DISUSUN OLEH :
Merani Rizdaputri
Yudha
PEMBIMBING
dr. Ira Ramadhani, Sp. PD
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
DIABETES MELITUS
TIPE 2
DEFINISI
Suatu kelompok
penyakit metabolik
dengan karakteristik
hiperglikemia
ETIOLOGI
- Resistensi insulin
- Kelainan sekresi
insulin
PATOGENESIS
NON FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI
Modifikasi gaya hidup
(diet rendah - OHO
karbohidrat tinggi -INSULIN
serat, olahraga)
OBAT HIPERGLIKEMIA ORAL
Berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 5
golongan:
A. Pemicu sekresi insulin (insulin
secretagogue):sulfonilurea dan glinid
B. Peningkat sensitivitas terhadap insulin: metformin dan
tiazolidindion
C. Penghambat glukoneogenesis (metformin)
D. Penghambat absorpsi glukosa: penghambat glukosidase
alfa.
E. DPP-IV inhibitor
KOMPLIKASI
- KAD
- HONK
AKUT
HIPOGLIKEMIA
KOMPLIKASI
MIKROVASKULER
KRONIK
MAKROVASKULE
R
PROGNOSIS
Prognosis pada penderita diabetes tipe 2
bervariasi. prognosisnya dapat baik apabila
pasien bisa memodifikasi (meminimalkan)
risiko timbulnya komplikasi dengan baik.
PENCEGAHAN
PRIMER SEKUNDER
TERSIER
CHRONIC KIDNEY
DISEASE
DEFINISI
kelainan struktur atau
fungsional ginjal, yang
berlangsung lebih dari
3 bulan
ETIOLOGI
Hipertensi, DM, Infeksi
ginjal berulang, BSK,
lupus, penyakit ginjal
polikistik dll
PATOFISIOLOGI
Penyakit yang mendasari (hipertensi,DM tipe 2 dll)
(140-50) x 55
GFR = x 0,85
72 x27,64
90 x 55
GFR = x 0,85
1990,08
4207,5
GFR = x 0,85
1990,08
Tabel yang terarsir dengan warna hijau memiliki kemungkinan yang lebih
rendah untuk jatuh menjadi kegagalan ginjal, sedangkan yang berwarna merah
memiliki resiko lebih tinggi untuk menjadi gagal ginjal
LAPORAN KASUS
Laporan Kasus
Anamnesis Pribadi
Nama : Juriah
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Kawin : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Dahlia 53 Sidorejo Hilir
Suku : Jawa
Anamnesa Penyakit
Keluhan Utama : Sesak Nafas
Telaah : Pasien datang ke Rumah sakit Haji Medan dengan keluhan
sesak nafas sejak 5 bulan yang lalu dan memberat dalam 1 minggu ini. Sesak
semakin lama semakin menghebat sehingga pasien tidak bisa melakukan
aktifitas selama 5 bulan ini. Keluhan akan semakin memberat ketika pasien
dalam posisi berbaring dan sedikit membaik bila posisi pasien bersandar atau
setengah duduk. Sesak nafas tidak disertai dengan mengi.
Selain itu, pasien juga mengeluhkan batuk-batuk. Batuk kering tanpa disertai
dahak dan darah. batuk bersifat hilang timbul. Apabila batuk timbul, pasien
akan merasakan sesak bertambah berat. Keluhan keringat dingin pada malam
hari disangkal.
Pasien juga mengeluh mual sejak 1 minggu yang lalu, mual disertai muntah.
Muntah 1 sampai 3 kali sehari, banyaknya kurang lebih ½ gelas aqua berisi apa
yang dimakan dan diminum, muntah disertai darah disangkal.
Lanjutan Anamnesa
6. Extremitas
a. Atas Kanan Kiri
Bengkak : tidak tidak
Merah: tidak tidak
Stand abnormal : tidak tidak
Gangguan fungsi : tidak tidak
Tes Rumpelit : - -
Refleks :
Bisep : ++ ++
Trisep : ++ ++
Radio periost : ++ ++
b. Bawah
Kanan Kiri
Bengkak : ya ya
Merah : ya ya
Eodema : ya ya
Pucat : tidak tidak
Gangguan fungsi : ya ya
Luka/gangren : ya ya, pada malleous lateral
Varises : tidak tidak
Refleks :
KP : ++ ++
APR : ++ ++
Struple :+ +
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Henatologi
Darah Rutin
Haemoglobin 7 g/dl 13-18
Hitung Eritrosit 3,3 106/ul 4.5-6.5
Hitung Leukosit 17.800 /ul 4000-11.000
hematokrit 21,3 % 40-54
Hitung trombosit 124.000 /ul 150.000-450.000
Index Eritrosit
MCV 65,7 Fl 80-96
MCH 21,5 Pg 27-31
MCHC 32,8 % 30-34
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil 1 % 1-3
Basofil 0 % 0-1
N. Stab 0 % 2-6
N. Seg 88 % 53-75
Limfosit 6 % 20-45
Monosit 4 % 4-8
LED 76
KIMIA KLINIK
Glukosa Darah
184 mg/dL < 140
Glukosa Darah sewaktu
Fungsi Hati
mg/dL 0,3-1
Bilirubin Total
mg/dL < 0,25
Bilirubin Direk
U/I < 40
AST
U/I < 40
ALT
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Fungsi Ginjal
Ureum 310 mg/dL 20-140
Kreatinin 27,64 mg/dL 0,6-1,1
Elektrolit
Natrium mEq/L 135-155
Kalium mEq/L 3,5-5,5
Chlorida mEq/L 98-106
RESUME
Keluhan utama : Dispnoe
Telaah : Pasien datang ke Rumah sakit Haji Medan dengan
keluhan :
Dispnoe, sejak kurang lebih 5 bulan ini dan semakin memberat dalam 1 minggu ini
Dispnoe akan memberat dalam posisi berbaring dan akan sedikit membaik dalam
posisi bersandar atau setengah duduk
Nausea, sejak 1 minggu ini
Vomiting, 1-3 kali/hari, 12 gelas aqua, berisi apa yang dimakn dan minum
Batuk keringsejak 1 minggu ini
Letargi, sejak 5 bulan ini
Anoreksia
BAK : (+) 2-3 kali/ hari, seikit-sedikit, sebanyak ½ gelas aqua dalam 1 kali kencing,
bewarna kuning pekat, tidak disertai nyeri
BAB : (+) normal, 1 kali hari, konsistensi padat, warna kuning kecoklatan
RPT : DM dan Hipertensi
RPK : Ibu dan kakak pasien memiliki hipertensi
RPO : pasien lupa nama obatnya.
Status Present
Keadaan umum Keadaan penyakit Keadaan gizi
Sensoriun: Compos Anemia : ya TB : 150 cm
Mentis Ikterus : tidak BB : 55 kg
Tekanan Darah: Sianosis : tidak
140/90mmHg Dyspnea : ya RBW= BB x 100%
Nadi: 84x / menit Edema : tidak TB - 100
Nafas: 24 x/ menit Eritema : tidak = 110 %
Suhu: 36,50 C Turgor : Baik Kesan : Normoweight
Gerakan aktif : ya
Sikap tidur paksa : IMT = BB/ (TB/100)2
tidak = 55/1,52 = 24,4 kg/m2
Kesan :
Normoweight
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Konjuntiva anemis dextra dan sinistra
Leher : Dalam Batas Normal
Thorax : Dalam Batas Normal
Abdomen : Dalam Batas Normal
Extremitas : Dalam Batas Normal
Pemeriksaan laboratorium
Darah :
Hemoglobin menurun, eritrosit menurun, hematokrit
menurun, leukosit meningkat, MCV menurun, MCH menurun,
N. Stab menurun, N. Seg meningkat, limfosit menurun, LED
meningkat, ureum meningkat, kreatinin meningkat.
Diagnosa Banding
Chronic Kidney Disease stage V e.c diabetikum nefropati + Diabetes Melitus tipe 2 +
Hipertensi Stage 2+ anemia e.c penyakit kronik
Chronic Kidney Disease stage V e.c hipertensi nefropati + Diabetes Melitus tipe 2 +
Hipertensi Stage 2+ anemia defisiensi besi
Chronic Kidney Disease stage V e.c penyakit ginjal obstruksi infeksi + Diabetes
Melitus tipe 2 + Hipertensi Stage 2+ anemia e.c hemolitik
Diagnosis Sementara
Chronic Kidney Disease stage V e.c diabetikum nefropati + Diabetes Melitus tipe 2 +
Hipertensi Stage 2 + anemia e.c penyakit kronik
Terapi
Aktivitas tirah baring
Diet MB
Medikamentosa
IVFD RL 20 gtt/menit
Inj. Ranitidin 50 mg /12 jam
Inj. Ondansetron 1 ampul / 8 jam
Amplodipin tablet 1 x 10
Valsartan tablet 1 x 80 mg
Metformin tablet 3 x 500 mg
Hemodialisa
Pemeriksaan Anjuran/ Usul
Darah rutin
Elektrolit
Fungsi ginjal
Fungsi hati
KGD ad random
USG Abdomen
Urinalisis
DISKUSI KASUS DM
Teori Kasus
Anamnesis Anamnesis
Diagnosa Diagnosa
Diabetes Mellitus Tipe 2 Diabetes Mellitus Tipe 2
Teori Kasus
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
• Edukasi tentang pola gaya hidup •Edukasi tentang pola gaya hidup dan
dan olahraga rutin olahraga rutin
• Terapi nutrisi medis •Terapi nutrisi medis
• Pemberian Obat hiperglikemi Oral •Pemberian Obat hiperglikemi Oral
• Pemicu sekresi insulin ( golongan •Pemicu sekresi insulin ( golongan
sulfonylurea) sulfonylurea)
• Penambah sensitivitas terhadap •Penambah sensitivitas terhadap
insulin (metformin) insulin : Metformin 3 x 500 mg
• Penghambat gluconeogenesis •Penghambat gluconeogenesis
• Penghambat glukosidasealfa •Penghambat glukosidasealfa
Komplikasi
Komplikasi
• Ulkus kaki diabetik •Tidak ditemukan ulkus kaki
• Hipoglikemia diabetik
• Ketoasidosis diabetik •Tidak ditemukan hipoglikemia
• Neuropati diabetik •Tidak ditemukan ketoasidosis
diabetik
•Tidak ditemukan neuropati
diabetik
Pencegahan Pencegahan
• Pencegahan primer
• (penyuluhan untuk menurunkan berat • Pencegahan primer
badan, diet sehat, latihan jasmani, dan • (penyuluhan untuk menurunkan
menghentikan merokok) berat badan, diet sehat, latihan
• Pencegahan sekunder jasmani, dan menghentikan
• (upaya mencegah atau menghambat merokok)
timbulnya penyulit pada pasien yang • Pencegahan sekunder
telah menderita DM) • (upaya mencegah atau
• Pencegahan tersier menghambat timbulnya penyulit
• ( ditujukan untuk pasien yang telah pada pasien yang telah menderita
mengalami penyulit dalam upaya DM)
mencegah terjadinya kecacatan lebih • Pencegahan tersier
lanjut) • (ditujukan untuk pasien yang telah
mengalami penyulit dalam upaya
mencegah terjadinya kecacatan
lebih lanjut)
Prognosis Prognosis
• Dubia adbonam (Baik) Dubia admalam (Buruk)
• Jika Diabetes mellitus tipe 2 mendapat
insulin dapat bertahan hidup seperti
orang normal.
• Dubia admalam (buruk)
• Jika pasien diabetes mellitus tipe 2
sudah mengalami komplikasi
EDUKASI EDUKASI
• Diabetes tipe 2 umumnya terjadi • Diabetes tipe 2 bisa dihindari dengan
pada saat pola gaya hidup dan menerapkan pola gaya hidup sehat
perilaku telah terbentuk dengan dan prilaku yang baik.
mapan. • Penyandang diabetes perlu perhatian
• Pemberdayaan penyandang diabetes aktif dari diri sendiri pasien, keluarga
memerlukan partisipasi aktif pasien, dan masyarakat.
keluarga dan masyarakat. • Pasien harus didampingi oleh tim
• Tim kesehatan mendampingi pasien kesehatan dalam menuju perubahan
dalam menuju perubahan perilaku perilaku sehat agar tercapai
sehat. Untuk mencapai keberhasilan keberhasilan perubahan perilaku serta
perubahan perilaku, dibutuhkan mengedukasi pasien dalam upaya
edukasi yang komprehensif dan meningkatkan motivasi.
upaya peningkatan motivasi. • Pasien diharapkan mengetahui dan
• Pengetahuan tentang pemantauan memantau glukosa darah mandiri,
glukosa darah mandiri, tanda dan tanda dan gejala hipoglikemia serta
gejala hipoglikemia serta cara cara mengatasinya agar terhindar dari
mengatasinya harus diberikan komplikasi tersebut.
kepada pasien. • Pasien diharapkan bisa memantau
• Pemantauan kadar glukosa darah kadar glukosa secara mandiri, setelah
dapat dilakukan secara mandiri, diberikan pelatihan khusus.
setelah mendapat pelatihan khusus.
DISKUSI KASUS CKD
Teori Kasus
Anamnesis Anamnesis
Mual Mual (+)
Muntah Muntah (+)
Sesak nafas Sesak Nafas (+)
Oedem pada periorbita dan tungkai Oedem pada periorbita dan tungkai (-)
Anemia / pucat Anemia/pucat (+)
Teori Kasus
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Keadaan Umum
Sensoriun : Sensoriun : Compos Mentis
Tekanan Darah : Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Hate rate : Hate rate : 84x / menit
Respirasi : Respirasi : 24 x/ menit
Temperature : Temperature : 36,50 C
Keadaan penyakit Keadaan penyakit
Anemia : Anemia : ya
Ikterus : Ikterus :tidak
Sianosis : Sianosis : tidak
Dyspnea : Dyspnea : ya
Edema : Edema : tidak
Eritema : Eritema : tidak
Turgor : Turgor : baik
Gerakan aktif: Gerakan aktif: ya
Sikap tidur paksa : Sikap tidur paksa : tidak
Teori Kasus
Keadaan gizi Keadaan gizi
TB : cm TB : 150 cm
BB : kg BB : 55 kg
RBW= BB x 100% RBW= BB x 100%
TB - 100 TB - 100
= = 110%
Kesan : Kesan : normoweight
IMT = BB/ (TB/100)2 = IMT = BB/ (TB/100)2 = 55/1,52 = 24,4
Kesan : kg/m2
Kesan : Normoweight
Kepala : Dalam Batas Normal Kepala : konjuntiva anemis dextra
dan sinistra
Leher : Dalam Batas Normal Leher : Dalam Batas Normal
Thorax : Dalam Batas Normal Thorax : Dalam Batas Normal
Abdomen: Dalam Batas Normal Abdomen: Dalam Batas Normal
Extremitas: Dalam Batas Normal Extremitas: Dalam Batas Normal
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin : Darah Rutin :
Hemoglobin = 12-16 g/dL, Hemoglobin = 7,0 g/dL,
Hitung Eritrosit = 4,5-6,5 x 106/ul Hitung Eritrosit = 3,3 x 106/ul
Hitung Leukosit = 4.000- Hitung Leukosit = 17.800/ul,
11.000/ul, Hematokrit = 21,3%,
Hematokrit = 36-47%, MCV = 65,7 fL
N.stab = 2-6 %, N.Seg = 53-75%, MCH = 21,5 Pg
Limfosit = 20-45%, N.Stab = 0%, N.Seg = 88%,
Limfosit = 6%,
LED = 76 mm/jam
Fungsi Ginjal :
Fungsi Ginjal : Kreatinin = 27,64 mg/dl
Kreatinin = 0,6-1,1mg/dl Ureum = 310 mg/dl
Elektrolit :
Elektrolit : Natrium =
Natrium = 135-155mEq/L Chlorida =
Chlorida = 98-106mEq/L
Diagnosa Banding Diagnosa Banding
•CKD Stage V ec Diabetikum •CKD Stage V ec Diabetikum
Nefropati Nefropati
•CKD Stage V ec Hipertensi •CKD Stage V ec Hipertensi
Nefropati Nefropati
•CKD Stage V ec Penyakit Gagal •CKD Stage V ec Penyakit Gagal
Ginjal Obstruktif Ginjal Obstruktif
Diagnosa Diagnosa
•CKD Stage V ec Diabetikum •CKD Stage V ec Diabetikum
Nefropati Nefropati
Teori Kasus
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
Terapi Nonmedikamentosa Terapi Nonmedikamentosa
Aktivitas tirah baring Aktivitas tirah baring
Diet diet ginjal Diet diet ginjal
Terapi Medikamentosa Terapi Medikamentosa
IVFD Nacl 20 gtt/menit IVFD RLl 20 gtt/menit
Penghambat ACE atau antagonis Inj. Ranitidin 50 mg /12 jam
reseptor angiotensin II (Valsartan Inj. Ondansetron 1 ampul / 8 jam
80mg) evaluasi kreatinin dan Amplodipin tablet 1 x 10 mg
kalium serum, bila terdapat Valsartan tablet 1 x 80 mg
peningkatan kreatinin > 35% atau Metformin tablet 3 x 500 mg
timbul hiperkalemi harus Hemodialisa
dihentikan.
Penghambat kalsium (Amplodipin 10
mg)
Diuretik
Komplkasi CKD Komplikasi CKD
•Hiperkalemi akibat penurunan sekresi •Tidak ditemukan adanya hiperkalemi,
asidosis metabolik, katabolisme, dan sekresi asidosis metabolik, katabolisme,
masukan diet berlebih. dan masukan diet berlebih.
•Gagal jantung akibat peningkatan kerja •Tidak ditemukan Gagal jantung akibat
jantung yang berlebihan. peningkatan kerja jantung yang
berlebihan.
Edukasi
Edukasi
•Banyak istirahat •Banyak istirahat
•Banyak minum air putih •Banyak minum air putih
•Hindari makan daging •Hindari makan daging
•Hindari makan banyak garam •Hindari makan banyak garam
THANK YOU
FOR YOUR ATTENTION