Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sejak 5000 tahun yang lalu bangsa Mesir kuno sudah berlomba untuk mempercantik diri
mereka, terutama para kaum bangsawan.Mereka berusaha tampil cantik layaknya dewi-dewi
sesembahan mereka.Seni melukis wajah awalnya merupakan ritual keagamaan pada jaman itu.
Para wanita membingkai wajah mereka menyerupai biji almond dan mewarnai pipi mereka
dengan tanah liat
Sekitar tahun 1920, seorangbernama Max Factor menciptakanberbagaimacam formula
produkkosmetik. Salah satuciptaannyaadalahcampuran kohl yang dipanaskan di atasapi.
Ketikameleleh, lelehantersebutdioleskanpadabulumata, danmata pun terlihatlebih dramatis.Dan
di tahun 1923, diciptakanpenjepitbulumata.Bentuknya hamper serupadenganpenjepitbulumata
yang adasekarang.Namuntentunyatidaksecanggihpenjepitbulumata yang adasaatini.
Pada umumnya zat yang ditemukan pada kehidupan sehari-hari berada dalam keadaan
koloid.Salah satunya adalah pada produk kosmetik wanita.Jika kita membicarakan produk
kosmetika terpenting, dapat dipastikan maskara menjadi prioritas utama.Layaknya kosmetika
lainnya, maskara hadir dalam berbagai formula dan jenis, yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan setiap wanita, sekaligus membantu mengatasi permasalahan seputar bulu mata.
Wanita dan kosmetika adalah 'sahabat sejati', keduanya saling melengkapi satu sama lain.

Kosmetika menjadi berguna karena adanya wanita, sementara wanita dapat menonjolkan
kelebihan wajah serta menutupi kekurangannya dengan kosmetika. Menurut peraturan menteri
kesehatan RI No. 220/ Menkes/ Per/XI/76, tanggal 6 September 1976 menyatakan bahwa:
“Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan, dituangkan,
dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan ke dalam, dipergunakan pada badan atau
bagian badan manusia dengan maksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik
atau mengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat”. Kosmetik yang paling sering digunakan
oleh para wanita adalah kosmetik mata. Kosmetika mata yang telah banyak dijumpai pada dunia
pasar berupa krim dan salep mata, kosmetika riasan seperti Eyeshadows, Mascara, Eyebrom
make up, Eye liner, dan lain sebagainya.
Maskara diandalkan banyak wanita untuk menghidupkan atau memperindah mata
mereka.Maskara memberi solusi bagi wanita yang menyukai efek dari bulu mata palsu, tapi tidak
menyukai kerepotan.Dengan maskara, bulu mata asli bisa tampak ke permukaan hingga terlihat
lentik, berisi, dan mata pun indah dipandang.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan maskara ?
2. Bagaimana cara formulasi sediaan maskara?
I.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian maskara
2. Untuk mengetahui cara formulasi dan pembuatan sediaan maskara

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II. Maskara
II.A. Pengertian dan Sejarah Mascara

Maskara adalah kosmetik yang diterapkan pada bulu mata untuk membuat bulu mata
lebih tebal, lebih lama, dan lebih gelap.Ini adalah salah satu kosmetik yang paling kuno yang
dikenal, yang telah digunakan di Mesir kemungkinan pada awal 4000 SM Mesir menggunakan
kohl zat yang disebut untuk menggelapkan bulu mata mereka, alis, dan kelopak mata.Kohl Mesir
mungkin dibuat dari galena atau sulfit memimpin, perunggu, dan arang atau jelaga.Orang Babel
dan Yunani kuno juga menggunakan kosmetik mata hitam, seperti yang dilakukan Roma
nanti.Kosmetik dari segala macam jatuh dari digunakan di Eropa setelah jatuhnya Roma,
meskipun kosmetik mata terus menjadi penting di dunia Arab.Penggunaan kosmetik dihidupkan
kembali di Eropa selama Renaissance.

Maskara awal dari era modern biasanya berupa kue ditekan.Hal diaplikasikan pada bulu
mata dengan sikat dibasahi.Bahan-bahan yang biasanya 50% dan sabun 50% pigmen
hitam.Pigmen diayak dan dikombinasikan dengan chip sabun, jalankan melalui pabrik beberapa
kali, dan kemudian ditekan ke kue.Variasi ini krim maskara, zat lotion seperti yang dikemas
dalam sebuah tabung.Untuk menerapkannya, pengguna akan memeras sejumlah kecil maskara
keluar dari tabung ke sikat kecil.Ini adalah proses yang berantakan yang lebih ditingkatkan
dengan penemuan pada tahun 1960 dari aplikator maskara.Paten perangkat ini adalah batang
beralur aplikasi yang mengambil sejumlah konsisten maskara saat ditarik dari botol.Batang
beralur segera digantikan dengan kuas.Ini kemudahan baru aplikasi mungkin telah memberi
kontribusi pada meningkatnya popularitas maskara pada akhir 1960-an.

Maskara merupakan sediaan kosmetika yang dimaksudkan untuk memperindah


penampilan mata dengan cara mengoleskannya pada bulu mata. Bahan yang digunakan meliputi
zat utama dan zat tambahan, zat utama merupakanzat warna.Pembuatan umumnya dibuat
menurut bentuk sediaannya, yaitu krayon, krim, suspensi.

II.B Struktur dan Anatomi Mata


a. Bola Mata
Bola mata berdiameter sekitar 2,5 cm dengan 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga mata dan
hanya 1/6 bagian yang tampak dari luar. Bagian-bagian mata tersebut memiliki fungsi berbeda,
secara rinci diuraikan sebagai berikut :
.
1. Retina
Definisi : lapisan terdalam penyusun bola mata yang tersusun atas sel-sel saraf serta sel-sel
fotoreseptor.
Fungsi : mendeteksi ada tidaknya cahaya
2. Fovea
Definisi : bagian terkecil pada bagian tengah retina yang tersusun atas sel-sel kerucut.
Fungsi : memberikan ketajaman pengelihatan yang tinggi. Bintik Buta
Definisi : bagian kecil pada retina tempat serabut-serabut saraf bertemu menjadi saraf optik.
Bagian ini tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut sehingga tidak peka terhadap
cahaya
3. Iris/Selaput Pelangi
Definisi : jaringan berbentuk cakram melingkar yang terdapat persis di depan lensa. Jaringan
ini tersusun atas serabut otot sirkuler dan radial.Di bagian ini terdapat pigmen yang mengatur
warna mata.
Fungsi : mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan mengatur ukuran pupil.
4. Pupil
Definisi : lubang di tengah-tengah iris yang memungkinkan cahaya masuk ke mata.
Fungsi : tempat cahaya masuk ke mata.
5. Lensa Mata
Definisi : semacam struktur yang transparan, elastis dan berbentuk bikonvens.
Fungsi : mengatur cahaya untuk membentuk bayangan, dan juga membatasi rongga mata
menjadi dua bagian terpisah yang masing-masing berisi cairan bening (aqueous humour) dan
bahan transparan seperti jeli (vitreous humour).
6. Ligamen Suspensor
Definisi : ligamen kuat yang menghubungkan otot-otot siliaris dengan lensa.
Fungsi : merubah bentuk lensa dengan kontraksi dan relaksasi otot-otot siliaris.
7. Saraf Optik
Definisi : sekumpulan serabut saraf sensorik yang meninggalkan bagian belakang mata.
Fungsi : membawa rangsang dari retina menuju otak.
8. Otot Mata
Definisi : otot yang berada di sekeliling bola mata.
Fungsi : menggerakkan bola mata.
Pada bola mata terdiri dari tiga lapisan yaitu sebagai berikut:

 Tunika fibrosa
Tunika fibrosa terdiri dari sclera yang berwarna putih dan tidak tembus cahaya, serta
kornea yang tembus cahaya (transparan).Kornea tidak mengandung pembuluh darah,
tetapi mengandung banyak serabut saraf.Kornea memiliki selaput pelindung yang disebut
konjungtiva.Pada batas kornea dan sclera terdapat kanalis schlemm yang berfungsi
untuk menyerap kembali cairan aqueous humor bola mata.
 Tunika vaskulosa (uvea)
Tunica vasculosa merupakan bagian tengah bola mata, urutan dari depan ke belakang
terdiri dari iris, corpus ciliaris dan koroid. Koroid berupa lapisan jaringan yang tipis dan
mengandung banyak pembuluh darah, dan berwarna cokelat karena mengandung
pigmen.Pigmen inilah yang menyebabkan bagian bola mata menjadi gelap.Daerah ini
disebut iris. Coba Anda perhatikan mata orang Indonesia dengan orang-orang dari Negara
barat! Apakah perbedaannya?Tentunya pada warna.Orang Indonesia biasanya bermata
hitam atau coklat, adapun orang barat biasanya berwarna biru atau hijau.Nah, di bagian
irislah terdapatnya perbedaan ini karena di tempat ini memiliki pigmen warna.Bagian
depan dari lapisan iris ini disebut pupil yang terletak di belakang kornea tengah.
Pengaruh kerja ototnya yaitu melebar dan menyempitnya bagian ini.

 Tunika nervosa (retina)


Tunika nervosa merupakan lapisan terdalam dari bola mata.Retina terdiri atas tiga
lapis neuron yaitu lapisan sel batang dan kerucut, lapisaan neuron bipolar dan lapisan
neuron ganglion.Bagian ini merupakan bagian terdalam dari mata.Lapisan ini lunak,
namun tipis, hampir menyerupai lapisan pada kulit bawang.Retina tersusun dari sekitar
103 juta sel-sel yang berfungsi untuk menerima cahaya.Di antara sel-sel tersebut sekitar
100 juta sel merupakan sel-sel batang yang berbentuk seperti tongkat pendek dan 3 juta
lainnya adalah sel konus (kerucut). Sel-sel ini berfungsi untuk penglihatan hitam dan
putih, dan sangat peka pada sedikit cahaya.
1. SEL BATANG : Sel-sel batang ini tidak dapat membedakan warna. Suatu zat yang
dihasilkan sel-sel batang ini adalah zat warna jingga yang sangat rentan terhadap cahaya,
yang disebut rodopsin.Artinya jika ada cahaya yang terang maka dapat memudarkan zat
warna jingga ini.Hal ini dapat Anda buktikan, ketika Anda berada di luar rumah dengan
menatap cahaya matahari, kemudian masuk kembali ke dalam rumah.Apa yang Anda
rasakan? Tentunya seketika itu Anda belum dapat melihat benda-benda di dalam rumah.
Setelah sekitar 20 detik kemudian Anda baru akan dapat melihat kembali dengan jelas
benda-benda di dalam rumah. Mengapa demikian? Zat warna jingga yang pudar karena
cahaya yang terang tersebut akan terbentuk kembali dengan memerlukan waktu yang
kurang lebih 20 detik. Ketika zat wana jingga sudah terbentuk maka Anda akan dapat
melihat di tempat yang redup.
2. SEL KERUCUT atau cone cell mengandung jenis pigmen yang berbeda, yaitu
iodopsin yang terdiri dari retinen. Terdapat 3 jenis iodopsin yang masing-masing sensitif
terhadap cahaya merah, hijau dan biru.Masing-masing disebut iodopsin merah, hijau dan
biru.Segala warna yang ada di dunia ini dapat dibentuk dengan mencampurkan ketiga
warna tersebut.Sel kerucut diperlukan untuk penglihatan ketika cahaya terang. Signal
listrik dari sel batang dan sel kerucut ini akan di teruskan melalui sinap ke neuron bipolar,
kemudian ke neuron ganglion yang akan membentuk satu bundel syaraf yaitu syaraf otak
ke II yang menembus coroid dan sclera menuju otak. Bagian yang menembus ini disebut
dengan discus opticus, dimana discus opticus ini tidak mengandung sel batang dan sel
kerucut, maka cahaya yang jatuh ke discus opticus tidak akan terlihat apa-apa sehingga
disebut dengan bintik buta. - lapisan tarsal yaitu lapisan jaringan ikat yang kuat untuk
menunjang kelopak mata;
- otot orbikularis okuli yang berfungsi menutup bola mata;
- jaringan ikat dan kulit luar
3. Bulu Mata merupakan barisan rambut pada ujung kelopak mata.Pada bulu mata
terdapat kelenjar minyak yang disebut kelenjar zeis yang terletak pada akar bulu mata.
Infeksi pada kelenjar minyak disebut bintil (hordeolum)
4. Aparatus lakrimalis terdiri dari kelenjar lakrimalis, duktus (saluran lakrimalis), dan
duktus nasolakrimalis. Kelenjar lakrimalis (kelenjar air mata) terletak di sudut lateral atas
rongga mata, berfungsi untuk menghasilkan air mata.Air mata berfungsi menjaga
kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel-partikel kecil
yang masuk ke mata. Selain itu, air mata kaya akan antibodi yang membantu mencegah
terjadinya infeksi.Dari kelenjar ini keluar kurang lebih dua belas saluran lakrimalis yaitu
saluran-saluran yang mengalirkan air mata menuju konjungtiva kelopak mata atas.

Bola mata terbagi menjadi 2 bagian, masing-masing terisi oleh cairan:


· Segmen anterior: mulai dari kornea sampai lensa.
· Segmen posterior: mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina.
b. Alat Tambahan Mata
Alat tambahan mata terdiri dari alis mata, kelopak mata, bulu mata dan apparatus lakrimalis.
1. Alis Mata : terdiri dari rambut kasar yang terletak melintang di atas mata. Alis melintang
diatas mata. Alis mata berfungsi dalam kecantikan dan melindungi mata dari keringat.
2. Kelopak Mata : terdiri dari dua bagian yaitu kelopak mata atas dan bawah. Dari dalam ke
luar, kelopak mata terdiri dari lapisan-lapisan :
- konjungtiva yaitu selaput lender yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan melapisi
juga permukaan bola mata;
- kelenjar meibomian yang dapat menghasilkan lemak untuk mencegah pelekatan kedua
kelopak mata;

II.C Persyaratan Sediaan Mascara


Maskara harus memenuhi persyaratan yaitu sebagai berikut :
1. Mudah dioleskan dan tidak mudah luntur
2. Tidak lengket sehingga tidak mengakibatkan bulu mata dan atau alis mata melekat satu sama
lain
3. Tidak boleh segera mengering sehingga menyukarkan pengolesan, harus mudah diratakan,
cepat kering dan permanen

II.D Fungsi Maskara :


• Melentikkan bulu mata
• Memberi efek mata yang terlihat lebih besar
• Menghitamkan bulu mata

II.E Jenis mascara terdiri atas :

1) Mascara cair

Formulasi didasarkan pada aqueous mucilages dari gum tragacanth, quince seed,
dan mucin-mucin lainnya. Formulasi ini tidak begitu bermanfaat karena mudah larut
dalam air sehingga mudah terhapus oleh perspirasi atau air mata. Mascara yang diasarkan
pada alcohol yang berisi resin-resin lain atau ethyl cellulose, membentuk sejenis cat pada
bulu mata yang tahan air, tetapi karena mengandung alcohol, mascara ini dapat
mengiritasi mata jika sampai masuk ke dalam mata.

Mascara cair merupakan bentuk mascara yang banyak dipakai karena mudah
disapukan dan mudah dihapus, tetapi kelemahannya mudah luntur. Pemakaian lensa
kontak sebaiknya menghindari jenis ini karena mascara dapat mengotori lensa kontak.
Mascara cair dikemas dalam botol kecil dengan penutup yang dilengkapi sikat untuk
menyapukan mascara pada bulu mata.

2) Mascara waterproof

Bentuk mascara waterproof menyerupai mascara cair, tetepi terbuat dari bahan
anti luntur, sehingga aman digunakan bagi mereka pemakai lensa kontak atau mereka
yang senang melakukan aktivitas yang menguras keringat. Kelemahannya yaitu karena
mascara ini tidak mudah luntur maka mascara ini sulit untuk dihapus dan dibersihkan.
Untuk mengangkatnya diperlukan pembersih khusus mata yang mengandung minyak
zaitun atau minyak bulus. Kemasan mascara waterproof sama seperti kemasan mascara
cair biasa.

3) Mascara dengan conditioner

Mascara yang mengandung conditioner sangat baik digunakan pada bulu mata
yang mudah rontok dan terputus. Kandungan conditionernya dapat memberi nutrisi yang
menguatkan bulu mata. Biasanya mascara jenis ini tidak berwarna (bening), karena hanya
berisi perawatan dan tidak untuk riasan dekoratif.

4) Mascara bulu

Jenis mascara ini cukup unik, karena berupa mascara cair yang berisi bulu. Jika
disapukan pada bulu mata, mascara ini dapat memberikan kesan bulu mata tampak tebal
dan panjang. Mascara ini cocok bagi mereka yang memiliki bulu mata tipis dan jarang.

5) Mascara padat atau cake


Mascara jenis ini berbentuk cake, sehingga sepintas menyerupai perona mata.
Mascara ini jika akan digunakan harus dicampur terlebih dahulu dengan air dan
dibubuhkan dengan kuas khusus. Preparat jenis ini terdiri dari campuran zat pewarna,
lemak-lemak, waxes, serta bahan-bahan emulgator oil-in-water.Sabun-sabun kalium dan
natrium, yang sewaktu-waktu pernah digunakan sebagai emulgator, menyebabkan iritasi
mata.Sekarang triethanolamine stearate adalah yang paling umum dipakai.Preparat ini
digunakan dengan menggunakan sikat basah.Air pada sikat basah menyebabkan
terbentuknya emulsi oil-in-water di permukaan mascara. Mascara ini dapat memberikan
kesan bulu mata tampak alamiah. Dalam pemakaian mascara, perhatikan jangan sampai
mascara mengenai kelopak mata, dan mata tidak perlu benar-benar dipejamkan. Posisi
terbaik kelopak mata saat diberi mascara adalah seperti melihat objek yang berada di
bagian bawah, tanpa menundukan kepala. Tunggu sampai mascara benar-benar kering
kurang lebih 30 detik barulah mata dapat dibuka atau dikedipkan.

II.F Bahan Baku

Ada banyak formula yang berbeda untuk maskara.Semua mengandung pigmen.Di


Amerika Serikat, peraturan federal melarang penggunaan setiap pigmen yang berasal dari batu
bara atau tar dalam kosmetik mata, sehingga maskara menggunakan warna-warna alami dan
pigmen anorganik.Karbon hitam adalah pigmen hitam di sebagian besar resep maskara, dan besi
oksida memberikan warna coklat.Warna lain seperti biru laut biru yang digunakan dalam
beberapa rumus.Salah satu jenis umum dari maskara terdiri dari emulsi minyak, lilin, dan
air.Dalam rumus untuk jenis maskara, lilin lebah sering digunakan, seperti lilin carnauba dan
parafin.Minyak mungkin minyak mineral, lanolin, minyak biji rami, minyak jarak, minyak
terpentin, minyak kayu putih, dan bahkan minyak wijen.Beberapa formula mengandung
alkohol.Asam stearat adalah bahan yang umum formula berbasis lotion, seperti pengaku seperti
ceresin dan gusi seperti permen karet tragacanth dan metil selulosa.Beberapa maskara termasuk
serat rayon halus, yang membuat produk yang lebih kental.
II.G Manufaktur Proses

Ada dua jenis utama dari maskara saat ini diproduksi.Salah satu jenis disebut anhidrat,
yang berarti tidak mengandung air.Tipe kedua dibuat dengan dasar lotion, dan diproduksi dengan
metode emulsi.

a. Metode anhidrat

1. Dalam metode ini, bahan-bahan tersebut dicampur dalam tangki atau ceret, yang
membuat batch kecil 10-30 gal (38-114 1).Bahan-bahan yang pertama hati-hati
diukur dan ditimbang.Lalu seorang pekerja bermuara ke dalam

Maskara dapat dilakukan dengan dua cara yang berbeda.Dalam metode anhidrat,
semua bahan dicampur, dipanaskan, dan gelisah.Dengan metode emulsi, air dan
pengental digabungkan, sedangkan lilin dan emulsifier yang dicampur dan dipanaskan
secara terpisah.Pigmen ditambahkan sebelum kedua campuran digabungkan dalam
agitator berkecepatan tinggi yang disebut homogenizer.Hasil metode tersebut adalah zat
semi-padat yang siap dikemas.

tangki pencampuran.Panas diterapkan untuk mencairkan lilin, dan campuran


gelisah, biasanya dengan cara pisau baling-baling.Agitasi terus sampai campuran
mencapai keadaan semi-padat.
b. Metode emulsi

2. Dalam metode ini, air dan pengental digabungkan untuk membuat lotion atau
cream.Lilin dan emulsifier dipanaskan dan mencair secara terpisah, dan pigmen
ditambahkan.Kemudian lilin dan basis lotion digabungkan dalam mixer kecepatan
yang sangat tinggi atau homogenizer.Berbeda dengan tangki atau ketel di atas,
homogenizer yang tertutup dan mencampur bahan-bahan dengan kecepatan yang
sangat tinggi tanpa memasukkan udara atau menyebabkan penguapan.Minyak dan
lilin dipecah menjadi manik-manik yang sangat kecil dengan tindakan cepat dari
homogenizer dan diadakan di suspensi dalam air.Homogenizer dapat terus
sesedikit 5 gal (19 1), atau sebanyak 100 gal(380 1).Kecepatan tinggi tindakan
pencampuran terus sampai campuran mencapai suhu kamar.

Langkah-langkah berikut yang umum untuk kedua jenis maskara.

Pengisian

3. Setelah solusi maskara telah didinginkan atau mencapai keadaan yang tepat,
pekerja transfer ke bin tote.Selanjutnya, mereka menggulung bin tote ke daerah
mengisi dan mengosongkan solusi dalam hopper pada mesin mengisi.Mesin
mengisi pompa jumlah diukur (biasanya sekitar 0,175 oz [5 g]) larutan ke dalam
gelas atau botol plastik maskara.Botol biasanya dibatasi dengan tangan.Sampel
dikeluarkan untuk pemeriksaan, dan sisanya disiapkan untuk distribusi.

II.G Quality Control

Memeriksa kualitas dan kemurnian yang diambil pada berbagai tahap dalam pembuatan
maskara.Bahan kimia diperiksa dalam tangki sebelum pencampuran dimulai untuk memastikan
bahan yang benar dan jumlah yang tepat berada di tempat.Setelah batch dicampur, itu diperiksa
ulang.Setelah batch adalah kemasan, sampel perwakilan dari awal, tengah, dan akhir bets dibawa
keluar.Ini diperiksa untuk komposisi kimia.Pada titik ini mereka juga diuji untuk kotoran
mikrobiologi.
Pedoman pengujiaan sediaan rias mata meliputi :
1. Pemeriaan, bobot
2. Identifikasi dan penetapan kadar Dehidroacetat ( < 0,5 %)
3. Identifikasi dan penetapan kadar Asam benzoat Asam salisilat (< 0,2 %)
4. Identifikasi dan penetapan kadar Hexaklorofen ( < 0,1 %)
5. Identifikasi dan penetapan kadar Tiomersal ( < 0,007 % sebagai Hg)
6. Identifikasi Pb, Sb, Ag, As (negatif)
7. Uji iritasi mata

A. Formula

R/ A Asam stearate 12 %

Isopropil miristat 7%

Gliseril monosterat 5%

B Gliserin 5%

Trietanolamin 3,5 %

Air suling 57,5 %

C Carbon black 10 %

Bentuk sediaan : krim

Warna : Hitam

Dapat dihasilkan dari penambahan zat warna ke dalam suatu vanishing cream atau dengan
melarutkan zat warna pada minyak yang sesuai. Untuk ini diperlukan zat pembasah yang sesuai, yang
berguna untuk menurunkan tegangan permukaan, sehingga zat warna akan menempel pada sikat. Maskara
bentuk krim tidak boleh mongering dalam penyimpanan dan harus menempel dengan balik pada bulu
mata.

Maskara bentuk krim ini paling disukai oleh konsumen karena konsistensinya dan susunannya
rata, mudah digunakan, cukup cepat kering dan tahan air. Karena bentuk sediaan lunak maka dapat
dimasukkan dalam tube dan sikatnya menempel pada tube sehingga pemakaiannya akan lebih praktis dan
tahan lama
Daftar Pustaka

- Wetterhahn, Julius."Makeup Eye," dalam Kosmetik: Sains dan Teknologi MS Balsam


dan Edward Sagarin, ed..John Wiley & Sons, 1972.
- Eka, 2011. “Maskara” [Online], dalam .
- Retno I.S.Tranggono, 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
MAKALAH
KOSMETOLOGI
MASKARA

OLEH :

Muhammad Iqbal
16160039

PROGRAM STUDI FARMASI


Universitas Dharma Andalas
Padang
2018

Anda mungkin juga menyukai