Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar Jombang Asrama Hasbulloh Sa’id adalah tempatku menimba ilmu pengetahuan, baik ilmu agama maupun ilmu umum. Menjadi seorang santri memang menyimpan banyak cerita unik, lucu dan berkesan. Disamping karena, diatur dengan berbagai peraturan, santri juga diajari bagaimana cara memanagement waktu yang baik, belajar untuk saling memahami antar perbedaan yang ada serta belajar untuk sabar dalam setiap keadaan karena apa?Setiap kegiatan di asrama mengharuskan santrinya untuk antri. Mau mandi antri, mau makan antri, mau nyetrika antri dan masih banyak lagi.Mungkin hal ini yang menyebabkan banyak orang berkata bahwa pondok atau asrama adalah penjara suci bagi pelajar. Namun, hal itu justru menjadi kenangan serta pengalaman manis yang aku rasakan ketika di asrama. Dan hal tersebut tak akan ku dapatkan, jika aku tak memutuskan mengenyam pendidikan di asrama. Dan pengalaman yang paling berkesan menurutku adalah saat tergabung dalam OSHASS. Apa sih OSHASS itu? Sebelum membahas OSHASS, kalian harus tahu dulu nih apa organisasi itu.Aku yakin setiap orang pernah tergabung dalam suatu organisasi atau perkumpulan, baik di sekolah, masjid maupun lingkungan masyarakat lainnya. Dan menurutku, Organisasi adalah suatu wadah untuk sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang samaserta mempunyai komitmen dalam diri untuk melakukan tindakan yang bermanfaat guna mewujudkantujuan tersebut. Selain itu, dalam suatu organisasi pasti ada yang memimpin dan dipimpin.Dimana dua elemen tersebut berguna mengatur kestabilan dan keberlangsungan suatu organisasi. Perlu diketahuijika suatu perkumpulan ada namun, tak terorganisir maka akan sia-sia saja perkumpulan tersebut, seperti dalam sebuah maqolahdikatakan: الحق بال نظام قد يغلبه الباطل باالنظام
“kebenaran yang tak terorganisir terkadang kalah
dengan kebathilan yang terorganisir”
Maka dari itu, jangan meremehkan perencanaan
dalam organisasi. Menurutku menjadi pengurus adalah hal cukup menguras energi. Eakk… karena apa? Jadi pengurus itu harus tahan banting, baik mental maupun fisik, karena pada hakikatnya jati diri seorangpengurus adalah “ خدم األمةpelayan umat” dimana semua hal yang kita lakukan harus diniati mengabdi untuk masyarakat, asatidz dan asatidzah, pengasuh, bangsa dan negara. Saat menjadi pengurus prinsip yang harus dipegang yaitu, berani menegakkakn kebenaran dan kedisiplinan, siap menanggung segala resiko serta siap didukani jika salah. Oke guys, sekarang aku mau cerita sedikit tentang pengalaman ku di OSHASS. Apa sih OSHASS itu? OSHASS (Organisasi Santri Hasbulloh Sai’d) adalah suatu organisasi dimana anggotanya terdiri dari santri asrama hasbulloh sa’id. Menjadi anggota OSSHAS adalah suatu kehormatan dan kebahagiaan bagiku karena hampir semua tanggung jawab asrama ada ditangan OSHASS. Dalam OSHASS aku tergabung dalam divisi Bahasa atau biasa disebut QL (Qishmul Lughoh). Divisi Bahasa adalah salah satu bagian dari OSHASS yang bertanggung jawab atas keaktifan santri dalam berbahasa di language area. Selain itu divisi bahasa juga bertanggung jawab atas kegiatan Bahasa lainnya seperti pemberian mufrodat/vocabularies, muhadhoroh, show time, listening, istima’ dan masih banyak lagi yang lainnya.Waktu petama denger kabar klo aku masuk divisi bahasa, rasanya kaget banget. Sampek bingung harus kayak gimana. Ini harus seneng apa malah sedih yah. Lebih ngerasa blom pantas dan siap untuk mengemban amanah ini. Karena aku merasa bahwa ada yang lebih mampu dan pantas dari diriku.Rasa takut, bingung, gelisah, sedih dan yang lainnya bercampur aduk di pikiranku. Klo Bahasa jawanya sih mumet.Tapi,untungnya adaorang yang istimewa buatkudan ia berkata kepadaku “nek pun dipilih berarti smpyn iku dianggap mampu mengemban amanah, ojo digawe beban tapi digawe motivasi nek digawe bebanhasil e yo gak bakalan maksimal. Cukup lakukan yang terbaik seng smpyn bisa, Insyaallah iki seng terbaik gawe masa depan e smpyn”kumpulan kata yang memotivasiku, yang membuatku bangkit dan yakin untuk terus berjuang dan qana’ah dalam menerima takdir yang digariskan oleh-Nya. Tentu sangat sulit bagiku untuk menjalani aktivitas baru menjadi QL, hampir setiap pagi jantung ini berdetak diluar batas normalnya, dag dig dug derrr..aduh pokoknya gugup. Waktu kapan nih?Tentu saja saat pemberian vocab/mufrodat. Saat apel pagi aku merasa sangat gugup hingga tanpa kusadari suaraku berubah menjadi sangat lirih. Mungkin karena blom biasa dan takut salah kali yah..hehehe. Namun, banyak orang mendukungku dan meyakinkanku bahwa aku bisa hingga aku merasa bahwa aku mulai terbiasa. Singkat cerita nih yah.. hal yang paling berkesan bagiku selama menjadi divisi bahasa adalah menjadi panitia final muhadhoroh.Ini adalah salah satu kegiatan tahunan divisi Bahasa, dimana para santriwati terpilih dari muhadhoroh dan show time sebelumnya menampilkan penampilan terbaik mereka di atas panggung. Kalian pasti kepo, kenapa jadi panitia muhadhoroh bisa seberkesan itu buatku? Itu karena ada suatu kendala yang mengharuskan divisi bahasa untuk berpikir keras eakk.. dan mencari cara untuk meyelesaikan problem itu. Dan menurutku ini adalah masa tersulit menjadi QL. Mungkin sekarang kalian bingung kenapa tadi aku bilang berkesan tapi sekarang bilang sulit. Iyakan? Yah ini memang masa sulit namun sangat berkesan bagiku karena aku bisa belajar banyak hal dari peristiwa ini. Langsung aja yah aku ceritain ke kalian. Jadi H-14 pelaksanaan acara, kita QL kebingungan karena tidak adanya dana untuk menyelenggarakan acara.Kita berpikir, kira-kira bagaimana cara untuk mengumpulkan uang dalam waktu singkat. Setelah berpikir cukup lama dan mempertimbangkan beberapa opsi dan resikonya. Akhirnya kita menemukan cara untuk mengumpulkan dana agar acara bisa terselenggara. Cara apakah itu? Charity, yah charity kami biasa menggunakan istilah ini di asrama untuk mengungkapkan usaha mandiri yang kami lakukan guna mengumpulkan dana.Dan alhamdulillah usaha yang kami lakukan pun membuahkan hasil yang memuaskan. Kami merasa bangga karena bisa melakukan yang terbaik untuk kelancaran acara final muhadhoroh. Selain itu, aku juga belajar bahwa adanyasosok dibalik layar itu sangatlah penting dan berpengaruh terhadap sukses dan gagalnya sebuah acara. Oke sampai disini dulu yah cerita pengalaman antara aku dan kita. Bingung soalnya mau nulis apa lagi. Klo mau tahu lebih detailnya bisa langsung tanya ke aku. Dan sebelum itu aku mau kasih sedikit pesan tentang organisasi nih untuk teman-teman. Dibaca dengan seksama yah. Menjadi pengurus itu hubungannya ada lima yaitu: 1. Aku dan diriku, maksudnya sebagai pengurus kita harus pandai memanagement waktu yang kita miliki agar kewajiban tak mengalahkan yang sunnah dan yang wajib tak menjadi penghalang bagi yang sunnah 2. Aku dan kamu, mempersiapkan mental untuk menghadapi masalah dengan anggota lain dan memikirkan jalan keluar yang terbaik 3. Aku dan kita, membentuk satu komitmen sehingga bisa berjalan bersama tanpa ada keegoisan dari pihak didalamnya 4. Aku dan beliau, harus ta’dim dan siap mental dan fisik jika didukani oleh atasan saat ada kesalahan 5. Dan yang terakhir aku dan Allah, dengan maksud, menjadi pengurus itu harus sabar dan ikhlas. Jika komitmen ini sudah di pegang insyaallah semua langkah yang diaambil akan mendapat ridho dari-Nya. Kesimpulannya bahwa berorganisasi itu penting, karena pengalaman yang kita dapat akan kita gunakan di kehidupan bermasyarakat. Saat kita sudah terjun di masyarakat mereka pasti akan bertanya lulusan mana? Pengalamannya apa? Sifat dan sikapnya gimana? Hal itu Karena masyarakat tahu bahwa jika mereka dipimpin oleh pemimpin yang berpengetahuan luas maka akan terjamin pula masa depan bangsa. Dan jika kalian mulai jenuh berorganisasi ingatlah, bahwa masa depan umat ada ditangan kalian, maka semangat kalian akan terpancar kembali.Seperti dalam sebuah maqolah disebutkan:
وفي أقدامها حياتها,إن في يد الشبان امر األمة
"sesungguhnya ditangan pemudalah urusan umat, dan ditelapak kaki pemudalah kehidupan umat” Satu lagi nih untuk teman-teman, “tegakkan tubuhmu dan tataplah kedepan, raihlah apa yang kau cita-citakan, karena hidup ini adalah suatu perjuangan😊 Tetap semangat yah:) Ig:@firdarahma1911