Imunologi dari bahasa latin yaitu “imunitas” terkait dengan isitilah hukum
dimana Romawi ada kaisar. Mereka punya Lembaga tinggi spt SENAT yang
kemudian turut memberikan pendapat. Kaisar harus mendapat
persetujuan.
SENAT ini dianggap petinggi negara.
Konsep IMUNOLOGI
Istilah imunologi untuk mempertahankan pertahanan tubuh terkait infeksi.
Sistem imun pada mamalia jauh lebih komplek drpd hewan poikiloterm
atau invertebrate.
Ketika bernafas akan ada aliran udara yang masuk, udara yang masuk
bersifat turbinasi; spt hair dryer, ada angin yang disemprotkan, akan
membersihkan saluran napas. Jadi, kalo kita napas dan batuk, itu dy
membersihkan partikel-partikel bakteri yang bahaya dari saluran napas
selama masih bisa dilepas. Kalo bacterial sektetori sistem, akan berbeda
kasusnya.
KULIT
Kulit merupakan barrier fisik. Pada kulit ada kelenjar keringat, lemak.
Kelenjar ini kemudian bisa menghasilkan asam lemak. Kalo difermentasikan
akan menyebabkan pH menjadi rendah. Pada kulit normal itu sekitar pH 4-
5. pH rendah ini yang menyebabkan bakteri yang bahaya tidak suka tmbh
dan melindungi kulit.
SALURAN NAFAS TGH & BWH
Saluran nafas atas memiliki banyak bakteri komensal, bersifat kompetisi
dengan patogen lainnya.
Saluran nafas bagian tgh dan bawah, permukaannya dilapisi oleh sel
mukosa. Sel mukosa berbentuk silindris mengandung silia. Silia ini akan
bergetar dan bergerak dari saluran nafas bawah ke atas. Permukaan
mukosa ada selaput lendir disebut mucus. Mucus bisa menangkap patogen,
trs mucus yang kotor akan perlahan didorong oleh silia untuk msk ke
rongga atas atau ke lambung.
LAMBUNG
Di lambung itu ada pH asam kira-kira 2 atau 0.01 M (HCl). Terus patogen ga
tahan sama asam itu. Pada orang tertentu yang punya antasida untuk
menetralkan asam lambung, orang ini akan mendapat resiko infeksi saluran
cerna lebih tinggi.
Kalo di lambung pH 2, di usus dua belas jari atau duodenum ada perubahan
pH secara mendadak, sekitar pH 9-13. Jadi perubahan pH yang mendadak
tadi membuat patogen tdk memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri
dan mati.
USUS HALUS
Usus halus steril.
USUS BESAR
Kalo usus besar, banyak flora-flora normal atau bakteri komensal spt
lactobacillus, bifido bacteria, E-Coli.
KEMIH
Saluran kemih dilapisi oleh mukosa, bersifat kubik, dimana tidak memiliki
silia. Saluran kemih dkt bagian luar itu epitel berlapis gepeng dan tanpa zat
tanduk. Proses berkemih spt membilas, maka akan ada pembilasan dari
saluran kemih.
Jadi kalo nahan kencing bisa menimbulkan infeksi saluran kemih (bisa jadi
benar kasusnya).
VAGINA
Saluran Vagina, ada bbrp bakteri komensal spt jenis kelompok lactobacillus
dan menyebabkan pH rendah, jadi buat bakteri terhambat. Kalo membilas
vagina dengan pH basa, seringkali dijumpai oleh infeksi Candida Albicans.
(umum &bawaan).
Beberapa bakteri ada beberapa jenis spt influensa (virus) harus masuk ke
dalam sel untuk berkembang jd ada mekanisme sistem pertahanan secara
khusus.
Ada juga spt parasite malaria spt plasmodium, dimana dy hidup di dalam sel.
Biasanya di bagian hati trs lepas ke sel darah merah, trs pecah lagi masuk ke
sel darah merah lainnya. Hal ini yang menyebabkan masalah yang sulit diobati.
Alasannya karena :
a. Sebagai eukariota, maka polimorfisme dari plasmodium atau
penyebab malaria tersebut sangat banyak. Jadi kemudian, antigen yang
berubah akan banyak, dan tubuh manusia kesulitan untuk membuat
antibody.
b. Parasite hanya ada di luar sel dimana terpapar oleh sel imun dalam
waktu singkat. Karena waktu singkat, terpapar juga singkat, jadi respon
imun pun tidak terlalu baik.
BAKTERI TUBERCULOSIS
- Bakteri umum yang hidup didalam sel, tapi bakteri ini hidup diluar sel.
- Unik : kalo bakteri lain difagositosis oleh makrofag, bakteri itu akan
dicerna dan mati. Tp, di dalam makrofag, dia bisa berkembang biak jadi
menjadi sumber pengeluaran. Sistem respon imun pun akan berbeda.
- Untuk bakteri yang diluar sel bisa dinetralisir oleh antibody. Tapi kalo
didalam sel, tidak cukup hanya antibody butuh bantuan respon imun
seluler karena harus bekerja yang didalam juga.
BAKTERI STREPTOCOCCUS
- Umumnya berada di luar sel sehingga mudah dijangkau oleh respon
imun yang berada diluar sel contohnya antibodi terlarut. Jadi mudah
menetralisir streptococcus.
RESPON IMUN
Dibagi 2 golongan besar :
a. Respon innate (bawaan) : non-adaptive dan non-spesifik.
- Non-adaptive karena tidak memerlukan adaptasi.
- Non-spesifik karena bekerja dengan cara yang sama dengan
berbagai jenis patogen.
Respon imun innate maupun adaptive saat ini juga memiliki kaitan
dengan kejadian keganasan.
c. selain kelompok sel myeloid, ada sel limfoid atau limfosit. Contoh sel
B dan sel T.
- Sel B : sel plasma
- Sel T, dibagi 2 :
a. Sel helper (TH1)
b. T sitotoksik
c. Sel NK (natular killer) : lebih terkait respon imun bawaan.
- Jadi, ini sel semua ini adalah respon sel adaptif kecuali sel NK.
KOMPONEN NON- SELULER
- Terdiri dari air, protein (globulin & albumin), elektrolit, dan zat-zat
pembukan darah, dll.
- Bagian globulin ada yang disbt gama-globulin karena dia menghasilkan
peak gamma dan terkait dengan antibody.
FAGOSIT
Sel-sel ini akan terikat ke mikroorganisme, trs melakukan fagositosis
trs masuk ke dalam sel, trs bunuh.
Cara bunuhnya adalah dgn menyatukan dengan granulnya.
Granulnya berisi enzim dan superoksigen. Jd spt hydrogen peroksida.
Fagosit menggunakan sistem primitive yang non-spesifik untuk
mengikat berbagai mikroorganisme dan produknya sehingga mrka
mnjd perantara respon imun non-spesifik.
Fagosit bergerak secara amoeboid, sebagian besar mempunyai
granular yang disebut lisosom.
Lisosom ini mengandung zat yang bersifat bakterisidal spt hydrogen
peroksida, lisozim, protease, fosfatase, nuclease dan lipase.
Patogen akan diperangkap oleh membrane sitoplasmik dan
diinternalisasi kemudian disatukan dengan lisosom untuk
membentuk fagolisosom.
Zat toksik dalam fagolisosom biasanya akan membunuh dan
mencerna mikroorganisme yang ditangkap.
PMN
a. Mengandung lisosom dalam jumlah besar, terutama ditemukan
di peredaran darah dan sumsum tulang, tetapi dapat menembus
masuk ke jaringan yang terinfeksi.
b. Biasanya PMN tertarik kepada bakteri dan komponennya.
MAKROFAG
Adalah sel besar yang mampu mencerna dan merusak kebanyakan patogen
dan antigen serta bekerja sama dengan limfosit untuk menghasilkan respon
imun spesifik.
Adalah fagosit yang terikat pada permukaan jaringan.
Ukurannya lebih besar dri pada monosit.
Banyak ditemukan di jaringan limfoid dan limfa.
Makrofag membunuh patogen dengan memaparkan mereka kepada
senyawa yang mengandung oksigen toksik spt peroksida.
walau demikian terdapat sejumlah patogen yang mampu mengatasi hal ini
bahkan bereplikasi dalam makrofag (M. tuberculosis, S. typhi, Listeria spp).
MONOSIT
Adalah precursor dari makrofag yang beredar dalam peredaran darah.
JARINGAN
Pada jaringan dan kelenjar limfe ada sel dendritic.
Disebut sel dendritic karena bentuknya mirip sama sel dendrit dri saraf.
Jadi, ada bbrpa kaki yang mengalami percabangan.
Sel dendritic ada yang berfungsi sbgai makrofag, ada yang berperan dalam
proses mengubah sel limfosit naif mnjd siap untuk memberikan respon
imun; ini disebut sel dendritic yang sifatnya sentinel.
Sel dendritic, dibagi 2 jenis :
a. Sel dendritic sentinel
b. Sel dendritic biasa
LIMFOSIT
Adalah sentral dari respon imun adaptif karena mengenali secara spesifik
berbagai patogen individual, baik berada di dalam sel maupun yang berada
di luar sel.
Maka dari itu, ada 2 jenis respon sel :
a. Respon sel hormonal
b. Respon sel seluler
Terdapat berbagai jenis limfosit yang secara umum berdasarkan
karakteristik dibagi menjadi 2 kelompok :
a. Sel T : karena proses maturase membutuhkan organ timus, disebut
timus dependent limfosit. Maturase prosesnya ada di sumsum tulang.
- Di aves itu proses maturase nya di brosamatisius.
b. Sel B
Mereka (sel T & B) berasal dari kelompok limfoid dalam perkemabngan sel
hematopoetik.
Ukuran Sel B & T normalnya seukuran dengan sel darah merah.
Sebgian besar berperan dalam respon imun adaptif, sebagiannya lagi
berperan dalam respon imun bawaan spt sel NK.
SEL NK
Bekerja pada sel non-adaptive, bekerja dengan mengenali karakteristik dari
sel-sel tertentu. Jadi perubahan itu khusus atau umum pada kelainan spt
kanker, maka sel NK dianggap tidak spesifik dan berperan dalam respon
imun bawaan.
SEL B
Sel B terutama berfungsi menyerang patogen ekstraseluler dan produknya
dengan membuat antibodi, molekul khusus yang dapat mengenali dan
mengikat molekul target tertentu yang disebut antigen.
Membantu pengenalan untuk makrofag. Kemudian ada bagian makrofag
yang disebut sbgai reseptor dri FC.
SEL T
Sel T mempunyai aktivitas lebih luas, sebagian termasuk terlibat dalam
perkembangan sel B dan produksi antibodi, lainnya berinteraksi dengan
fagosit untuk membantu perusakan patogen. Kelompok sel T ketiga
mengenali sel yang terinfeksi virus dan merusak sel tersebut.
Sel T menghasil sitokin yang bisa mengaktivasi makrofag sehingga banyak
memproduksi granul-granul dengan enzim khusus lalu bereaksi dgn
pathogen yang sdh difagositosis dan menyebabkan kematian dari
fagositosis tsb.
TH1 melakukan aktivasi dari makrofag
TH2 berinteraksi dengan sel B dan membantu replikasi sel B dan
membentuk antibody, mengaktivasi dri sel B
Tc penghancuran sel inang yang terinfeksi oleh virus atau patogen
intraseluler lainnya, membunuh sel yang terinfiltrasi dari sel virus, terus
membunuh.
a. Dikenal juga sebagai sel T regulator. Sel T regulator bersifat memoderasi
respon imun sehingga respon imun dpat hidup berdampingan dengan
beberapa jenis pathogen tertentu. Jadi, pada dasarnya untuk
mengendalikan reaksi auto imun dll.
b. Sel yang cukup penting.
LGL
Suatu limfosit yang besar ukurannya dari pd limfosit biasa (sel B & T).
Sitoplasma nya lebih bsr
Banyak mengandung granul yang besar-besar.
Umumnya dalam kelompok ini adalah sel natural killer (sel NK).
Bagaimana kerja nya apabila sel terinfeksi virus atau tumor? Karena
biasanya yg terinfeksi sering mengalami perubahan marker pada
permukaan sel dan dikenali oleh sel yang tidak normal oleh sel NK. Lalu, sel
td dibunuh, jadi lebih bersifat non-spesifik.
Limfosit granular besar (Large granular lymphocytes; LGL): mengenali
perubahan pada permukaan yang timbul pada sel tumor dan sel yang
terinfeksi oleh virus walau tidak ada molekul MHC. Kadang disebut Natural
killer cell (NK)
EOSINOFIL
Eosinophil polymorphs (Eosinofil) mengenali dan merusak parasit
ekstraseluler.
Merupakan bagian dari semiloid mirip spt polimorfonuklear pada metofil.
MONONUKLEAR FAGOSIT
Menjadi precursor makrofag jaringan.
ANTIBODI
Antibodi disebut juga sebagai imunoglobulin, adalah kelompok molekul
pada serum yang diproduksi oleh sel B. Setiap antibodi mempunyai struktur
yang mirip tetapi berbeda pada bagian yang berikatan dengan antigen.
Ada bagian dari antibody yang disebut Fab. Tugasnya untuk menjalankan
fungsi dari antibodinya, membentuk protein yang spesifik shg dapat
mengikat antigen atau determinan antigenic yang sifatnya spesifik.
Selain Fab, ada FC yang dapat berikatan dengan komplemen.
Beberapa makrofag memiliki resptor FC sehingga bakteri yang terikat oleh
makrofag dan g bs dicerna lbh lanjut, maka akan lbh mudah terikat.
Bagian Fab dari antibodi terikat dengan antigen, sementara bagian lainnya
berinteraksi dengan elemen sistem imun lainnya (Fc). Netrofil dan fagosit
mononuclear mempunyai reseptor Fc pada permukaannya, sehingga bila ab
mengikat patogen, dapat menghubungkannya dengan fagosit melalui Fc.
Sehingga bisa mempercepat penetralisiran.
Antibody bagian penting yang sifatnya adaptif.
Bagaimana cara kerja komplemen?
- Komplemen spt juru masak yang menghidangkan makanan pada
pelanggan. Pelanggannya adalah fagosit. Kemudian bakteri tersebut
diopsonisasi untuk menghidangkan, jadi dilapisi oleh komplemen. Lalu
komplemen akan lbh mudah difagositosis oleh makrofag.
- Ada jenis bakteri tertentu yang mengandung molekul tertentu, maka
komplemen ini dapat Menyusun struktur tertentu. Jadi bisa terjadi lisis.
Sel yang terinfeksi virus, bisa menghasilkan interferon alfa dan beta, yang
kemudian merangsang sel disekitar untuk memproduksi zat tertentu sehingga
dy bersifat resisten trhdp jenis virus yang sama.
Sel T bisa menghasilkan interferon gama sehingga bisa resisten virus juga.
ANTIGEN
Antigen adalah semua molekul yang dapat merangsang sel B memproduksi
antibodi spesifik. Walau demikian sekarang ini istilah Ag ditujukan untuk
molekul yang dapat dikenali secara spesifik oleh sistem imun, baik sel B
maupun sel T.
AG
Ab hanya mengikat bagian tertentu dari patogen infeksi, yaitu bagian yang
disebut Ag.
Pengenalan Ag merupakan dasar dari respon imun spesifik, dengan
demikian respon imun ada 2 fase, yaitu pengenalan antigen dan reaksi
untuk menghilangkannya.
OPSONIN
Kalo ada komplemen, komplemen akan mudah terikat, lalu bakteri akan
mudah difagositosis.
Demikian juga kalo sudah terikat oleh antibody, karena di antiodi udh ada
FC sehingga mudah difagositosis.
Namun keberadaan komplemen dan antibody sekaligus, akan
mempercepat timbulnya fagositosis oleh makrofag.
RESPON IMUN
Limfosit berperan pada respon imun adaptif.
Setiap limfosit hanya mengenali satu Antigen tertentu. Bila Antigen (Ag)
terikat pada sedikit sel yang mampu mengenalinya, sel2 ini akan dipacu
untuk berproliferasi secara cepat dan mencapai jumlah yang cukup untuk
memberikan respon imun yang adekuat. Proses ini dikenal sebagai seleksi
klonal.
Sistem imun sebenarnya memproduksi Ab terhadap semua jenis Ag yang
dikenalinya bahkan sebelum kontak dengannya.
Banyak dari Ab ini tidak pernah digunakan. Walau demikian banyak
patogen bermutasi sehingga Ab yang ada tidak dapat mengenalinya.
Limfosit yang telah distimulasi melalui pengikatan dengan Agnya akan
memulai pembelahan diri. Mereka juga mengekspresikan reseptor yang
mampu merespon sitokin dari sel lainnya atau juga memproduksi sitokin,
sebelum akhirnya akan berdiferensiasi menjadi sel plasma yang
memproduksi Ab. Walau infeksi telah diatasi, sebagian limfosit ini akan
bertahan dan berfungsi sebagai memori.
Antigen bersifat seleksi. Keberadaan antigen akan merangsang sel nomor 2
untuk berplopirasi secara cpt. Hal ini disebut seleksi klonal.
Sebagian dri sel B akan membentuk sel plasma dan menghasilkan antibody,
dan sebagian lagi berperan sbgai sel memori.
Sel memori yang mempercepat timbulnya respon imun.
IMUNOKOMPETEN
Kemampuan seseorang atau makhluk hidup untuk memberikan respon
imun terhadap paparan antigen/benda asing disebut sebagai
imunokompeten
Ketidakmampuan disebut imunodefisiensi
RADANG
Walau sel pada sistem imun tersebar di seluruh tubuh, konsentrasi yang
tinggi dibutuhkan pada tempat tertentu dalam keadaan infeksi. Proses ini
dikenal sebagai radang. Terdapat 3 peristiwa penting pada proses radang:
a. Peningkatan aliran darah ke daerah infeksi
b. Permeabilitas kapiler meningkat
c. Migrasi leukosit keluar dari venula ke jaringan sekitarnya.
Hal ini menyebabkan 5 tanda radang: Tumor, Calor, Color, Dolor dan
Functio laesa.
Radang bertujuan membatasi kerusakan dan mempercepat proses respon
imun
Radang berlebihan dapat merusak dan merugikan.
PROSES : Proses migrasi sel dikendalikan oleh kimokin pada permukaan
endotel venula di jaringan radang. Kimokin menyebabkan sel2 respon imun
terikat pada endotel dan memulai migrasi leukosit melalui endotel.
TUMOR
Jaringannya bertambah karena ada permeabilitas kapiler meningkat, trs
ada cairan dari darah keluar trs masuk ke jaringan, lalu timbul bengkak.
CALOR/PANAS
Disebabkan adanya peningkatan aliran darah ke daerhan infeksi.
Warnanya lebih merah jadinya.
KIMOKIN
Bekerja pada permukaan endotel fenola di jaringan radang.
Jadi kalo diproduksi kimokin, fagosit akan tertarik pada sel endotel secara
perlahan. Trs. Secara perlahan dy bs msk. Saat masuk dy melepaskan zat
radang.
PERLAWANAN TRHDP PATOGEN INTRASELULER
Pada respon terhadap patogen intraseluler, terdapat 2 cara: Sel T akan
menghancurkan sel terinfeksi atau mereka mengaktivasi sel untuk melawan
patogen itu sendiri.
Biasanya proses infeksi meliputi tahapan ekstraseluler dan intraseluler,
karena itu berbagai respon imun akan timbul sesuai dengan keperluannya.
Antibody ga bisa msk ke dalam sel. Trs yg di dalam sama sel T.
PERKEMBANGAN TERBARU
Biologi Sel sangat berkembang
Pada dasarnya semua sel tubuh memiliki marker permukaan sel dapat
berfungsi sebagai antigen
Hampir semua sel mampu memproduksi sinyal antar sel beberapa
diantaranya berperan dalam memicu respon imun.
Hampir seluruh sel juga berperan dalam sistem imun
Kejadian:
o Penyakit autoimun
o Radang dan kerusakan setempat
o Kanker tertentu
KESIMPULAN
Terdapat 2 macam respon imun, innate dan adaptive.
Dalam mengatasi patogen, kedua respon imun bekerja sama.
Komponen respon imun:
Seluler
Mediator Terlarut
Pada dasarnya hampir semua sel memiliki protein permukaan dapat
bersifat antigen
Pada dasarnya hampir semua sel mampu menghasilkan mediator terlarut
berperan pada sistem imun.
2. – awalnya stem cell ada yang termasuk hemaploitic stem cell. Disebut
hemaploitic stem cell karena dia nantinya akan membentuk darah.
- Dy berasal dari jaringan yang disebut ada endoderem (membentuk
saluran cerna & saluran nafas), ectoderm (membentuk kulit dan saraf),
dan mesoderm.
- Asal usul mesoderm yang akan membentuk darahm disebut hemaploitic
stem cell.
- Kalo hemaploitic stem cell ini udh mampu berdeferensiasi, maka akan
terbentuk 2 kelompok besar :
a. Myeloid : berkembang jadi sel polimorfonucklear, membentuk sel
darah merah, dan trombosit
b. Limfoid : berkembang jd limfosit dan LGL (disebut NK).