Anda di halaman 1dari 27

Pembimbing :

dr.Dini Warsodoedi., Sp.B

Eva ristiqomah
113170022

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah


Rumah Sakit Umum Daerah Waled
Fakultas Kedokteran
UNSWAGATI
ANATOMI
 Organ berbentuk tabung
 Terletak intraperitoneal
 Bergantung pada
mesoappendix
 Panjang : sekitar 10cm
 Lumen sempit di
proximal dan lebar di
distal
 Persarafan parasimpatis
dari cabang n. vagus
 Persarafan simpatis dari
n. torakalis X
 Perdarahan apendiks dari
a. apendikularis
FISIOLOGI
 Apendiks menghasilkan
lendir 1-2 ml dan dialirkan
ke sekum.
 Lendir bersifat basa
mengandung amilase dan
musin
 Immunoglobulin yang
dihasilkan oleh GALT ( Gut
Associated Lymphoid Tissue
) adalah IgA
DEFINISI

 Apendisitis merupakan peradangan pada


appendix vermiformis
 Kegawatdaruratan bedah
abdomen yang paling sering ditemukan
EPIDEMIOLOGI

- Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur


namun < 1 tahun jarang dilaporkan ( 1% )
- Insiden tertinggi pada kelompok pada umur 20
– 30 tahun
- Insiden laki – laki dan perempuan sebanding.
ETIOLOGI

 Obstruksi Lumen Usus


- Fekalit, tumor apendiks, hiperplasia jaringan
limfe
 Diet Rendah Serat
 Parasit
 Erosi Mukosa Apendiks
- E. Hystolityca
• Infeksi Bakteri :
- Bacteroides fragilis, E. coli, Proteus, Klebsiella,
Streptococcus, Pseudomonas
PATOFISIOLOGI
Obstruksi Sekresi mukosa
terus menerus Kapasitas
lumen sekret Distensi
•Multiplikasi
•Fekalit cepat bakteri melebihi lumen
•Hipertrofi dalam lumen kapasitas apendiks
limfoid lumen
•Barium kering
•Cacing askaris
• E.histolytica
Pembendungan Tekanan venula
serosa dan arteriol Nyeri viseral (di Merangsang
berlebihan serat nyeri
merangsang epigastrium) :
menyebabkan
peradangan kongesti vaskular, samar, tumpul aferen
peritoneum dan difus
parietal
dengan refleks viseral
mual

Nyeri somatis Gangguan Demam, Upaya


(di titik mukosa pembatasan
Mc.Burney) : memudahkan
takikardi, proses
tajam, jelas infeksi bakteri leukositosis peradangan

Massa
periapendikul
er
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
GEJALA
- Nyeri samar – samar dan tumpul di daerah
epigastrium di sekitar umbilicus. Dalam
beberapa jam, nyeri pindah ke titik Mc. Burney
- Adanya nyeri tekan, nyeri lepas dan defans
muskuler
- Mual dan Muntah
- Nafsu makan berkurang
- Konstipasi
- Demam
PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi : Ditemukan distensi abdomen


Palpasi : Nyeri tekan dan lepas di titik Mc
Burney
: Rovsing Sign ( + )
: Blumberg Sign ( + )
: Psoas Sign atau Obturator Sign ( + )
: Rectal Toucher ( + ) di jam 9 – 12
Perkusi: nyeri ketok kanan bawah
Auskultasi : peristaltik usus normal, menurun
apabila ada ileus paralitik
Mc Burney
Mc Burney sign:
1. Meminta pasien berbaring
dan membuka pakaian
bagian abdomen
2. Menghangatkan suhu
telapak tangan
3. Memberikan penekanan
dengan ujung jari II, III, IV
dan V secara perlahan-
lahan pada titik Mc burney
Rovsing’s Sign

Rovsing’s sign: perut kiri


bawah ditekan, akan terasa
nyeri pada perut kanan bawah
Blumberg Sign
1. Melakukan penekanan secara perlahan-
lahan dengan menggunakan jari II,III,IV,
dan V pada kuadran kiri bawah
abdomen, kemudian menarik secara
tiba-tiba.
2. Positif: pasien merasakan nyeri pada
regio kanan bawah abdomen
Psoas Sign
1. Meminta pasien berbaring
ke sebalah kiri
2. Melakukan ekstensi tungkai
bawah kanan pasien dan
meminta pasien memberi
tahu jika terasa nyeri
3. Positif: pasien merasa nyeri
pada regio kanan bawah
abdomen
Obturator Sign
1. Meminta pasien berbaring
pada posisi supine
2. Melakukan memfleksikan
paha kanan sambil
melakukan rotasi dan
meminta pasien memberi
tahu jika terasa nyeri
3. Positif: pasien merasakan
Iliac
tuberosity nyeri pada regio kanan
Caecum
bawah abdomen
Rectal Toucher

Nyeri abdomen kanan bawah pada jam 9-12


Alvarado Score
Yang Dinilai Skor
Gejala Nyeri Beralih 1
Anoreksia 1
Mual / Muntah 1
Tanda Nyeri perut kanan bawah 2
Nyeri lepas 1
Kenaikan Temperatur 1
Laboratorium Leukositosis 2
Neutrofil Bergeser ke Kiri 1
Skor Total 10

7 – 10 : Apendisitis Akut
5–6 : Observasi 24 Jam
1–4 : Tidak dipertimbangkan apendisitis akut
Pemeriksaan Penunjang

- Laboratorium
Leukositosis dan Peningkatan Neutrophil
(shift to the left)

- Penunjang Lainnya
• Foto Polos Abdomen
• USG
Foto Polos Abdomen
 Tidak spesifik dan tidak
direkomendasikan kecuali
ada kelainan yang
membutuhkan
pemeriksaan foto polos
abdomen (seperti
perforasi, obstruksi usus
atau batu utereter).
 Gambaran : fekolit,
perselubungan di fossa
illiaka dextra.
USG Abdomen
 Dilakukan apabila hasil pemeriksaan
fisik meragukan, dicurigai adanya
abses, menyingkirkan diagnosis
banding seperti kehamilan ektopik,
adnecitis dan sebagainya.
Diagnosis Banding

 Gastoenteritis
 Kehamilan ektopik
 Limfadenitis mesenterika
TATA LAKSANA

Antibiotik
- Pada apendisitis gangrenosa atau perforata
- Preoperative, antibiotik broad spectrum
intravena diindikasikan untuk mengurangi
infeksi pasca pembedahan
- Post operatif, antibiotic diteruskan selama 24
jam pada pasien tanpa komplikasi apendisitis
- Diteruskan sampai 5 – 7 hari post operatif untuk
kasus apendisitis ruptur atau dengan abses
- Diteruskan sampai hari 7 – 10 pada kasus
apendisitis ruptur dengan peritonitis difus
KOMPLIKASI

 Abses
 Infiltrat
 gangren
 Perforasi
 Peritonitis
PROGNOSIS

 Apendiktomi sebelum perforasi : Baik


 Setelah operasi dapat terinfeksi pada 30%
kasus apendicitis perforasi / gangrenosa
 Serangan berulang dapat terjadi bila
apendiks tidak diangkat
 Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai