri Yulianti serta
Bapak Kepala Sekolah Muhammad Husein)

Teman-teman Jurusan Manajemen FE UNJ


(khususnya Himpunan Mahasiswa Jurusan
Manajemen dan Lembaga Pers Mahasiswa
Econochannel)

Dosen-dosen Jurusan Manajemen dan Fakultas


Ekonomi (khususnya Ibu Hamidah, Bapak Setyo
Ferry Wibowo, Bapak Usep Suhud, Ibu Rahmi,
Bapak Gatot Nazir Ahmad, Ibu Umi Mardiyati dan
Bapak Alm. Yasser Arafat)

Dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu


persatu

4
Akhir dari buku ini dapat menjadi landasan dan
membantu teman-teman untuk menjadi ketua
organisasi, dimanapun organisasi anda. Maka
dari itu, simak baik-baik cerita dan makna dari
buku ini. Semoga bermanfaat.

Bekasi, 29 Oktober 2021

Penulis.

5
6
CHAPTER 1 – Yes Man

Sewaktu kecil, kita selalu dilatih untuk nurut sama


orang tua. Ketika kamu main PS ataupun main
warnet tapi kelewat batas waktu makan atau
mandi, pasti mamah kamu nyariin sampai ke
penjuru desa dimana ada tempat warnet, benar
kan?. Dan kalau mamah kamu ngga sanggup
bawa kamu pulang, pasti ayah kamu yang turun
tangan, baru kamu mau pulang. Kamu pulang
karena rasa takutmu itu yang membuat tunduk
pada perintah ayahmu. Berbeda dengan ketika
kamu ingin dibelikan motor tetapi harus
memenuhi syarat yang diberikan ayahmu yang
mengharuskan kamu ranking satu dikelas. Itu
adalah rasa tundukmu pada orangtua karena
terpacu oleh keinginanmu sendiri.

Secara harfiah Yes Man berarti orang yang


penurut atau selalu menuruti perkataan orang
lain, jika ada seseorang yang memerintah dia
7
selalu melaksanakannya. Seseorang yang
menganut paham Yes Man biasanya adalah
orang yang tahu diri akan kedudukannya. Orang
ini selalu respect kepada orang lain entah itu
teman atau orang lain yang dia anggap harus
dihormati. Penganut paham yes man biasanya
adalah orang yang penolong, pekerja keras,
rendah hati dan mempunyai loyalitas tinggi
terhadap organisasi. Menurut saya, orang yang
ingin menjadi pemimpin atau atasan harus
memiliki kriteria tersebut agar dapat menduduki
jabatan yang lebih tinggi.

Pengalaman saya ketika berorganisasi di kampus


adalah selalu menjalankan tugas yang diberikan
senior. Contohnya seperti mengajukan surat
peminjaman ruangan. Saat itu, saya yang masih
semester satu selalu menginginkan kegiatan untuk
mengisi waktu luang dan juga ingin mencari
teman baru. Senior yang ingin mengadakan
sebuah acara membuat sebuah organisasi kecil
untuk menjalankan sebuah event. Saya sendiri
8
ditempatkan di bagian staff perlengkapan yang
tugasnya adalah menyediakan perlengkapan-
perlengkapan penunjang acara. Ruangan
tempat seminar adalah salah satu perlengkapan
penunjang acara yang harus di persiapkan.
Ketika senior memerintah untuk menyiapkan
ruangan, tanpa ragu-ragu langsung saya terima
tugas tersebut.

Yes Man bukan berarti kacung atau pesuruh,


akan tetapi demi kelancaran acara tersebut kita
yang sudah diberi tanggung jawab harus siap
untuk melaksanakannya. Bagi seorang
organisatoris pasti tau tentang makna tersebut.
Selain itu juga, kita yang masih awam menjadi
mengerti tentang bagaimana tata cara
meminjam ruangan, bagaimana membuat surat
yang baik dan bagaimana cara menghadap ke
petinggi kampus / yang mempunyai wewenang
meminjamkan ruangan. Informasi adalah hal
yang paling berguna dalam menjalankan sebuah

9
organisasi, tentang pentingnya informasi akan
saya rangkum di BAB selanjutnya.

Menurut saya ada 3 tipe Yes Man:

1. Yes Man Sepenuh hati. Yaitu seseorang yang


menjalankan tugas dengan tulus dan tidak
mengharap imbalan apa-apa, hanya sekedar
ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu /
pantas dan juga seseorang yang memiliki rasa
kepemilikan organisasi yang kuat.
2. Yes Man Setengah-setengah. Setengah mau
setengah engga. Disamping dia punya
kewajiban untuk menjalankannya, ada pula
ketidakmauan dalam menjalankannya
karena merasa dirinya terpaksa atau tidak
berhak menjalankannya. Yes Man macam
yang begini seharusnya di maintenance
dengan baik oleh leader dan harus selalu
diberi arahan dan perhatian lebih agar dapat
meyakinkan bahwa dia selalu dibutuhkan
oleh leader.

10
3. Yes Man terpaksa. Yaitu seorang yang
menjalankan perintah dengan terpaksa.
Biasanya Yes Man jenis ini memang
bertanggung jawab, namun hasil
pekerjaannya tidak memuaskan. Yes Man
macam ini seharusnya tidak diberi perintah
yang berlebihan karena tidak ada yang bisa
diharapkan darinya.

Ketiga tipe ini adalah sikap umum yang diambil


dari hasil pengamatan para anggota keluarga
organisasi yang pernah saya pimpin di semua
jenjang pendidikan. Seperti kata pepatah bahwa
pengalaman adalah guru terbaik, maka dari itu
saya ingin memberikan semua pengalaman yang
berharga bagi kamu sang pemimpin masa
depan.

11
Cerita @ Masa Orientasi Siswa

Suatu ketika saat menginjak bangku SMP atau


SMA kamu pasti pernah diberi kesempatan dan
diajak temanmu untuk ikut organisasi yang
berguna dan bermanfaat untukmu dikemudian
hari, tetapi kamu malah menolak dengan alasan
lebih asik main warnet daripada ikut organisasi.
Lebih penting les daripada bergaul dengan
organisasi yang orangnya suka pamer dan show
off. Memang les juga penting agar kamu menjadi
nomor satu di akademik, tapi lebih baik lagi kalau
kamu juga nomor satu di organisasi.

Tetapi saya yakin juga bahwa banyak orang


yang susah payah masuk ke organisasi tapi tidak
berhasil di seleksi masuknya, misalnya OSIS yang
terbilang tempatnya orang keren, cewek cantik
dan cowok maco perwakilan siswa yang mejeng
di ruangan khusus dan selalu bersanding dengan
guru dari kesiswaan setiap kali ada rapat
kegiatan siswa. Berikut ini sedikit saya ceritakan

12
pengalaman saya sendiri ketika berhasil
menggapai posisi puncak dengan menanamkan
sifat “Yes Man” dalam diri saya sendiri semenjak di
bangku SMP.

Ketika itu saya duduk di bangku kelas 7E di SMP.


Kala itu saya memang masih sekolah di Jawa
Tengah dan masih tinggal bersama Almarhumah
Nenek saya yang merawat saya sejak kecil. Sebut
saja sekolah itu adalah sekolah unggulan di kota
lama, SMPN 1. Beruntung nilai ujian SD saya
memungkinkan untuk terseleksi masuk ke sekolah
ternama itu. Sampai tahap ini, saya masih
menganggap nilai itu amat penting dalam hidup.

Seperti murid baru yang lainnya, pertama kali


masuk SMPN 1 rasanya senang sekali. Sejak hari
pertama, kami saling berkenalan satu sama lain.
Saat itu kami menempuh Pra Masa Orientasi Siswa
(MOS). Ada senior yang masuk ke ruangan kami
dan memberikan arahan kegiatan MOS yang
akan diadakan pada hari Senin sampai Rabu

13
minggu depan. Selain penjelasan tentang
kegiatan, Kak Eno pun menjelaskan tugas dan
barang-barang yang harus dibawa seperti,
papan nama dari kardus yang digantung tali
raffia warna biru untuk cowok dan warna merah
untuk cewek. Membawa rantang untuk topi yang
juga di ikat tali rafia. Tentu saja waktu itu kami
masih harus memakai seragam SD yang
berwarna merah putih.

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba,


hal baru yang selalu aku dambakan. Kakak-kakak
kelas memakai baju putih biru lengkap,
memandu jalannya upacara pembukaan Masa
Orientasi Siswa dan sekaligus upacara
penerimaan siswa baru. Kami semua memakai
baju SD lengkap namun mengenakan juga
papan nama yang sebelumnya telah dibuat,
mungkin agar kami semua dapat kenal satu sama
lain dengan mudah. Dua perwakilan siswa
masing-masing dari kelas 7A dan 7H menerima
pita dari Kepala Sekolah tanda dibukanya MOS
14
SMPN 1. Tepuk tangan meriah bergemuruh
ditengah lapangan, sebagai tanda kebahagiaan
emosi siswa memuncak. Kami pun langsung
masuk ke ruang kelas masing-masing menunggu
intruksi selanjutnya dari kakak kelas.

Sebelumnya saya tidak tahu tentang kakak kelas


yang masuk ke ruangan. “Mereka itu siapa, kok
mau-maunya membimbing kita semua? Kenapa
bukan guru saja yang membimbing kita?”. Dan
pertanyaan itu pun terjawab dengan sendirinya
ketika kak Eno memperkenalkan diri.
“Perkenalkan, nama saya Eno. Saya pengurus
OSIS dari seksi bidang xx dan diberi tanggung
jawab untuk membimbing adik-adik semua,
mohon kerjasamanya”. Kak Eno yang sudah kelas
tiga pada saat itu masih menjadi pengurus OSIS
dan juga anggota Pramuka. Kenapa anggota
Pramuka?. Ternyata di hari Jum‟at pada kegiatan
kepramukaan, kami bertemu lagi seperti jodoh,
hehe.

15
Masih di hari Senin, kami satu kelas diajak untuk
bermain balapan papan. Kami semua dibagi
menjadi 4 grup, 1 grup-nya ada 8 orang dan
masing-masing menyiapkan 2 papan kayu yang
sudah dibuat berukuran 30x30. Semua siswa
disuruh untuk berbaris berbanjar (memanjang ke
belakang) dibelakang garis Start. Kak Eno
mengintruksikan untuk mengumpulkan papan
kayu tersebut tepat di depan garis start.

“Cara mainnya gini, kalian balapan dengan cara


menaruh papan kayu ini sebagai pijakan dan kaki
kalian jangan sampai menyentuh tanah. Jumlah
papan kayu-nya sudah kakak siapkan ada
Sembilan. Kalian harus meng-estafet papan kayu
yang paling belakang agar orang paling depan
bisa membuat pijakan baru, begitu seterusnya.
Yang paling cepat sampai garis finish menang,
yang jatuh di diskualifikasi. Mengerti?”.

Dalam hati saya berkata :

16
“ooh ini permainan kerjasama, mungkin juga biar
cepet kenal sama temen sekelas”

Selain balapan kayu juga ada panjang-


panjangan benda, seluruh benda yang ada di
badan kita semua dipanjangkan dan yang
terpanjang yang menang tapi ketika itu
kelompokku kalah, hehe. Itu adalah masa-masa
MOS yang paling menyenangkan semasa hidup
saya.

Di dalam MOS tersebut, secara tidak sadar kita di


tuntut untuk nurut dengan kakak kelas yang
membimbing kita tersebut. Kasarnya kalau tidak
nurut berarti melanggar peraturan sekolah yang
baru saja kita masuki, tentu saja semua anak
yang baik tidak akan mencoreng namanya
sendiri ketika pertama kali mereka memasang
muka (first impression). Itulah mengapa, mengatur
orang baru lebih mudah daripada mengatur
orang lama. Mereka masih bisa dibentuk dengan
budaya baru yang belum diketahui sebelumnya.

17
Masih bisa menerima paham dan kondisi
lingkungan baru yang menurut mereka
menyenangkan. Dengan begitu, mereka dapat
membentuk lingkungan baru bagi mereka sendiri
dan beradaptasi sesuai batasan dasar yang telah
diterapkan sebelumnya.

Itulah sedikit contoh tentang makna dari “Yes


Man” pada saat MOS. Ketika kamu berada di
posisi nurut, semuanya pasti akan baik-baik saja
dan justru pada saat yang tepat akan
menguntungkanmu. Ikutilah semua arus itu, dan
ketika ada sedikit celah kesempatan maka
ambillah, dengan begitu kamu akan menjadi
pemenang. Seperti itulah cara kerja yang ada di
kehidupan manapun, organisasi manapun yang
baru kamu masuki. Tidak ada seorangpun yang
langsung bisa ke posisi puncak tanpa memahami
dulu budaya yang ada lingkungan sekitar. Maka
dari itu Be a “Yes Man” adalah pilihan yang tepat,
ikuti arus itu sesuai kata hatimu.

18
Cerita @ Pramuka

Hari Jum‟at adalah saatnya kami semua


melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
Berangkat kembali ke sekolah mengenakan
seragam Pramuka lengkap seusai sholat Jum‟at.
Terkadang ketika ada sesuatu yang harus
dikerjakan di sekolah, kami tidak pulang dan
melaksanakan sholat Jum‟at di Masjid Agung
dekat SMPN 1. Kami sangat beruntung sekali
karena ketika MOS kemarin, senior telah
memperkenalkan banyak sekali tempat-tempat
penting di sekitar SMP seperti kantin, tempat
parkir, perpustakaan bahkan Masjid Agung yang
ada di dekat alun-alun kota lama.

Sejak SD saya pernah merasa iri dengan teman-


teman yang pernah ikut kegiatan berkemah.
Dahulu pernah ada pemilihan siswa SD yang
diikutsertakan dalam kegiatan perkemahan di
kecamatan. Saat itu saya ingin sekali ikut karena
ingin merasakan bagaimana berkemah dan

19
berpetualang sebagai anak Pramuka. Namun
sayang, saat itu yang dipilih adalah siswa yang
punya daya tahan tubuh kuat dan sehat fisik.
Berbeda denganku yang memiliki tubuh kecil dan
tidak tahan dengan dingin.

Namun ketika SMP, semua siswa diberi


kesempatan penuh untuk ikut dalam kegiatan
kepramukaan. Setiap hari Jumat dalam satu
tahun penuh kita diberi ilmu tentang
kepramukaan, bagaimana membaca sandi,
morse, arah, tali temali, semaphore dan lain
sebagainya. Di bawah bimbingan oleh Pembina
pramuka yang berkualitas dan berwibawa
bernama mas Irawan dan mas Pepen. Beliau
adalah alumni SMPN 1 yang berdedikasi dalam
pelatihan kepramukaan pada masanya, kira-kira
pada tahun 2005 sampai tahun 2010. Berkat
mereka, SMPN 1 banyak menjuarai lomba
kepramukaan tingkat kecamatan dan kabupaten
hanya karena anggotanya diminta untuk disiplin.

20
Banyak hal yang telah saya lalui di organisasi
kepramukaan. Namun yang pasti adalah
mengamalkan dasa dharma saja kamu bisa
menjadi pemimpin yang sempurna. Saya merasa
bahwa anak-anak zaman sekarang terlalu
berbeda dibandingkan anak jadul, terutama
dalam hal menghormati dan menghargai. Maka
dari itu belajar dari isi dasa dharma dapat
meningkatkan kualitas dirimu untuk menjadi
leader yang sempurna. Berikut isi Dasa Dharma
pramuka bisa disingkat “Tacipapare Rahedi
Besu”.

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Cinta alam dan kasih sayang sesama
manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin terampil dan gembira
7. Hemat, cermat, dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
21
9. Bertanggungjawab dan dapat di percaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan
perbuatan

Saya akui, pengamalan dasa dharma adalah


kunci dalam pembentukan jiwa kepemimpinan.
Semua organisasi yang saya lalui dimulai dari
organisasi kepramukaan semasa SMP. Ketika kelas
satu SMP semester dua, dalam kegiatan
kepramukaan ini terdapat pemilihan anggota
regu inti untuk masa jabatan 2007-2008. Pemilihan
tersebut sangat selektif dan paling bergengsi,
karena senior hanya memilih 30 siswa dari 250
siswa. Seleksi pertama adalah menjawab soal tes
ilmu kepramukaan seperti sejarah pramuka,
semaphore, morse, tali temali dan sandi. Seleksi
kedua adalah pelatihan baris berbaris. Seleksi
terakhir adalah seleksi alam yaitu siapa yang
lama bertahan maka akan resmi menjadi regu inti
pramuka.

22
Tes terakhir yang dilakukan adalah pelatihan
mental yang memberikan desakan kepada calon
regu inti ketika terdapat masalah yang sulit
dipecahkan. Ketika itu para senior bersandiwara
di depan para calon regu inti dan melakukan
drama saling menyalahkan. Para anggota senior
menyalahkan pemimpin yang tidak becus dalam
memimpin mereka. Para pembina pramuka pun
ikut terlibat dalam sandiwara ini, memberikan
kesan bahwa mereka serius menyalahkan
pemimpin tersebut. Ditengah-tengah drama itu
juga terdapat adegan menampar leader dan
penindasan verbal lainnya. Sehingga memicu
pertikaian antara junior dan senior yang akhirnya
dihadapkan pada pemecahan masalah. Kami
sebagai junior tidak terima dengan perlakuan
anggota senior terhadap pemimpin yang kami
hormati. Kami memberikan banyak pembelaan
dan silang pendapat yang mengisyaratkan
bahwa kami sepenuhnya menghormati dan
menghargai pemimpin. Dari sini kita mengetahui

23
bahwa leader tidak dapat berjalan tanpa
anggota yang loyal dan menghormatinya.

Pembelajaran yang paling utama dalam


pramuka adalah disiplin. Kita tidak diajarkan
perploncoan dan mengikat siswa atau junior
untuk patuh kepada kita dengan cara kekerasan.
Namun pembentukan mental sejak dini sangat
penting dalam membentuk seorang pemimpin.
Dengan membiasakan disiplin, secara tidak sadar
kita juga melatih tanggung jawab untuk
melakukan kewajiban yang telah kita emban.
Sebagai contoh dalam olahraga sepak bola,
pemain bertahan harus bertanggungjawab
melindungi area pertahanan dari serangan
musuh. Jika terlambat sedikit saja maka akan
merugikan tim. Maka dari itu usahakan disiplin
sejak dini dan sekarang mulailah dari disiplin
waktu dan kurangi bermain game karena tidak
menghasilkan apapun selain lose strike.

24
25
CHAPTER II – Teman Berkualitas

Simpelnya, menjadi seorang pemimpin itu harus


mempunyai relasi, bukan hanya relasi biasa yang
terkait pada satu kepentingan semata, namun
seorang teman yang berkualitas. Maksudnya
„teman yang berkualitas‟ itu adalah seorang
teman yang selalu ada ketika kita sedang
memiliki masalah atau membutuhkan saran,
maupun teman untuk debat positif dalam
organisasi. Tetapi, untuk mendapatkan teman
berkualitas ini tidak mudah, kecuali memang
kamu orang yang mudah bergaul. Bagi orang
yang pendiam biasanya mereka lebih sering
menunggu daripada beraksi.

Sejak awal masuk SMP, saya adalah anak yang


polos, lugu dan malu untuk bergaul. Untungnya
waktu itu terdapat teman SD yang satu kelas
dengan saya pada waktu awal masuk SMP. Dia
orangnya sembarangan, agak tidak sopan tetapi
26
mudah bergaul walaupun tidak kenal nama satu
sama lain. Hal yang pertama saya lakukan waktu
itu adalah mengamati. Bagaimana cara dia
bersosialisasi dan bagaimana cara lingkungan
sosial itu menanggapinya. Di hari pertama Masa
Orientasi Siswa (MOS), waktu itu memang yang
pertama bergaul adalah lelaki. Pria lebih
gampang bergaul dengan candaannya yang
sembarangan itu, seolah-olah kita semua satu
pikiran dan saling menanggapi obrolan dengan
mudah.

Tidak hanya mengamati, tentunya hal yang


kedua saya lakukan adalah sedikit demi sedikit
menghafalkan nama teman satu kelas. Sewaktu
MOS kita semua ditugaskan untuk menggunakan
papan nama yang digantung di dada, sehingga
dalam tiga hari saja saya bisa menghafal
sedikitnya separuh dari nama-nama anak kelas
7E, “kalau gak tahu nama, gak mungkin kita bisa
memulai sebuah obrolan”. Menurut saya sangat
tidak sopan ketika kita memulai sebuah obrolan
27
dengan awalan “woy”, “kamu” atau “heh”. Malu
juga ketika kita yang sudah berkenalan namun
lupa namanya.

Itu dia, saya sering kali dapat mengingat wajah,


namun lupa namanya. Terkadang ada orang
yang sakit hati ketika namanya dilupakan. Jadi
sangat penting ketika berkenalan sambil berjabat
tangan, pastikan bahwa kamu mengingat nama
dan wajahnya. Dalam hal menghafal nama,
biasanya langkah pertama yang dilakukan
adalah bersalaman dengan mengucapkan
nama kamu setelah mereka mengucapkan
namanya. Jika ada lebih dari satu orang yang
berhadapan dengan kamu, lebih baik diulangi
lagi nama-nama mereka dengan menunjuk satu
persatu, sekaligus menghafal nama dan
wajahnya

Langkah kedua adalah dengan mengajak


mengobrol dengan topik yang dekat dengan
kegiatan yang kita lakukan, misalnya tentang

28
barang bawaan MOS. Saat itu kita bisa
mengetahui bagaimana sifat mereka, cara
bicaranya dan ciri khas sikap mereka yang
melambangkan nama mereka. Misalnya “Abel”
orangnya perhatian, “Toni” orangnya pintar,
“Kevin” orangnya bisa diandalkan. Sifat
seseorang adalah simbol nama mereka, karena
setiap manusia mengalami jalan kehidupan yang
berbeda.

Langkah ketiga adalah dengan meminta kontak


mereka. Dengan adanya media sosial seperti Line
atau Whatsapp kita bisa menghafalkan nama
dan wajah dari foto profil mereka ketika kita lupa.
Hanya dengan meminta kontak nomor
handphone kita bisa dengan mudah menghafal
nama mereka.

Banyak di dunia ini sesuatu yang diungkapkan


dengan kata teman. Misalnya Teman
seperjuangan, teman sekelas, teman baik, teman
hidup dan lain sebagainya. Namun semua makna

29
dari setiap kata “teman” tersebut berbeda.
Teman seperjuangan misalnya, teman yang ada
pada saat melakukan suatu aktivitas tertentu,
satu kepentingan dalam jangka waktu tertentu.
Berbeda dengan teman baik yang selalu ada
dimana kita ada. Teman baik ini bisa menjadi
teman yang berkualitas. Tapi pertanyaannya
adalah “kenapa dia mau jadi teman baik
kamu?”, “kenapa dia selalu ada disaat kamu
membutuhkannya?”. Mari kita renungkan sejenak
saat pertama kali kita bertemu dengannya,
proses dalam menjalin hubungan pertemanan
tersebut dan bagaimana kita memperlakukan
dia.

Jawabannya simpel, karena di dunia ini kita tidak


mau hidup sendiri. Karena disaat dia
membutuhkan, kamu adalah orang pertama
yang menawarkan bantuan. Karena kamu
adalah orang baik dan pengertian. Ini adalah
konsep “give and take” yang biasa orang bilang.
Kamu mendapatkan teman baik karena dirimu
30
sendiri. Kamu memberikan sesuatu kepada teman
baikmu yang sedang membutuhkan, tanpa
disadari dia juga memberikan pertolongan ketika
kamu membutuhkan. Namun, konsep teman baik
agak berbeda dengan teman yang berkualitas.
Teman baik belum tentu bisa menjadi teman
yang berkualitas, teman yang berkualitas sudah
pasti bisa menjadi teman baik. Karena, teman
yang berkualitas biasanya dapat ditemukan di
dalam sebuah organisasi yang kamu tempati.

Bagi seorang pemimpin, teman yang berkualitas


ini selalu mengerti apa yang kita pikirkan namun
belum tentu mau membantu sebelum kita
memintanya. Sejauh yang saya lalui di empat
tingkatan organisasi, teman baik selalu saja tidak
sejalan dengan pemikiran kita (khususnya
pemikiran dalam menjalanan organisasi), mereka
selalu saja tidak mau ketika diajak bergabung
dengan dunia kita, ketika suatu saat bergabung
dia selalu saja mengelak dari kita dalam urusan
organisasi, tapi bukan berarti dia enggan
31
membantu. Jika kita membutuhkan saran dan
bantuan, dia pasti memberikannya, namun
bantuan itu sering kali jauh dari kata sempurna
dari apa yang kita harapkan. Itu karena teman
baik kita mungkin tidak kompeten dalam hal
urusan organisasi yang kita geluti. Berbeda
dengan teman yang berkualitas, dia selalu
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang kita
harapkan, karena mereka selalu satu pemikiran
dengan kita, satu tujuan dan satu passion. Maka
dari itu, selama kamu merangkak dari tingkatan
bawah, harus selalu mencari dan mencari lagi
teman yang berkualitas. Teman baik boleh saja
hanya seorang, namun teman yang berkualitas
itu tidak terbatas, tergantung kamu menentukan
siapa dia dan seberapa besar kamu melakukan
pendekatan dengannya, seberapa intensif kamu
berkomunikasi dengannya. Dalam organisasi,
kamu dapat menemukan teman yang berkualitas
dengan konsep “give & take”, dia akan

32
memberikan bantuan sebesar kamu memberikan
bantuan kepadanya.

33
34
Chapter III – Pemimpin yang Disukai

Ketika menjabat sebagai seorang ketua, kita


dituntut harus berwibawa. Namun di sisi lain harus
mengerti tentang sikap dan karakter setiap
anggotanya. Banyak macam tipe pemimpin
yang harus kamu ketahui, karena setiap karakter
individu berbeda pula cara kepemimpinannya.
Contohnya kalian tahu bahwa pemimpin TNI atau
panglima TNI bersifat keras dan tegas.
Berbanding terbalik dengan pemimpin dalam
sebuah organisasi non-profit seperti relawan
COVID-19 dan sejenisnya. Mereka tidak dituntut
untuk memberikan sesuatu yang menonjol
ataupun memuaskan. Organisasi non-profit hanya
sebatas mengerjakan event yang tertuju pada visi
organisasi. Cara mengikat para anggotanya pun
berbeda, tinggal bagaimana cara kita menyikapi
sifat dan karakter para anggotanya.

35
Butuh waktu yang lama untuk mengetahui
macam-macam karakteristik seseorang atau
individu dalam kelompok. Cara paling simpel
adalah dengan memperbanyak acara yang
bersifat menginap atau ramah tamah organisasi.
Jika kalian memang memiliki sifat menonjol dan
kepemimpinan tinggi seperti selera humor
ataupun memiliki sifat kepedulian yang tinggi,
memiliki cukup informasi ataupun berwawasan
luas dalam hal bersosialisasi dalam kelompok, itu
adalah nilai plus untuk menjadi pribadi yang
disukai. Namun bagaimana caranya bagi yang
tidak demikian?

Mulailah dengan mencintai dirimu terlebih dahulu


dengan cara disiplin waktu, tanggungjawab,
murah senyum, be a yes man, rendah hati dan
ulet dalam mengerjakan segala hal. Membenahi
diri itu penting apabila kamu memang dari awal
tidak memiliki sikap kepemimpinan yang tinggi.
Namun hal ini dapat diubah dengan cara
membiasakannya. Sifat seseorang memang tidak
36
dapat diubah, namun berbagai sikap yang
dianjurkan tadi dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja asalkan diawali dengan niat dan
konsistensi. Membiasakan diri untuk mau terlibat
dalam urusan organisasi, bagaimana cara
membuat argumen sekaligus memberikan solusi
permasalahan, maupun cara untuk bersosialisasi
terhadap para anggota lainnya.

Perkembangan yang kamu lakukan dapat dilihat


dari tingkat kepercayaan teman-teman terhadap
kamu. Apabila banyak dari rekan-rekan
menanyakan suatu hal kepadamu, itu berarti
temanmu mempercayakan sesuatu kepadamu,
namun itu baru sebatas tanda awal bahwa kamu
itu sosok yang dibutuhkan. Hal yang kedua
adalah tingkat keistimewaan dirimu di suatu
komunitas tersebut. Apabila kamu merasa bahwa
dirimu terkenal, itu berarti kamu telah masuk ke
fase kedua perkembangan sebagai pemimpin
yang disukai.

37
@ Pendengar yang Baik

Pernahkah disaat kamu bercerita, teman kamu


malah terlalu asik main hape sendiri dan tidak
terlalu optimis dengan apa yang kamu
bicarakan. Seolah kamu hanyalah seekor nyamuk
yang berdengung dan dibiarkan saja. Kamu pasti
merasa kesal apabila yang sedang dibicarakan
itu penting dan berniat untuk mencurahkan hati
yang bimbang namun teman kamu malah
mengajak bercanda.

Begitu halnya dengan teman-teman kita yang


membutuhkan kita untuk mendengarkan. Tidak
perlu memberikan solusi, hanya mendengarkan
dan memberikan tanggapan saja, lawan bicara
kita sudah senang. Rasa simpati biasanya timbul
apabila kamu memang terlibat dalam
permasalahan yang sama. Namun cobalah kamu
biasakan untuk menjadi pendengar yang baik.
Ajaklah teman-temanmu untuk mencurahkan isi

38
hatinya, permasalahannya yang rumit akan lebih
ringan jika ada yang mendengarkan.

Mungkin saja temanmu ini adalah orang yang


sulit mencurahkan hati pada orangtuanya karena
sedang dalam masalah keluarga. Perhatikanlah
sekecil apapun masalah tersebut agar kamu tahu
bagaimana kondisi orang lain, di samping itu juga
dapat berguna bagi kita agar mendapatkan
solusi jika mendapatkan masalah yang sama.
Itulah mengapa pengalaman adalah guru yang
berharga. Kita dapat mempelajari pengalaman
orang lain walaupun dengan kondisi yang
berbeda, agar masalah rumit yang kita hadapi
nantinya dapat diperbaiki dengan bijak.

Kondisi ini juga penting bagi seorang pemimpin.


Jika kamu menjadi pendengar yang baik, saya
yakin 100% bahwa kata-kata mu akan
didengarkan oleh mereka. Ingat konsep "give and
take", mereka akan memberikan bantuan
sebesar kamu memberikan bantuan kepadanya.

39
Maka dari itu penting juga untuk turun kebawah
untuk mendengarkan keluhan para anggota
secara "face to face".

Mulailah dari pembicaraan secara intim dan


personal bahwa kamu memiliki masalah.
Ceritakanlah masalahmu kepada temanmu
sekecil apapun masalahnya. Misalnya lupa
mengerjakan PR dan dimarahi oleh guru atau
cerita mengenai pengalaman ditolak wanita.
Setelah itu berikanlah alur pembicaraan kepada
lawan bicaramu untuk menceritakan masalah
mereka. Dengarkanlah secara seksama dan
berikanlah simpati kepada temanmu itu. Apabila
dia meminta saran, sebaiknya kamu juga ikut
membantu semampunya. Dengan cara ini,
lambat laun mereka akan sadar bahwa kamu
adalah orang yang paling mereka butuhkan.

40
@ Be Confidence

Saya ingat saat pertama kali masuk kuliah adalah


saat-saat yang paling bahagia dalam hidup.
Terutama ketika sedang mengurus beasiswa
bidikmisi yang saya peroleh berkat jerih payah
sendiri. Dengan berpakaian ala kadarnya, masih
lugu dan kelihatan kampungan sekali bermuka
tebal percaya diri untuk mengurus segala
persyaratan agar dapat memulai jenjang
pendidikan yang didambakan. Apalagi dengan
melanjutkan sekolah di Universitas Negeri ternama
di Jakarta, adalah puncak kebanggaan bagi diri
sendiri dan orangtua.

Memang benar dan terbukti bahwa seberapa


berat perjuanganmu akan mendapat hasil yang
setimpal dengan apa yang kamu kerjakan. Inilah
yang terjadi dalam hidup saya. Tidak mudah
perjalanan saya dalam menempuh pendidikan
untuk berkuliah di Ibukota. Penuh pengorbanan

41
dan risiko yang ditempuh sebelum kesuksesan itu
terjadi.

Perjuangan yang saya lakukan adalah belajar


dengan giat sampai otak terbakar habis. Semua
soal dijejalkan walaupun sulit untuk dipahami
namun latihan soal adalah cara terbaik dalam
persiapan mengerjakan soal apapun. Jujur
bahwa otak yang saya miliki terlalu standard dan
tidak sehebat apa yang kalian kira. Di dalam
kelas saya hanya mendapatkan ranking 15 dari
40 siswa, rata-rata seperti itu dari kelas 1 SMA.

Maka dari itu butuh pengorbanan agar dapat


mencapai keberhasilan yaitu dengan cara
menyiapkan amunisi. Amunisi yang dimaksud
adalah persiapan-persiapan dalam menghadapi
ujian SBMPTN agar mendapatkan persentase
keberhasilan diatas 80%. Itupun dibutuhkan
pengorbanan lainnya untuk menyiapkan amunisi.
Dalam hal ini, risiko yang saya pertaruhkan
adalah uang tabungan masuk kuliah yang sudah

42
disiapkan oleh orangtua, saya pakai untuk
mengikuti course intens dengan kurun waktu 3
bulan penuh. Risiko kedua yang saya ambil
adalah cara pemilihan PTN yang terbilang sangat
membahayakan karena saya memilih 2
universitas ternama dari 2 opsi yang disediakan
yaitu ilmu komunikasi UI dan Manajemen UNJ,
masing-masing adalah jurusan dengan akreditasi
A. Sangat sulit ditebak apakah saya bisa
mendapatkan kesempatan ini atau tidak.

But you can strugling when you sure you can do it.

Keyakinan ada pada dirimu. Apabila dirimu


sendiri tidak yakin, maka jangan coba-coba
untuk ambil risiko. Namun apabila memang yakin
bahwa kamu bisa, maka beranikan lah ambil
risiko. Ditengah-tengah jalan pastinya kamu akan
sadar bahwa pengorbanan dan keputusan yang
telah kamu ambil menjadi sia-sia jika tidak
dikerjakan serius dan ditempuh dengan kerja
keras. Namun sebelumnya pastikan bahwa

43
prosentase keberhasilan telah berada pada
batas 80% keatas harus yakin bahwa kamu
mampu.

@ Continuous Impression

Pertemuan pertama adalah yang paling


membekas di mata teman-temanmu. Tapi
bagaimana dengan pertemuan selanjutnya.
Apakah akan tetap sama dengan image yang
kamu buat pada first Impression?

Kamu pasti pernah mengalami hal yang sama


ketika masuk ke dalam suatu organisasi dan
berniat untuk merubah image atau agar menjadi
terkenal. First Impression yang kamu lakukan tentu
membuat rekan-rekan melihat anda dan
merespon sesuai dengan perilaku anda. Memang
penting untuk membiasakan diri untuk "jaim" (jaga
image) ketika bertemu pujaan hati atau orang
yang paling kita hormati dalam organisasi.

44
Namun dinamika problem organisasi tidaklah
sesimpel itu.

Orang yang baik pada awal pertemuan, belum


tentu baik setelah berkenalan. Orang yang
sembarangan dan berperilaku jelek belum tentu
dia bodoh dan tidak berperasaan. Orang yang
lemah lembut dan sopan di depanmu, belum
tentu juga menjadi orang yang sama ketika ada
di belakang membicarakan kejelekanmu. Yang
pasti jangan lihat dari sampulnya.

Boleh jika pikiran negatif itu mempengaruhi


kehidupanmu, tapi jangan sampai berlarut-larut.
Ketika kamu merasa bahwa dirimu memang
sedang dibicarakan orang, atau ada satu isu saja
tentang kejelekanmu, maka di saat itu juga
memang ada orang yang menusukmu dari
belakang. Di dunia ini masih ada perasaan iri dan
benci, seperti ingin memiliki tapi tidak
tersampaikan. Bukalah satu persatu pikiran
negatif itu, apa yang salah denganmu. Lakukan

45
pendekatan dengan orang-orang yang kamu
rasa ikut membicarakanmu, bicarakan baik-baik
dan rumuskan solusi agar masalah terpecahkan
dengan bijak dan secara terang-terangan.

Pikiran negatif seperti perasaan menyalahkan diri


sendiri karena event yang berantakan, atau
merasa tidak sanggup untuk melakukannya. Itu
semua harus di evaluasi kembali kepada dirimu.
Bercermin dan tanyakan kembali kepada diri
sendiri "Apa benar aku berbuat salah" atau "sejak
kapan aku jadi sebodoh ini", adalah pertanyaan
negatif yang tidak memiliki rasa yakin. Hal itu
sebagai cerminan diri bahwa kamu adalah
makhluk terbodoh yang ada di dunia dan ingin
terus menyerap semua informasi yang ada untuk
menjalankan visi.

Putar balikkan semua pikiran bodoh itu menjadi


ladang cerah dan kesempatan emas bahwa
kamu di dunia memiliki modal yang sama yaitu
waktu. Setiap orang memiliki waktu yang sama

46
yaitu 24 jam sehari. Dalam waktu 6 jam sehari pun
kamu bisa mencari segudang informasi untuk
bekalmu melakukan yang terbaik. Melakukan
persiapan yang penting untuk menjalankan
ambisi, serta menjadi orang yang berada pada
posisi yang menjelaskan karena kepemilikan
informasi. Information is everything.

Untuk menjadi seorang pemimpin, penting untuk


memiliki informasi yang cukup sebagai bahan
kamu untuk berbicara di depan orang banyak.
Anggaplah suatu komunitas baru yang kamu
masuki adalah batu permata yang belum diasah,
bentuknya masih kasar dan tidak dapat dinilai.
Asahlah batu tersebut dengan informasi, misalnya
jika organisasi tersebut tidak memiliki kegiatan
malam keakraban. Bukalah hati anggotamu
dengan cerita-ceritamu yang seru dan lucu akan
acara keakraban tersebut. Sarankan kepada
atasan bahwa acara tersebut sangat penting
untuk menjalin keintiman dan komunikasi antar

47
anggota. Inilah dahsyatnya informasi bagi
seorang calon pemimpin.

Dari informasi yang kamu miliki, kamu dapat


memberikan continuous Impression yang asik,
penuh visi dan sangat dibutuhkan oleh rekan-
rekanmu. Continuous Impression yang benar juga
dapat menghilangkan kesan first Impression yang
salah, seperti logat awal saat berkenalan atau
baju kita yang norak saat pertama kali bertemu.
Kita juga bisa menjadi pemimpin yang lebih
dihormati.

@ Adaptasi dan Easy Going

Perbedaan setiap manusia ada pada sifatnya.


Ketahuilah bahwa cara otak kita menilai teman-
teman kita bukan dari mukanya namun dilihat
dari cara-cara mereka berperilaku dan
berkomunikasi. Contohnya Budi orangnya supel,
Rita orangnya pendiam dan sebagainya. Sangat

48
jarang bahwa kita memberitahu ciri-ciri teman
kita dengan menandai ciri fisik mereka. Kecuali
kalau kamu memang tidak kenal satu sama lain
memang harus memperkenalkan fisik terlebih
dahulu.

Ada pepatah dan banyak pepatah yang


menyebutkan sifat-sifat manusia antara lain: air
beriak tanda tak dalam, tong kosong nyaring
bunyinya, diam-diam menghanyutkan. Terdapat
sifat-sifat dalam pepatah yang menyebutkan
teman yang kita kenal. Mereka akan
menunjukkan sifat alamiah mereka kalau
memang sudah kenal dekat denganmu. Mereka
akan jaim diawal, namun seiring berjalannya
waktu akan melakukan adaptasi dengan
berbagai cara.

Terdapat orang yang mudah beradaptasi dan


mudah bergaul, ada juga orang yang hanya
berdiam dan menunggu ditanya. Ciri-ciri extrovert
dan introvert adalah teori umum dimensi sentral

49
pada Human Personality Theory yang
diperkenalkan oleh Carl Jung. Perhatikan ciri-ciri
berikut apakah kamu orangnya extrovert atau
introvert:

Extrovert:

a. Banyak bicara (Talkable)


b. Mudah bergaul (Sociable)
c. Keluar (Outgoing)
d. Hidup (Lively)
e. Optimis (Optimist)
f. Sensitif (Touchy)
g. Aktif (Active)
h. Tegas (Assertive)

Introvert:

a. Pendiam (Quiet)
b. Menyendiri (Reserved)
c. Pemalu (Shy)
d. Diam (Silent)
e. Pasif (Passive)

50
f. Dapat diandalkan (Reliable)
g. Tenang (Calm)
h. Kaku (Rigid)

Banyak orang yang memulai sebuah hubungan


atau perkenalan awal dengan menunjukkan sifat-
sifat introvert karena belum kenal satu sama lain
atau alasan jaim karena kesalahan masa lalu
yang ingin diperbaiki, namun sifat tidak akan bisa
di ubah semudah itu. Seiring waktu pasti kamu
akan menunjukkan sifat aslimu dan akan semakin
terbuka apabila melakukan komunikasi dua arah.

Bagi seorang pemimpin, penting memiliki kedua


sifat Personality ini. Padahal ngakunya introvert
tapi orangnya extrovert. Benar sekali bahwa
seorang pemimpin biasanya ingin menyendiri
seperti menyempatkan waktu "me time", dapat
diandalkan, tidak banyak bicara. Namun pada
saat dihadapkan pada orang banyak dia akan
active, outgoing, mudah bergaul. Kedua sifat ini
dipastikan ada pada seorang pemimpin,

51
walaupun dia bertindak biasa saja dan tidak
memikirkan hal lain tapi nyatanya dia terkenal
satu sekolahan karena kebaikan dan
kepeduliannya.

Adaptasi yang baik akan menghasilkan image


yang baik pula, diawali dari komunikasi dua arah.
Dua orang yang saling berbicara akan
memberikan kesan positif dan bisa saling menilai
satu sama lain. Artinya jika kamu hanya
membicarakan dirimu sendiri, membicarakan
masalahmu sendiri tapi tidak pernah memberikan
lawan bicara kesempatan untuk mengutarakan
pendapat, pasti dia akan menilai jelek dirimu
yang hanya bisa menyela dan tidak bisa saling
silang pendapat. Sudah saya singgung di bab
sebelumnya, tentang menjadi pendengar yang
baik. Berikan kesempatan untuk lawan bicara
memberikan pendapat atau kesempatan bicara
maka kamu akan lebih dihormati oleh temanmu.

52
Cara beradaptasi seseorang di lingkungan itu
berbeda-beda. Tapi yang pertama adalah kamu
harus mengamati keadaan. Sambil mengikuti
alur, amati temanmu dalam diam, bagaimana
sifat mereka, apakah kita bisa berteman baik
atau tidak, ikuti arus pembicaraannya, jangan
menyela, cairkan suasana dengan sedikit
bercanda. Selanjutnya, tiru mereka berperilaku,
misalnya temanmu banyak yang menyukai tren
BTS army yang sedang booming 2020-2021 dan
kamu juga sedikit menyukainya, ikuti mereka dan
membaur dalam kelompok yang kamu ikuti,
secara tidak sadar lingkungan mu pasti akan
menerimanya secara terbuka.

Jika kamu orangnya asik, maka itu adalah nilai


plus untukmu. Kamu orangnya easygoing dan
tidak pernah berkata tidak, alias "Yes Man" pasti
kamu lebih disukai banyak orang. Kembali lagi
pada Personality trait menjadi orang yang dapat
diandalkan, kamu adalah seseorang yang ikut
arus dalam mayoritas tapi disukai juga oleh
53
minoritas, caranya adalah dapat diandalkan.
Dengan berperilaku easygoing dan tidak
membeda-bedakan teman serta kelompok,
kamu akan menjadi perfect leader yang disukai
kelompok mayoritas maupun kelompok minoritas.

@ Jangan Cari Musuh

Orang yang hebat adalah orang yang memiliki


banyak kawan, bukan lawan. Sudah sewajarnya
dalam hidup kita keinginan untuk hidup damai
dan sejahtera, hidup tentram dan tanpa kendala.
Namun semua eksekusi kehidupan tidak mungkin
bisa berjalan mulus sesuai keinginan kita.
Seringkali kita menyakiti orang tanpa sengaja,
mungkin karena ketidaksukaan sifat dan
perilakunya. Alhasil orang tersebut juga berbalik
tidak menyukai kita sampai pada tahap
permusuhan karena saling tidak suka.

54
Menurut saya perasaan tidak suka memang
wajar, akan tetapi harus masih dalam batas wajar
artinya jangan sampai ada permusuhan yang
tidak jelas asalnya. Apabila ada seorang teman
menyakitimu, balas dengan membantu
permasalahannya. Tidak pernah ada orang yang
membalas keburukan dengan kebaikan kecuali
Rasulullah SAW. Karena beliau panutan kita,
maka setidaknya tirukanlah sebagian kecil sifat
beliau yang paling mudah ditiru yaitu
memaafkan dari lubuk hati yang paling dalam.
Tanamkan dalam diri bahwa kita juga memiliki
lebih banyak kesalahan. Jika kamu ikhlas, pasti
akan mendatangkan nikmat dan rizki yang lebih
banyak.

Hubungan, kawan dan relasi adalah hal penting


dalam hidup. Apabila kamu ingin memiliki banyak
relasi dan kawan yang berguna, pastikan bahwa
kamu juga memiliki nilai yang berguna dimata
mereka. Hal yang paling penting adalah
informasi, ketika kamu memiliki informasi maka
55
semua orang akan mencarimu. Ketika kamu
ikhlas membantu, maka mereka juga akan ikhlas
membantumu. Konteks hubungan, kawan dan
relasi memang hanya sesederhana itu saja, tidak
lebih dan tidak kurang.

Saya pikir mencari kawan juga sulit bagi sebagian


orang tertentu, terutama bagi orang yang idealis.
Mereka cenderung memiliki pandangan tersendiri
mengenai siapa kawan dan siapa lawan. Sekali
dikecewakan, maka dia akan menghindar dan
sulit untuk percaya lagi. Mereka yang idealis tidak
akan pernah mau berkawan dengan orang yang
tidak sejalan atau tidak satu pemikiran.
Masalahnya jika seorang pemimpin itu terlalu
idealis, maka sulit untuk mengambil keputusan
terbaik karena tidak bisa menimbang secara
objektif dan hanya mengambil permasalahan
dari satu sudut pandang orang kepercayaan
saja. Penting memang untuk menjadi idealis,
namun harus diimbangi dengan sifat realistis dan
pragmatis. Keseimbangan inilah yang menjadi
56
kesempurnaan seperti Yin dan Yang. Dan satu
yang pasti, jangan sampai memaksakan
kehendak. Bangunlah visi bersama untuk
memudahkan hubungan dan relasi agar dapat
tumbuh bersama-sama.

Banyaknya kawan memudahkan kita untuk


menjalani berbagai urusan. Misalnya ketika kita
hendak bepergian untuk memenuhi program
kerja organisasi yaitu company visit. Untuk
mempersiapkannya kita perlu agen travel and
tour, paket makanan catering, ataupun tempat
tujuan company profile yang sesuai dengan
bidang kerja. Semua itu harus ada link yang
cocok, apalagi jika organisasi tidak banyak
memiliki pendanaan. Kita harus memaksimalkan
semua resource yang ada seperti halnya
meminta sedikit diskon kepada kawan atau relasi
kita sesuai dengan batas kewajaran.

Untuk memperpanjang relasi, saya sarankan


bahwa kamu harus memberikan pesan singkat

57
kepada mereka kawan lamamu minimal satu
tahun sekali. Minimal pada saat lebaran idul fitri
dengan mengucapkan mohon maaf lahir batin
atau juga saat hari raya natal dengan
mengucapkan selamat natal. Dengan begitu dia
akan terus mengingat kamu dan terkadang
mereka juga menanyakan kabar kamu. Yang
pasti banyak kawan, banyak relasi, banyak
hubungan, banyak bantuan dan dengan begitu
hidup kita bisa semakin mudah.

@ Pemimpin yang Dicintai

Setiap pemimpin di dalam kehidupan masyarakat


merupakan sosok vital yang penting
keberadaannya. Pemimpin bisa diibaratkan
seperti pilot yang bertanggungjawab dalam
menerbangkan pesawatnya dan menanggung
keselamatan seluruh isi pesawat dari mulai take
off hingga landing. Mulai dari lingkup kecil saja,
sosok ayah mungkin dapat dijadikan contoh yang
58
merupakan tulang punggung keluarga.
Sementara di lingkup yang besar seperti kepala
desa, camat, bupati, gubernur hingga presiden
merupakan sosok yang harus bertanggungjawab
atas kesejahteraan rakyatnya.

Menjadi pemimpin yang dicintai rakyat adalah


mimpi dan harapan besar dari setiap pemimpin.
Hal ini dapat dimengerti karena salah satu
parameter sederhana yang dapat digunakan
untuk mengukur kesuksesan pemimpin adalah
dengan melihat respon dari kecintaan
masyarakat kepadanya. Apaila respon
masyarakat baik, maka pasti pemimpin itu telah
sukses melayani dan mengayomi masyarakatnya.
Namun sebaliknya, apabila respon
masyarakatnya buruk maka kemungkinan besar
ia telah gagal dalam segala hal.

Kecintaan terhadap pemimpin muncul dari


ketulusan, keikhlasan dan selalu menjadi teladan
untuk semua orang. Pada zaman demokrasi

59
seperti sekarang, pemimpin seperti itu mungkin
sulit ditemukan. Seorang pemimpin menjadi
pemimpin karena dipilih oleh rakyat. Akan tetapi
dalam proses pemilihan itu banyak terjadi
transaksi jual beli pencitraan dan sebagainya.

Proses menjadi pemimpin yang diwarnai dengan


transaksi banyak membawa korban politik. Para
pemimpin tidak saja dijauhi oleh rakyatnya tetapi
juga berisiko tinggi menjadi terkena kasus. Tidak
sedikit walikota, bupati atau gubernur ternyata
terlibat kasus dan berurusan dengan pengadilan.
Mereka dituduh menyelewengkan uang negara
dan akhirnya diadili.

Jabatan sebagai kepala daerah di berbagai


tingkatan, mirip barang yang diperjualbelikan.
Mereka yang membeli tidak saja berkeinginan
untuk duduk sebagai pejabat, melainkan
berharap untuk mendapatan keuntungan yang
ekonomis. Menduduki sebuah jabatan sama

60
artinya dengan bekerja untuk mendapatkan
penghasilan.

Untuk mengembalikan keadaan agar pemimpin


kembali dicintai rakyatnya, pemimpin itu wajib
untuk memperbaiki hubungan dengan rakyat.
Hubungan transaksi jual beli jabatan harus diubah
menjadi hubungan atas dasar ketulusan,
keikhlasan dan ketauladanan. Pemimpin
memang harus memiliki kelebihan yang
dibutuhkan oleh rakyatnya serta memiliki kharisma
yang kuat. Kebutuhan itu bukan saja yang
bersifat material, melainkan dalam bentuk yang
immaterial.

Akhir-akhir ini sosok pemimpin seperti


terdegredasi. Selain tidak dihormati, mereka juga
sering dikritik dan di demo habis-habisan. Bahkan
ada juga pemimpin yang diberhentikan di
tengah periode kepemimpinannya. Risiko biaya
dan materi yang besar ternyata belum
menyurutkan nafsu orang memburu posisi

61
puncak. Bisa jadi, hal tersebut di dorong oleh rasa
ingin dihormati dan pencitraan saja.

Menurut H. Abdullah Gymnastiar, seorang


pemimpin yang sesuai dengan tuntutan zaman
adalah pemimpin dengan kriteria 5T-ABC, yaitu :

1. Tauladan, semua pemimpin harus


mempunyai hasrat kepemimpinan sebagai
contoh pribadi yang baik bagi semua
orang

2. Tawadhu, selalu mengayomi rakyatnya dan


tidak sombong

3. Telaten, ketelatenan atau disiplin


merupakan ciri orang yang dapat
memimpin dengan baik

4. Tanggungjawab, kehormatan seorang


pemimpin adalah keberaniannya untuk
berada di barisan depan dalam memikul
tanggungjawab

62
5. Teguh pendirian, pemimpin yang labil tidak
akan pernah bisa memimpin dengan baik

6. Adil, selalu berpihak kepada kebenaran

7. Bijak, seorang pemimpin yang baik akan


selalu berusaha melakukan yang terbaik
dan menjadi seorang yang bijak

8. Cinta, pemimpin sejati dapat memotivasi


atau membuat orang tergerak dari dalam
dirinya, disamping dicintai oleh
pengikutnya. Cinta pengikut yang
seimbang antara akal dan pikiran

Huruf “C” yang disebut dengan Cinta adalah hal


yang membuat pemimpin menjadi dihormati dan
disegani. Cinta disini melebihi ketegasan, karena
menjadi seorang pemimpin yang dicintai saat ini
memang tidak hanya dari perkataan saja, akan
tetapi perbuatan dan sifat sang pemimpin. Sifat
pemimpin itu dapat menjadi tolak ukur seorang

63
pemimpin yang berkriteria 5T-ABC yang disegani
oleh rakyatnya.

Pemimpin yang baik juga harus sering turun


kebawah dan mengerti dengan apa yang
diinginkan oleh rakyatnya. Komunikasi ini yang
sangat penting dalam menjalankan
kepemimpinan. Rakyat yang memilih pemimpin,
pastilah rakyat yang paling mengerti pemimpin
itu. Akan tetapi ketika kita menjadi pemimpin,
belum tentu kita bisa mengerti rakyat. Banyak
kontradiksi dan miskomunikasi yang terjadi dalam
masyarakat. Komunikasi juga yang menentukan
pencitraan baik buruknya periode kepemimpinan
seorang pemimpin.

Saat ini, rakyat sangat menginginkan


kepemerintahan yang revolusioner. Bergerak
cepat namun tepat. Pelaksanaan
kepemerintahan yang transparan dan merakyat
adalah tren yang menjadikan tolak ukur
kepemimpinan saat ini.

64
65
CHAPTER IV - Gaya Kepemimpinan

Perlu kamu ketahui bahwa terdapat macam-


macam gaya kepemimpinan dalam organisasi,
yaitu:

1. Kepemimpinan Demokratis
Gaya pemimpin yang mempertimbangkan
masukan-masukan dan pendapat sebelum
memutuskan kebijakan
2. Kepemimpinan Otoriter
Pemimpin memutuskan kebijakan absolut
tanpa bermusyawarah dengan anggota,
positif dilakukan apabila tim kerja menaruh
kepercayaan penuh dan tidak ambil pusing
3. Kepemimpinan Strategi
Gaya pemimpin yang menempatkan posisi
pada tujuan yang ingin diraih
4. Kepemimpinan Transaksional
Memimpin dengan cara memberikan reward
dan punishment
66
5. Kepemimpinan Transformasional
Memberikan tantangan pada tim untuk
menyelesaikan tugas secara efisien secara
berkala
6. Kepemimpinan Delegatif
Mempercayakan tugas dan kewajiban
kepada anggota
7. Kepemimpinan Karismatik
Bisa dibilang pemimpin yang memang
memiliki pengaruh sejak lahir sudah di
takdirkan untuk memimpin memiliki kharisma
seorang pemimpin

Gaya kepemimpinan yang dijabarkan diatas


adalah gaya umum yang dapat kamu jadikan
dasar awal. Beruntung apabila kamu sejak lahir
sudah memiliki bakat kepemimpinan dengan
gaya kharismatik pun bisa dibilang memiliki
pengaruh besar dalam sebuah tim. Semua orang
mengikutimu atas dasar senang berada di
dekatmu, karena mereka sadar bahwa banyak

67
manfaat apabila berjalan bersama untuk
mencapai tujuan si kharismatik.

Namun jika memang dari awal tidak


mendapatkan berkah seperti itu, pilihlah tiga
diantara 6 gaya lainnya sesuai dengan situasi tim
atau organisasi yang sedang kamu naungi.
Misalnya apabila terdapat berbagai macam
demografi personil dalam sebuah organisasi,
kamu dapat meminta pendapat dari setiap
orang agar dapat mengambil keputusan terbaik
dengan gaya Demokratis. Kembali lagi
tergantung pada komposisi organisasi itu sendiri,
dan kamu sendiri harus tahu masing masing
karakteristik individu, kelompok-kelompok kecil
dan letak posisimu agar dapat memberikan
keputusan terbaik dalam gaya Demokratis.
Namun menurut pengalaman saya dengan
adanya berbagai macam perbedaan, sulit untuk
mempraktikannya apabila dalam kondisi
perdebatan si pemimpin demokratis tidak bisa
tegas dan objektif mencapai tujuan organisasi.
68
Gaya kepemimpinan yang paling efisien adalah
Transformasional, Delegatif dan Transaksional.
Artinya setiap tim dalam organisasi harus dipacu
terus agar keluar dari zona nyaman
(Transformasional). Ketika personil mendapatkan
hasil lebih berikanlah rewards (Transaksional), dan
ketika kamu sudah memiliki pengaruh yang
signifikan, percayakanlah segala sesuatu nya
kepada anggota serta jangan melakukan
semuanya sendirian (Delegatif). Kembali lagi jika
seorang Delegatif melakukan kesalahan
berikanlah punishment positif agar motivasi
personil terdorong untuk kearah lebih baik.
Namun yang harus digarisbawahi, JANGAN
SEKALI-KALI MELAKUKAN VERBAL ABUSEMENT
DALAM FORUM. Seorang pemimpin telah gagal
apabila melakukan hal tersebut. Satu orang
terkena, imbas pada pengaruh kamu untuk
menjadi teladan bagi personil lain.

Pengaruh yang besar bisa didapatkan dari


komunikasi kecil kepada masing-masing anggota.
69
Simpelnya kamu bisa private chat kepada
anggota walaupun sekedar say hello
menanyakan kabar, artinya mereka dipedulikan
olehmu dan pasti akan memperoleh feedback
yang sama. Cara ini sering saya lakukan dan
kadang menanyakan permasalahan secara intim
apabila mereka curhat. Selanjutnya berikanlah
mereka semangat dan dorongan melalui tim-tim
kecil (biasanya divisi / departemen) dengan
memuji program mereka atau menjanjikan
sesuatu apabila kerja mereka berhasil dan
memuaskan. Berikanlah sedikit gagasan kecil,
biarkan mereka berkembang karena
membayangkan kaki dan tangan kita bergerak
sesuai keinginan kita adalah hal yang paling
bahagia daripada otak jalan tapi badan tiduran
(diam). Begitulah organisasi, sesuatu yang kecil
tapi jika dijabarkan pasti meluas bagai air yang
mengalir dari hulu ke hilir sampai kelautan.

70
Perjalanan @ Menjadi Ketua

“Kisah perjalanan menjadi ketua. Hanya


autobiografi yang dapat menjadi guru yang
hidup. Tidak usah ditiru.”

Setelah positif diterima di SMPN 1, saya memulai


dengan kehadiran banyak sekali teman baru.
Dari kelas tujuh A sampai tujuh H. Dari yang baik-
baik sampai yang nakal-nakal, semua dikenali
dan saya jadikan teman.

Masa Orientasi Siswa berlangsung. Kami mulai


banyak mengenal lingkungan dan semua kakak
kelas kami yang baik. Hal yang paling menonjol
pada masa SMP adalah Pramuka. Setelah saya
mengenal beberapa hal tentang pramuka yang
menyenangkan, saya begitu tertarik ingin masuk
menjadi regu inti pramuka SMPN 1.

Seperti yang diketahui bahwa pramuka identik


sekali dengan kemah dan baris berbaris. Saat itu
saya belum tahu betul tentang pramuka,

71
ternyata pada saat tes baris-berbaris saya ditarik
masuk oleh kakak regu inti untuk menjadi calon
pra-regu inti. Perjuangan pun belum berakhir,
banyak sekali teman-teman yang masuk menjadi
Capra itu (calon pra-inti). Sampai pada akhirnya,
seleksi alam pun tiba. Semua anak berangsur-
angsur sedikit, hanya anak yang berkemauan
penuh-lah yang bisa menjadi pramuka sejati alias
regu inti SMPN 1.

Di kelas 8 semester I, kami berstatus pra-inti. Kami


ditugaskan untuk mengajar pramuka kepada
siswa baru kelas tujuh. Ternyata tidak semudah
mengajar anak TK yang hanya menirukan apa
yang kita lakukan. Banyak anak kelas tujuh yang
bandel, nakal, dan jahil. Tetapi lama kelamaan
hal tersebut menjadi kebiasaan bagi diri saya
sendiri tentang bagaimana memperlakukan
orang yang berbeda sifat.

Dari sekian pelatihan dan pengajaran dari senior


tentang apa itu pramuka, kami akhirnya

72
dihadapkan pada sebuah pelantikan regu inti
yang identik dengan bentak-bentakkan kosong
yang hanya melatih mental. Sampai-sampai saya
terlalu terbiasa dengan bentakkan kosong yang
hanya memutar balikkan fakta. Tak ada
keraguan dan pesimisme, kami akhirnya dilantik
menjadi pramuka rakit sekaligus menjadi regu inti
SMPN 1. Inilah yang membuat saya menjadi ketua
OSIS SMPN 1. Semuanya berawal dari pramuka,
yang pada saat itu memang ketenarannya luar
biasa.

Pemilihan ketua OSIS pun dimulai, diawali dengan


seleksi bakal calon ketua. Sistem seleksi yang
diterapkan adalah setiap kelas dari kelas 7A
sampai kelas 8H wajib memiliki perwakilan bakal
calon kandidat ketua OSIS. Saya dipilih oleh
teman-teman untuk menjadi kandidat calon
ketua dari kelas 8D. Semua proses dan
persyaratan untuk pendaftaran saya lalui. Namun
di tengah-tengah seleksi wawancara, ternyata
terdapat kakak senior OSIS yang merupakan regu
73
inti Pramuka dan sudah mengenal baik
kepribadian saya. Dalam proses seleksi, saya
akhirnya terpilih menjadi kandidat calon ketua
OSIS diantara 3 kandidat lainnya.

Setelah berkampanye satu minggu dan tim sukses


saya yang selalu ikut menemani serta mendukung
sampai selesai, tiba-lah saatnya pemilihan. Yang
pada akhirnya pula, saya dititipkan sebuah
kepercayaan dari ketua lama untuk memimpin
dibawah tanggung jawab besar. Sejak saat itu
saya hanya memikirkan organisasi dan nilai
akademik pun terlantar.

Untuk menjadi regu inti, pembina pramuka juga


mewajibkan ekstrakurikuler bela diri. Jadi status
saya pada waktu itu menopang tiga organisasi
yang harus saya jalani yaitu, ketua OSIS, sekertaris
pramuka, dan siswa persatuan bela diri
padjadjaran. Cukup lengkap sudah apa yang
harus saya kerjakan. Pada waktu itu juga, saya
mengikuti lomba beregu jelajah galang

74
kepramukaan dan mendapat juara dua dalam
kategori penjelajahan putra.

Sampai kelas sembilan pun masih belum berakhir.


Semuanya menjadi supersibuk ketika kegiatan
yang saya lakukan selalu bersamaan. Itulah yang
menjadi pengalaman saya dalam mengatur
waktu, kapan untuk melakukan hal yang
dianggap penting, dan timing dalam menyikapi
tiga orang yang bertanya sekaligus.

Prestasi yang berharga dimulai dari sebuah


pengalaman yang berharga. Itulah motivasi saya
agar terus bertahan dalam situasi full organizing.

Kelas sembilan pun berlalu, saya mulai mencari


sekolah unggulan yang favorit. Salah satunya
adalah SMAN B. Walaupun nilai saya pas-pasan
tetapi itulah, takdir yang membawa saya ke
sekolah berstatus RSBI tersebut. Karir dan
keunggulan saya ada dibidang pramuka dan
OSIS. Sebenarnya orangtua selalu bersikeras
melarang saya untuk berorganisasi lagi di SMA
75
agar prestasi meningkat. Saya pun sadar dengan
hal tersebut. Tetapi saya memang mempunyai
ambisi yang penuh untuk memperbaiki apa yang
kurang ketika menjadi ketua OSIS SMP. Semua
berjalan begitu saja. Masa Orientasi SMA berlalu,
dan hari-hari pun menjadi nyata setelah teman-
teman yang baru datang menghampiri. Putih
abu-abu yang manis, selalu ada di memori hidup
yang paling indah.

Pengalaman organisasi SMP sudah melekat di


dalam tubuh. Ambisi untuk ikut organisasi pun
penuh di dalam diri. Hampa rasanya jika sekolah
tanpa berorganisasi. Saya memulai masa SMA
dengan mengikuti ekstrakurikuler sepak bola, PKS,
Rohis dan bela diri Padjadjaran. Sebenarnya saya
terpacu untuk mengikuti banyak organisasi
karena semangat teman-teman kelas XG juga
yang haus akan organisasi, sampai-sampai
seluruh anak kelas kami semuanya masuk sebagai
anggota organisasi.

76
Saat itu bisa dibilang keadaan SMP yang terulang
kembali. Semua mengalir begitu saja. Saya terpilih
menjadi anggota Dewan Ambalan Pramuka
setelah melaksanakan beberapa kali seleksi.
Seleksi pengurus OSIS pun saya ikuti demi menuruti
permintaan teman-teman. Sebenarnya dalam diri
ini, saya hanya ingin membanggakan orangtua
karena saya sadar bahwa dalam hal prestasi
akademik tidak akan mampu untuk menembus
persaingan yang begitu ketat.

Enam bulan berlalu, kami satu angkatan kelas


sepuluh ditugaskan untuk melaksanakan event
Pramuka yaitu TURBA (Turun ke Bawah) ke SMP-
SMP yang ada di satu Kabupaten. Kebetulan
saya dititipi tugas untuk menjadi ketua sangga
Turba dan mendapatkan tempat pembinaan di
SMPN 1. Bagaikan pulang kerumah sendiri, kami
tidak perlu repot-repot untuk mengatur jadwal
karena memang pembina pramuka-nya masih
sama seperti yang dulu, regu inti-nya pun
merupakan junior saya pada waktu itu. Semua
77
dijalani apa adanya dan akhirnya usai pada
pertemuan minggu kedelapan dengan
diadakannya perpisahan dan penutupan Turba.

Perkemahan akhir tahun pun dimulai, kemah akhir


tahun yang merupakan kegiatan kepramukaan
ambalan yang paling ditunggu oleh semua siswa.
Analisis SWOT (strength, weakness, opportunity,
threat) yang dirancang pada saat Turba, di
presentasikan dihari kedua perkemahan. Kami
dari kontingen sangga SMPN 1 memperoleh juara
satu dalam presentasi analisis SWOT yang
merupakan kebanggaan tersendiri.

Selepas kemah akhir tahun, kami dihadapkan


pada kelas baru yang luas dan penuh dengan
suasana baru. Setelah beberapa hari masuk, saya
dihadapkan pada tugas pembinaan MOS oleh
senior OSIS untuk membimbing adik-adik kelas
sepuluh dalam pengenalan lingkungan. Saya
kembali ditugaskan pada kewajiban berat yaitu
menjadi koordinator pemandu yang berarti harus

78
mengoordinasi seluruh pemandu untuk dapat
bekerja selaras dengan program yang dijalankan
senior.

Masa Orientasi pun berlalu, saya dihadapkan


kembali pada kenyataan bahwa saya
dicalonkan menjadi kandidat ketua OSIS oleh
para senior. Semua berkas dilimpahkan kepada
MPK, karena MPK pula yang melaksanakan
kegiatan pemilihan ketua OSIS. Semua ada tiga
pasangan, setiap ketua berhak memilih wakil
sendiri dari kelas sepuluh. Saya menjalani tugas
tersebut dan memilih wakil sesuai dengan
komposisi yang dapat menutupi kekurangan
pada diri saya. Kampanye pun dimulai dua hari
menjelang pemilihan, walaupun sebelumnya
sudah pernah menjadi ketua tetapi tetap saja
masih mempunyai rasa grogi. Tapi inilah saatnya
saya membuktikan kepada diri saya sendiri
bahwa kekurangan itu dapat saya tutup dengan
pengalaman yang ada.

79
Ternyata benar, semuanya mengalir tanpa
beban. Saya berbicara tanpa ada hambatan.
Semua terasa lega setelah saya memulai
berbicara di depan ratusan teman yang mau
mendengarkan visi misi saya.

Saat pemilihan dimulai, saya mengakui bahwa


saya tidak memberikan hak pilih pada diri saya
sendiri, melainkan memilih kandidat yang lain
yang merupakan teman satu kelas pada waktu
kelas sepuluh. Dia merupakan siswa
berpengalaman dari SMP yang dipandang maju
didaerah kota. Relasinya tinggi dan pengalaman
organizing-nya juga tinggi. Tetapi entah
mengapa setelah penghitungan suara usai, saya
berhasil menang mutlak atas kedua kandidat lain.
Saya mulai berjanji pada diri saya sendiri bahwa
akan memperbaiki kekurangan yang telah saya
perbuat ketika menjadi ketua OSIS pada bangku
SMP.

80
Semuanya kembali menjadi supersibuk ketika
saya dilantik menjadi anggota PKS (Patroli
Keamanan Sekolah) dan Dewan Ambalan
Pramuka. Saya merasa diuji kembali untuk
membuktikan bagaimana cara mengatur waktu
dengan bijak dan memberikan wajah yang cerah
ketika memang sedang suram. Sebenarnya saya
mulai tidak kuasa mempertahankan keadaan itu
di akhir kelas sebelas. Pelajaran pun kerap kali
saya tinggalkan demi menjalani kewajiban itu.
Hingga saat ini pun saya masih belum memahami
neraca s-kontro di pelajaran akuntansi, karena
pada saat itu memang terlalu sering
meninggalkan kelas pada saat pelajaran
akuntansi.

Tapi itulah hidup, semuanya harus seimbang


antara makan dan minum, sama hal-nya dengan
hak dan kewajiban. Pengalaman itu merupakan
pelajaran terbesar bagi diri saya sendiri.

81
82
BAB V – Sembelit Organisasi

“Setiap orang akan mengatakan bosan jika


berhadapan dengan organisasi yang sering ia
ikuti, namun seiring dengan masuknya ke jenjang
komunitas yang baru seseorang cenderung
tertantang untuk mengikuti aliran organisasi yang
akan dihadapinya”

Organisasi adalah sebuah wadah komunitas


yang mempunyai tujuan yang sama dengan
proses yang dirancang bersama-sama untuk
mencapai sebuah tujuan bersama. Dalam proses
mencapai sebuah tujuan, setiap anggota dalam
organisasi selalu mendapatkan hambatan dan
rintangan yang menghadang ditengah jalan.
Rintangan tersebut banyak terjadi dalam rentang
waktu sebuah periode organisasi. Kadang-
kadang anggota yang merasa tidak mampu

83
untuk menghadapi rintangan tersebut,
cenderung pasif dan acuh tak acuh di dalam
organisasi yang diikutinya. Mungkin juga karena
terdapat kesibukan lain selain fokus dalam
organisasi yang diikutinya saat ini, ataupun dirinya
merasa tidak nyaman untuk berada di dalam
sekumpulan orang-orang hebat para anggota
organisasi atau bisa dikatakan kurang percaya
diri. Masalah seperti ini biasanya juga timbul
karena seorang pemimpin atau ketua yang
kurang care terhadap para anggotanya dan
tidak pernah menerapkan empat prinsip
management dengan baik. Di dalam bab ini
terdapat tips dan problem-solving managerial
anggota dalam organisasi non profit
yang problem-nya sudah pernah dialami
langsung oleh penulis.

“Pemimpin sebuah organisasi adalah orang yang


dipercaya untuk menjadi perantara bagi para
anggota komunitasnya”

84
Sejak dahulu semua komunitas, suku, negara,
kerajaan dan kesultanan mempunyai seorang
pemimpin yang secara bijak mengambil
wewenang kepemimpinan untuk menjadi ujung
tombak dan teladan bagi para penganutnya.
Pemimpin bertindak sebagai ketua, mengatur
dan memberi aturan bagi setiap insan yang
terlibat didalam jangkauan kehendaknya. Aturan
atau rule yang mulai diterapkan di zaman
modern ini adalah aturan tentang bagaimana
pemimpin tersebut diatur, mengatur, dipilih dan
dilaksanakan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat yang biasa disebut dengan “demokrasi”.
Dalam kenyataannya proses demokratisasi dalam
kepemimpinan sudah tercampur dengan
berbagai macam bentuk kebijakan politik yang
kejam dan hampir melenceng dari semua tujuan
yang ingin dicapai oleh setiap komunitas. Tetapi
seiring dengan berkembangnya moralitas bangsa
dan hukum hak asasi manusia (HAM) persoalan
tentang pemimpin yang tidak berkompeten

85
adalah hal yang mustahil saat ini. Terkecuali
kepemimpinan dalam bentuk turun temurun
(kerajaan atau autokrasi), kompetensi dasar
pemimpinnya dilihat dari kesejahteraan
masyarakat yang ada didalam daerah
kekuasaannya.

Pentingnya sebuah organisasi sama saja dengan


pentingnya sebuah keluarga untuk mencapai
kesejahteraan hidup. Organisasi mempunyai visi.
Organisasi juga mempunyai misi untuk mencapai
semua yang diinginkan oleh setiap anggotanya.
Peranan dan fungsi setiap anggota adalah hal
yang terpenting bagi oraganisasi apapun,
dimanapun. Anggota adalah hal vital yang
mengatur jalannya proses kebijakan seorang
pemimpin. Dalam hal ini, banyak hal yang
ditentukan oleh hadirnya personil anggota.
Apapun resikonya, anggota haruslah
memperoleh yang terbaik dalam proses
pelaksanaan sebuah kegiatan. Tidak ada
pembeda sebercak noda pun bagi setiap
86
personil agar dapat menghasilkan kerja yang
maksimal dalam mencapai tujuan bersama.
Karena pada hakekatnya, kebahagiaan bersama
adalah kebahagiaan yang berasal dari
sekumpulan kebahagiaan individu.

@ Penjilat Senior

Melakukan komunikasi sewajarnya, bertindak


seperlunya dan Stay Foolish adalah cara terbaik
dalam memikat hati para atasan. Tidak usah
terlalu mengharapkan imbalan dan berperilaku
apa adanya, lebih kepada real tindakan
daripada banyak bicara yang "tong kosong
nyaring bunyinya". Sebenarnya tidak apa-apa
menjadi penjilat senior karena memang sumber
otoritas dan informasi ada pada pejabat posisi
puncak. Semakin banyak melakukan komunikasi
dengan senior, maka kamu yang masih sebagai
bawahan akan lebih dipandang oleh teman
setingkatmu. Keterbatasan informasi adalah
87
barrier yang perlu ditembus dengan cara apapun
termasuk cara sebagai penjilat.

Maka dari itu saya sarankan bahwa kamu harus


berani untuk dekat dengan sumber informasi yaitu
otoritas pengurus tingkat atas. Untuk melakukan
hal tersebut, tips nya sudah saya paparkan pada
bab-bab sebelumnya seperti continuous
Impression, pendengar yang baik dan jangan cari
musuh. Pendekatan kepada senior saya pastikan
sangat wajar karena kita sebagai junior memang
harus menghormati mereka yang berada pada
posisi puncak. 100% senior akan merasa senang
jika ditanya kabar atau hanya sekedar menyapa
ketika bertemu dijalan. Ini adalah bentuk
menghormati senior yang paling dasar.

Pertama-tama kamu harus menjadi pribadi yang


khas dan asik di dalam lingkaran pertemananmu
terlebih dahulu. Jangan terlalu pamer akan hal
yang kamu raih dan membesar-besarkannya, ini
adalah ciri-ciri orang yang haus pujian. Tenang

88
saja, pujian akan datang sendiri. Namun menurut
prinsip saya, pujian merupakan hambatan
keberhasilan karena hanya membuat kita merasa
cepat puas. Cara komunikasi yang baik juga
harus diperhatikan. Jika kamu memang ingin
berada pada posisi puncak lakukan tips-tips
menjilat senior yang saya berikan dibawah ini.

1. Lakukan secara alami, perbanyak tindakan


daripada omongan
2. Tidak usah banyak komentar di dalam forum,
berikan saran kepada senior diluar forum
3. Aktif memberikan solusi dalam forum
daripada memberikan kritik
4. Bijak dalam berperilaku dan bertutur kata
5. Bahas kekurangan daripada melebih-lebihkan
hal yang tidak penting
6. Peka terhadap situasi dan banyak
memberikan semangat dalam tim
7. Amati kedua belah pihak yang berdebat
pendapat, berikan solusi yang bijak
menguntungkan kedua belah pihak
89
8. Selalu lakukan tugas yang diberikan senior,
beri sedikit sentuhan kreatifitas yang tidak
melanggar batas.
9. Berpikir out of the box, maksudnya berpikir
lebih luas namun tetap objektif
10. Ikut berikan setiap informasi yang kamu dapat
dari senior kepada teman-teman
seangkatanmu, jangan pelit ilmu dan
informasi. Teruslah berbagi.

Penjilat senior yang saya maksud bukan dalam


konteks konotasi yang jelek. Yang saya maksud
adalah lakukan komunikasi yang masih dalam
batas wajar, jangan sampai ada temanmu yang
iri karena kamu lebih dekat dengan senior
ketimbang mereka. Tetaplah jadi diri sendiri yang
peduli dengan teman seangkatanmu, memang
yang paling utama adalah dari niat. Jangan
berpikir bahwa kamu adalah orang yang paling
hebat. Stay Foolish lah, tidak usah minta yang
macam-macam, loyal kepada organisasi saja

90
sudah cukup untuk menjadi kandidat dan
kapasitas sebagai seorang ketua.

Intinya, sebuah ketulusan akan memberikan hasil


yang lebih berkesan dan membuat kamu
menjadi pribadi yang disukai secara alami. Bentuk
sifat kepemimpinanmu mulai dari sekarang,
karena saat berkeluarga nanti kamu juga akan
menjadi pemimpin bagi anak-anak dan cucumu
sendiri terlepas dari perbedaan jenis kelamin pria
atau wanita, semuanya sama. Loyal kepada
organisasi adalah kunci kesuksesan untuk menaiki
tangga kepemimpinan. Tetap asah kepribadian
kamu untuk menjadi pemimpin yang bijak ketika
masih berada pada posisi junior atau bawahan.

@ Mengambil Keputusan

Dalam sebuah rapat, setiap individu pasti memiliki


kepentingan masing-masing. Tugas seorang
pemimpin adalah menyatukan setiap perbedaan

91
pemikiran dengan cara menerima setiap saran
yang dikemukakan, menimbang dan
memutuskan hasil dengan win win solution.
Namun untuk menimbang berbagai
permasalahan yang rumit, sangat sulit untuk
memecahkannya tanpa intrik. Perlu tindakan
lobying yang tepat agar rapat berjalan dengan
lancar sesuai dengan keinginan kita dan
organisasi. Maka dari itu perlu visi yang jelas
apabila ingin mengadakan rapat serta selalu
objektif dengan menerapkan batasan-batasan
yang jelas ketika memimpin rapat.

Saya memiliki pengalaman pahit ketika


memimpin rapat internal tanpa pandangan dan
arah yang jelas saat rapat dilakukan secara
spontan. Saat itu terdapat permasalahan internal
yang harus diselesaikan dengan cepat,
masalahnya mengenai pembentukan staff
internal. Terdapat satu orang calon anggota
yang ingin di rekrut karena memiliki skill yang
mumpuni untuk masuk dalam himpunan. Namun
92
di sisi lain dia adalah duri yang dapat
meruntuhkan jalannya kegiatan himpunan.

Apabila calon anggota ini (sebut saja nona) tidak


di rekrut dan berada di luar organisasi, dapat
mencampuradukkan urusan karena nona
orangnya dekat dengan informasi (jurusan dan
fakultas) serta memiliki otoritas untuk membuat
suatu acara yang merupakan tanggungjawab
himpunan. Jika nona masuk ke dalam himpunan,
banyak anggota lain yang tidak suka dengannya
karena berbagai macam alasan. Apabila nona
berada di luar organisasi, dia akan mengambil
otoritas yang seharusnya dijalankan oleh
himpunan.

Sudah banyak masukan yang diberikan kepada


saya termasuk risiko yang harus diterima. Banyak
senior memberikan arahan kepada saya agar
nona masuk ke dalam bagan kepengurusan
himpunan (bukan karena masalah melangkahi
otoritas, senior cenderung melihat sudut pandang

93
kemampuan). Di sisi lain banyak anggota satu
angkatan yang menolak. Disini saya simpulkan
bahwa orang yang menolak adalah beberapa
kelompok yang membenci kepribadiannya si
nona. Sebagai pemimpin rapat, saya harus
bersikap netral dan juga harus menimbang risiko
masa depan yang akan terjadi ketika mengambil
sebuah keputusan.

Salahnya saya adalah tidak melobi terlebih


dahulu sebelum mengambil keputusan, saat ini
adalah masa-masa krusial dalam memulai
sebuah organisasi. Banyak teman satu angkatan
yang tidak menerima nona untuk masuk ke
dalam bagan kepengurusan himpunan. Terlebih
saya yang terlalu memaksakan kehendak dan
memasukkan nona agar nantinya dapat
menjalankan program di bawah naungan
himpunan yang secara otoritas dapat
dipertanggungjawabkan. Keinginan saya pula
agar nona dapat mengembangkan organisasi

94
dan tidak menjalankan program di luar otoritas
yang melangkahi himpunan.

Keputusan saya yang memasukkan nona ke


dalam himpunan menimbulkan organisasi runtuh.
Banyak yang tidak percaya dengan saya karena
terlalu memaksakan kehendak. Beberapa orang
kepercayaan banyak mengeluh dan
menyalahkan karena saya di cap tidak tegas dan
terlalu mempercayai senior yang padahal kita
menjalankan organisasi bersama dengan satu
angkatan, bukan dengan senior. Yang pasti,
suatu niat baik tidak selalu baik karena kita
menjalankan organisasi yang banyak pemikiran.
Organisasi bukan hasil dari pemikiran sendiri
melainkan pemikiran bersama.

Jadi kesimpulannya, apabila kita memaksakan


ide dan pemikiran kita, maka bersiap-siaplah
kamu untuk berjalan sendiri sambil menoleh
teman yang meninggalkanmu di belakang.
Sebenarnya banyak pula yang memberikan

95
dukungan kepada saya untuk tetap
memperjuangkan nona agar masuk ke dalam
bagan kepengurusan. Akan tetapi memasukkan
dua kubu yang berseteru ke dalam satu wadah
itu tidak baik. Sama saja menaruh sekelompok
ikan lele di dalam kolam ikan koi, ujung-ujungnya
kolamnya kotor dan banyak yang mati.

Sebelum mengambil keputusan, saya sarankan


menggunakan intrik, disini gunanya politik. Kamu
harus melobi terlebih dahulu dan berdiskusi
dengan orang kepercayaanmu mengenai
permasalahan dan solusi yang diambil sebelum
rapat besar yang menentukan akhir
permasalahan. Kesalahan saya memang tidak
bisa diperbaiki, namun pengalaman saya jangan
sampai terulang kembali.

Orang yang dapat menentukan hasil rapat


adalah pihak oposisi. Apabila kamu berhasil
melobi pihak oposisi dan memberikan pengertian
tentang pentingnya pemikiran dan solusi yang

96
akan kamu ambil, disitulah kamu akan berhasil
sebelum memulai. Politik memang penting
digunakan untuk berbagai masalah, bicarakan
masalahmu kepada semua anggota sebelum
pengambilan keputusan, agar keputusanmu
menjadi keputusan bersama yang memberikan
dukungan penuh kepadamu.

97
98
BAB VI – Teori Pengaruh

“Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun


karso, tut wuri handayani”

Tau artinya apa? Gak ngerti kebangetan, STOP


MIMPI JADI KETUA!!

Proses dalam menguasai sebuah organisasi tidak


lepas dari teori pengaruh. Jangan salah sangka,
mempengaruhi seseorang juga terdapat teori
dan ilmunya. Namun yang saya jelaskan di bab
ini adalah mengenai jenis kekuasaan pemimpin
dan bagaimana cara mempengaruhi orang atau
anggota agar berkeinginan untuk mengikuti kita.

Tedapat lima jenis kekuasaan pemimpin menurut


Perancis & Raven (1959)

a. Kekuasaan Resmi (Legitimate Power)

99
Otoritas yang diberikan dari posisi formal
dalam sebuah organisasi. (Hak, tanggung
jawab dan hak prerogatif kepada siapa pun
yang memegang posisi dalam kepemimpinan
formal). Contoh: Menetapkan tujuan dan
membuat keputusan.
b. Kekuasaan Reward (Reward Power)
Kewenangan untuk memberikan imbalan
pada orang lain. (Pemimpin yang diangkat
mungkin memiliki akses ke penghargaan
seperti kenaikan gaji, promosi, sumber daya
fisik)
c. Kekuasaan Koersif (Coercive Power)
Otoritas untuk menghukum atau
merekomendasikan hukuman. (Kebalikan dari
kekuasaan reward, hak untuk memecat,
menurunkan, mengkritik dan memberi
teguran)
d. Kekuasaan Keahlian (Expert Power)
Hasil dari pengetahuan atau keahlian khusus.
(Pengikut pergi bersama dengan mengikuti

100
rekomendasi pemimpin karena pengetahuan
pemimpinnya, biasanya kekuasaan ini
diperoleh dari pengalaman)
e. Kekuasaan Rujukan (Referent Power)
Berasal dari karakteristik kepribadian yang
dimiliki pemimpin berdasarkan rasa hormat
dan kekaguman sehingga orang lain ingin
meniru pemimpin tersebut (tergantung pada
karakteristik pribadi).

Jika seseorang memiliki kontrol atas sumber daya


yang diinginkan, ia akan memperoleh:

f. Kekuasaan Informasi (Information Power)


Kekuasaan yang melibatkan akses terhadap
informasi vital dan memiliki kendali atas
distribusi informasi kepada orang lain
g. Kekuasaan Ekologi (Ecological Power)
Kontrol terhadap lingkungan fisik, teknologi
dan organisasi kerja yang memberikan
kesempatan tidak langsung untuk
mempengaruhi orang lain.

101
Dari sekian banyak model kekuasaan, tentu saja
memiliki output yang sebanding dengannya ada
yang baik dan buruknya. Hasil dari penggunaan
kekuasaan atau pengaruh dapat berupa:

a. Komitmen (commitment), anggota sangat


antusias melaksanakan, meminta dan
membuat upaya penuh agar berhasil dan
diakui. Anggota yang komitmen menunjukkan
tingkat keberhasilan yang tinggi atas
penggunaan kekuasaan
b. Kepatuhan (compliance), anggota merasa
tidak gembira dalam melaksanakan
permintaan pemimpin dan hanya membuat
upaya sederhana. Berarti upaya penggunaan
kekuasaan hanya sebagian berhasil
c. Penolakan (Resistence), Anggota menentang
melaksanakan permintaan pemimpin dan
menemukan cara-cara untuk tidak mematuhi
atau melakukan pekerjaan yang buruk.
Artinya upaya mempengaruhi gagal total.

102
Cara dalam mempengaruhi seseorang juga
terdapat tekniknya, yang pasti perlu improvisasi
dalam pelaksanannya. Namun kamu harus tahu
terlebih dahulu apa saja yang bisa dipakai untuk
mempengaruhi seseorang.

Tipe perilaku mempengaruhi :

a. Persuasi Rasional
Pemimpin menggunakan argumen yang logis
dan bukti yang faktual dalam menunjukan
permintaan, cara ini relevan untuk mencapai
tujuan tugas
b. Memberi Penilaian
Pemimpin menjelaskan bagaimana
melaksanakan permintaan atau mendukung
usulanya yang memberikan keuntungan
kepada anggota secara pribadi atau
membantu meningkatkan karir anggota
c. Memberi Inspirasi
Pemimpin memberikan pertimbangan nilai
dan idealisme atau berusaha menimbulkan

103
emosi dari target / anggota untuk
mendapatkan komitmen terhadap
permintaan
d. Konsultasi
Pemimpin mendorong anggota untuk
menyarankan perbaikan dalam tugas, atau
membantu merencanakan aktivitas atau
perubahan dimana dukungan dan bantuan
dari anggota itu dibutuhkan
e. Pertukaran
Pemimpin menawarkan insentif, menyarankan
pertukaran yang baik atau menunjukan
kesediaanya untuk saling timbal balik nantinya
jika anggota mau melakukan apa yang
diminta oleh sang pemimpin.
f. Kolaborasi
Pemimpin menawarkan untuk memberikan
sumber yang relevan dan bantuan jika
anggota mau melaksanakan permintaan
atau menerima perubahan yang diusulkan

104
g. Daya Tarik Personal
Pemimpin meminta kepada anggota untuk
melaksanakan atau mendukung permintaan
berdasarkan persahabatan atau meminta
kebaikan personal sebelum mengatakan apa
pun
h. Mengambil Hati
Pemimpin memberikan pujian dan bujukan
sebelum atau selama memberikan pengaruh
atau keyakinan terhadap kemampuan
anggota untuk melaksanakan permintaan
yang sulit
i. Taktik Legitimasi
Pemimpin berusaha untuk membangun
legitimasi dari permintaan atau memverifikasi
wewenang dengan mengacu kepada
aturan, kebijakan formal atau dokumen resmi
j. Tekanan
Pemimpin memberikan tuntutan, ancaman,
sering melakukan pemeiksaan, atau terus-

105
menerus mingingatkan pengaruhnya
terhadap anggota
k. Taktik Koalisi
Pemimpin mencari bantuan orang lain untuk
mendesak anggota untuk melakukan sesuatu
atau menggunakan dukungan dari orang lain
sebagai alasan agar anggota menyetujuinya

Lagi-lagi semua itu hanyalah teori, apabila kamu


sudah terlatih menjadi ketua maka tidaklah sulit
untuk melakukan improvisasi agar kamu dapat
menjadi sosok yang didepan menjadi contoh,
ditengah menjadi penyemangat dan dibelakang
dapat mendorong anggota-anggotamu agar
menjadi lebih baik. Hidup itu tidak selalu sendiri,
teruslah berbagi. Salam.

106

Anda mungkin juga menyukai