Anda di halaman 1dari 37

Imunologi pada Neonatus,

Bayi dan Balita


Annissa Laily Rachma
Faqiha Muflihah
Ramadahni Mustofani
SISTEM IMUN

Gabungan dari sel,


molekul dan jaringan

Berfungsi untuk mempertahankan


keutuhan tubuh terhadap bahaya dari
lingkungan luar
SISTEM IMUN

Sistem imun spesifik Sistem imun non-spesifik

sel monosit, makrofag,


neutrofil dan protein Limfosit T dan limfosit B

dapat membunuh dan Respon imun terus meningkat


mencegah masuknya apabila telah terpapar dari
pathogen ke dalam tubuh suatu pathogen
PERKEMBANGAN
IMUNOLOGI
JANIN
DENDRITIC CELL

• mulai berfungsi saat usia gestasi memasuki 13 minggu.


• mengaktifkan sel T khusus yang nantinya dapat
menghindari respon imun dari ibu

Sistem imun pada janin masihlah belum


sempurna.
Imun janin terus terpapar oleh protein dan
juga sel asing dari ibu.

SEL T dan SEL NK


• berfungsi saat berumur
8 minggu.
• CD4 dan CD8
SISTEM IMUN
Aktif
Kekebalan yang dihasilkan oleh sistem
Pasif
imun dalam tubuh dan menetap seumur Kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh
hidup atau bukan dibuat oleh tubuh itu sendiri

Pasif buatan
Aktif alamiah Aktif buatan Pasif alamiah
Didapatkan ketika sesorang Kekebalan dari ibu kepada Pemberian antibody kepada tubuh
menderita suatu penyakit Didapatkan dari janinnya melalui plasenta seseorang dengan cara
vaksinasi Pemberian kolostrum dan ASI menyuntikkan antibody yang
kepada yang disusuinya diekstrak dari satu invidu ke tubuh
orang lain
SISTEM IMUN PASIF
Translokasi imunitas humoral aktif suatu
individu ke individu lain

Alami Buatan
 Transplasenta ibu ke
bayi
 Imunisasi
 ASI
IMUNITAS PASIF

Janin memperoleh imunitas pasif


secara alami dari ibu melalui IgG
plasenta

Banyak mengandung
Kolostrum dan ASI IgA
KOMPONEN SISTEM IMUN PADA ASI
ASI memiliki sistem imun spesifik dan non-spesifik
Pertahanan Spesifik ASI  diperantarai oleh limfosit T dan limfosit B

1) Limfosit T dapat menghancurkan kapsul bakteri E. coli dan mentransfer kekebalan selular dari ibu ke bayi
yang disusuinya.
2) Limfosit B menghasilkan antibodi, terutama produksi sIgA (IgA sekretori) yang fungsinya melindungi
IgA dari enzim penghancur protein (tripsin, pepsin) di saluran pencernaan bayi dan keasaman lambung.
IgM akan ditranasfer pada awal kehidupan bayi sebagai perlindungan terhadap E. coli dan polio bila ibu
sudah pernah terpajan sebelumnya. IgG dimiliki oleh bayi dari tranfer melalui plasenta. IgD hanya sedikit
sekali ditemukan pada ASI, sedangkan IgE tidak ada. Kadar sIgA, IgG, dan IgM tidak dipengaruhi oleh
usia ibu, jumlah anak yang pernah dilahirkan, dan usia kehamilan.
KOMPONEN SISTEM IMUN PADA ASI
Pertahanan Spesifik ASI
3) IgA Sekretori (sIgA)
 IgA banyak ditemukan pada permukaan saluran cerna dan saluran napas
 Dua molekul IgA bergabung dengan komponen sekretori membentuk IgA sekretori (sIgA). Fungsi
utama sIgA adalah mencegah melekatnya kuman patogen pada dinding saluran pencernaan dan
menghambat perkembangbiakan kuman di dalam saluran pencernaan
 IgA sekretori di dalam ASI memiliki aktivitas antibodi terhadap virus, bakteri, dan enterotoksin yang
dikeluarkan oleh Vibrio cholerae, E. coli serta Giardia lamblia
4) Kolostrum
Kolostrum mengandung sIgA dengan kadar sampai 5000 mg/dL yang cukup untuk melapisi permukaan
saluran cerna bayi terhadap berbagai bakteri patogen dan virus. Begitu pula dengan antibodi lainnya, paling
banyak terdapat dalam kolostrum
KOMPONEN SISTEM IMUN PADA ASI
Pertahanan Non-pesifik ASI
 Kolostrum dan ASI dini mengandung 1 – 3 juta leukosit per mL

 ASI matur atau ASI setelah dua sampai tiga bulan menyusui, jumlah leukositnya turun menjadi 1000 sel per
mL yang terdiri dari makrofag (59 – 63%), neutrophil (18 – 23%), dan limfosit (7 – 13%)
 ASI juga mengandung faktor protektif yang larut dalam ASI seperti lisozim, laktoferin, sitokin, dan protein
yang dapat mengikat vitamin B12, enzim-enzim, dan antioksidan
 ASI mengandung protein yang dapat mengikat vitamin B12 sehingga dapat mengontrol pertubuhan
mikroorganisme di dalam saluran pencernaan. Semakin banyak vitamin B12 yang diikat oleh protein,
semakin sedikit vitamin B12 yang digunakan oleh bakteri pathogen
 ASI juga mengandung glikoprotein, glikolipid, dan oligosakarida yang fungsinya menyerupai bakteri pada
permukaan mukosa saluran pencernaan bayi sehingga dapat menghambat perlekatan bakteri pathogen pada
mukosa saluran pencernaan
ASI SEBAGAI PENGENDALI INFEKSI
 ASI terbukti efektif dalam mengendalikan infeksi
 Penelitian oleh WHO membuktikan bahwa pemberian ASI sampai usia dua tahun dapat menurunkan angka
kematian anak akibat diare dan infeksi saluran napas (ISPA)
 Diare dan ISPA merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak, terutama di negara
berkembang
 ASI dapat mengurangi angka kesakitan infeksi saluran cerna dan saluran pernapasan karena mengandung
IgA yang memiliki aktivitas antibodi terhadap Streptococcus pneumoniae penyebab ISPA dan E. coli
penyebab diare
 Fungsi utama sIgA adalah mencegah melekatnya kuman patogen pada dinding saluran pencernaan dan
menghambat perkembangbiakan kuman di dalam saluran pencernaan. Saluran cerna bayi yang mendapat
ASI mengandung banyak bakteri Bifidobacteria dan Lactobacillus yaitu bakteri yang dapat mencegah
pertumbuhan organisme yang merugikan dan banyak dilaporkan mempunyai efek terhadap peningkatan
sistem imun tubuh.
Perubahan Sistem Imunitas Intrauterine

8 minggu kehamilan  limfosit  di dalam


ferifer dan limfe
Semakin tua usia kehamilan  limfosit
Immunoglobulin G dibentuk setelah 2 bulan bayi dilahirkan dan didapat dari ibu
melalui plasenta
Immunoglobulin
Immunoglobulin AAdibentuk saat 2 bulan kehamilan
Immunoglobulin
Immunoglobulin M
G dibentuk saat 5 bulan kehamilan
Perubahan Sistem Imunitas Ekstrauterine

Bayi baru lahir


rentan terkena
infeksi
Pada bayi aterm 
antibody spesifiknya
menetap 18 bulan

Bayi preterm 
harus menunggu
pematangan system
imun
Terdapat 3 IgA  jumlah nya
Jumlah IgM  20% sangat rendah dan
Immunoglobulin yaitu
jumlah orang dewasa. waktu diproduksi-nya
IgG, IgA, IgM.
Terdapat tiga macam immunoglobulin yaitu IgG, IgA dan IgM. lama.

Dengan jumlah IgM IgA  untuk


Jumlah IgG yang
yang rendah  bayi melindungi dari
dimiliki BBL = ibu.
mudah untuk terkena infeksi di saluran
IgG  kekebalan
pasif yang artinya infeksi dari bakteri pernafasan, saluran
hanya bertahan tidak maupun virus usus lambung, dan
lama mata
PENYAKIT
ALERGI ANAK
Alergi adalah suatu reaksi hipersensitivitas akibat induksi oleh
IgE yang spesifik terhadap alergen tertentu, yang berikatan
dengan sel mast

• tipe I (hipersensitivitas yang diperantarai IgE)


TIPE
ALERG •

tipe II (sitotoksik)
tipe III (reaksi kompleks imun toksik)
I • tipe IV (hipersensitivitas tipe lambat)

PERKEMBANGAN PENYAKIT • Genetik


• pajanan terhadap alergen,
• faktor yang berasal dari lingkungan.
URTIKARIA

Tanda
• timbulnya urtika (wheals)
Pengertian

03
Urtikaria adalah suatu penyakit sistemik • Gatal pada membran mukosa

01 dengan manifestasi pada kulit • Bersifat transien

reaksi hipersensitivitas tipe I


pemicu non-imunologi
Sebab 02
Contoh

• lateks atau kacang tanah


04
• media radiokontras
• obat (aspirin, anti-inflamasi nonsteroid, opiat)
Pada Paha

Pada
Tangan
ANGIOEDEMA
Pengertian Tanda
Angioedema adalah urtika yang mengenai
• Pembengkakan

01 dermis bagian bawah dan jaringan subkutan.


03 • Kemerahan

Sebab
10% bayi dan anak dengan urtikaria juga


idiopatik,
Obat
• alergen
bahan fisik 02 terdapat angioedema.
04
Sering terjadi di bagian
wajah
Dermatitis atopik merupakan reaksi inflamasi pada kulit yang
DERMATITIS ATOPIK didasari oleh faktor herediter dan lingkungan.

• bayi berusia 6 bulan dan jarang terjadi pada


usia di bawah 8 minggu.
• interaksi kompleks antara disregulasi imun,
disfungsi sawar epidermal, dan interaksi
lingkungan dengan kulit.

Tanda dan gejala penting pada DA adalah gatal, perjalanan penyakit kronik, serta morfologi
dan distribusi lesi yang spesifik berdasarkan usia.
RINITIS ALERGI DAN ASMA

Asma merupakan penyakit inflamasi


Rinitis alergi merupakan gejala
(peradangan) kronik saluran napas yang
hipersensitivitas dari mukosa hidung
berupa rasa gatal, bersin, peningkatan ditandai adanya mengi episodic , batuk,
sekresi, dan hidung tersumbat. dan rasa sesak di dada akibat
penyumbatan saluran napas.

rinitis alergi lebih banyak dialami anak di adanya mengi episodic , batuk, dan rasa sesak di dada
bawah usia 10 tahun akibat penyumbatan saluran napas.

makanan alergen ingestan orang tua menderita asma, kemungkinan anak-anak


dibandingkan oleh alergi mereka menderita asma adalah 25%, bila kedua orang
inhalasi tua menderita asma kemungkinannya meningkat
menjadi 50%.
Faktor Pencetus Asma Kontrol Lingkungan
Debu rumah
Cuci sarung bantal, guling, sprei, selimut dengan air panas (55-60°C)
Ganti karpet dengan linoleum atau lantai kayu
Ganti furnitur berlapis kain dengan berlapis kulit
Bila gunakan pembersih vakum, pakailah filter HEPA dan kantung debu 2 rangkap

Alergen binatang
Mandikan binatang peliharaan 2x/minggu
Pindahkan binatang peliharaan dari dalam rumah atau paling tidak kamar tidur dan ruang utama

Tepung sari bunga dan jamur di luar


Bila di sekitar ruangan banyak tanaman berbunga dan merupakan pajanan tepung sari bunga,
ruangan
tutup jendela rapat-rapat, hindari pajanan tepung sari bunga sedapat mungkin

Polusi udara dalam ruangan (asap Tidak merokok dalam rumah


rokok, asap kayu/masak, spray indari berdekatan dengan orang yang merokok
pembersih rumah, obat nyamuk, dll) Upayakan ventilasi rumah adekuat
Hindari memasak dengan kayu
Hindari menggunakan spray pembersih rumah, obat nyamuk yang menimbulkan asap atau spray
dan mengandung bahan polutan
Polusi udara di luar ruangan (asap
rokok, cuaca, ozon, gas buang Hindari aktivitas fisik pada keadaan udara dingin dan kelembapan rendah
kendaraan bermotor, dll) Tinggalkan/hindari daerah polusi

Infeksi pernapasan (virus) Menghindari infeksi pernapasan sedapat mungkin dengan hidup sehat
Bila terjadi minta bantuan medis/dokter
Vaksinasi influenza setiap tahun
Obat-obatan Tidak menggunakan Beta-bloker (termasuk tetes mata, dsb.)
Tidak mengonsumsi aspirin atau antiinflamasi non-steroid
KONJUNGTIVIS

SEBAB
Rinokonjungtivitis alergi

alergen lingkungan seperti debu umumnya tertular dari teman


konjungtivitis ringan sampai
rumah, tungau, serpihan binatang di sekolah, tempat bermain,
keratokonjungtivitis atopik yang dapat
peliharaan, dan makanan atau bimbingan belajar.
menyebabkan kebutaan.
ALERGI
MAKANAN

• 6% anak berusia kurang dari 3 tahun paling sering menderita


alergi makanan. Umumnya, pada umur 5-6 tahun alergi makanan
akan hilang
• Terjadi di kulit, saluran napas, saluran cerna, kardiovaskular,
mata, dan telinga.
• Gejala anafilaksis, seperti pembengkakan lidah dan palatum,
sakit tenggorok, urtikaria, dan angioedema
• Pada 3 bulan pertama, dermatitis atopik pada 15%-40% anak
ALERGI SUSU SAPI

• penyakit yang didasarkan reaksi imunologik yang timbul sebagai akibat


pemberian susu sapi atau makanan yang mengandung susu sapi
• kulit (urtikaria, kemerahan kulit, pruritus, dan dermatitis atopik),
saluran napas (hidung tersumbat, rinitis, batuk berulang, dan asma),
serta pada saluran cerna (muntah, kolik, konstipasi, diare, dan buang
air besar berdarah)
• usia 6 bulan pertama kehidupan
PENYAKIT REMATIK PADA ANAK
• rematik merupakan penyakit autoimun yang mana
sistem imun tubuh malah menyerang sel-sel sehat
dalam tubuh bukan menjaganya
• anak di bawah 16 tahun akan menyebabkan nyeri
sendi
Tanda Gejala

mata merah atau sakit ketka


area kulit di persendian juga akan berlangsung berlarut-larut, bahkan sampai berminggu-
rematik kambuh
memerah, bengkak dan terasa minggu 39,4 derajat celcius.
hangat ketika di sentuh di barengi dengan kemunculan ruam berwarna merah
muda pada kulit
DEMAM REMATIK DAN JANTUNG REMATIK

• Demam rematik adalah penyakit sistemik • Penyakit Jantung Rematik (PJR)


yang disebabkan infeksi streptokokus dimulai dengan infeksi Grup A
beta hemolitikus grup A (GAS) pada faring Streptokokus (GAS) pada faring yang
• faktor predisposisi genetik penderita
menyebabkan terjadinya Demam
• komplikasi penyakit jantung rematik
Rematik Akut (DRA)
• pada usia 5-15 tahun, jarang pada anak di • Keluhan utama berupa sesak nafas dan
bawah 3 tahun nyeri sendi adalah keluhan yang paling
sering didapat pada penderita PJR pada
anak
IMUNISASI
Suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan sistem imun sesorang
secara aktif terhadap suatu penyakit

Apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut seseorang tidak akan sakit atau hanya sakit ringan
IMUNISASI
Proses dari membuat kekebalan tubuh secara buatan dan memberikan perlindungan spesifik
terhadap patogen

Imunisasi Aktif Imunisasi Pasif


Menstimulasi sistem imun untuk membentuk antibody  Dilakukan dengan memberikan antibody yang
dan respon imun seluler dengan sengaja memberikan diproduksi secara eksogen sehingga tubuh tidak
antigen dari suatu patogen ke dalam tubuh perlu membuat kekebalannya sendiri.
Responnya butuh berhari-hari untuk berkembang,  Bekerja dengan cepat, tapi bersifat sementara
tetapi dapat bekerja dalam waktu lama. karena immunoglobulin yang diberikan akan
dimetabolisme oleh tubuh dan terpecah
MANFAAT IMUNISASI

 Menurunkan angka kejadian penyakit, kecacatan, maupun kematian akibat


penyakit-penyakit infkesi yang dapat dicegah dengan imunisasi
 Memberi kekebalan pada individu dan komunitas
 Mencegah wabah penyakit pada generasi yang akan datang
RESPON IMUN PADA IMUNISASI
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai