Anda di halaman 1dari 24

ANTIGEN

Oleh
Chairlan
PENGERTIAN
⮚ IMUNOGEN : Bahan atau molekul yang bila masuk ke
dalam tubuh akan mampu merangsang respons imun
baik respons imun humoral ataupun respons imun
seluler maupun ke duanya.
Produk dari respons imun antara lain antibodi
(imunoglobulin).
⮚ ANTIGEN : Bahan atau molekul yang akan bereaksi
dengan antibodi yang diproduksi karena rangsang
imunogen

▪ Antigen adalah istilah lama dari Imunogen


PENGERTIAN
Imunogenisitas : Kemampuan suatu bahan
untuk menimbulkan reaksi imun dalam bentuk
sel B (respons humoral) atau sel T (respons
seluler)

⮚B cells + antigen → effector B


cells (plasma cell) + memory B
cells
⮚ T cells + antigen → effector T cells (helper
T cell or cytotoxic T cell) + memory T cells
PENGERTIAN

Antigenisitas: Kemampuan suatu bahan (antigen) untuk


menimbulkan reaksi imun dan bereaksi dengan produk
(antibodi) yang dihasilkan

Antigenisitas: Kemampuan antigen untuk bereaksi secara


specifik dengan hasil akhir respons imun berupa
antibodi and/or receptor-permukaan T cell-.
PENGERTIAN

⮚ EPITOP / (ANTIGENIK DETERMINAN) : Bagian tertentu dari

Antigen yang bereaksi dengan Antibodi atau reseptor sel T

(TCR)

⮚ PARATOP : Bagian spesifik dari antibodi tempat pengikat

antigen

⮚ HAPTEN : Bahan dengan B.M. rendah tidak bersifat imunogenik

/ antigenik tapi jika terikat dengan carrier molekul besar


misalnya protein, akan berubah sifat menjadi antigen /

imunogen.

EPITOP VS PARATOP
HAPTEN

DIVERSITAS BENTUK
EPITOP dan
PARATOP

ANTIGEN BERDASARKAN ASALNYA


⮚ Antigen
eksogen: adalah antigen yang berasal dari luar
tubuh hospes. Misal masuk secara inhalasi, tertelan
atau injeksi.
contoh: Bakteri, virus, jamur
⮚ Antigen endogen: adalah antigen yang telah ada /
terbentuk pada sel normal sebagai hasil metabolisme
sel normal, atau dihasilkan karena infeksi
mikroorganisme.
contoh: Antigen golongan darah ABO, HLA

ANTIGEN BERDASARKAN EPITOP


ANTIGEN BERDASARKAN SPESIES
▪ Allo / iso antigen 🡪 antigen yang spesifik terdapat pada
sekelompok spesies yang sama tetapi secara genetik
berbeda
▪ Auto antigen 🡪 antigen dari sel organisme itu sendiri.
▪ Hetero antigen🡪 antigen yang terdapat pada lebih dari
satu (banyak) spesies
▪ Xeno antigen🡪 antigen yang hanya terdapat pada spesies
tertentu
▪ Antigen organ spesifik 🡪 antigen yang hanya ada pada
organ tertentu

ANTIGEN BERDASARKAN SIFAT KIMIA


1. Protein : kebanyakan protein bersifat imunogenik
dan umumnya multideterminan univalen.
2. Polisakarida : umumnya bersifat imunogenik, terlebih
jika bergabung dengan protein sebgai glikoprotein. 3.
Lipida: biasanya tidak imunogenik, tapi menjadi
imunogenik bertidak sebagai hapten bila berikatan dengan
carrier protein
4. Asam nukleat: tidak imunogenik , tapi menjadi
imunogenik bertidak sebagai hapten bila berikatan
dengan carrier protein. Jadi sifatnya seperti lipida.

ANTIGEN BERDASARKAN
KETERGANTUNGAN TERHADAP SEL T
1. Antigen T Independen, dapat langsung
berikatan dan merangsang respons sel
B tanpa bantuan sel T.
2. Antigen T Dependen, memerlukan
pengenalan oleh sel T dan B sebelum
dapat menimbulkan respons imun.
Kebanyakan respons imun bersifat antigen
T dependen.
ANTIGEN BERDASARKAN
TERHADAP
KETERGANTUNGAN SEL T
(Source: Kuby Immunology)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANTIGENISITAS

1. Bersifat Asing 🡪 antigen harus dapat membedakan


self dari non-self.
2. Ukura Molekul 🡪 antigen harus cukup besar.
Antigen paling poten adalah makromolekul
protein dengan B.M > 100.000 dalton
3. Kompleksitas / Komposisi Kimia 🡪 Suatu bahan
antigenisitasnya akan semakin tinggi bila
susunan molekulnya makin kompleks
4. Bentuk Fisik 🡪 antigenisitas bahan berbentuk
partkel tak larut lebih ting dibandingkan bahan
yang larut.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANTIGENISITAS

🡪 dosis bahan untuk menimbulkan respon


5. Dosis
imun harus cukup. Jika dosis rendah tidak timbul
respons imun, sedangkan dosis terlalu tinggi terjadi
paralisis.
6. Cara 🡪 adakalanya antigen yang sama jika di
masukkan secara intra vena kurang
imunogenik dibandingkan secara sub kutan
7. Faktor genetik 🡪 respons imun individu dapat
berbeda ada yang bersifat high-responsive,
low responsive dan non-responsive

SUPER ANTIGEN

Super antigen (SAgs) adalah sekelompok Antigen


yang menghasilkan aktivasi berlebihan dari sistem
imun. Secara spesifik bahan ini disebabkan karena
aktivasi non-spesifik dari sel T dan dilepaskannya
sitokin secara masif.
Keunikan Superantigen adalah dapat mengaktifkan
sel T secara langsung tanpa melalui proses
penghancuran oleh antigen presenting cells
(APCs).

SUPER-ANTIGENS

variable β region of T cell receptor (vβ


of TCR) bertindak sebagai receptor
pada superantigens.
Terjadi jembatan langsung secara non
specifik antara major
histocompatibility complex (MHC)-II
dari APCs dengan T cells.

SUPER-ANTIGENS

Aktivasi Non-specific pada T cells mendorong


dilepaskannya berbagai sitokin secara masif
yang selanjutnya mengaktifkan sel B
poliklonal, yang akan menyebabkan
peningkatan sekresi dari non- specific
antibodies
(hypergammaglobulinemia)
SAgs ini dihasilkan oleh beberapa jenis
virus patogen dan bakteri sebagai
mekanisme pertahanan terhadap sistem
imun
SUPER-ANTIGENS
SUPER-ANTIGEN
Bacterial superantigen

Staphylococcal toxin-
∙ Toxic shock syndrome toxin-1(TSST-1); Exfoliative
toxin;Enterotoxins
Streptococcal toxin- Streptococcal pyrogenic exotoxin (SPE)-A and
C
Mycoplasma arthritidis mitogen-I
Yersinia enterocolitica
Yersinia pseudotuberculosis
Viral superantigen
Epstein-Barr virus associated superantigen
Cytomegalovirus associated superantigen
Rabies nucleocapsid
HIV encoded superantigen (nef- negative regulatory factor)
Fungal superantigen
Malassezia furfur
ありがとうございます

Anda mungkin juga menyukai