Anda di halaman 1dari 4

Rafi Azfa Ghani

XI IPA 2

Pendidikan Berkarakter

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah.SWT yang telah melimpahkan nikmat kepada kita
semua. Dengan nikmat-Nya, kita semua dapat bertemu kembali dalam keadaan sehat walafiat.

Gak lupa juga sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad
shallallahu’alaihi wasallam yang telah berjuang atas nama agama yang luhur hingga sampai pada
generasi kita semua.

Saya ucapkan terima kasih atas waktu dan tempat yang telah disediakan untuk menyampaikan pidato
singkat tentang pendidikan berkarakter. Harapannya kelak para generasi muda memiliki visi dan misi
besar dalam membangun bangsa ini.

Saya juga berharap, semoga apa yang akan saya sampaikan saat ini dapat memberikan manfaat.
Khususnya bagi saya pribadi dan seluruh hadirin yang ada.

Hadirin yang saya hormati,

Saat ini bangsa kita sedang menghadapi problematika yang sangat serius, apa itu?, yaitu krisis moral di
kalangan remaja. Banyak remaja yang sudah dipengaruhi oleh kehidupan yang mengabaikan nilai-nilai
norma dalam berperilaku di masyarakat dan juga sikap hedonis/pandangan yang menjadikan
kebahagiaan sebagai tujuan hidup.

Hal ini bisa dilihat dari data yang telah disampaikan dari beberapa lembaga. Salah satu lembaga
independen memaparkan fakta yang mencengangkan, bahwa, 65% remaja saat ini sudah pernah
melakukan hubungan seksual seperti ciuman, seks bebas dan bahkan berhubungan dengan sesama jenis.

Gak Cuma itu, data yang dikeluarkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) juga gak kalah ngeheranin.
Mereka ngeluarin data bahwa pengguna narkoba dari golongan remaja itu nyampe 79% pada tahun
2015.
Angka ini mengalami kenaikan sekitar 20% dari tahun sebelumnya. Bahkan mereka juga menyatakan
bahwa setiap 7 menit, terdapat korban yang meninggal dunia akibat penggunaan narkoba.

Hadirin yang saya hormati,

Data-data tadi udah cukup buat ngebuktiin apa yang terjadi saat ini. Terus, dimana peran pendidikan
sekolah, guru ataupun orangtuanya sendiri?

Kenapa, remaja remaja saat ini tuh terjerumus ke dalam kehidupan yang gak sesuai dengan nilai dan
norma yang berlaku di masyarakat?

Dan ternyata, setelah diteliti, pemuda atau remaja sekarang ini udah kehilangan karakternya sebagai
seorang ksatria. Hal ini, disebabkan oleh lemahnya pendidikan karakter yang mereka dapetin di sekolah
ataupun di rumah.

Terlebih, sekolah jaman sekarang Cuma ngejar hasil yang berformat nilai, daripada karakter yang mulia,
yang sesuai dengan norma-norma yang ada.

Yaa mungkin bisa dilihat dari berkurangnya jam Pendidikan Moral dan Pancasila (PPKN) di sekolah (gak
tau kalo pak Riswan).

Nah, karna itu, yang kita butuhin saat ini adalah “contoh pendidikan karakter” agar bisa mengatasi
permasalahan yang terjadi.

Disini saya bakal ngasih 6 hal yang mungkin dapat membangun karakter siswa :

1. Menjadi contoh bagi siswanya


Guru dipandang sebagai orang tua yang lebih dewasa oleh siswanya. Artinya, siswa menilai guru
sebagai contoh dalam bertindak dan berperilaku. Hal ini menuntut guru harus pandai dalam
menjaga sikap dan perilaku guna memberikan contoh terbaik. Gak mesti tuh kalo gurunya ngelakuin
kesalahan terus langsung diikutin, bisa jadi mereka gak ngikutin tapi nganggep hal itu sepele.
Misalkan gurunya ngerokok, gak mesti siswanya langsung nyontohin gitu. Bisa jadi ada pemikiran
“yaa ngerokok sebenernya gapapa si asalkan di tempatnya atau gak ganggu orang lain di keramaian”
misalkan, atau gini “gapapa si ngerokok soalnya ada positif nya gitu, relaxing stress”, yaa itu semua
karna ngeremehin.
2. Menjadi apresiator
Sebagai guru hendaknya gak hanya sekedar mementingkan nilai akademis, tetapi juga mengapresiasi
usaha siswanya. Sebagai pengajar, menilai siswa dari segi akademis memang penting, namun juga
perlu diingat bahwa menghargai kebaikan yang dilakukan siswa juga sangat perlu, gak sekedar
ngasih target ngasih target. Contoh, menghargai hambatan hambatan yang dialami siswanya yang
mencoba untuk menjadi lebih baik, entah itu karna dia kecapean kah, atau masalah masalah yang
dia punya, karna hidup dia isinya bukan cuma pelajaran sekolah doang bisa jadi ada kegiatan
kegiatan positif yang berguna untuk masa depannya yang masih dia tekuni, disitu juga ada peran
guru untuk memballance kan keduanya. Sehingga nantinya siswa punya karakter untuk terus mau
belajar dan mau memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

3. Mengajarkan nilai moral setiap pelajaran


Kalo sekedar materi pelajaran, mungkin semua bisa aja tahu karena tertulis di buku pelajaran. Tapi
kalo nilai moral, ada baiknya guru menanamkan nilai moral yang bisa dijadikan bahan pelajaran
hidup, apapun itu mapelnya. Contoh, pelajaran fisika, disitu guru bisa menanamkan nilai moral
kayak bersabar dalam mengerjakan sebuah persoalan, tetap tenang ketika menemukan persoalan
yang mungkin rumit dengan cara fokus kepada persoalan itu dan jangan ambyar dengan persoalan-
persoalan yang lain, dan terus mencari solusi atas persoalan tersebut. Nah, diharapkan nantinya
siswa ketika menghadapi sebuah masalah hidup, dia bisa optimis bahwa setiap masalah ada
solusinya selama berusaha.

4. Bersikap jujur dan terbuka pada kesalahan


Guru juga manusia, gak luput dari kesalahan entah sengaja atau tidak sengaja. Misalnya, suatu
ketika guru datang terlambat, salah mengoreksi jawaban siswa.
Untuk memberikan contoh yang baik, guru sebaiknya mau mengakui kesalahan yang dibuat sekecil
apapun itu. Sehingga hal itu akan teringat dalam diri siswa untuk bersikap yang sama ketika
melakukan kesalahan meski gak sengaja.

5. Mengajarkan sopan santun


Mengajarkan sopan santun ini sudah pastilah ada disekolah, kedengarannya sederhana tapi ini
penting untuk diberikan kepada siswa agar tahu mana yang benar mana yang salah. Gak jarang guru
menemui siswa yang gak bersikap sopan karena mereka gak tahu gimana caranya, atau yaa tadi,
siswa mencontoh sikap negatif orang disekitarnya atau menganggap hal itu sepele atau lumrah.

6. Berbagi pengalaman inspiratif


Ada pepatah yang mengatakan “pengalaman adalah guru terbaik”. Jadi tidak ada salahnya, sesekali
menceritakan pengalaman personal yang dimiliki guru untuk dibagikan kepada para siswa. Tidak
harus cerita yang hebat untuk menginspirasi, sekecil apapun pengalaman yang diceritakan tetap bisa
menjadi pembelajaran yang berguna untuk para siswa.
Dengan berbagi pengalaman, siswa jadi terinspirasi dan dapat belajar dari pengalaman guru.
Sehingga mereka tidak menjadi generasi yang minder, namun generasi yang tetap melakukan
kebaikan meskipun itu dinilai kecil. Karena yang terpenting adalah karakter keberanian itulah yang
perlu ditanamkan guru kepada siswa.

Jadi itulah hal-hal sederhana yang bisa dilakukan guru dalam membangun karakter pada siswa.
Dengan cara sederhana ini, diharapkan bisa mendidik siswa tidak hanya pada kemampuan akademis
saja tetapi juga pribadi yang positif.
Sekian pidato dari saya, kurang lebihnya mohon maaf, wassalamualaikum warahmatulohi
wabarokatuh.

Anda mungkin juga menyukai