DI SUSUN OLEH :
BAYU SETYO H
2021
1
2
menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah)
filtrasi glomerulus (LFG) yang berada dibawah batas normal selama > 3
ginjal yang progresif dan ireversibel ditandai oleh penurunan laju filtrasi
2017).
a) Kondisi normal: Kerusakan ginjal dengan nilai GFR normal Nilai GFR
60 – 89 ml/menit/1,73 m2.
c. Etiologi
3
1) Pre Renal
a) Diabetes Melitus
b) Hipertensi
c) Zat Toksik
2) Renal
a) Glomeluronefritis
respon imunologik.
c) Nefropati toksik
3) Post Renal
a) Nefropati obstruktif
d. Patofisiologi
inflamasi interstisial dan fibrosis adalah ciri khas CKD dan menyebabkan
Pada tahap awal, saat nefron hilang , nefron fungsional yang masih
meningkat dalam nefron ini dan lebih banyak pertikel zat terlarut disaring
penyebab cedera tubulus. Proses hilangnya nefron yang kontiunu ini terus
al., 2016).
mengkompensasi nefron yang hilang. GFR sedikit turun dan pada pasien
penyakit berkembang dan GFR turun lebih lanjut, hipertensi dan beberapa
kemih) dapat menurunkan fungsi dan dapat memicu awitan gagal ginjal
atau uremia nyata lebih lanjut. Kadar serum kratinin dan BUN naik secara
tajam, pasien menjadi Oliguria, dan manifestasi uremia muncul. Pada End
Stage Renal Disease (ESRD), tahap akhir CKD, GFR kurang dari 10%
5
f. Manifestasi Klinis
Manifestasi yang terjadi pada CKD antara lain terjadi pada system
adalah :
1) Kardiovaskuler :
a) Hipertensi
2) Dermatologi
3) Gastrointestinal
konstipasi.
4) Neuromuskuler
5) Pulmoner
6) Muskuloskletal
cukup.
7) Psiko-sosial
Kondisi ketika kadar asam dan basa dalam darah tidak seimbang.
asam basa, disebabkan oleh kondisi yang berbeda. Pada gagal ginjal
9) Ketidakseimbangan Elektrolit
ginjal.
h. Pemeriksaan Diagnostik
1) Laboratorium :
i) Nilai normal :
ureter.
(hiperkalemia)(Johnson, 2010)
i. Penatalaksanaan
dalam tubuh.
mEq/hari.
5) Pengaturan cairan
pada klien. Cairan yang diminum penderita gagal ginjal tahap lanjut
selain data asupan dan pengeluaran cairan yang dicatat dengan tepat
2010).
penyakit ginjal stadium akhir atau end stage renal disease (ESRD)
j. Komplikasi
lain adalah:
a. Pengkajian
1. Identitas klien
tidak sehat.
2. Keluhan utama
mulut terasa kering, rasa lelah, nafas berbau (ureum) dan gatal pada
kulit.
12
a. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
biasanya gelisah.
sistolik lebih dari 160 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg.
2. Pemeriksaan B1 sampai b6
b. B1 (Breathing)
Klien bernafas dengan bau urine sering didapat pada fase ini.
c. B2 (Blod)
d. B3 (Brain)
e. B4 (Bladder)
f. B5 (Bowel)
g. B6 (Bone)
anemia.
b. Diagnosa Keperawatan
hiperventilasi.
regulasi.
dalam kulit.
14
anemia.
c. Rencana Keperawatan
dengan hiperventilasi.
mekanisme regulasi.
otot, anemia.
kembali normal.
d. Implementasi
e. Evaluasi
yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
DAFTAR PUSTAKA