Anda di halaman 1dari 20

Flora Normal

Saluran Pernafasan

Hikmah Fitriani, S.Si.,M.Si.Med


 Pada organ orang sehat seperti darah, otak dan otot tidak ditemukan
bakteri
 Sebaliknya pada kulit dan mukosa orang sehat tersebut dihuni oleh
bakteri yang disebut flora normal yang jenisnya mencapai lebih
dari 200 spesies
 Flora normal muncul sesaat setelah lahir dan terus menetap hingga
meninggal
 Flora normal sangat penting bagi kehidupan manusia karena dapat
berperan membantu melindungi tubuh dari infeksi bakteri patogen
dengan cara berkompetisi dalam memperebutkan nutrien dan ruang
hidup, membantu membuat vitamin K dalam usus besar dan
merangsang pembentukan sistem imunitas tubuh
 Selain menguntungkan, flora normal dapat juga membahayakan
karena dapat menimbulkan infeksi misalnya pada keadaan
imunitas seseorang yang demikian lemah.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi densitas dan penyebaran flora
normal adalah kondisi lokal seperti pH, temperatur, redoks
potential, oksigen, air, level nutrien serta faktor lainnya seperti
peristalsis usus, saliva, sekresi lisozim dan imunoglobulin.
 Flora normal tersebar secara spesifik sesuai kondisi lokal bagian
tubuh (tropisme).
 Flora itu bersifat menetap dan ada juga yang tidak bersifat
menetap.
 Terus perbedaan antara yang bersifat menetap dan tidak
menetap itu gimana?
Flora Menetap Flora Tidak Menetap

- Komensal (penting bagi


tubuh) - Tidak patogen atau
- Memegang peranan cenderung patogen
tertentu dalam - Hanya dalam waktu tertentu
mempertahankan - Kurang berarti selama flora
kesehatan dan fungsi penghuni normal utuh, bila
normal. flora penghuni terganggu,
- Bila terganggu dari flora sementara dapat
tempatnya, maka flora berploriferasi menimbulkan
akan segera tumbuh sakit.
kembali
Peran Flora Menetap
 Membantu absorbsi zat makanan, seperti di saluran pencernaan
mensintesa vit. K, vit B, vit E.
 Meniadakan mikroorganisme patogen dengan menghasilkan
substansi yang menghambat pertumbuhan patogen
 Contoh :
 - Lactobacillus didalam vagina menghasilkan asam yang
melindungi infeksi dari Gonokokus
 Escherichia coli didalam usus menghasilkan kolkisin yang
melindungi saluran pencernaan dari bakteri patogen usus.
 Flora menetap penyebab sakit
Dalam keadaan tertentu bila flora ini masuk kedalam
lingkungan lain, terjadi predisposisi dapat menyebabkan
penyakit.Flora penetap yang terdapat dalam penyakit disebut
Opportunist
 Contoh :
 Streptokokus yang biasa menetap di saluran pernafasan
bagian atas, karena tonsilektomi atau ekstraksi gigi masuk
melalui aliran darahmenetap pada katup-katup
jantungEndokarditis infektif akut
 Sprikheta, Fusobakteria dan Bacteroides
melaninogenicus, terdapat pada mulut normal, bila terdapat
trauma, defisiensi gizi atau infeksi kuman akan berproliferasi
dengan jaringan nekrotikmenimbulkan penyakit fusospirokheta
 Yang perlu dicatat bahwa Setiap individu mempunyai mikrobia
normal yang berbeda-beda, seringkali selama hidupnya akan
mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan karena keadaan kesehatan
seseorang, kebersihan, nutrisi, kegiatan hormon, usia dan banyak
hal lain so, jangan heran kalo ada bau teman kamu yang
wangi banget sementara bau kamu wah produk gagal
fermentasi. Itu karena flora yang mendiami juga berbeda.
Flora normal pada mulut dan saluran
pernapasan bagian atas
 Adanya sisa makanan terlarut yang konstan, air
liur, asam amino, protein lipid, karbohidrat dan
senyawa organik merupakan medium yang sangat
baik bagi pertumbuhan mikrobia.
 Mikrobia pada umumnya bersifat transien,
terutama dipermukaan lidah.
 Mikrobiota mulut sangat tergantung dari
kesehatan pribadi masing-masing induvidu
 Flora normal mulut dan faring terutama
Neisseria, Bordetella, Corynebacterium dan
Streptococcus spp
 Saluran nafas bawah seperti alveolus adalah
steril. Jika kuman mencapai tempat ini
akan dihadang oleh pertahanan tubuh
seperti alveolar macrophage.
Beberapa alasan yang menerangkan mengapa flora
normal berada pada jaringan/organ tertentu
(tropisme):
1. Flora normal secara alami memiliki tissue tropism
yaitu lebih menyukai menghuni suatu jaringan dan
tidak pada jaringan lainnya. Diduga tropisme ini
disebabkan karena kemampuan inang menyediakan
nutrisi esensial bagi pertumbuhan bakteri yang
bersangkutan.
2. Terdapat kecocokan antara reseptor pada jaringan
tersebut dengan ligan (komponen dinding sel)
bakteri flora normal.
3. Kemampuan flora normal membentuk biofilm
yaitu suatu kemampuan bakteri hidup
berkelompok dan saling bekerjasama dalam
merespon lingkungannya.
4. Contoh tropisme adalah C. diphtheria
(tenggorok), Streptococcus mutans (email gigi),
Streptococcus salivarius (lidah), S. aureus (nasal) dan
S. epidermidis (kulit).
HIDUNG
 Bakteri yang paling sering Staphylococcus aureus dan
Staphylococcus epidermidis,
 -Paling ujung pangkal hidung dijumpai Branhamella catarrhalis
(Coccus Gram negatif) dan Haemophilus influenzae (Batang
Gram negatif).
 -Kuman yang menetap dihidung dan mungkin perineum adalah
Staphylococcus aureus
Pengaturan Keseimbangan
 Sistem imun : spesifik dan non spesifik
 Sekresi khusus pada lendir hidung menahan dan menyapu sekitar 80-
90% mikroorganisme
 Cilia, bulu halus pada saluran nafas mengeluarkan mikroba
patogen/racun keluar tubuh
 Cairan mukus yg lengket pada saluran nafas dan pencernaan,
mengandung enzim lisosim yg membunuh bakteri gram positif
 Mikroba yang berhasil mengatasi rintangan ini dan sampai di alveoli
akan dimakan oleh fagosit.
 Bakteri tsb (flora normal) memproduksi bacteriocidin, defensin,
protein kation, dan laktoferin membunuh bakteri lain untuk
berkompetisi hidup dlm tubuh
 Bila terjadi ketidak seimbangan jumlah bakteri dalam tubuh, maka
bakteri tertentu normal manjadi patogen, misalnya pengaruh obat,
penyakit dsbnya (oportunis).
Faktor penyebab infeksi mikroba
 Kualitas/kuantitas mikroorganisme –MO
dan Flora Normal
 Kekebalan host/manusia –patogen
oportunistik
 Ada portal de entry –jalan masuk kuman
(luka, lubang)
The Power Of Microbial
 Mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan disebut
patogen, dan kemampuan patogen untuk menyebabkan
penyakit disebut patogenisitas. Sebuah patogen
oportunistik menyebabkan penyakit hanya dengan tidak
adanya resistensi host normal.
 Virulensi ditentukan oleh invasif, toksisitas, dan
faktor-faktor lainnya yang dihasilkan oleh patogen.
Berbagai patogen memproduksi proteinyang merusak
membran sitoplasma sel, menyebabkan sel lisis dan mati.
 Toxins :
–Exotoxins(cytotoxins, neurotoxins, enterotoxins)
–Endotoxins
 Normal microbiota of the respiratory system
Upper respiratory tract
Nasooropharynx:
 Gram+
 Gram - anaerobesNeisseria spec.
 a-hemolytic streptococci
 Haemophilus spec.
Upper respiratory tract infections
 Laryngitis: S. pneumoniae, S. pyogenes, viruses
 Tonsillitis: S. pyogenes, S. pneumoniae, viruses
 Sinusitis: Bacteria, fungi
 Epiglottitis: H. influenzae
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai