Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 1B

Nida Fauziyah 11151040000057 Syifa fauziah 11151040000084


Ana Rizwanah Harun 11151040000062 Muhammad Gufron A 11151040000088
Puji Astuti 11151040000065 Nurul Fadillah 11151040000095
Desi Adi Sindoro 11151040000070 Yunita Salamah 11151040000099
Desi Kurniawati 11151040000076 Ismia Ningrum 11151040000103
Yasni Maulidatun Nisya 11151040000080 Cynthia Alya Tantiani 11151040000104
Putri Dewi Indahsari 11151040000081 Lutfi Dwi Anggreani 11151040000107
Sela Sadewa 11151040000083

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS


PEMICU 1
(STEMI, CHF, Aritmia, ARDS, Syok Cardiogenic)
“Keringatku Segede Jagung”

Ny. M (50 th) beragama islam diantar suaminya masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada hari Rabu 20 September 2015. Hasil pengkajian diruang triage
ditemukan kesadaran compos mentis, sangat lemah, mengeluh nyeri dada sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit (smrs), diaphoresis, nadi 140 x/menit ireguler
lemah, P 35 x/menit, TD 90/70 mmHg, bibir PUCAT, akral dingin, CRT >3 detik, Emergency severity index tingkat 2 (tidak stabil), gambaran EKG (ventrikular
takikardi) . Ny M diberikan DC shock 50 J biphasic. Setelah dilakukan DC shock gambaran EKG ditemukan : (ST elevasi). Setelah dilakukan DC shock mendapatkan
instruksi streptokinase, NaCl 0,9% 500 cc/24 jam, terapi oksigen nasal kanul 4L/menit, cek laboratorium darah lengkap (DL), AGD, CK, CKMB, LD, LDH, troponin.
Pasien dipindahkan ke ruangan ICCU hasil anamnesa pasien riwayat pernah serangan jantung, DM dan hypertensi dan merokok sejak usia 15 tahun. Kondisi
pasien selama 4 hari diruang ICCU cenderung tidak stabil kesadaran CM, TD 80/50 mmHg – 100/50 mmHg, HR 120-140 x/menit, P 3035 x/menit, paru-paru ronchi
+/+ urine output 500-700 cc/24 jam, balans cairan +500 cc/24 jam, pitting edema, foto thorax CTR 70%. Pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 12 g/dl, hematokrit
37%, eritrosit 5,2 juta, leukosit 12 ribu uL, trombosit 300 uL, CK 555 u/L, CK-MB 40 u/L troponin T 0,20 mg/mL, gula darah 600 mg/dL, urinalisa : PH 4, BJ 1020,
protein +, glukosa ++, nitrogen -, keton ++, urobilin -, eritrosit -, kristal -, epitel +.
Pada hari ke empat di ICCU hasil analisa gas darah sbb : PH 7,28, PCO2 70 mmHg, PO2 109 mmHg, HCO3 25 mmol/L, BE -10 sat O2 97%. Berdasarkan
hasil AGD tersebut perawat melaporkan kepada dokter dan diinstruksikan bicarbonate 100 cc (iv) bagging tiap 2 jam hingga AGD PCO2 turun. Setelah sehari
dilakukan bagging hasil AGD tetap memburuk PH 7,30, PCO2 75 mmHg, PO2 120 mmHg, HCO3 40 mmol/L, BE -10, Sat O2 97%, pasien mengeluh sesak, P 40
x/menit, sianosis, saturasi perifer cenderung turun 70%.
Pasien dipindahkan ke ruang ICU. Saat di ICU pasien menggunakan ventilator mekanik mode : SIM V 12, TV 400, FiO2 90%, + EEP 5 PS15. Kondisi pasien
selama di ICU apatis-somnolen, TD 60/40 mmHg – 80/40 mmHg, HR 112-130 x/menit, P 25-35 x/menit, ronchi +/+, BJ normal, pitting edema ++, balans cairan
selalu positif 400-500 cc/24 jam. Terapi yang diberikan selama di ICU adalah ISDN 5 mg (oral), dobutamine 5 microgram/KgBB/menit, Lasix 3 mg/jam, meropenem
2 x 2 gr, inhalasi bisolvon 1 cc + NaCl 2 cc 3x/hari.

Ny. M (50th) IGD Dilakukan DC Shock Pindah ke ICU

Dc shock
Riw. Serangan Nyeri Pindah ke ICCU Kesadaran CM tdk stabil
jantung dada Definisi indikasi
Riwayat Blok pd arteri Pem. AGD
Merokok & DM Alat kejut listrik
Saraf simpatis Dhiaporesis jantung koroner - Ventricular
u/menghasilkan ritme
mnjd lbh aktif jantung yg lbh normal febrilation (VF) AGD memburuk
Gula darah pada pasien mengalami - Ventricular
Mengandung Kemampuan sintesa ATP
meningkat vf /ritme yg mengalami takikardia (VT)
nikotin scr aerob berkurang - PH 7,3 (menurun)
(600mg/dL shock tanpa nadi
- Kardioversi - PCO2 70 mmHg
) (meningkat)
Merangsang Produksi ATP anaerob darurat - PO2 109 mmHg
adrenalin Viskositas darah Tipe DC - Kardiovesi efekif (meningkat)
meningkat - HCO3 40 mmol/L
ATP dihasilkan persiapan (meningkat)
Mengubah - Monophasic
- BE -10 (normal)
Setelah dilakukan metabolisme Peningkatan - Biphasic
- Pastikan identitas
intervensi lemak resistensi Memompa natrium - Anak
- Kaji kondisi klien
keperawatan selama pemb. darah Asidosis Respiratorik
- Jelaskan tindakan
3x24 jam, kontraindikasi
HDL Sel terisi ion natrium yg dilakukan
diharapkan kriteria
meningkat TD - Jaga privacy Dx : Gangguan
hasil pasien:
meningkat - Intoksikasi digitalis - Atur posisi pertukaran Gas B.d
- TTV dlm rentang Sel pecah (lisis) - Fibrilasi atrial yg tlh - Defibilator ketidakseimbangan
normal (TD Kerja jantung - Jelly
lama ventilasi perfusi
120/80 mmHg, meningkat Hipertensi - Elektroda
- Kardioversi dngn
Nadi 80-100 x/mnt, Protein intrasel keluar ke - Ambu bag dngn
sistemik & interstitiel fibrilasi atrial cpt
RR 12-20 x/mnt) face mask
Pemb darah Bebankerja berulang NIC :
- Tdk ada kelelahan - O2
menyempit jantung - Ritme tanpa potensi
- Tdk ada edema Edema & bengkak - Papan resusitasi - Airway
meningkat shock : (Asistol,
paru & perifer sekitar miokard - Obat2an sedasi management
- Tdk ada penurunan Vasokontriksi Aktivitas listrik tanpa - Respiratory
(delirium/analgesi
kesadaran pemb. darah nadi, ritme perfusi) monitoring
k
-
Otot jantung CK (555 IUL), CK-MB Pompa jantung tdk
Parasimpatis
membesar (40 U/L) dan Troponin terkoordinasi NOC :
berkurang
(kardiomegali) (T 0,20 mg/mL) =
meningkat (abnormal) Stlh dilakukan
NIC : inetrvensi slm 3x24
Pelepasan Vol sekuncup menurun
Kapasitas HR dan TPR jam, diharapkan
mediator - Cardiac care
- Vital sign jantung kecil Jalur hantaran listrik meningkat kriteria hasil pasien :
inflamasi
monitoring terganggu Penurunan TD sistemik - Cuara nafas bersih
HR 112-130 - Tdk ada sianosis
Isi sekuncup
peradangan x/menit - Dyspneu tdk ada
menurun Hambatan depolarisasi
Respon baroreseptor - TTV normal
Dx : Penurunan atrium/ventrikel
- Tdk tjd penurunan
Curah Jantung b.d kesadaran
perubahan Afterload Penurunan
Menghasilkan curah jantung Distritmia Aktivasi saraf simpatis, sistem - AGD membaik /
dan perubahan irama renin angiotensin, peningkatan normal
asam laktat
jantung ADH, pelepasan hormon stress Kegagalan jantung
Suplai O2 untuk Suplai darah & O2 Jantung tdk (ACTH, kortisol) peningkatan memompa darah
Metabolisme otot jantung ke organ menurun mengompensasi prod. gula
sel scr anaerob menurun Tdk mampu
Pitting edema menahan beban
Darah ke ginjal menurun
Nekrosis sel iskemik
STEMI
otot jantung Edema paru akut Cairan dlm
Suplai O2 pd arteri Produksi urin menurun
Infark kapiler bocor
jantung terhenti - Fase akut IGD
Miokard Akut
gg. pembentukan/ Kapiler membesar
penghantaran - Fase perawatan Volume plasma meningkat
Syok Kardiogenik intensive CVC (2x24 Merembes
impuls Darah membentuk jam) Mengandung keluar
gumpalan kecil Aliran balik vena meningkat serous & darah
Fase akut di IGD: - Fase perawatan biasa
Aritmia Dyspnea
- Bedrest total Pengosongan Keluar ke jar.
Beban jantung meningkat
- Lakukan resusitasi jantung ventrikel Alveoli &
jika terjadi cardiac arrest Semakin
sekitarnya
- Sedasi dengan midazolam, sesak
propofol atau morfin Dilatasi & hipertrofi
- Oksigen support (NRM
- Lihat dan nilai: Tanda syok, Nyeri dada,
Distres Pernapasan Melalui celah
atau CPAP, intubasi jika
terjadi gagal napas) Peningkatan daya antara bronkus &
- Monitoring pasien, infus, sampel darah bronkiolus
- Pemasangan IVFD kontraksi jantung lbh kuat
- Jika terjadi gangguan - Pastikan jalan napas pasien paten, ventilasi
irama seperti taki/bradi- baik dan berikan oksigen jika diperlukan
aritmia atasi segera dengan Cairan
Curah jantung meningkat
pemberian preparat anti- - Berikan dukungan untuk tekanan perfusi bercampur udara
arimia atau pemasangan (gunakan rata-rata tekanan darah arteri) Suara
pacu jantung, over drive
- Lakukan pemeriksaan EKG 12 lead dan Redistribusi cairan Ronchi
atau kardioversi Paru tdk
Monitoring invasive atau setelahnya lakukan anamnesis & elektrolit (Na)
mengembang
Keluar ke jar.
Mengandung
Kapiler
Edema membesar
paru
Alveoli
serous akut
& &darah
Melalui pengaturan Udara tdk masuk
- Monitoring invasive atau cairan oleh ginjal
non invasif untuk Menggunakan ventilator
mengetahui status Hipoksia berat
preload, SVR dan curah ARDS Vasokontriksi perifer
jantung (CO). Suatu alat bantu
- Jika preload rendah
mekanik yg berfunsi
maka diberikan fluid
- Terapi oksigen Untuk memperbesar aliran memberi bantuan nafas
challenge 1-4
cc/kgBB/10 menit hingga balik vena ke ventrikel dengan cara memberi
- Pemberian oksigen
dipastikan preload kecepatan rendah : masker tekanan udara positif
cukup. pada jalan nafas buatan
- Jika CO rendah dengan
Venturi atau nasal prong
Meningkatkan tekanan
SVR tinggi namun MAP - Ventilator mekanik dengan akhir diastolik
masih <70 mmHg maka Indikasi :
tekanan jalan nafas positif
diberikan preparat
inotropiknon vasodilator kontinu (CPAP) atau PEEP Menaikkan kembali -pembedahan
(dobutamin) atau curah jantung
- Inhalasi nebulizer
inodilator (milrinon). -Depresi pusat pernapasan
- Pemasangan IABP harus - Fisioterapi dada
direkomendasikan pada Dilatasi, hipertrofi, -penyakit paru
pasien syok dengan - Pemantauan takikardi & -rusak pd spinalis cervical diatas c4
sindrom koroner akut. hemodinamik/jantung
- Jika CO tinggi dengan redistribusi cairan
SVR rendah maka - Pengobatan Brokodilator - gangguan neuromuscular
diberikan preparat Steroid
vasopressor seperti Tdk
noradrenalin atau terkompensasi
Mekanisme kerja :
adrenalin atau
dopamine. 1. Volume cycled
- Dopamindosis rendah CHF ventilator
dapat diberikan pada
kondisi oliguria. 2. Pressured cycled
- Pada syok kardiogenik ventilator
yang refrakter
- Meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen 3. Time cycled
pertimbangkan dan menurunkan konsumsi O2 ventilator
pemasangan IABP, melaluiistirahat/pembatasan aktivitas.
ECMO atau LVAD
sebagai bridging terapi - Memperbaiki kontraktilitas otot jantung
Para meter untuk
- Mengatasi keadaan yang reversible,termasuk pengaturan pd
tirotoksikosis,miksedema,dan aritmia. volume cyle

- Menurunkan beban jantung


1. Frekuensi nafas permenit
- Diuretik. Yang digunakan furosemid 40-80 mg.Dosis 2. Tidal volume
penunjang rata-rata 20 mg. 3. Konsentrasi O2 (FiO2)
4. Rasio inspirasi :ekspirasi
- Vasodilator 5. Limit pressure
6. Peak flow
 Nitrogliserin 0,4-0,6 mg sublingual atau 0,2-2 7. Sensitify
μg/kg BB/menit iv. 8. Alarm
9. Kelembaban dan suhu
 Nitroprusid 0,5-1 μg/kgBB/menit iv
10. Positive end respiratory pressure
 Prazosin per oral 2-5 mg (PEEP)
Assist/
Controlled
Intermittenmandatory
control
vent :
:inidiaturberdasarnaf
:utkklienygnafasspontansert
Dx : Gangguan
Utkpasienapnoe. Mode operasi
asspontandrklien
a sewaktu2
Mengontrolvol&freknapas
Ventilasi spontan B.d
nafasdiambilaliholehventda
nutkklien dg hiperventilasi
Gg. Metabolisme
SIMV :utk ventilasi dg
tekanan udara rendah,
otot tdk begitu lelah
NIC :
dan barotrauma
- Mechanical ventilation minimal. Indikasi pd
management invasive klien dg nafas spontan
- Oxygen therapy tapi tidal vol & nafas
krg adekuat (SIM V
12)
NOC :

Stlh dilakukan inetrvensi Assist/ control :ini


slm 3x24 jam, diharapkan diatur berdasar nafas
kriteria hasil pasien : spontan dr klien
- Respons ventilasi
mekanis : pertukaran
alveolar & perfusi Controlled vent :
jaringan didukung oleh Utk pasien apnoe.
ventilasi mekanik
Mengontrol vol & frek
- Status pernapasan
ventilasi : pergerakan napas
udara keluar masuk paru
adekuat
- TTV dlm rentang normal. Intermitten mandatory :
utk klien yg nafas
spontan serta sewaktu2
nafas diambil alih oleh
vent dan utk klien dg
hiperventilasi

Anda mungkin juga menyukai