Anda di halaman 1dari 8

DEFINISI

Kejang epileptik adalah kejadian klinis yang ditandai aktivitas sinkronisasi sekumpulan
neuron otak yang abnormal, berlebihan, dan bersifat transien.
Kejang pertama kali tanpa demam dan tanpa provokasi (first unprovoked seizure) adalah satu
atau lebih kejang tanpa demam maupun gangguan metabolik akut yang terjadi dalam 24 jam
disertai pulihnya kesadaran di antara kejang.
INTERAKSI

Karbamazepin
Sering menurunkan  kadar plasma klobazam, klonazepam, lamotrigin, metabolit aktif dari
okskarbazepin dan fenitoin (dapat pula meningkatkan kadar fenitoin), tiagabin, topiramat,
valproat, dan zonisamid.
Kadang menurunkan kadar plasma etosuksimid dan primidon tetapi kecenderungan untuk
penyesuaian meningkat dalam kadar plasma fenobarbital.
Etosuksimid
Kadang meningkatkan kadar plasma fenitoin.
Gabapentin
Belum ada laporan tentang interaksi dengan gabapentin.
Lamotrigin
Kadang meningkatkan kadar plasma metabolit aktif karbamazepin (namun bukti masih
bertentangan).
Kadang meningkatkan kadar plasma metabolit aktif okskarbazepin.
Levetirasetam
Tidak ada laporan tentang interaksi dengan levetirasetam.
Okskarbazepin
Kadang menurunkan  kadar plasma karbamazepin (namun dapat meningkatkan kadar
metabolit aktif karbamazepin).
Sering menurunkan kadar plama lamotrigin. Kadang dapat meningkatkan  kadar plasma
fenitoin.
Sering meningkatkan kadar plasma fenobarbital.
Fenobarbital atau Primidon
Sering menurunkan kadar plasma karbamazepin, klonazepam, lamotrigin, dan fenitoin
(namun dapat juga meningkatkan kadar fenitoin), tiagabin, valproat, dan zonisamid. Kadang
menurunkan  kadar plasma etosuksimid.
 
Fenitoin
Sering menurunkan  kadar plasma klonazepam, karbamazepin, lamotrigin, metabolit aktif
okskarbazepin dan tiagabin, topiramat, valproat dan etosuksimid.
Sering meningkatkan kadar plasma fenobarbital.
Kadang menurunkan kadar plasma etosuksimid dan primidon (dengan cara meningkatkan
konversi fenobarbital).
Pregabalin
Belum ada laporan tentang interaksi dengan pregabalin.
Topiramat
Kadang meningkatkan kadar plasma fenitoin.
Valproat
Kadang menurunkan kadar plasma metabolit dari okskarbazepin.
Sering meningkatkan kadar plasma metabolit aktif karbamazepin dan lamotrigin, primidon,
fenobarbital dan fenitoin (namun dapat pula menurunkan).
Kadang meningkatkan kadar plasma etosuksimid dan primidon (dan cenderung terjadi
peningkatan yang signifikan kadar fenobarbital).
Vigabatrin
Sering menurunkan  kadar plasma fenitoin. Kadang menurunkan kadar plasma fenobarbital
dan primidon.
KLASIFIKASI
Kejang fokal (Partial seizures) dengan atau tanpa generalisasi sekunder. Karbamazepin,
lamotrigin, okskarbazepin, natrium valproat, dan topiramat merupakan obat pilihan untuk
partial (fokal) seizure; terapi lini kedua meliputi klobazam, gabapentin, levetirasetam,
pregabalin, tiagabin, dan zonisamid.
Kejang umum (Generalized seizures)
Kejang tonik-klonik (grand mal). Terapi pilihan untuk kejang tonik-klonik adalah
karbamazepin, lamotrigin, natirum valproat dan topiramat. Terapi lini kedua adalah
klobazam, levet irasetam, dan okskarbazepin.
Absans (Absence seizures/petit mal). Etosuksimid dan natrium valproat adalah merupakan
obat pilihan untuk kejang absans. Terapi alternatif meliputi klobazam, klonazepam, dan
topiramat. Natrium valproat juga amat efektif mengatasi kejang tonik-klonik yang disertai
kejang absans pada epilepsi umum primer.
Kejang mioklonik (myoclonic seizures). Kejang mioklonik (myoclonic jerk) muncul dalam
berbagai gejala dan respon terhadap terapi amat bervariasi. Natrium valproat merupakan obat
pilihan dan klonazepam dan lamotrigin dapat digunakan.
Obat alternatif meliputi klobazam, levetirasetam dan topiranat. Untuk rujukan penggunaan
pirasetam sebagai terapi tambahan, dapat dilihat pada Bab 4.9.3.
Kejang tonik, atonik dan absans atipikal (Atypical absence, atonic, and tonic
seizures). Jenis kejang ini biasanya muncul pada masa kanak-kanak, pada sindroma epilepsi
spesifik, atau yang berhubungan dengan kerusakan serebral atau retardasi mental. Tipe
kejang ini memberikan respon yang buruk terhadap terapi tradisional. Dapat dicoba
pemberian natrium valproat, lamotrigin, dan klonazepam. Terapi lini kedua yang meliputi
asetazolamid, klobazam, etosuksimid, levetirasetam, fenobarbital, fenitoin, dan topiramat
cukup menolong.
Sindrom epilepsi
Kejang pada anak Vigabatrin adalah obat pilihan untuk kejang pada anak terkait tuberous
sclerosis. Untuk penanganan kejang karena sebab lain penggunaan kortikosteroid dosis tinggi
seperti prednisolon lebih efektif. Pilihan lini kedua adalah klobazam, klonazepam, natrium
valproat dan topiramat; nitrazepam juga digunakan tetapi menimbulkan efek sedasi. Dapat
juga digunakan tetrakosaktid (bab 6.5.1). Sindrom Lennox-Gastaut Lamotrigin, natrium
valproat, dan topiramat merupakan obat lini pertama dalam penanganan sindrom Lennox-
Gastaut. Dapat juga digunakan klobazam, klonazepam, etosuksimid, dan levetirasetam.
Sindrom Landau-Kleffner Prednisolon, lamotrigin dan natrium valproat umumnya
digunakan untuk mengatasi sindrom Landau- Kleffner. Pilihan lain adalah klobazam,
levetirasetam dan topiramat.
Kejang pada neonatal Kejang dapat terjadi sebelum bayi dilahirkan, tetapi biasanya terjadi
hingga 24 jam setelah dilahirkan. Kejang pada neonatal terjadi sebagai akibat dari enselopati,
gangguan biokimiawi, gangguan metabolisme bawaan, hypoxic ischaemia, penghentian
obat, severe jaundice (kernicterus), meningitis, atau kerusakan otak. Kejang yang disebabkan
ketidakseimbangan biokimiawi dan pada neonatal dengan kelainan metabolisme piridoksin
atau biotin, sebaiknya diperbaiki dengan mengatasi penyebabnya. Kejang karena penghentian
obat yang diikuti pajanan intrauterus diatasi dengan memberikan regimen obat yang
dihentikan tersebut.
Fenobarbital dapat menjadi pilihan jika terdapat risiko kejang berulang pada neonatal.
Benzodiazepin (klonazepam, diazepam, lorazepam dan midazolam) dan paraldehid rektal
dapat digunakan dalam penanganan kejang singkat dengan risiko kecil untuk berulang.
Obat-obat lini pertama untuk epilepsi antara lain karbamazepine, lamotrigine, asam
valproat, fenobarbital, fenitoin.
Sedangkan OAE lini kedua adalah lamotigrine, levatiracetam, klobazam, dan topiramat.
Pemilihan OAE didasarkan atas jenis bangkitan epilepsi.

Anda mungkin juga menyukai