Anda di halaman 1dari 11

Chronic Kidney

Disease (CKD)
MAS FITRIYANI NURBAERI
1020031098
DEFINISI
Gagal ginjal kronis atau yang biasa dikenal dalam istilah medis
dengan chronic kidney disease (CKD). yaitu penyakit ginjal
yang telah berlangsung lama sehingga menyebabkan gagal
ginjal.
Gagal ginjal kronis adalah suatu kondisi dimana ginjal
mengalami kerusakan yang ditandai dengan penurunan
kemampuan ginjal menjalankan fungsinya.
Pada kondisi ini, ginjal tidak dapat menyaring kotoran, tidak
mampu mengendalikan kadar air dalam tubuh, dan kadar
garam serta kalsium dalam darah dengan baik. Kondisi ini
dapat menyebabkan penumpukan zat sisa metabolisme pada
tubuh dan bisa berakibat fatal.
ETIOLOGI
Diabetes tipe 1 atau tipe 2
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Penyakit ginjal polikistik (PKD)
Penyakit autoimun, seperti lupus nefritis
Penyakit glomerulonefritis (peradangan pada ginjal)
Gangguan ketika sistem imun menyerang sel dan organnya
sendiri
Tubuh keracunan logam berat
Masalah pada saluran kemih, seperti obstruksi saluran kemih
Vesicoureteral reflux (urine kembali ke ginjal)
Infeksi ginjal berulang (pielonefritis)
Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang,
seperti ibuprofen
FAKTOR RESIKO
Usia. Semakin tua usia seseorang, risiko penyakit
pun ikut meningkat.
Ras dan etnis, orang Afrika, Amerika dan suku asli
Amerika berisiko lebih tinggi.
Riwayat kesehatan keluarga dengan penyakit
gagal ginjal kronis.
Jenis kelamin, yaitu pria lebih berisiko
dibandingkan wanita.
Berat badan saat lahir yang rendah.
Obesitas dan pola makan yang tidak sehat.
Kebiasaan merokok.
Penderita diabetes dan hipertensi.
Penggunaan jenis obat tertentu yang merusak
ginjal, seperti antibiotik atau obat NSAID.
TANDA DAN GEJALA
Nyeri dada
Kulit kering dan gatal
Sering merasa lelah
Perubahan frekuensi buang air kecil
Sakit kepala
Tidak nafsu makan
Kram otot
Mual dan muntah
Pembengkakan pada lengan dan kaki
Sesak napas
Mati rasa pada bagian tangan dan kaki
Gangguan tidur
Sulit berkonsentrasi dan
Berat badan menurun.
KLASIFIKASI
Klasifikasi : Stadium PGK di bagi menjadi 5 berdasarkan laju
filtrasi glomerulus (LFG) yang masih dapat dihasilkan ginjal,
dimana hal ini mencerminkan fungsi ginjal. Berdasarkan
pedoman Kidney Disease Improving Global Outcome (KDIGO)
(2012)
Stadium 1 adalah pada saat LFG > 90 ml/min/1,73 m2
Stadium 2 adalah saat LFG 60-89 ml/min/1,73 m2
Stadium 3 dipisah menjadi 3a dan 3b, dimana 3a adalah saat
LFG 45-89 ml/min/1,73 m2 , dan 3b adalah saat LFG 30-44
ml/min/1
Stadium 4 adalah saat LFG 15-29 ml/min/1,73 m2 dan
Stadium 5 atau yang biasa disebut dengan penyakit ginjal
tahap akhir adalah saat LFG kurang dari 15 ml/min/1,73 m2 .
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada awalnya tergantung pada
penyakit yang mendasarinya, tapi dalam perkembangan selanjutnya
proses yang terjadi kurang lebih sama. Berdasarkan proses perjalanan
penyakit dari berbagai penyebab seperti penyebab prarenal, intra renal
dan postrenal yang menyebabkan kerusakan pada glomerulus dan
pada akhirnya akan terjadi kerusakan nefron pada glomerulus sehingga
menyebabkan penurunan GFR (Glomerulus Filtration Rate) dan berakhir
menjadi Penyakit Ginjal Kronis (PGK) dimana ginjal mengalami
gangguan dalam fungsi ekskresi dan sekresi. Akibat rusaknya
glomerulus, protein tidak dapat disaring sehingga sering lolos kedalam
urin dan mengakibatkan proteinuria. Hilangnya protein yang
mengandung albumin dan antibody yang dapat mengakibatkan tubuh
mudah terkena infeksi dan mengakibatkan penurunan aliran darah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN
RADIOLOGI
Pemeriksaan Darah
Boold Urea Nitrogen (BUN), Kreatinin (CR), Rasio
BUN/Cr, Laju Filtrasi Glomerulus (GFR), Gas darah
arteri (AGD), Elektrolit (renalit), protein (albumin)

Pemeriksaan urin
Volume urin, warna, berat jenis urin, protein
(albuminuria), rasio protein total-Cr (albumine-Cr)
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK
Ultrasound atau pemeriksaan USG
Sinar ginjal,ureter, kandung kemih sinar
abdomen yang menunjukan ginjal, ureter dan
kandung kemih.
CT Scan dan MRI
Angiografi aortorenal
Biopsi ginjal
Pemeriksaan urografi intravena
Sistogram
PENATALAKSANAAN
Terapi konservatif
Terapi diet rendah protein (DRP), pengaturan
kebutuhan jumlah kalori untuk pasien CKD,
kebutuhan cairan.
Terapi simtomatik
Asidosis metabolik, anemia, keluhan gastointestinal,
kelainan neuromuskular, hipertensi.
Terapi pengganti ginjal
Hemodialisis, dialisis peritoneal (DP),transplantasi
ginjal
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai