(PSF 215)
MODUL 3
ANTIGEN
DISUSUN OLEH
INHERNI MARTI ABNA S.Si, M.Si
Immunogen adalah tipe spesifik antigen. Sebuah immunogen didefinisikan sebagai zat
yang mampu merangsang respon imun adaptif jika disuntikkan pada sendiri. Dengan kata lain,
suatu immunogen mampu menginduksi respon kekebalan, sedangkan antigen mampu
menggabungkan dengan produk respon imun setelah mereka dibuat. Konsep tumpang tindih
imunogenisitas dan antigenicity dengan demikian agak berbeda.
Menurut definisi para ahli “Imunogenisitas adalah kemampuan untuk
membujuk/menginduksi kekebalan humoral dan / atau respon imun yang diperantarai sel”.
“Antigenicity adalah kemampuan untuk menggabungkan secara khusus dengan produk akhir
respon kekebalan (yaitu reseptor permukaan pada T-sel). Walaupun semua molekul memiliki
perangkat imunogenisitas yang dimiliki juga oleh antigenicity, sebenarnya ini tidak benar.
Pada tingkat molekuler, antigen ditandai dengan kemampuannya untuk menjadi “terikat” di
lokasi pengikatan antigen di antibodi. Perhatikan juga bahwa antibodi cenderung
membedakan antara bentuk struktur molekul khusus yang ada pada permukaan antigen.
Beberapa jenis karbohidrat dan lemak, apabila masuk dalam jaringan tubuh tidak
akan bersifat antigen, tetapi apabila berikatan dengan suatu protein akan bersifat antigen,
sehingga merangsang terbentuknya antibodi. Karbohidrat atau lemak yang dapat berikatan
dengan protein dan bersifat antigen disebut Hapten.
Salah satu contoh antigen adalah bakteri Salmonella sp. Salmonella memiliki 3 macam
antigen, yaitu Ag simatik (O), Ag flagell (H) yang berbeda satu/dua fase dan Ag kapsul (Vi).
Ag O dan Ag H adalah antigen utama Salmonella. Bakteri Salmonella membentuk Ag (O)
dan AG (H) yang termostabil. Antigen (O) kodenya angka Romawi (I, II dsb). Antigen yang
dihubungkan dengan sifat virulensi S. typhi diberi kode Vi, antigen ini tidak tahan panas.
C. Latihan Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud antigen
2. Sebutkan sifat-sifat adjuvan
3. Jelaskan perbedaan complete antigen dan incomplete antigen
D. Kunci Jawaban
1. Antigen yang sebenarnya adalah senyawa asing yang dapat memicu pembentukan senyawa
antibodi dan bereaksi secara spesifik dengan antibodi yang telah dipicu pembentukannya.
2. Adjuvant yang baik harus memiliki sifat-sifat berikut:
1. Membuang depot antigen dan melepas antigen sedikit demi sedikit sehingga
memperpanjang paparan antigen dengan sistem imun.
2. Mempertahankan integritas antigen
3. Mempunyai sasaran APC
4. Menginduksi CTL/Tc
5. Memacu respon imun dengan afinitas tinggi
3. Antigen terbagi atas dua macam tipe, yaitu complete antigen dan incomplete antigen.
Perbedaan antara complete antigen dan incomplete antigen adalah kemampuannya untuk
menginduksi respons imun dari tubuh. Complete antigen adalah antigen yang dapat
menginduksi respons imun tubuh sehingga terjadi pembentukan antibodi dan juga dapat
bereaksi dengan antibodi yang telah dibentuknya. Incomplete antigen adalah antigen yang
hanya dapat bereaksi dengan antibodi tetapi tidak dapat memicu terjadinya respons imun
tubuh berupa pembentukan antibodi.
2. Interaksi Antigen
Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan berikatan dengan reseptor sel limfosit B.
Pengikatan tersebut menyebabkan sel limfosit B berdiferensiasi menjadi sel plasma. Sel
plasma kemudian akan membentuk antibodi yang mampu berikatan dengan antigen yang
D. Kunci Jawaban
1. Secara garis besar, interaksi antigen-antibodi adalah seperti berikut:
1. Antigen/hapten masuk ke tubuh melalui makanan, minuman,udara, injeksi, atau kontak
langsung.
2. Antigen berikatan dengan antibodi.
3. Histamine keluar dari sel mast dan basofil
4. Timbul manifestasi alergi
2. Contoh hapten diantaranya adalah toksin, berbagai macam obat (seperti penisilin), dan zat
kimia lainnya yang dapat membawa efek alergik.
E. Daftar Pustaka
1. Baratawidjaja K. G, Imunologi Dasar, edisi ke-6, FKUI, Jakarta, 2004
2. Kresna B, Dasar Imunologi Klinik, FKUI, Jakarta, 2004
3. Abbas AK, Lichtman AH, Pober JS, Celluler and Molecular Imunology, Philadelpia, WB
Saunders Company, 2013