2
Antigen (Ag) : Substansi yang dapat bereaksi
dengan produk respon imun spesifik
3
Klasifikasi Antigen
• Antigen lengkap adalah antigen yang dapat menginduksi baik respons
imun maupun bereaksi dengan produknya, ex: BAKTERI, VIRUS,
JAMUR
• antigen tidak lengkap adalah tidak dapat menginduksi respons imun
namun dapat bereaksi dengan produksi respon imun seperti antibodi, ex:
HAPTEN
• Sifat antigen:
• Merupakan makromolekul, dapat berupa polipeptida, polisakarida
atau glikoprotein.
• Tidak mudah hancur atau terurai oleh cairan tubuh (darah, limfa,
dsb).
• Tidak setiap bagian dari antigen dapat berinteraksi dengan molekul
sistem imun. Bagian dari antigen yang secara langsung berikatan
dengan molekul reseptor (seperti antibodi) dikenal dengan epitop.
Hal ini menandakan, bahwa antigen mempunyai beberapa epitop.
4
Hapten : Substansi non-imunogenik tetapi dapat
bereaksi dengan produk respon imun.
5
6
Molekul Antigen, Antibodi dan epitop
7
KELOMPOK ANTIGEN :
Antigen H: antigen yang berhubungan dengan flagela,
yang digunakan untuk bergerak, sehingga antigen H hanya
ditemui pada bakteria yang dapat bergerak (misalkan
Salmonella typhi). Komposisi kimia dari flagela sangat
bervariasi antar bakteria.
Antigen O: antigen yang berhubungan dengan antigen
permukaan, disebut pula sebagai antigen somatik. Antigen
O dihubungkan dengan bakteria yang tidak bergerak
(misalkan E.coli).
Antigen Vi: antigen permukaan yang bertanggung jawab
pada sifat virulensi suatu bakteria, misalkan berupa
lapisan kapsul yang terdiri dari polisakarida, pada bakteria
tertentu (misalkan S.aureus).
8
Pada umumnya BM imunogen, lebih dari 10.000,
dimana sebagian kecil dari senyawa tsb. dapat
bergabung dengan antibodi (epitop).
9
II. Faktor-faktor yang mempengaruhi
imunogenisitas :
a. Kontribusi imunogen
10
• Komposisi kimiawi : pada umumnya , makin
kompleks suatu substansi makin imunogenik
11
b. Kontribusi sistem biologik
12
c. Cara pemberian
13
III. Kimiawi imunogen
15
Gambar 1
16
• Antigen T-dependen : tidak dapat menstimulasi
produksi antibodi tanpa bantuan sel T. Antigen ini
dikarakterisasi oleh beberapa kopi determinan
antigenik yang berbeda (Gambar 2)
17
Gambar 2
18
V. Konjugat pembawa hapten
19
III. Kimiawi imunogen
Gambar 3
20
Ada tiga macam antibodi yang diproduksi, yaitu :
1) dapat bergabung hanya dengan hapten,
2) dapat bergabung hanya dengan pembawa, dan
3) dapat bergabung dengan kompleks hapten-pembawa.
Setiap antibodi, spesifik untuk hapten, protein pembawa,
dan gabungan hapten-protein, dan tidak ada reaksi silang
terhadap ketiganya.
21
VI. Determinan antigenik (epitop)
a. Determinan yang dikenal sel B
22
23
Keterasingan
24
Sebagai contoh, apabila komponen komplemen C3
diambil dari suatu hospes, dan disuntikkan kembali ke
hospes yang sama, tidak akan terjadi respon, sebab
protein tersebut dikenal sebagai dirinya sendiri.
Tetapi apabila protein C3 tersebut disuntikkan ke kelinci,
kelinci akan merespon C3 manusia tersebut, sebab
dikenal sebagai sesuatu yang asing baginya.
27
Secara teori, aktivitas ini merupakan kerja yang
baik, oleh adanya :
1. peningkatan jumlah sel yang terlibat dalam
respon imun
2. proses yang lebih efisien dari imunogen
3. memperpanjang adanya imunogen
4. meningkatkan kecepatan sintesis dan
pelepasan antibodi
28