Anda di halaman 1dari 10

SOAL UAS LABORATORIUM KIMIA DASAR 2020

(Daniel-Sisca)
Bahan UAS
1. PPT (penjelasan materi) 4. Efek supercooling
2. Review 5. RKP
3. Laporan bagian perhitungannya.
TTS (10 soal), bobot per nomor 1,5 poin
Silahkan isi tts di bawah ini sesuai dengan soal dan jumlah kotak yang tersedia! (jawaban dapat
terdiri dari satu atau dua kata).
Cara menjawab: 1. …..
2. …. , dst.

A I

A E
I

S L

Typo -0,5 (misal: Krioskopik, tapi ditulisnya Klioskopik)


Mendatar
2. derajat ketidakteraturan
6. penurunan titik beku suatu larutan per satuan molal
8. kemampuan suatu senyawa terpisah menjadi ion atau partikel yang lebih kecil
9. like dissolve like
10. jumlah seluruh massa atom yang menyusun suatu molekul
Menurun
1. perbandingan jumlah mol zat pelarut per kilogram pelarut
3. rasio jumlah mol komponen dengan jumlah total mol larutan
4. senyawa non elektrolit yang diperoleh dari tebu atau buah bit
5. keseimbangan antara fase padat dan fase cair
7. sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel terlarut dalam larutan
Kunci Jawaban
1. Molalitas
2. Entropi
3. Fraksi mol
4. Sukrosa
5. Titik beku
6. Krioskopik
7. Koligatif
8. Ionisasi
9. Polaritas
10. Massa relatif

KRIOSKOPIK penurunan titik beku suatu larutan per satuan molal


MASSARELATIF jumlah seluruh massa atom yang menyusun suatu molekul
MOLALITAS perbandingan jumlah mol zat pelarut per kilogram pelarut
FRAKSIMOL rasio jumlah mol komponen dengan jumlah total mol larutan
KOLIGATIF sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel terlarut dalam larutan
TITIKBEKU keseimbangan antara fase padat dan fase cair
POLARITAS like dissolve like
SUKROSA senyawa non elektrolit yang diperoleh dari tebu atau buah bit
ENTROPI derajat ketidakteraturan
IONISASI kemampuan suatu senyawa terpisah menjadi ion atau partikel yang lebih kecil

B/S (15 soal; nilai : @soal 2 poin; Jika jawaban salah 0 poin, B/S benar, tapi alasan salah, kasih 1)
Kerjakan soal di bawah ini dengan mengisi antara B(Benar) atau S(Salah) sesuai dengan soal yang
telah diberikan. Jika salah, sertakan pembenarannya (tidak dalam bentuk negasi)!
1. B/S jumlah zat terlarut selalu lebih sedikit dibandingkan dengan zat pelarut
Jawab :
S :Jumlah zat terlarut dapat lebih banyak dibanding dengan zat pelarut . Cth alkohol 70% (gak
perlu pakai contoh juga gak papa ya)

2. B/S semakin kecil suatu partikel terlarut maka semakin tinggi kelarutan sebuah larutan
Jawab :
B

3. B/S sifat polaritas suatu larutan mempengaruhi tingkat kelarutan dari larutan tersebut
Jawab :
B

4. B/S HF merupakan contoh dari larutan elektrolit kuat


Jawab :
S = HF merupakan contoh dari larutan elektrolit lemah

5. B/S derajat ionisasi merupakan kemampuan suatu senyawa terpolarisasi


Jawab :
S = Derajat ionisasi merupakan kemampuan suatu senyawa terionisasi
6. B/S suatu senyawa yang memiliki nilai α = 1 memiliki kemampuan terionisasi sempurna
didalam larutan
Jawab :
B

7. B/S kandungan asam sitrat dalam lemon tidak dapat menghantarkan listrik
Jawab :
S = Bisa menghantarkan listrik karena asam sitrat termasuk golongan asam lemah

8. B/S Penurunan titik beku suatu larutan dipengaruhi oleh molalitas suatu senyawa
Jawab :
B

9. B/S proses cuci darah pada pasien gagal ginjal merupakan salah satu contoh dari penerapan
sifat koligatif tekanan osmotic
Jawab :
B

10. B/S titik beku larutan gula 0,9 m ( nilai Kf air 1,86˚C/m ; titik beku pelarut 0˚C ) adalah -
1,684˚C
Jawab :
S
∆Tf  = m x kf ∆Tf = Tf˚ - Tf
= 0,9 x 1,86 = 0 – 1,674 ˚C
= 1,674 ˚C = -1,674 ˚C

11. B/S titik beku pelarut dengan persamaan Y1 = -0,3867x +22,8 dan Y2 = -0,0271x +1,8908
adalah 0,3151 ˚C
B
Y1=Y2 Y(X) = Tf
-0,3867x + 22,8 = -0,271x +1,8908 Y1 = -0,3867x + 22,8
20,9092 = 0,3596x = -0,3867 ( 58,1457) + 22,8
X= 58,1457 = 0,3151˚C

12. B/S Urutan titik beku larutan dari yang terendah hingga yang tertinggi berturut turut adalah titik
beku pelarut , titik beku larutan Glukosa, titik beku larutan NaOH, titik beku larutan H2SO4
(asumsi bahwa molalitas dan plearut yang diigunakan sama yaitu air).
Jawab :
S = Urutan titik beku larutan dari yang terendah hingga yang tertinggi berturut turut adalah titik
beku H2SO4 , titik beku larutan NaOH, titik beku larutan Glukosa, titik beku pelarut.
13. B/S Derajat ionisasi akan menentukan faktor Van’t Hoff
Jawab :
B
14. B/S Penggunaan zat antibeku pada jalan raya yang bersalju merupakan salah satu contoh sifat
koligatif penurunan titik beku
Jawab :
B

15. B/S titik beku air murni lebih rendah dibanding titik beku larutan garam
Jawab :
S = titik beku air murni lebih tinggi dibanding titik beku larutan garam

Essay (4 soal)
Kerjakan soal esai di bawah ini dengan teliti dan benar! Untuk soal hitungan dikerjakan di
selembar kertas kosong yang telah dituliskan identitas kalian (Nama, NIM). Perhitungan
dikerjakan secara lengkap dengan mencantumkan diketahui, ditanya, dijawab dan kesimpulan!
1. Dalam suatu kasus penyalahgunaan narkoba, seorang kimiawan bernama King ingin mengetahui
apakah serbuk putih yang ia uji adalah narkoba jenis heroin (C21H23NO5). Ia kemudian
melakukan percobaan penentuan Mr serbuk putih tersebut berdasarkan penurunan titik bekunya.
Sayangnya, jumlah bubuk putih yang tersedia hanya 8,3025 × 10 -1 gr. Akhirnya Ia melarutkan
seluruh bubuk tersebut ke dalam 5 gr pelarut benzena. Dari hasil percobaan yang Ia lakukan,
didapatkan bahwa titik beku dari serbuk putih tersebut adalah 2,14℃ (Kesalahan pengukuran,
teknis, dan lainnya diabaikan dan hasil yang didapat diasumsikan sudah akurat). Berdasarkan
hasil percobaan yang telah Ia lakukan, dapatkah ia menyimpulkan bahwa serbuk putih yang Ia

uji titik bekunya adalah senyawa heroin? (K f benzena: 5,12 , Tf benzena: 5,5℃ , Ar C: 12, Ar
m
H: 1, Ar N: 14, Ar O: 16) (15 Poin)
Diketahui (2):

K f benzena : 5,12
m
Tf benzena : 5,5℃
Massa pelarut : 5 gr
Massa serbuk putih: 8,3025 × 10-1 gr
Mr Heroin : (C 21H 23NO5)= ((21×12)+(23×1)+14+(5×16)) = 369
Tf serbuk putih : 2,14℃
Ditanya (1): Apakah serbuk putih adalah senyawa heroin?
Jawab (9):
∆ Tf = Tf pelarut/benzena - Tf serbuk putih
∆ Tf = 5,5 - 2,14℃
∆ Tf = 3,36℃
∆ Tf = K f benzena× m × i

3,36℃ = 5,12 ×m
m
3,36 ℃
m= ℃
5,12
m
m = 0,6563 molal
massa serbuk putih 1000
m= ×
Mr (dicari) massa pelarut benzena
8,3025× 10−1 1000
0,6563 = ×
Mr (dicari) 5
3,2813 Mr = 830,25
830,25
3,2813 Mr =
3,2813
gr
3,2813 Mr = 253 , 0286
mol
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh Mr serbuk putih sebesar 253,0286 gr/mol (1),
sementara seharusnya Heroin memiliki massa molekul relative sebesar 369 gr/mol (1). Hal ini
menandakan bahwa serbuk putih yang diuji bukan senyawa heroin melainkan senyawa lain (1).

2. Interpretasikanlah gambar kurva di bawah ini! (10 poin)

Diagram sifat koligatif diatas menunjukan perubahan kenaikan titik didih , penurunan titik
beku , dan tekanan uap larutan (1). Tekanan uap larutan lebih rendah dibanding dengan
tekanan uap pelarut murni(1) karena semakin banyak zat terlarut, semakin banyak interaksi
antar molekul , semakin sulit menguap (2). Titik beku larutan lebih rendah dibanding titik
beku pelarut (1) karena semakin banyak zat terlarut ,maka semakin banyak energi yang
dibutuhkan untuk menurunkan suhunya (2), Titik didih larutan semakin tinggi dibandingkan
dengan titik beku pelarut (1) karena semakin banyak zat terlarut maka semakin tinggi suhu
untuk menguapkan larutan (2).

3. Darrel dan Axel sedang melakukan uji coba penentuan Mr NaCl berdasarkan penurunan titik
beku. Dalam praktiknya, mereka ingin menentukan titik beku dari tiga jenis senyawa yaitu
Sukrosa, CaCl2, dan NaCl dengan molaritas berturut turut sebesar 0.75M, 1.05M, 1M.
Setiap senyawa tersebut dilarutkan ke dalam akuades menjadi larutan bermassa 5 g. Adapun
dari hasil praktikum penurunan titik beku pelarut didapatkan titik beku ketiganya sama yaitu
sebesar 0,3151 ˚C. Setelah menyelesaikan praktikum senyawa NaCl, Darrel dan Axel
mengolah data yang mereka dapat, namun mereka bingung data NaCl siapa yang lebih baik.
Bantulah Darrel dan Axel untuk menentukan data siapa yang lebih baik berdasarkan kurva
hasil praktikum mereka di bawah ini! Apakah data yang terbaik tersebut memenuhi syarat
persen eror? Jika tidak, jelaskan pendapatmu mengapa data tersebut tidak dapat digunakan!
(Nilai kf air=1,86 ˚C/m; Mr Sukrosa=342; Mr CaCl2=111; Mr NaCl=58,5 gr/mol; Standar
persen eror=25%). (16 poin)
Jawab : Dik (1), Dit (1), jawab (5), jadi (1) Kurva 2
Dik: Tf pelarut = 0,3151˚C
Kurva 1 NaCl = 1M
Dik : Tf pelarut = 0,3151˚C Kf air = 1,86˚C
NaCl = 1M Massa larutan = 5 gram
Kf air = 1,86˚C
Mr teoritis = 58,5
Massa larutan = 5 gram
Y1= -0,1733x + 26,4
Mr teoritis = 58,5
Y2 = -0,0147x + 0,9072
Y1= -0,1325x + 16,289
Y2 = -0,0071x - 9 Dit : Mr senyawa NaCl & Persen error
Dit : Mr senyawa NaCl & Persen error Jawab :
Jawab : Y1=y2
Y1=y2 -0,1733x +26,4 = -0,0147x + 0,9072
-0,1325x +16,289 = -0,0071x -9 0,1586x = 25,4298
X= 160,7364

Y(X) = Tf
25,289= -0,1254x
X= 201,6667
Y(X) = Tf
Y2 = -0,0071x -9
= -0,0071 (201,6667) -9
= -10,4318˚C
∆Tf = Tf˚ - Tf
= 0,3151˚C- (-10,4318˚C)
= 10,7469˚C

Gram terlarut
M= Mr NaCl
massa larutan

gramterlarut
1= 58,5
−3
5 x 10
= 0,2925 g
Gram pelarut = gram total – gram zat terlarut
= 5- 0,2925g
= 4,7075g

Kf x gram zat terlarut x 1000 x i


Mr =
∆ Tf x gram pelarut
1,86 x 0,2925 x 1000 x 2
=
10,7469 x 4,7075
21,5077 gr/mol

mr praktikum−mr teoritis
% erorr = | ∨¿
mr teoritis
21,5077−58,5
=| ∨¿
58,55
= 63,23%

Jadi, berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui bahwa data NaCl Darrel lebih baik
dibanding data NaCl Axel (X). Akan tetapi, data NaCl Darrel belum memenuhi standar persen
eror yakni sebesar 25%.
Hal ini dapat disebabkan
- Penangas es kurang baik (X)
- Tekanan atau suhu ruang tidak optimal
- Garam yang digunakan tidak murni
4. Jelaskan maksud dari setiap fase yang ditunjuk pada kurva penurunan titik beku berikut! (14
poin)

0
1
-2

-4 2
3
Suhu(◦C)

-6 4

-8

-10

-12
Waktu (s)

Fase 1 (3) :
- merupakan fase perubahan dari wujud cair (liquid) menuju wujud padat (solid) (2).
Fase ini sering disebut sebagai Newtonian cooling (ini ga wajib disebut). Pada fase ini
laju pengurangan panas sebanding dengan perubahan temperature yang ada, yang mana
ketika perubahan suhu semakin besar akibat suhu menurun (adanya pendinginan),
maka laju pengurangan panas juga akan semakin besar (1).
Fase 2 (5):
- merupakan fase yang dikenal sebagai supercooling (wajib disebut) yang mengacu pada
situasi di mana panas dikeluarkan dari cairan dengan sangat cepat sehingga molekul tidak
punya waktu untuk mengasumsikan struktur tertata padat (tidak mampu membentuk inti
es (proses nukleasi) (3).
- Akibatnya, terjadi penurunan suhu yang sangat ekstrim, namun tidak disertai
dengan adanya kristal es yang terbentuk (2), sekalipun titik bekunya sudah tercapai.
Walau begitu, dengan adanya sedikit tekanan ataupun penambahan benih kristal es kecil,
dapat menyebabkan cairan berubah menjadi struktur es dengan sangat cepat
Fase (3):
- merupakan fase yang dikenal sebagai titik beku yaitu keseimbangan antara fase padat dan
cairan (3). Pada fase ini kristal es mulai terbentuk, namun masih menyisahkan sedikit
cairan di sekitarnya.
Fase 4 (3):
- merupakan fase di mana cairan telah berubah secara sempurna menjadi struktur padatan
(solid) (3). Dalam fase ini seluruh cairan telah membentuk kristal es dan tidak
menyisakan cairan. Pada fase ini juga, suhu dari lingkungan mulai masuk dan
mempengaruhi sistem.

Anda mungkin juga menyukai