Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SIKLUS KREBS

DISUSUN OLEH

BAYU SETIYO HUSODO (201902T001)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang reaksi siklus asam sitrat pada metabolism karbohidrat, lipid dan
protein.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang reaksi siklus asam sitrat
pada metabolism karbohidrat, lipid dan protein. ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

    
                                                                                     

2
    
                                                                                               Penyusun

BAYU SETIYO HUSODO

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….......2

BAB.I PENDAHULUAN…………………………………………………………...3

1.1 Latar belakang…….…………………………………………………………...3


1.2 Tujuan……………………………………………………………………........4
1.3 Rumusan masalah……………………………………………………………..4

BAB. II PEMBAHASAN…………………………………………………………...5

1. Defenisi………………………………………………………………………..5
2. Tujuan…………………………………………………………………………6
3. Fungsi………………………………………………………………………....7
4. Tahapan siklus kreb’s………………………………………………………....7
5. Energy yang dihasilkan………………………………………………………11
6. Metabolisme………………………………………………………………….12

BAB. III PENUTUP………………………………………………………………..17

3.1 Kesimpulan……………………………………………………….…....17

3.2 Saran……………………………………………………………….…..17

DAFTAR PUSTAKA………………………………………….....................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Makhluk hidup pasti melakukan metabolisme dalam hidupnya. Siklus
metabolisme ini terdiri atas pembentukan ataupun penguraian. Pembentukan
senyawa yang sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks dengan
menggunakan energi disebut sebagai anabolisme, sedangkan mtabolisme yang
merombak zat simpan (karbohidrat) dan menghasilkan energi untuk melakukan
aktifitas disebut dengan katabolisme.
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia dimana terjadi proses
pembentukan zat makanan atau energi simpanan yaitu glukosa yang dilakukan oleh
tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara,
karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.
Sedangkan respirasi adalah bagian tak terpisahkan dalam siklus metabolisme
makhluk hidup.
Respirasi merupakan suatu proses dimana energi yang disimpan dalam
bentuk karbohidrat, lemak dan protein diubah menjadi energi ATP untuk dapat
melakukan kegiatan misalkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman yang bersangkutan. Bila fotosintesis dan respirasi terganggu maka itu
artinya seluruh siklus metabolisme tidak akan terjadi dengan baik. Apabila respirasi
tidak berlangsung maka tidak akan terjadi pertumbuhan, selain itu energi juga tidak
dihasilkan untuk dapat mengadakan pembentukan zat simpan misalkan pada
fotosintesis. Pada sel eukariota, siklus asam sitrat terjadi pada mitokondria,
sedangkan pada organisme aerob, siklus ini merupakan bagian dari lintasan
4
metabolisme yang berperan dalam konversi kimiawi terhadap karbohidrat, lemak
dan protein - menjadi karbon dioksida, air, dalam rangka menghasilkan suatu bentuk
energi yang dapat digunakan. Reaksi lain pada lintasan katabolisme yang sama,
antara lain glikolisis, oksidasi asam piruvat dan fosforilasi oksidatif.

Produk dari siklus asam sitrat adalah prekursor bagi berbagai jenis senyawa
organik. Asam sitrat merupakan prekursor dari kolesterol dan asam lemak, asam
ketoglutarat-alfa merupakan prekursor dari asam glutamat, purina dan beberapa
asam amino, suksinil-KoA merupakan prekursor dari heme dan klorofil, asam
oksaloasetat merupakan prekursor dari asam aspartat, purina, pirimidina dan
beberapa asam amino.
Siklus asam sitrat dimulai dengan satu molekul asetil-KoA bereaksi dengan
satu molekul H2O, melepaskan gugus koenzim-A, dan mendonorkan dua atom
karbon yang tersisa dalam bentuk gugus asetil kepada asam oksaloasetat yang
memiliki molekul dengan empat atom karbon, hingga menghasilkan asam sitrat
dengan enam atom karbon. Mengingat pada pentingnya peran keduanya berkaitan
dengan metabolisme pada tanaman budidaya, maka kita harus terus
mengembangkan pembahasan terkait fotosintesis dan respirasi. Dengan harapan
akan ditemukan cara untuk meningkatkan efisiensi dari metabolisme sehingga
dengan substrat yang sedikit dapat menghasilkan energi yang maksimal dan
mendukung pertumbuhan tanaman budidaya dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah mengetahui dan memahami tentang
apa itu siklus asam sitrat pada metabolisme, Karbohidrat, lipid dan Protein.

1.3 TUJUAN
Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Menambah pengetahuan tentang metabolisme energi secara umum
2. Mengetahui dan menambah wawasan tentang pengertian energi,proses
pembentukan dan penguraian energi dan contoh reaksi yang menghasilkan
energy.
3. Memenuhi tugas mata kuliah biologi dasar (Biokimia)

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. DEFENISI
Siklus Krebs merupakan sarana pengaruh bermacam zat yang berasal
dari berbagai jalur metabolisme menjadi beberapa macam zat-antara yang lazim
berperan pada jalur katabolisme dan anabolisme. Beberapa enzim berperan
sebagai alat bantu, mengkatalisis berbagai reaksi anaplerotik untuk
mempertahankan dan atau mengisi kembali komponen-komponen siklus Krebs.
Kepentingan siklus Krebs erat rangkaiannya dengan rantai pernapasan serta
dihasilkannya ATP yang diperlukan pada gerakan, transportasi, dan biosintesis.
(Setyawati AN, 2010)
Adalah satu seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang
membawa katabolisme residu asetil, membebaskan ekuivalen hidrogen, yang
dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP sebagai
kebutuhan energi jaringan. (http://biohikmah.blogspot.com/)
Siklus asam sitrat (bahasa Inggris: citric acid cycle, tricarboxylic acid
cycle, TCA cycle, Krebs cycle, Szent-Györgyi-Krebs cycle) adalah sederetan
jenjang reaksi metabolisme pernapasan selular yang terpacu enzim yang terjadi
setelah proses glikolisis, dan bersama-sama merupakan pusat dari sekitar 500
reaksi metabolisme yang terjadi di dalam sel.
Siklus Krebs disebut juga siklus asam trikarboksilat atau siklus asam
sitrat merupakan jalur lingkar metabolisme dimana asetat (khususnya asetil-
KoA) dipecah menjadi dua molekul CO2 dan air dengan menggunakan oksigen.

6
(http://article.wn.com/)

Siklus krebs disebut siklus asam sitrat karena menggambarkan langkah pertama
dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil KoA dengan asam oksaloasetat untuk
membentuk asam sitrat. Siklus ini juga berperan sentral dalam glukoneogenesis,
liogenesis, dan interkonversi asam-asam amino. Banyak proses ini berlangsung di
sebagian besar jaringan, tetapi hati adalah satu-satunya jaringan tempat semuanya
berlangsung dengan tingkat yang signifikan. Jadi,akibat yang timbul dapat parah,
contohnya jika sejumlah sel hati rusak, seperti pada hepatitis akut atau diganti oleh
jaringan ikat (seperti pada sirosis). Beberapa defek genetik pada enzim-enzim siklus
asam sitrat yang pernah dilaporkan menyebabkan kerusakan saraf berat karena sangat
terganggunya pembentukan ATP di sistem saraf pusat.

Selain disebut dengan siklus asam sitrat, siklus krebs juga disebut siklus asam
trikarboksilat (─COOH) karena hampir di awal-awal siklus krebs, senyawanya tersusun
dari asam trikarboksilat. Trikarboksilat itu merupakan gugus asam (─COOH).
(http://ajengmuqhoddimatuljannah.wordpress.com/)

Siklus Krebs adalah proses utama kedua dalam reaksi pernafasan sel. Siklus


Krebs ini ditemukan oleh Hans Krebs (1900-1981). Reaksi pernafasan sel tersebut
disebut juga sebagai daur asam sitrat atau daur asam trikarboksilat.

7
2. Tujuan siklus kreb’s
a. Menjelaskan reaksi-reaksi metabolik akhir yang umum terdapat pada jalur biokimia
utama katabolisme tenaga
b. Menggambarkan bahwa CO2 tidak hanya merupakan hasil akhir metabolisme,
namun dapat berperan sebagai zat antara, misalnya untuk proses lipogenesis.
c. Mengenali peran sentral mitokondria pada katalisis dan pengendalian jalur-jalur
metabolik tertentu, mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi.

3. FUNGSI
Fungsi utama siklus Krebs adalah merupakan jalur akhir oksidasi Karbohidrat,
Lipid dan Protein. Karbohidrat , lemak dan protein semua akan dimetabolisme
menjadi Asetil-KoA. Fungsi Siklus Siklus Krebs antara lain :
a. Menghasilkan sebagian besar CO2
b. Metabolisme lain yang menghasilkan CO2 misalnya jalur pentosa phospat atau P3
(pentosa phospat pathway) atau kalau di harper heksosa monofosfat.
c. Sumber enzym-enzym tereduksi yang mendorong RR ( Rantai Respirasi)
d. Merupakan alat agar tenaga yang berlebihan dapat digunakan untuk sintesis lemak
sebelum pembentukan TG untuk penimbunan lemak
e. Menyediakan prekursor-prekursor penting untuk sub-sub unit yang diperlukan
dalam sintesis berbagai molekul
f. Menyediakan mekanisme pengendalian langsung atau tidak langsung untuk lain-
lain sistem enzyme
4. SIKLUS ASAM SITRAT

8
Selama proses oksidasi asetil KoA di dalam siklus, akan terbentuk
ekuivalen pereduksi dalam bentuk hidrogen atau elektron sebagai hasil kegiatan
enzim dehidrogenase spesifik. Unsur ekuivalen pereduksi ini kemudian
memasuki rantai respirasi tempat sejumlah besar ATP dihasilkan dalam proses
fosforilasi oksidatif. Pada keadaan tanpa oksigen (anoksia) atau kekurangan
oksigen (hipoksia) terjadi hambatan total pada siklus tersebut.
Enzim-enzim siklus asam sitrat terletak di dalam matriks mitokondria, baik
dalam bentuk bebas ataupun melekat pada permukaan dalam membran interna
mitokondria sehingga memfasilitasi pemindahan unsur ekuivalen pereduksi ke
enzim terdekat pada rantai respirasi, yang bertempat di dalam membran interna
mitokondria. 

Dalam mekanismenya melalui delapan tahap reaksi. Setiap satu molekul asetil-
KoA yang masuk ke lintas siklus dihasilkan dua molekul CO2, tiga NADH, satu
FADH2 dan satu GTP. Delapan tahap reaksi dalam siklus Krebs adalah sebagai
berikut:

9
1) Reaksi kondensasi Reaksi tahap satu dari siklus Krebs terjadi kondensasi antara
senyawa berkarbon. Kondensasi awal asetil KoA dengan oksaloasetat membentuk
sitrat, dikatalisir oleh enzim sitrat sintase menyebabkan sintesis ikatan karbon ke
karbon di antara atom karbon metil pada asetil KoA dengan atom karbon karbonil
pada oksaloasetat. Reaksi kondensasi, yang membentuk sitril KoA, diikuti oleh
hidrolisis ikatan tioester KoA yang disertai dengan hilangnya energi bebas dalam
bentuk panas dalam jumlah besar, memastikan reaksi tersebut selesai dengan
sempurna. Sitrat + KoA

Asetil KoA + Oksaloasetat + H2O à Sitrat + KoA

2) asetil-KoA dengan senyawa berkarbon 4 yaitu oksaloasetat membentuk senyawa


berkarbon 6, yaitu sitrat. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim sitrat sintase dan merupakan
reaksi yang tidak dapat balik (irreversible). 2. Reaksi isomerisasi 11 Pada reaksi ini
terjadi melalui 2 tahap yaitu: (1) molekul air dibuang dari satu karbon; dan(2) air
ditambahkan ke karbon yang berbeda. Hasilnya adalah gugus –H dan –OH bertukar
posisi. Produknya adalah isositrat oleh enzim akonitase (akonitat hidratase) yang
mengandung besi Fe2+. Konversi berlangsung dalam 2 tahap, yaitu: dehidrasi menjadi
sis-akonitat dan rehidrasi menjadi isositrat.Pembentukan isositrat dari sitrat melalui sis-
akonitat, dikatalisis oleh enzim akonitase.
3) Oksidasi isositrat menjadi α-ketoglutarat dan CO2 Isositrat mengalami dekarboksilasi
oksidatif menjadi α-ketoglutarat melalui pembentukan senyawa antara oksalosuksinat
yang berikatan dengan enzim isositrat dehidrogenase dengan NAD+ berperan sebagai
koenzimnya. Mula-mula isositrat dioskidasi, menghasilkan sepasang elektron, dan
mengubah NAD+ menjadi NADH. Kemudian terjadi dekarboksilasi, menghasilkan
senyawa berkarbon 5 yaitu α- ketoglutarat. Pada reaksi ini dihasilkan satu molekul
NADH dan dilepaskan satu molekul CO2.
Isositrat + NAD+ « Oksalosuksinat « µ–ketoglutarat + CO2 + NADH + H+

(terikat enzim)

Kemudian terjadi dekarboksilasi menjadi µ–ketoglutarat yang juga dikatalisir


oleh enzim isositrat dehidrogenase. Mn2+ atau Mg2+ berperan penting dalam reaksi
dekarboksilasi.

4) Oksidasi α-ketoglutarat menjadi suksinil-KoA α-ketoglutarat didekarboksilasi oleh


kompleks enzim α-ketoglutarat dehidrogenase menjadi suksinil-KoA. Pada reaksi ini
dihasilkan satu molekul NADH dan dilepaskan satu molekul CO2
µ–ketoglutarat + NAD+ + KoA à Suksinil KoA + CO2 + NADH + H+

10
5) Pengubahan suksinil-KoA menjadi Suksinat Ikatan antara gugus berkarbon 4 suksinil
dan Ko-A adalah ikatan berenergi tinggi. Melalui reaksi reaksi yang mirip dengan yang
terjadi pada glikolisis, ikatan ini memisah. Energi yang dilepaskan dapat digunakan
untuk phosphorilasi guanosin diphosphat (GDP) menjadi guanosin triphosphat (GTP).
GTP siap diubah menjadi ATP. Fragmen berkarbon 4 yang terbentuk disebut suksinat.
Pada reaksi pengubahan suksinil-KoA menjadi suksinat, dikatalisis oleh suksinil-KoA
sintetase. Pada reaksi ini suksinil-KoA melepaskan koenzimA-nya dengan dirangkaikan
reaksi pembentukan GTP dari GDP dan Phosphat anorganik.
Suksinil KoA + Pi + ADP « Suksinat + ATP + KoA
6) Oksidasi suksinat menjadi fumarat Pada tahap reaksi oksidasi suksinat menjadi fumarat,
dikatalisis oleh enzim suksinat dehidrogenase yang berikatan dengan Flavin Adenin
Dinukleotida (FAD) sebagai koenzimnya. Dalam reaksi ini FAD berperan sebagai
akseptor hydrogen. Pada reaksi ini dihasilkan satu molekul FADH2.
Suksinat + FAD « Fumarat + FADH2
7) Hidratasi fumarat menjadi malat Pada reaksi tahap hidratasi ini terjadi penambahan satu
molekul air ke ikatan rangkap fumarat, menghasilkan malat. Reaksi ini dikatalisis oleh
enzim fumarase.
Fumarat + H2O « L-malat
8) Oksidasi malat menjadi oksaloasetat Pada tahap akhir siklus Krebs ini, malat dioksidasi
menjadi oksaloasetat oleh enzim malat dehidrogenase yang berikatan dengan NAD+ .
Pada reaksi ini dihasilkan satu molekul NADH. Oksaloasetat berkarbon empat dapat
bergabung dengan gugus asetil berkarbon dua yaitu asetil-KoA dan siklus Krebs
kembali berulang. Siklus Krebs merupakan seri reaksi dalam mitokondria yang
merupakan oksidasii residu asetil menjadi CO2 serta membebaskan hidrogen ekivalen
yang akhirnya membentuk air. Residu asetil ini dalam bentuk asetil-KoA yang
merupakan ester dari koenzim A. Produksi siklus Krebs adalah 1 molekul ATP per
molekul asetil-KoA dan banyak elektron yang dapat diberikan ke transport elektron (3
NADH dan 1 FADH2) untuk mensintesis lebih banyak ATP (11 ATP). Asetil-KoA
merupakan titik sentral jalur-jalur metabolik utama. Hampir semua molekul karbohidrat
dan lemak membentuk asetil-KoA selama katabolisme oksidatifnya, demikian pula
beberapa asam amino hasil pemecahan protein. Disamping itu asetil-KoA berperan
sebagai sumber unit asetil dalam proses anabolisme untuk sintesis asam lemak rantai
panjang, kolesterol, steroid dan benda keton. Fungsi utama siklus Krebs adalah sebagai
jalur akhir oksidasi karbohidrat, lipid dan protein, karena glukosa, asam lemak dan
beberapa asam amino dimetabolisme melalui asetil-KoA. Disamping itu asetil-KoA
merupakan mekanisme pembebasan energi bebas dari karbohidrat, lipid dan protein.
Selama oksidasi ini ekivalen reduksi dalam bentuk hidrogen atau elektron terbentuk
akibat aktivitas dehidrogenase. Ekivalen reduksi ini kemudian masuk ke rantai respirasi
11
dimana sejumlah besar fosfat berenergi tinggi dihasilkan dalam proses fosforilasi
oksidatif. Enzim-enzim yang dibutuhkan oleh siklus ini terdapat dalam matriks
mitokondria, baik dalam keadaan bebas atau terikat pada membran bagian dalam
mitokondria. Transfer ekivalen reduksi ke enzim-enzim pada rantai respirasi
berlangsung pada bagian dalam membran mitokondria.

L-Malat + NAD+ « oksaloasetat + NADH + H+

5. Energi yang dihasilkan dalam siklus kreb’s


Pada proses oksidasi asetil KoA, dihasilkan 3 molekul NADH dan 1 FADH 2.
Sejumlah ekuivalen pereduksi dipindahkan ke rantai respirasi dalam membran interna
mitokondria. Ekuivalen pereduksi NADH menghasilkan 3 ikatan fosfat berenergi tinggi
(esterifikasi ADP menjadi ATP). FADH 2menghasilkan 2 ikatan fosfat berenergi tinggi.
Fosfat berenergi tinggi juga dihasilkan pada tingkat siklus (tingkat substrat) saat
suksinil KoA diubah menjadi suksinat.
Dengan demikian rincian energi yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat
adalah:

1. Tiga molekul NADH, menghasilkan            : 3 X 3P   =  9P

2. Satu molekul FADH2, menghasilkan           : 1 x 2P    =  2P

12
3. Pada tingkat substrat                                                    =  1P

Jumlah                                                                                = 12P

Satu siklus Kreb’s akan menghasilkan energi 3P + 3P + 1P + 2P + 3P= 12P.

Kalau hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Kreb’s, akan dapat dihitung bahwa
1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan menghasilkan energi dengan rincian sebagai
berikut:

1.         Glikolisis                                        :  8P

2.         Oksidasi piruvat (2 x 3P)               :  6P

3.         Siklus Kreb’s (2 x 12P)                  : 24P

Jumlah                                                    : 38P

6. METABOLISME
1) METABOLISME KARBOHIDRAT
a. Karbohidrat merupakan sember energi utama dalam sel
b. Metabolisme karbohidrat merupakan pusat dari semua proses metabolism
c. glukosa dimetabolisme mellui tahap oksidatif yang berlangsung secara aerobik
(dalam mitokondrio) maupun anaerobik (dalam sitosol) yang menghasilkan
pembentukan ATP (adenosin trifosfat)

A. SIKLUS KREBS
a. Peran oksidasi Asetil-Koa
b. Setiap molekul Asetil KoA berkondensasi dengan 1 molekul Oksalo-Asetat
membentuk12 ATP, CO2, dan H2O
c. Substrat: Asetil KoA2.
B. GLIKOLISIS dan OKSIDASI PIRUVAT
a. Glikolisis adalah Oksidasi glukosa menjadi:
 CO2+ H2O (aerob)
 Laktat (anaerob)
b. Glikolisis aerob : 1 molekul glukosa membentuk 38 ATP dan hasil akhir :
CO2+ H2O
c. Glikolisis anaerob: 1 molekul glukosa membentuk 2 ATP dan laktat
C. GLIKOLISIS
Enzim: heksokinase, fosfofruktokinase, piruvat kinase
13
D. Sintesis Glikogen
a. Substrat : Glukosa
b. Energy UTP
c. Enzim: glikogen sintase
d. Ikatan rantai lurus glukosil 1,4 dan cabang 1,6
e. Hasil : Glikogen
E. GLIKOGENOLISIS
a. Substrat: Glikogen
b. Enzim utama: glikogen Fosforilase dan glokogen Transferase
c. Enzim pengatur : Glikogen Fosforilase
d. Penghambat fosforilase: hormone insulin
e. Meningkatkan fosforilase: Glukagon dan epinefirin
F. GLUKONEOGENESIS
a. Pembentukan Glukosa/Glikogen dan senyawa-senyawa Non-karbohidrat
(Laktat,gliserol, asa, amino glukogenik, dan asam propionate)
b. Enzim pengatur :
 Piruvat dekarboksilas
 Fosfoenol piruvat karboksilase
 Fruktosa 1,6 bifosfatase
 Glukosa 6 fosfatase

G. METABOLISME LIPID
metabolisme Lemak merupakan proses tubuh  untuk menghasilkan energi dari
asupan lemak setelah masuk menjadi sari-sari makanan dalam tubuh. dalam
memetabolisme lemak menjadi  energi kita membutuhkan bantuan glukosa dari
karbohidrat. karena itu, tubuh kita cenderung menuntut makan yang manis-manis
setelah makan makanan yang kaya akan lemak. lemak dalam tubuh kita akan masuk
ke dalam proses metabolisme setelah melewati tahapan penyerapan, sehingga
bentukan lemak yang memasuki jalur metabolisme lemak dalam bentukan
trigliserida. (trigliserida adalah bentuk simpanan lemak tubuh).
A) MACAM LEMAK
a. Lemak biologis yang terpenting: lemak netral (trigliserida), fosfolipid, steroid
b.  Asam lemak:
 Asam palmitat: CH3(CH2)14-COOH
 Asam stearat: CH3(CH2)16-COOH
 Asam oleat: CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH
c. Trigliserida: ester gliserol + 3 asam lemak

14
d.  Fosfolipid: ester gliserol + 2 asam lemak + fosfat
e. Steroid: kolesterol dan turunanya (hormon steroid, asam lemak dan vitamin)
B) ABSORPSI LEMAK
a. Lemak diet diserap dalam bentuk: kilomikron → diabsorpsi usus halus masuk
ke limfe (ductus torasikus) → masuk darah.
b. Kilomikron dalam plasma disimpan dalam jaringan lemak (adiposa) dan hati
c. Proses penyimpananya: kilomikron dipecah oleh enzim lipoprotein lipase
(dalam membran sel) → asam lemak dan gliserol
d. Didalam sel asam lemak disintesis kembali jadi trigliserida (simpanan lemak)
C) SIKLUS KREB’S
a. Proses perubahan asetil ko-A → H + CO2
b. Proses ini terjadi didalam mitokondria
c. Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat → proses
pengambilan ini terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis
d. Oksaloasetat berasal dari asam piruvat
e. Jika asupan nutrisi kekurangan KH → kurang as. Piruvat → kurang oxaloasetat

e. METABOLISME PROTEIN
Protein bersama karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi bagi
tubuh.Protein tersusun dari molekul-molekul yang disebut asam amino. Di dalam
tubuhmamalia asam amino terbagi menjadi dua bagian yaitu asam amino esensial
dan nonesensial. Asam amino esensial ialah asam amino yang tidak dapat disintesis
olehtubuh. Asam amino esensial dapat disintesis oleh tubuh namun tetap
15
diperlukanasupan dari makanan untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut
di dalamtubuh (Burnama, 2011).
A) PROTEIN TUBUH
 ¾ zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein plasma, antibodi,
hormon)
 Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide
 Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa
 Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri);
keratin (rambut, kuku); dan aktin-miosin.

B) MACAM PROTEIN
 Peptide: 2 – 10 asam amino
 Polipeptide: 10 – 100 asam amin
 Protein: > 100 asam amino
 Antara asam amino saling berikatan dengan ikatan peptide
 Glikoprotein: gabungan glukose dengan protein
 Lipoprotein: gabungan lipid dan protein
C) PEMECAHAN PROTEIN
a. Transaminasi:
alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamate
b. Diaminasi:
 asam amino + NAD+ → asam keto + NH3
 NH3 → merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh
ginjal → harus diubah dahulu jadi urea (di hati) → agar dapat dibuang
oleh ginjal
EKSKRESI NH3
 NH3 → tidak dapat diekskresi oleh ginjal
16
 NH3 harus dirubah dulu menjadi urea oleh hati
 Jika hati ada kelainan (sakit) → proses perubahan NH3 → urea terganggu
→ penumpukan NH3 dalam darah → uremia
 NH3 bersifat racun → meracuni otak → coma
 Karena hati yang rusak → disebut Koma hepatikum

Gambar 1. Jalur metabolisme asam amino dalam siklus asam sitrat

Setiap asam amino didegradasi menjadi piruvat atau zat siklus asam sitrat lainnyadan
dapat menjadi prekrusor sintesis glukosa di hepar yang disebut glikogenik atauglukoneogenik.
Untuk beberapa asam amino seperti tirosin dan fenilalanin, hanyasebagian dari rantai karbonnya
yang digunakan untuk mensintesis glukosa karena sisa rantai karbon di ubah menjadi asetil koa
yang tidak dapat digunakan untuk sintesisglukosa (Burnama, 2011)

D) Siklus kreb’s
 Proses perubahan asetil ko-A → H + CO2
 Proses ini terjadi didalam mitokondria
 Pengambilan asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat → proses
pengambilan ini terus berlangsung sampai asetil co-A di sitoplasma habis
 Oksaloasetat berasal dari asam piruvat
 jika asupan nutrisi kekurangan KH → kurang as. Piruvat → kurang
oxaloasetat

17
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Siklus Krebs seri reaksi yang terjadi di dalam mitokondria yang
membawa katabolisme residu asetil, membebaskan ekuivalen hidrogen,
yang dengan oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan ATP
sebagai kebutuhan energi jaringan. (http://biohikmah.blogspot.com/)
2. Fungsi utama siklus Krebs adalah merupakan jalur akhir oksidasi
Karbohidrat, Lipid dan Protein. Karbohidrat , lemak dan protein semua
akan dimetabolisme menjadi Asetil-KoA.
3. Protein merupakan senyawa yang mempunyai peran dalam siklus krebs,
yaitu dapat dihirolisis sehingga terbentuk asam amino yang nantinya akan
berguna dalam tubuh. Protein menghasilkan urea dalam proses siklus
krebs.

3.2 SARAN
Semoga dengan pembelajaran ini, bias meningkatkan pengetahuan dan wawasan
tentang bagaimana reaksi siklus krebs. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Harper, Rodwell, Mayes, 1977, Review of Physiological Chemistry

Colby, 1992, Ringkasan Biokimia Harper, Alih Bahasa: Adji Dharma, Jakarta, EGC

Wirahadikusumah, 1985, Metabolisme Energi, Karbohidrat dan Lipid, Bandung, ITB

Harjasasmita, 1996, Ikhtisar Biokimia dasar B, Jakarta, FKUI

Toha, 2001, Biokimia, Metabolisme Biomolekul, Bandung, Alfabeta

Poedjiadi, Supriyanti, 2007, Dasar-dasar Biokimia, Bandung, UI Pres

Anonim. 2013. http://article.wn.com/ diakses pada tanggal 2 Mei 2017

Anonim. 2012. Siklus Krebs (Daur Asam Trikarboksilat). http://artikelkimia.com/ diakses pada
tanggal 20 mei 2017 pada pukul 7.44 WIB

Fauzi, Hikmah. 2012. Siklus Kreb dan Penjelasan Lengkap Tentang Siklus Kreb.
http://biohikmah.blogspot.com/ diakses pada tanggal 20 Mei 2017 pukul 18.02 WIB

JANNAH, AJENG MUQHODDIMATUL. 2011. Siklus Krebs.


http://ajengmuqhoddimatuljannah.wordpress.com/ diakses pada tangga 20 Mei 2017 pada pukul
7.19 WIB

Setyawati, AN. 2010. Handout Ajar Siklus Krebs. dramallia@undip.ac.id diakses pada tanggal
20 Mei 2017 pukul 5.34 WIB

19
20

Anda mungkin juga menyukai