Modul ini disusun untuk memudahkan untuk mengikuti kuliah online dari topik antigen dan immunogen
yang akan dilaksanakan pada hari Senin, 21 September 2020. Pk 13.00-15.30. Dengan membaca terlebih
dahulu modul ini, diharapkan kuliah online dengan segala keterbatasannya akan lebih mudah dipahami,
dan waktu yang tersedia akan lebih dimanfaatkan untuk berdiskusi dan pendalaman.
Antigen
Setiap saat tubuh manusia melakukan kontak dengan berbagai organisme, berupa bakteri, virus,
parasite tertentu, protozoa dan lain-lain. Tubuh kita memiliki mekanisme pengaturan untuk
menimbulkan respon imun terhadap komponen-komponen tertentu dari organisme yang kontak dengan
manusia. Respon tersebut dapat berupa toleransi, dapat berupa pembentukan antibody, dapat berupa
respon seluler dll.
Berbagai organisme tadi memiliki berbagai komponen penyusun. Komponen penyusun ini bila dipecah-
pecah menjadi molekul, disebut sebagai antigen. Antigen yang mampu menimbulkan respon imun
disebut sebagai immunogen.
Dari pengertian di atas, jelas bahwa immunogen merupakan antigen dengan karakteristik khusus
sehingga mampu menimbulkan respon imun secara efektif. Sebaliknya tidak semua antigen akan
merupakan immunogen, karena tidak seluruh antigen mampu menimbulkan respon imun yang adekuat.
Lalu hal apa saja yang menjadi karakteristik suatu antigen untuk mampu menjadi immunogen?
Selain karakteristik antigen dan immunogen, kuliah ini juga akan membahas mengenai Hapten, yang
kadang disebut juga sebagai antigen yang tidak lengkap, serta membahas mengenai adjuvant. Suatu
komponen penting dalam pembuatan vaksin.
Sumber:
Seperti tampak pada gambar di atas, terdapat beberapa jenis TLR. Ada yang reseptornya berada di
membrane sel, ada pula yang berada di membrane nucleus. TLR ini merupakan bagian dari sistem PAMP
(Pathogen associated Molecular Patterns) dan pengenalannya oleh PRR (Patterns recognition receptors).
Pengenalan ini akan menyebabkan dimulainya sinyal intrasel dan menyebabkan ekspresi gen yang
terkait dengan peradangan dll.
Beberapa molekul yang dikenali oleh TLR antara lain adalah:
Sumber : Immunology 9th ed. David Male
Karakteristik Imunogen yang baik dari suatu antigen (untuk menimbulkan respon imun adaptif):
1. Ukuran molekul
2. Kompleksitas dari molekulnya
3. Asam amino aromatic vs alifatik
4. Dosis
5. Adanya adjuvant
6. Rute pemberian dll
Suatu antigen juga secara alamiah memiliki sifat asing untuk spesies yang berbeda.
Hapten adalah suatu molekul kecil yang berpotensi menimbulkan respon imun, namun membutuhkan
molekul lain untuk mampu melakukannya. Jadi bila hapten dalam kondisi tunggal yang diberikan, tidak
menimbulkan respon imun, namun bila hapten diberikan bersama molekul besar lain, seperti protein
carrier. Bila suatu Hapten diberikan bersama dengan protein carrier, maka respon imun/antibody yang
timbul adalah terhadap Protein carrier dan terhadap Hapten (terdapat 2 jenis antibody yang bisa
terbentuk misalnya).
Adjuvant merupakan suatu komponen yang diberikan biasanya di dalam vaksin, terutama vaksin yang
berukuran molekul kecil, untuk meningkatkan respon imun. Perhatikan bahwa Adjuvant bukan
merupakan protein carrier karena pemberian adjuvant belum tentu menimbulkan respon imun
terhadap adjuvant itu sendiri. Secara umum antigen awal (misalnya dalam vaksin) secara sendiri juga
berpotensi membentuk respon imun.
Bagaimana peran Adjuvant dalam pembuatan vaksin modern dapat dilihat pada video berikut ini
https://www.youtube.com/watch?v=oxlYlaU8uzg
Determinan Antigenik
Suatu molekul antigen umumnya memiliki ukuran yang besar. Ukuran yang besar tersebut
menyebabkan molekul memiliki permukaan yang besar yang dapat berinteraksi dengan berbagai
reseptor dalam sistem imun yang beragam (misalnya reseptor berupa monomer IgM dan cell-bounded
IgD pada permukaan sel B). Bagian kecil dari suatu molekul antigen utuh yang berinteraksi dengan
reseptor dalam sistem imun ini kemudian disebut sebagai determinan antigenic.
Suatu antigen yang cukup besar memiliki determinan antigenic yang banyak. Determinan antigenic pada
molekul antigen yang belum mengalami denaturasi, dapat dianggap sebagai gulungan benang. Bila kita
menandai permukaan gulungan benang tertentu dengan suatu marker atau tinta, maka ini yang disebut
sebagai epitop konformasional. Epitop konformasional ini dapat terdiri dari bagian benang yang
berjauhan bila gulungan benang tersebut diurai. Gulungan benang yang dibuka merupakan analog dari
suatu protein antigen yang mengalami denaturasi. Bila ada Sebagian benang yang lurus diberi marker,
hal tersebut merupakan analogi dari epitope linier. Selanjutnya tentu ada bagian benang yang awalnya
Ketika dalam keadaan tergulung, dia berada di bagian dalam, namun setelah gulungan benang diurai, dia
dapat terpapar dengan bagian permukaan. Hal ini merupakan analogi dari suatu hidden epitope/new
epitope.
Penjelasan untuk Thymus independent antigen dapat dilihat pada video berikut ini
https://www.youtube.com/watch?v=5YiMhRetjdo&t=30s
Superantigen
Superantigen merupakan suatu jenis antigen yang mampu berinteraksi dengan sel T di luar tempat yang
seharusnya (TCR). Sebagai akibatnya, maka sel T yang dirangsang jumlahnya akan cukup besar dan
menghasilkan berbagai sitokin dalam jumlah yang cukup tinggi dan menimbulkan efek pada seluruh
tubuh/sistemik. Akibatnya timbul respon yang berat terhadap superantigen. Banyak kasus keracunan
makanan merupakan contoh dari respon terhadap superantigen.
Perbedaan antara antigen dan superantigen dapat diperhatikan pada video berikut ini.
https://www.youtube.com/watch?v=T4uBVYes4og
Silakan mempelajari dan menonton video-video di atas. Bila ada yang belum jelas atau ingin diperdalam
saat diskusi silakan untuk mencatat dan pertanyaan dapat diajukan pada saat kelas nanti.
Selesai kelas, dimohon untuk mengerjakan post-test dengan link sbb:
https://forms.office.com/Pages/ResponsePage.aspx?id=ZlW0yvuRWUWVZ2jDlyP4-
vG7oSzCTuxMlt4SdygdOcVUM0JUMjhQSUNNN0tEMFNRMkRVTjZSU0pIRy4u
Post test ini dibuka pada tanggal 21 September 2020, Pk 15.00 sp Pk 16.00. Terdiri dari 10 soal pilihan
berganda. Selamat belajar.