Anda di halaman 1dari 39

FARMASI KLINIK

DIRD
Dosen Pengampu : apt. Tiara Tri Agustini, M.Farm
ANGGOTA KELOMPOK 2 :

ARDHIKA ADINATA DINA NURMALA SARI FAURA DESI ANGGRAINI


2201197 2201202 2201204
ANGGOTA KELOMPOK 2 :

NESYA ANANDA TRIANA P. NUR RAUDHA


2201220 2201221
ANGGOTA KELOMPOK 2 :

R. FIKRA NADYA SALSABILA SALSABILA LAILANI


2201223 2201229
SUB PEMBAHASAN :

01 Definisi, Epidemiologi,
Prognosis, dan Gejala DIRD 02 Penyakit Ginjal

Obat yang Menyebabkan


03 Gangguan Ginjal,
Penilaian, Pemilihan Obat
04 Kasus
01
Definisi, Epidemiologi, Prognosis,
dan Gejala DIRD
DEFINISI
Drug Induced Renal Disease adalah kondisi
yang sangat umum dan bertanggung jawab
untuk berbagai efek patologis pada ginjal. Hal
ini didefinisikan sebagai penyakit ginjal atau
disfungsi ginjal yang timbul sebagai akibat
langsung atau tidak langsung dari adanya
induksi atau paparan dari obat-obat tertentu.
EPIDEMIOLOGI
Insiden AKI (Acute Kidney Injury) pada masyarakat yang memerlukan
dialisis Baru-baru ini dilaporkan menjadi 29,5 per 100.000 orang tahun
dan 522,4 per 100.000 orang tahun untuk pasien yang tidak memerlukan
dialisis.
Meskipun Insiden induksi obat AKI tidak secara khusus dilaporkan,
penelitian sebelumnya telah melibatkan masyarakat-mengakuisisi DIKD
(Drug Induce Kidney Disease) sampai dengan 20% dari penerimaan kasus
AKI di rumah sakit.
Sebaliknya, AKI telah dilaporkan hingga 7% pasien yang dirawat di rumah
sakit, dan sebanyak 20% hingga 30% pasien yang sakit kritis dapat
mengalami AKI selama mereka dirawat di rumah sakit.
EPIDEMIOLOGI
Penyebab AKI yang diinduksi oleh obat telah mencapai hingga 60%
dari semua kasus AKI di rumah sakit dan karenanya menjadi
sumber morbiditas dan mortalitas yang signifikan. Meskipun
kejadian AKI yang diinduksi antibiotik di rumah sakit saja telah
dilaporkan setinggi 36%, 1 tampaknya menurun, sementara kasus
AKI di rumah sakit karena obat antiinflamasi nonsteroid non-
steroid (NSAID), angiotensin-converting enzim inhibitor (ACEI),
agen kemoterapi, dan obat antivirus semakin meningkat
PROGNOSIS dan GEJALA DIRD
PROGNOSIS GEJALA DIRD
Prognosis penyakit ginjal • Frekuensi urin berkurang
kronis dapat ditentukan • Tubuh mudah lelah
berdasarkan laju filtrasi • Mual dan muntah
glomerulus dan albuminuria • Sakit diperut dan dipunggung
menurut kriteria kidney • Nyeri atau pembengkakan
disease: improving global pada sendi
outcomes (KDIGO). Komplikasi • Sesak nafas
yang dapat terjadi di antaranya • Pembengkakan pada tungkai
adalah malnutrisi protein dan akibat penumpukan cairan
penyakit kardiovaskular • Demam
• Nafsu makan berkurang
02
Penyakit Ginjal
GAGAL GINJAL AKUT
Gagal ginjal akut adalah kondisi ketika ginjal tidak dapat berfungsi normal
secara tiba-tiba. Penyakit ginjal yang satu ini biasanya terjadi akibat
beberapa faktor, seperti: Cedera parah pada ginjal, Perdarahan hebat,
Dehidrasi berat, Sepsis, Efek samping obat-obatan tertentu, Kelainan pada
ginjal, seperti batu ginjal dan glomerulonefritis.
Gagal ginjal akut dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti
pembengkakan pada tungkai dan kaki, lemas, menjadi lebih jarang pipis,
sesak napas, penurunan kesadaran atau pingsan, hingga kejang.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa membahayakan nyawa
penderitanya.Penderita gagal ginjal akut perlu mendapatkan perawatan
dari dokter di rumah sakit. Selama perawatan, dokter mungkin akan
menyarankan pasien untuk membatasi asupan garam serta kalium,
memberikan obat-obatan untuk memperbaiki fungsi ginjal, dan menjalani
cuci darah.
GAGAL GINJAL KRONIS
Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal yang berlangsung selama
lebih dari 3 bulan.
Gagal ginjal kronis bisa disebabkan oleh gagal ginjal akut yang tidak
ditanggani, efek samping obat-obatan, hingga penyakit tertentu, seperti
diabetes dan hipertensi.
Jika masih dalam wahap awal, gagal ginjal kronis biasanya tidak
menimbulkan gejala. Namun, jika sudah berkembang menjadi semakin
parah, gagal ginjal kronis dapat menimbulkan beberapa gejala berupa
pembengkakan di kaki, lemas, pucat, nafsu makan hilang, mual, gatal-gatal,
kram otot, sulit tidur, dan sesak napas.
Penderita gagal ginjal kronis membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Selama perawatan, dokter dapat memberikan obat-obatan untunk
memperbaiki fungsi ginjal dan menyarankan pasien untuk menjalani cuci
darah. Untuk menangani gagal ginjal stadium akhir, dokter biasanya perlu
melakukan operasi transplantasi ginjal.
SINDROM NEFRITIK
Sindrom nefritik adalah penyakit ginjal yang terjadi akibat peradangan
pada glomerulus atau bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi, gangguan autoimun, hingga
kelainan genetik.
Penyakit ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti buang air kecil
berdarah, demam, sakit perut, serta pembengkakan di beberapa bagian
tubuh, seperti mata, kaki, dan lengan akibat penumpukan cairan.
Penderita sindrom nefritik biasanya perlu mendapat perawatan dari dokter
di rumah sakit. Untuk mengobati penyakit ginjal ini, dokter dapat
memberikan obat-obatan, menyarankan pasien untuk menjalani diet
rendah garam dan kalium. Jika sudah menyebabkan gangguan fungsi ginjal,
penyakit ini perlu ditangani dengan prosedur cuci darah
03
Obat yang Menyebabkan Gangguan
Ginjal, Penilaian, Pemilihan Obat
OBAT YANG MENYEBABKAN GANGGUAN
GINJAL
ANTIBIOTIK NSAIDS OBAT ACE INHIBITOR
AB tertentu dikeluarkan NSAID adalah obat yang Memperlampat fungsi ginjal
dari tubuh melalui ginjal, sangat efektif untuk berbagai dengan menurunkan aliran
jadi meminumnya dapat masalah medis. Tetapi darah ke ginjal.
memberikan tekanan mengonsumsi NSAIDS dapat
ekstra pada ginjal. memengaruhi ginjal, dan
dapat menyebabkan
Penisilin, sefalosporin, dan
kerusakan, terutama jika
sulfonamida khususnya Anda juga mengonsumsi
dapat berbahaya bagi diuretik atau penghambat
ginjal. ACE. NSAIDS termasuk obat
penghilang rasa sakit yang
dijual bebas seperti aspirin,
ibuprofen, dan naproxen.
PENILAIAN TERHADAP FUNGSI GINJAL

Pemeriksaan fungsi ginjal adalah prosedur


pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui seberapa baik ginjal bekerja
dan untuk mendeteksi adanya gangguan
pada organ tersebut
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL
1. Tes urine, untuk mengetahui adanya protein dan darah dalam urine
yang menandakan penurunan fungsi ginjal.
2. Ureum atau blood urea nitrogen (BUN), yaitu tes untuk menentukan
kadar urea nitrogen dalam darah yang merupakan zat sisa dari
metabolisme protein dan seharusnya dibuang melalui ginjal
3. Kreatinin darah, yaitu tes untuk menentukan kadar kreatinin dalam
darah. Kreatinin merupakan zat sisa hasil pemecahan otot yang akan
dibuang melalui ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat
menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal.
4. Glomerulo filtration rate (GFR), yaitu tes untuk melihat kemampuan
ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme dari dalam tubuh.
PEMILIHAN OBAT PADA PENDERITA
GANGGUAN GINJAL
OBAT HIPERTENSI SUPLEMEN UNTUK OBAT DIURETIK
ANEMIA
Tekanan darah tinggi Untuk mengatasi anemia Obat ini dapat mengurangi
dapat menurunkan fungsi pada penderita GGK adalah penumpukan cairan pada
ginjal dan mengubah suntikan hormon eritro bagian tubuh, seperti tungkai.
komposisi elektrolit dalam protein yang terkadang Contoh obat ini adalah
tubuh. Bagi penderita GGK ditambah suplemen besi. furosemide. Efek samping yang
yang juga disertai mungkin ditimbulkan adalah
hipertensi, dokter dapat dehidrasi serta penurunan
memberikan obat ACE kadar kalium dan natrium
inhibitor atau ARB. dalam darah.
PEMILIHAN OBAT PADA PENDERITA
GANGGUAN GINJAL
SUPLEMEN KALSIUM OBAT KORTIKOSTEROID
DAN VITAMIN D
Kedua suplemen ini diberikan Obat ini diberikan untuk penderita
untuk mencegah kondisi tulang GGK karena penyakit
yang melemah dan berisiko glomerulonefritis atau peradangan
mengalami patah tulang unit penyaringan dalam ginjal.
04
Kasus
KASUS

01 Subjective 02 Objective

03 Assesment 04 Plan
DESKRIPSI JURNAL
Seorang pasien laki-laki berusia 65 tahun dirawat di bangsal bebas pengobatan pria
di Basveshwar Rumah Sakit Pendidikan dan Umum dengan keluhan utama
pembengkakan bilateral ekstremitas bawah sejak 15 hari dan keluhan
pembengkakan wajah sejak 7 hari (Gambar 1). Keluhan saat ini adalah kaki kanan
bengkak pada 15 hari sebelumnya dan keesokan paginya kaki kiri disertai edema tipe
pitting (Gambar 2). Riwayat pasien menyatakan bahwa ia mengalami luka di kaki
kanannya 22 hingga 25 hari yang lalu (Gambar 3). Dia telah menjalani pengobatan
Tab. Diklofenak 50mg BD dan pertolongan pertama. Riwayat masa lalu pasien juga
mengungkapkan bahwa ia didiagnosis mengidap Chikungunya 3 tahun yang lalu dan
sedang menjalani pengobatan Tab.Diklofenak dan Tab. Dexamethasone 0,5mg, pada
konsultasi dengan Puskesmas setempat Tengah. Pasien berhenti minum Tab.
Deksametason dan terus meminum Diklofenak kapanpun diperlukan selama 2 tahun
dan mulai meminum obat Tab. Diklofenak + Asetaminofen setiap hari atau hari
alternatif sejak 1 tahun untuk keluhan nyeri sendi lutut. Tekanan darah ditemukan
180/100 mmHg [tinggi] pada pemeriksaan. Oleh karena itu diagnosis sementara
ditegakkan sebagai penyakit ginjal dengan hipertensi.
OBJECTIVE
Jenis Normal Hari Pemeriksaan
Pemeriksaan Hari ke-1 Hari ke-2
hemoglobin 13.5-17.5 g/dl 9.3 g/dl 8.2 g/dl
trombosit 1.50-4.00*103 6.98*103 3.52*103
cells/cumn Cells/cumn Cells/cumn
Sel darah merah 4.3-5.9 Milion 3.29 Milion
cells/cumn cells/cumn
Total count 4000-11000 9100 cells/cumn 5700 cells/cumn
cells/cumn
Eritrosit 15-20 mm/hr 120 mm/hr 120 mm/hr
pengendapan
rate (ESR)
Urea darah 6-20 mg/dl 86 mg/dl 58 mg/dl
Serum kreatinin 0.7-1.7 mg/dl 2.9 mg/100 ml 2.5 mg/100 ml
Creatinine Ml/min 16.16 ml/min
clearance
SUBJECTIVE
Alasan masuk rumah sakit: pembengkakan bilateral
ekstremitas bawah dan pembengkakan wajah.
Nama pasien: Tuan Y
Keluhan utama :kaki kanan bengkak dan kaki kiri
Alamat:-
disertai edema tipe pitting.
Umur: 65 Tahun
Riwayat penyakit terdahulu dan obesitas: mengalami
Agama: -
luka di kakai kanan 22-25 hari lalu dan mengidap
Jenis kelamin: Laki-laki
chikungunya 3 tahun lalu.
Pendidikan/pekerjaan:-
Riwayat alergi:-
Status penjamin:-
Riwayat pengobatan: sedang menjalani pengobatan
Tanggal MRS-KRS:-
tab. Diklofenak dan tab. Dexamethasone 0,5 mg
serta asetaminofen.
OBJECTIVE
Jenis Normal Hari Pemeriksaan
Pemeriksaan Hari ke-1 Hari ke-2
hemoglobin 13.5-17.5 g/dl 9.3 g/dl 8.2 g/dl
trombosit 1.50-4.00*103 6.98*103 3.52*103
cells/cumn Cells/cumn Cells/cumn
Sel darah merah 4.3-5.9 Milion 3.29 Milion
cells/cumn cells/cumn
Total count 4000-11000 9100 cells/cumn 5700 cells/cumn
cells/cumn
Eritrosit 15-20 mm/hr 120 mm/hr 120 mm/hr
pengendapan
rate (ESR)
Urea darah 6-20 mg/dl 86 mg/dl 58 mg/dl
Serum kreatinin 0.7-1.7 mg/dl 2.9 mg/100 ml 2.5 mg/100 ml
Creatinine Ml/min 16.16 ml/min
clearance
ASSESMENT
• 3 tahun sebelumnya pasien menderita chikungunya, sehingga
diberikan obat AINS. Pengobatan dirasa tepat, namun perlu
diperhatikan pemakaiannya pada lansia, sebab bisa menyebabkan
nyeri tungkai bahkan osteoporosis
• Selama 2 tahun terakhir pasien terus mengonsumsi obat diklofenak
jika merasa perlu, tanpa pengawasan dokter
• 1 tahun terakhir pasien mengalami nyeri pada lututnya dan
mengonsumsi diklofenak dan PCT sebagai kombinasi
ASSESMENT
• 25 hari yang lalu, pasien mendapat luka dikakinya sehingga diberi
diklofenak juga
• Penggunaan diklofenak dirasa kurang tepat, sebab pasien dalam
keadaan hipertensi, sehingga bisa menyebabkan gangguan ginjal
kronis
• Belum lagi penggunaan kombinasi dengan PCT yang bisa
menyebabkan nefrotoksisitas
Tepat Indikasi
Nama Obat Indikasi Keterangan
Diklofenak Meredakan nyeri dan radang Tepat Indikasi

Dexamethasone Mengatasi peradangan, reaksi alergi dan Tepat Indikasi


penyakit autoimun

Acetaminophen Nyeri ringan sampai sedang Tepat Indikasi

Telmisartan Menangani hipertensi untuk permasalahan Tepat Indikasi


ginjal

Amlodipin Mengatasi tekanan darah agar terkontrol Tepat Indikasi


pada pasien penyakit ginjal
Tepat Obat
Nama Obat Alasan Sebagai Drug of Choice Keterangan

Diklofenak Untuk meredakan nyeri dan radang Tepat Obat

Dexamethasone Untuk meredakan nyeri dan radang pada penyakit Tepat Obat
chikungunya

Acetaminophen Dikombinasikan dengan diklofenak untuk Tepat obat


menghilangkan nyeri lutut
Telmisartan Untuk menurunkan tekanan darah pasien dengan Tepat Obat
PGK
Amlodipin Untuk menurunkan tekanan darah pasien dengan Tepat Obat
PGK
Tepat Pasien
Nama Obat Kontra Indikasi Keterangan

Diklofenak Pasien alergi obat AINS, menderita gangguan Tidak tepat


jantung, stroke, tukak lambung, pembekuan darah, pasien
hipertensi, gangguan organ hati dan ginjal (Tekanan darah
pasien tinggi)
Dexamethasone Infeksi fungsi sistemik, herpes simplek okuler, Tepat pasien
penderita yang sensitif terhadap obat
Tepat Pasien
Acetaminophen Tidak boleh digunakan pada pasien yang Tepat pasien
memiliki riwayat alergi pct, gangguan fungsi hati
dan gangguan ginjal

Telmisartan Kerusakan hati berat, kehamilan, penggunaan Tepat Pasien


bersamaan dengan aliskiren pada pasien diabetes
dan gangguan ginjal
Amlodipin Hipersensitif dengan dihidropiridin Tepat Pasien
Tepat Dosis
Nama Obat Dosis Pemeliharaan Dosis yang Diberikan

Diklofenak 3 x 50 mg 50 mg

Dexamethasone 0,5 – 9 mg/hari 0,5 mg

Acetaminophen Maks. 4000 mg/hari Dosis tidak disertakan

Telmisartan 20 – 80 mg/hari Dosis tidak disertakan

Amlodipin 5 – 10 mg/hari Dosis tidak disertakan


Waspada Efek Samping
Nama Obat Efek Samping

Diklofenak Pusing, Sakit Kepala, Mata merah dan terasa perih, diare atau
malah sembelit, mual dan muntah, sakit maag, hilang nafsu makan,
nyeri dada, gangguan irama jantung, penyakit kuning, perdarahan,
gangguan fungsi ginjal
Dexamethasone Gangguan tidur, pusing, sakit perut, nyeri tulang, sendi atau otot,
pembengkakan ditungkai, jantung berdebar
Waspada Efek Samping
Acetaminophen Jarang mengalami efek samping, tapi bisa mengakibatkan ruam
kulit, kelainan darah, sirosis hati

Telmisartan Kecenderungan untuk pingsan, sakit kepala, pening, perasaan


lelah, sakit perut, nyeri dada

Amlodipin Merasa lelah, pusing, mual, pembengkakan tungkai, jantung


berdebar
PLAN
Plan farmakologinya:
• Menggunakan suplemen untuk anemia
• Obat Diuretic contohnya furosemide
• Obat Kortikosteroid
• Obat Hipertensi: tekanan darah tinggi dapat menurunkan fungsi ginjal
• Tidak mengkonsumsi obat AINS yang dapat menyebabkan gangguan ginjal
• Menerima vaksinasi karena penyakit ginjal membuat tubuh rental terserang infeksi.
Plan non-farmakologi:
• Menjalankan diet khusus
• Berolahraga
• Menurunkan berat badan
• Konsultasi dan sekali mengamati kondisi kesehatan dg periksakan diri ke dokter
• Melakukan transplantasi ginjal
• Melakukan hemodialisis
THANKS !

Anda mungkin juga menyukai