Anda di halaman 1dari 28

PENYAKIT

GINJAL
SALMA NAYLUL MUNA
(2022134005)
PENYAKIT ORGAN GINJAL

• Insufisiensi Fungsi Ginjal :


- Gagal ginjal akut (GGA)
- Gagal ginjal kronis (GGK)
• Nefrolithiasis
• Glomerulonefritis
MENGHITUNG FUNGSI
GINJAL
ACR

• Albumin Creatinin Ratio


INSUFISIENSI
FUNGSI GINJAL
IFG di definisikan sebagai gangguan tingkat
filtrasi glomerulus (GFR)

GGA didefinisikan sebagai kondisi menurunnya fungsi ginjal


yang berlangsung dalam jangka waktu beberapa jam sampai
beberapa minggu
IFG
GGK didefinisikan sebagai fungsi ginjal yang tidak dapat pulih
dimana kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
metabolik dan cairan dan elektrolit mengalami kegagalan yang
mengakibatkan uremia.
Patofisiologi
Nefron mengalami hiperfiltrasi dan hipertrofi menyebabkan
kerusakan ginjal yang progresif

Peningkatan tekanan pada kapilari glomerulus yang


mengakibatkan kerusakan kapilari

Penurunan LFG yang mengakibatkan gagal ginjal kronik


dikarenakan urea yang tertimbun di dalam tubuh
Klasifikasi GGA

- GGA Prarenal
Terjadinya penurunan aliran darah ginjal yg mengakibatkan
penurunan LFG
- GGA Renal
Kelainan yang berasal dari dalam ginjal dan yang secara tiba-
tiba menurunkan pengeluaran urin
- GGA Postrenal
Pembentukan urin cukup, namun alirannya dalam saluran
kemih terhambat
Klasifikasi GGK
Manifestasi Klinis
• Tanda atau gejala umum awal adalah gatal-gatal secara terus-menerus di bagian tubuh atau
badan (bervariasi).
• Tidak nafsu makan.
• Pembengkakan cairan di bagian kulit, contohnya di bagian kulit kaki, betis, dan area yang
tidak biasanya.
• Hemoglobin menurun drastis pada kisaran 6-9, ditandai dengan lemas dan tidak kuat untuk
berjalan kaki dalam waktu yang lama, gejala ini merupakan tanda awal sebelum ke arah yg
lebih kritis.
• Karena Hemoglobin menurun, aktivitas normal biasanya terasa lebih berat dari biasanya.
• Sulit buang air kecil, jika volume atau kuantitas buang air kecil menurun, perlu diwaspadai.
• Tekanan darah meningkat karena kelebihan cairan dan produksi hormon vasoaktif yang
diciptakan oleh ginjal melalui RAS (renin-angiotensin system). Ini meningkatkan risiko
seseorang untuk mengalami hipertensi dan / atau gagal jantung.
•Urea terakumulasi, yang dapat menyebabkan azotemia dan akhirnya uremia (gejala mulai dari
kelesuan ke perikarditis dan ensefalopati). Urea diekskresikan oleh keringat dan mengkristal pada
kulit ("frost uremic").
•Kalium terakumulasi dalam darah (dikenal sebagai hiperkalemia dengan berbagai gejala termasuk 
malaise dan berpotensi fatal aritmia jantung s)
•Erythropoietin sintesis menurun (berpotensi menyebabkan anemia, yang menyebabkan kelelahan)
•overload volume yang Fluida - gejala dapat berkisar dari ringan edema untuk mengancam
kehidupan edema paru
•Hyperphosphatemia - karena ekskresi fosfat berkurang, terkait dengan hipokalsemia (karena 1,25
hidroksivitamin D 3 ]] defisiensi), yang karena stimulasi faktor pertumbuhan fibroblast -23-
•Metabolik asidosis, karena akumulasi sulfat, fosfat, asam urat dll ini dapat menyebabkan aktivitas
enzim diubah oleh kelebihan asam yang bekerja pada enzim dan eksitabilitas juga meningkat
membran jantung dan saraf dengan promosi [hiperkalemia []] karena kelebihan asam (asidemia)
NEFROLITHIASIS
Nefrolithiasis didefinisikan sebagai pembentukan batu di dalam ginjal

Klasifikasi :
1. Batu kalsium
2. Batu asam urat
3. Batu struvit
4. Batu sistin
Patofisiologi
Proses pengendapan kimiawi molekul dari kalsium garam yang
larut di dalam traktus urinaria

Naiknya ekskresi kalsium dan menurunnya volume urin

Terjadi perubahan Ph urin dan infeksi di traktus urinaria

Berkurangnya substansi yang menghambat urin dan mengendap


pada ginjal, lama-kelamaan mengkristal membentuk seperti batu
GLOMERULONEFRITIS
Glomerulonefritis didefinisikan sebagai adanya peradangan pada
glomerulus yang diakibatkan karena adanya pengendapan kompleks
antigen antibodi

Klasifikasi :
1. Glomerulonefritis kongenital/herediter
a. Sindrom alport
b. Sindrom nefrotik kongenital
2. Glomerulonefritis primer
a. Glomerulonefritis membranosa
b. Glomerulonefritis lesi minimal
c. Glomerulosklerosis fokal dan segmental
Patofisiologi
Cedera pada glomerular

Perusakan dan invasi sel

 Aliran darah ginjal terganggu, LFG menurun dan terjadi


kenaikan membran filtrasi . Akibatnya adalah sejumlah
protein bisa memasuki urin. Jika hal itu terjadi tekanan
di filtrasi urin menjadi meningkat sehingga produksi
urin menjadi meningkat pula
PERKEMBANGAN
PENYAKIT
EPIDEMIOLOGI

• Diperkirakan, di Indonesia jumlah prevalensi penderita


PGK yang menjalani dialisis antara 476-1150 per satu
juta penduduk.
• Sedangkan di negara maju seperti Amerika Serikat,
Jepang, Australia dan Inggris jumlah prevalensi
penderita PGK yang menjalani dialisis antara 77-283
per satu juta penduduk.
• Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan kriteria,
geografis, etnik dan fasilitas kesehatan yang disediakan.
PENYEBAB

• Nefropati DM
• Hipertensi
• Uropati obstruksi
• Nefritis interstitial
• Infeksi saluran kemih
• Kurang cairan/dehidrasi
• Sering menahan buang air kecil dalam jangka waktu yang
lama
GEJALA DAN TANDA

• Kencing terasa kurang dibandingkan dengan


kebiasaan sebelumnya
• Kencing berubah warna, berbusa
• Sering bengkak di kaki, pergelangan tangan dan muka
• Sesak napas, cepat lelah
• Rasa pegal di punggung dan nyeri di pinggang
• Kehilangan nafsu makan, mual dan muntah
DIAGNOSIS

1. Pemeriksaan lab. darah


2. Tes urine
3. Pemeriksaan kardiovaskuler
4. Radidiagnostik
PENGOBATAN
• Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka
akan diberikan :
- obat pereda sakit ginjal
- terapi
- obat untuk pengobatan anemia, hipertensi atau kolesterol
• Sedangkan pengobatan gagal ginjal kronik dengan dialysis
PENCEGAHAN

• Pengobatan hipertensi
• Pengendalian gula darah, lemak darah dan anemia
• Penghentian merokok dan alkohol
• Peningkatan aktivitas fisik
• Pengendalian berat badan
• Pola makan sehat
• Banyak minum air putih
• Jangan menahan buang air kecil
PROGRAM
PENANGGULANGAN
• Pemeriksaan medis
• Penatalaksanaan keperawatan
• Pelaksanaan diet
KOMPLIKASI GANGGUAN
GINJAL
• Dari segi gizi yang harus diperhatikan
1. HipertensiRetensi Na
2. AnemiaGangguan eritopoetin
3. AzotemiaKenaikan Urea
4. Hyperkalemiagangguan Aldosteron
5. Acidosis Metabolikaccumulation of phosphates,
sulfates, and other organic anions are the cause of the
increase in anion gap
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai