Anda di halaman 1dari 16

Definisi

Chronic Kidney Disease (CKD)


Kerusakan ginjal selama ≥ 3 bulan yang ditentukan oleh kelainan struktural
atau fungsional dari ginjal, dengan atau tanpa penurunan GFR, dengan
manifestasi:
Penanda kerusakan ginjal (satu atau lebih):
• Albuminuria (AER ≥ 30mg/24hrs; ACR ≥ 30mg/g)​
• Kelainan sedimen urin
• Kelainan elektrolit dan kelainan lainnya akibat gangguan tubular​
• Riwayat transplantasi ginjal sebelumnya.
GFR < 60 mL/mnt/1,73 m2 selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan
ginjal.

Pustaka: Hendry Ford Health System, 2011, Chronic Kidney Disease (CDK):
Clinical Practice Recommendations for Primary Care Physicians and
Healthcare Providers, p. 4
Derajat Keparahan berdasarkan
GFR
Stage GFR Keterangan

1 ≥ 90 mL/ mnt/ 1,73 m2 Kerusakan ginjal dg GFR normal/


sedikit me↑ ditandai dengan
albuminaria persisten
2 60-89 mL/ mnt/ 1,73 m2 Kerusakan ginjal dg pe↓ GFR
ringan & albuminaria persisten
3 30-59 mL/ mnt/ 1,73 m2 Pe↓ GFR sedang

4 15-29 mL/ mnt/ 1,73 m2 Pe↓ GFR parah

5 < 15 mL/ mnt/ 1,73 m2 Gagal ginjal


PATOFISIOLOGI
DM HIPERURISEMIA HIPERTENSI

GFR

EKSKRESI K↓ EKSKRESI P ↓ UREMIA GINJAL RUSAK

SKLEROSIS
RAAS SEKRESI H+ ↓ ERITROPOIETIN ↓
GLOMERULUS

PROTEINURIA –
HIPOALBUMINEMIA –
ASIDOSIS
TD ↑ ANEMIA
EDEMA METABOLIK
ETIOLOGI
PENYEBAB PREVALENSI
Diabetes Melitus 33%
- Tipe 1
- Tipe 2
Hipertensi dan penyakit pembuluh darah besar 21%
Glomerulonefritis 10%
Nefritis interstitial 4%
Kista dan penyakit bawaan lain 3%
Penyakit sistemik (misal lupus, dan vaskulitis) 2%
Neoplasma 2%
Tidak diketahui 4%
Penyakit lain 4%
National Kidney Foundation, 2002, Clinical Pratice Guidelines for Chonic Kidney disease: Evaluation, Classification and
Stratification, p. 69
ETIOLOGI
• Penyakit Infeksi Tubulointerstitial
– Pielonefritis kronik atau refluks nefropati
• Penyakit Peradangan
– Glomerulonefritis
• Penyakit Vaskuler Hipertensif
– Nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arterial
renalis
• Gangguan Jaringan Ikat
– Lupus eritematosus sistemik, poliarteritis nodosa, sklerosisi
sistemik progresif

Pustaka: Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 1995. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit. Jakarta : EGC p. 817
ETIOLOGI
• Gangguan Congenital dan Herediter
• Penyakit ginjal polikistik, asidosisi tubulus ginjal
• Penyakit Metabolik
• Diabetes mellitus, gout, hiperparatiroidsme, amiloidosis
• Nefropati Toksik
• Penyalahgunaan analgesik dan nefropati timah
• Nefropati Obstruktif
• Traktus urinarius again atas (batu/calculi, neoplasma, fibrosis,
retroperitineal), traktus urinarius bawah (hipertropi prostat, struktur
uretra, anomaly congenital leher vesika urinaria dan uretra)

Pustaka: Price, Sylvia A dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi :


Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC
PENATALAKSANAAN CKD
LFG
Derajat (ml/mnt/ Rencana Tatalaksana
1,73 m2)
Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid,
evaluasi
1 >90 pemburukan ( progression ) fungsi
ginjal, memperkecil
risiko kardiovaskuler
2 60-89 menghambat pemburukan fungsi ginjal
3 30-59 Evaluasi dan terapi komplikasi
4 15-29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal
5 < 15 Terapi pengganti ginjal
KOMPLIKASI CKD DAN TATALAKSANANYA

Ketidakseimbangan Natrium dan cairan


Ketidakmampuan ginjal menyesuaikan perubahan pemasukan
Natrium dan Cairan akibat penurunan kecepatan klirens
kreatinin d bawah 25 ml/men, menyebabkan hipertensi,
kongestif paru dan udem.
Penatalaksanaan
• Pembatasan cairan pada pasien ESRD
• Pemberian diuretik
Lanjutan...
Ketidakseimbangan Asam dan Basa
Terjadi metabolik asidosis, biasanya dapat diatasi jika serum
bikarbonat di bawah 15 mmol/l
Penatalaksanaan
Pemberian infus Natrium Bicarbonat 20-200 mmol per hari (
0,5-3 mmol/kgBB/hari)
Lanjutan...
Ketidakseimbangan Kalium
Terjadi hiperkalemia, dapat terjadi karena faktor endogen (hemolisis sel
darah merah, rhabdomyolisis, metabolik dan respiratori asidosis) maupun
eksogen (obat-obat).

Penatalaksanaan
• Tergantung kadar serum dalam darah dan pemeriksaan ECG.
• Pemberian CaCl2 , NaBicarbonat, Glucose +insulin (Insulin menstimulasi
uptake kalium oleh muscle skeletaldan sel hepatic dan glucose mencegah
hipoglikemia), kation exchange resin
• Hemodialisis atau CAPD
Lanjutan...
Terjadi hipokalemia, dapat terjadi karena faktor intake makanan yang tidak
adekuat (anoreksia, nausea), kehilangan cairan yang berlebihan (muntah,
diare), terapi diuretik yang berlebihan , glukokortikoid terapi dan acidosis
renal tubular.
Penatalaksanaan
Infus KCl atau Kalium oral
Lanjutan...
Ketidakseimbangan Kalsium dan Fosfor
Manifastasi klinis berupa renal osteodistrofi.
Penatalaksanaan
Tujuan agar kadar serum kalsium dan fosfor mendekati normal,
menekan sekresi parathyroid hormone (PTH) dan memperbaiki
metabolisme skeletal,
Dapat dilakukan secara dini dengan pembatasan makanan yang
mengandung fosfor (daging, susu, sayuran berkarbonasi)
Lanjutan...
• Pemberian antasida yang dapat mengikat fosfor (waspada
toksisitas aluminium)

• Pemberian suplemen kalsium oral (bila serum fosfor ≤ 55-60


mg/l, utk mencegah kalsifikasi jaringan lunak)
Lanjutan...
Perdarahan dan kelainan platelet
Uremia dapat menyebabkan komplikasi yang manifestasinya dapat
berupa purpurea, ecchymosis, perdarahan GIT dan epistaksis
Pada kerusakan ginjal yang parah, terjadi prolonged bleeding time

Penatalaksanaan
Transfusi platelet, sel darah merah atau analog vasopressin
Pencegahan dengan HD dan CAPD
Hindari obat-obat antiplatelet
Lanjutan...
Anemia
Terjadi normokromik, normocytic anemia disebabkan, perdarahan GI,
menurunnya erythropoeitin, memendeknya usia sel darah merah, dialysis,
defisiensi Fe dan Folate, destruksi sel darah merah

Penatalaksanaan
Pemberian terapi Fe (po atau iv)
Pemberian suplemen Asam Folat
Pemberian r-HuEPO
Lanjutan...
Hipertensi
Disebabkan kelebihan renin dan peningkatan volume cairan
Terapi agresif hipertensi dapat memperbaiki kemampuan bertahan
jangka panjang dengan cara meminimalkan kerusakan vaskular ginjal

Penatalaksanaan
Pembatasan Natrium
Diuretik
Antihipertensi yang mempengaruhi sistem renin angiotensin

Anda mungkin juga menyukai