Antigen-Imunogen-

Hapten
Departemen Mikrobiologi
Fakultas Kedokteran USU
 SLO:
Menjelaskan definisi Antigen, Immunogen
& Hapten
Menjelaskan contoh-contoh Antigen,
Immunogen & Hapten
Menjelaskan peranan Antigen,
Immunogen & Hapten
Menjelaskan struktur Antigen, Immunogen
& Hapten

2
 Kepustakaan
Levinson, W. 2004. Medical Microbiology
& Immunology: Examination & Board
Review, 8th ed. McGraw-Hill.
Roitt. 2001. Roitt's Essential Immunology,
8th ed. Blackwell Science.

3
 Definitions
Antigen (Ag) : A substance that
reacts with the products of a specific
immune response
Bahan yang dapat menstimulasi
respon imun spesifik atau bahan yang
dapat bereaksi dengan Antibodi (Ab)
yang sudah ada

4
 Definitions
Secara fungsionil, Ag dibagi :
Immunogen & Hapten
Immunogen : A substance that
induces a specific immune response
Bahan yang dapat menimbulkan
respon imun spesifik

5
 Definitions
Imunogen juga sebagai Ag yang
dapat menstimulasi sistem imun
dengan sangat kuat (sebagai
imunitas protektif terhadap
organisme patogen)

6
 Definitions
Hapten : A substance that is non-
immunogenic but which can react
with the products of a specific
immune response
Molekul yg dapat bereaksi dgn Ab,
tetapi tidak dapat menstimulasi
pembentukan Ab secara langsung

7
 Definitions
Haptens are small molecules which could
never induce an immune response when
administered by themselves but which can
when coupled to a carrier molecule.
Hapten hanya akan menjadi imunogenik jika
diikat oleh molekul yg besar (disebut carrier)
yang dikenal sistem imun dan baru dapat
menstimulasi pembentukan Antibodi.

8
 Definitions
Free haptens, however, can react
with products of the immune
response after such products have
been elicited.
Haptens have the property of
antigenicity but not immunogenicity

9
 Definitions
Epitope /Antigenic Determinant :
that portion of an antigen that combines
with the products of specific immune
response
Bagian Antigen yg dapat menginduksi
pembentukan Ab & dapat diikat dengan
spesifik oleh bagian dari Ab atau reseptor
pada limfosit

10
 Definitions
Antibody (Ab) : A specific protein
which is produced in response to an
immunogen and which reacts with an
antigen
Dibentuk oleh sel plasma yg berasal
dari proliferasi sel B akibat adanya
kontak dengan Ag

11
 Pembagian Ag menurut Epitop
1. Unideterminan,univalen : hanya 1 jenis
determinan/epitop pd 1 molekul. Contoh : hapten
2. Unideterminan, multivalen : hanya 1 jenis epitop
ttp 2 atau lebih epitop tsb ditemukan pada 1 molekul.
Contoh : polisakarida
3. Multideterminan, univalen : byk epitop bermacam-
macam, tp hanya 1 dari tiap macamnya. Contoh :
protein
4. Multideterminan, multivalen : byk macam epitop &
byk dari tiap macam pd 1 molekul. Contoh :
kompleks kimiawi dan BM yang tinggi

12
Pembagian Ag menurut spesifisitas
1. Heteroantigen : dimiliki oleh banyak spesies
2. Xenoantigen : dimiliki oleh spesies tertentu
3. Alloantigen (Isoantigen) : spesifik untuk
individu dalam satu spesies
4. Antigen organ spesifik : hanya dimiliki organ
tertentu
5. Autoantigen : milik tubuh sendiri  walau
merupakan unsur jaringan normal tetapi
menjadi target respon imun (pd penyakit
autoimun)
13
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Immunogen
Sifat dari Immunogen:
1. Foreigness /Asing
2. Size/Ukuran
3. Chemical Composition/Kompleksitas
4. Physical form/Bentuk fisik
5. Degradabilitas
 Faktor Biologik : Genetik & Umur
 Cara Immunogen masuk ke dalam tubuh

14
 1. Foreigness /Asing

Sistem Imun dapat membedakan ‘self’

atau ‘non self’ antigen
Pada keadaan normal, tubuh akan
melakukan toleransi terhadap komponen
diri /’self’ dan tidak membentuk respon
imun terhadap sel tubuh sendiri
Jika molekul menjadi ‘non self’ maka akan
bersifat asing/immunogen  respon imun

15
 2. Size/Ukuran
Immunogen yang poten biasanya memiliki
BM>10.000 (Cth: protein dg BM yg besar)
Molekul dengan BM<10.000 bersifat
kurang immunogenik. Asam amino atau
monosakarida biasanya tidak bersifat
antigenik
Kecuali: hapten (protein dg BM kecil), tp jk
berikatan dg molekul carrier  Antigenik

16
3.Chemical Composition/ Kompleksitas

Bentuk polipeptida linear & protein

globular dapat menstimulasi
terjadinya respon imun
Semakin kompleks zat yang
membentuk molekul  sifat
imunogen molekul akan semakin
tinggi.

17
 4.Physical form/Bentuk fisik

Antigen dalam bentuk partikel lebih

bersifat imunogen dibandingkan
dengan yang bersifat larut
Antigen yang telah mengalami
denaturasi juga lebih bersifat
imunogen dibandingkan dengan
bentuk aslinya.

18
 5.Degradibilitas
Antigen yang mudah difagositosis
lebih bersifat imunogen
Hal ini karena kebanyakan jenis Ag
(spt: T-dependent Ag), jika akan
membentuk imun respon, terlebih
dahulu harus dikenal, kemudian
diproses, baru dipresentasikan
kepada T-helper oleh APC (Antigen
Presenting Cell)
19
 Faktor Genetik & Umur

Faktor Genetik: ada bbrp jenis zat yg

bersifat imunogen pd 1 individu, tp
tidak pada individu yg lain.
Umur : usia yang sangat muda
ataupun usia yang sangat tua, kurang
mampu menimbulkan respon imun
akibat suatu imunogen

20
 Cara Masuk Imunogen ke Dalam Tubuh

Dosis : respon imun menjadi tidak optimal dapat

disebabkan oleh dosis Ag yang terlalu besar
ataupun yang terlalu kecil

Cara masuk: secara umum, melalui cara Sub

Cutaneus (SC) adalah lebih baik dibandingkan
dgn cara Intra Venous (IV) ataupun intra gastric.

Adjuvan : zat yang digabungkan dengan

imunogen untuk memperbesar respon imun

21
 Sifat Kimia Imunogen
1. Protein :
• Mayoritas imunogen  protein
• Umumnya epitop multideterminan, univalen.
• Dapat berupa protein murni atau kombinasi
spt :
 Lipoprotein (terdapat pada membran sel),
 Glikoprotein (zat pembentuk gol darah A,B,O)
 reaksi transfusi & pembentuk Ag Rhesus 
isoimunisasi pada kehamilan.

22
 Sifat Kimia Imunogen
2. Polisakarida/Hidrat arang:
Polisakarida murni (cth: kapsul
Pneumococcus  menghasilkan Ab
 Ab anti Pneumococcus),
Lipopolisakarida (cth: ddg sel bakteri
Gram neg  endotoksin terhadap
V. cholera)

23
 Sifat Kimia Imunogen
3. Asam Nukleat : biasanya kurang bersifat
imunogen kecuali jika berikatan dengan
carrier protein. DNA dalam bentuk helix
biasanya tidak imunogenik. Tetapi
respon imun terhadap DNA dapat terjadi
pada penderita dengan SLE (Systemic
Lupus Erythematosus)

24
 Sifat Kimia Imunogen

4. Lipid : secara umum, lipid bersifat

non-imunogenik, walaupun dapat
bersifat menjadi hapten. Glikolipid
dan fosfolipid dapat menstimulasi sel
T dan menghasilkan Cell Mediated
Immune Response (CMIR)

25
 Jenis-jenis Antigen
1. T-independent Ag : Ag yang dapat
langsung menstimulasi sel B 
menghasilkan Ab tanpa perlu
bantuan sel T. Termasuk dalam
T-independent Ag: lipopolisakarida,
dekstran, flagelin polimerik bakteri.

26
 T-independent Ag
 Ciri khas Ag ini :memiliki epitop yang sama
dan berulang. (Gambar 1)
 Berupa molekul besar polimer yang dipecah di
dalam tubuh secara perlahan-lahan.
 Sifat aktivasi sel B secara poliklonal : Ag ini
dapat mengaktivasi sel B spesifik untuk jenis
Ag yang lain. Berdasarkan kemampuan ini,
dibagi 2 subtipe:
 Tipe 1  poliklonal aktivator
 Tipe 2  tidak bersifat aktivator.

27
 Gambar 1. T-independent Ag

Resisten terhadap degradasi :

T-independent Ag bersifat lebih tahan
terhadap degradasi  lebih tahan lama 
terus menerus menstimulasi sistem imun

28
 T-dependent Ag
2. T-dependent Ag : Ag yang tidak dapat langsung
menstimulasi sel B  perlu pengenalan oleh sel
T dan sel B dulu. Termasuk dalam T-dependent
Ag: protein secara struktur, tdd beberapa epitop
yang berbeda. (Gambar 2)

Gbr 2. T-dependent Ag
29
 Konjugasi Hapten-Carrier
Definisi : molekul imunogenik dimana
hapten secara kovalen berikatan.
Molekul imunogenik ini disebut Carrier

Struktur : mempunyai naive antigenic

determinants & haptenic determinants
(Gambar 3)

30
 Haptenic determinants

Native determinants

Gbr 3. Struktur Hapten-Carrier Conjugates

31
 Konjugasi Hapten-Carrier

Haptenic determinants terbentuk dari

hapten & bbrp residu, walaupun Ab yg
terbentuk juga akan bereaksi dgn free-
hapten.
Pd konjugasi ini, carrier akan menentukan
apakah Ag akan bersifat T-independent
atau T-dependent

32
 Sistem Imum Secara Umum

Immune System

Innate Adaptive
(Nonspecific) (Specific)

Cellular Humoral Humoral

Cell-Mediated
Components Components (Ab)

33
 Determinants Recognized by the
Innate Immune System

Adaptive Immune System – Discrete Determinants

– Reacts with a specific pathogen
Innate Immune System – Broad Molecular Patterns
– Reacts with a variety of pathogens
PAMPs – Pathogen Associated Molecular Patterns
PRRs – Pattern Recognition Receptors

34
 Biological
PAMP PRR Consequence
of Interaction
Microbial cell wall Complement Opsonization;
components Complement
activation
Mannose- Mannose-binding Opsonization;
containing protein Complement
carbohydrates activation
Polyanions Scavenger Phagocytosis
receptors
Lipoproteins of TLR-2 (Toll-like Macrophage
Gram + bacteria receptor 2) activation;
Yeast cell wall Secretion of
components inflammatory
cytokines 35
 Biological
PAMP PRR Consequence
of Interaction
Double stranded TLR-3 Production of
RNA interferon
(antiviral)
LPS TLR-4 Macrophage
(lipopolysacchari activation;
de of Gram – Secretion of
bacteria inflammatory
cytokines
Flagellin TLR-5 Macrophage
(bacterial flagella) activation;
Secretion of
inflammatory
cytokines
36
 Biological
PAMP PRR Consequence of
Interaction

U-rich single TLR-7 Production of

stranded viral RNA interferon
(antiviral)

CpG containing TLR-9 Macrophage

DNA activation;
Secretion of
inflammatory
cytokines

37
Entrance and Processing of
Antigens and Clonal
Selection
 Antigen (Ag)
substance that provokes an immune response in
specific lymphocytes
perceived as foreign, not a normal constituent of
the body
Foreign cells & large complex molecules over
10,000 MW are most antigenic
Foreign molecules <1,000 MW (haptens) are not
antigenic unless attached to a larger carrier
Antigenic determinant, epitope – small molecular
group that is recognized by lymphocytes. An
antigen has many epitopes.

39
Antigens

40
Antigens

41
Special categories of antigens
Autoantigens – molecules on self tissues for
which tolerance is inadequate
Alloantigens – cell surface markers of one
individual that are antigens to another of that
same species
Heterophilic antigens – molecules from unrelated
species that bear similar antigenic determinants
Superantigens – potent T cell stimulators,
provoke an overwhelming response
Allergen – antigen that provokes allergy

42
T-cell dependent antigens must be processed by
phagocytes called antigen presenting cells (APC).
APC alters the antigen and attaches it to its MHC
receptor.
Antigen presentation involves a direct collaboration
among an APC, T helper cell and an Ag-specific B
or T cell.
Interleukin -1 is secreted by APC to activate T H cells
Interleukin-2 is produced by TH to activate B & other
T cells

43
44
45