(ILMU KEPERAWATAN)
SISTEM PERKEMIHAN
Disusun Oleh
1.) Khoeriatul Fatihah
2.) Anggi
3.) Fera Indiranatan
4.) Fathur Aulia
Bagian Histologi
AKPER ALHIKMAH 2 Brebes, Benda, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah
Telp. (0289)432445, websit:. www.alhikmahdua.net
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkah dan
rahmat-Nya, penulis telah berhasil membuat dan menyelesaikan
makalah tentang fisiologi perkemihan. Dengan metode belajar seperti ini
mahasiswa dituntut membaca buku lebih banyak sebagai bahan
pemenuhan tugas materi “Fisiologi Perkemihan.
Makalah ini disiapkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biomedik.
Makalah ini mengarahkan dan menyalurkan tentang fungsi ginjal,
komplikasi urine, proses pembentukan urine. Dalam upaya dibuatnya
makalah ini penulis dapat menyelesaikan tugas.
Penulisan makalah ini menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah
dimengerti agar mudah dicerna. Oleh karena itu, makalah ini dapat
digunakan oleh mahasiswa untuk menambah pengetahuan.
Penulis masih menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik yang
bersifat membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan. Penulis
ucapkan terima kasih
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Ilmu Fisilologi Perkemihan Dasar
B. Fungsi Ginjal
C. Komposisi Urine
D. Proses Pembentukan Urine
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kemih terdiri dari ginal, ureter, kandung kemih, dan saluran
kencing. Peran dari sistem urine yang kebannyakan orang tau
adalah melalu ekskresi atau mengeluarkan air seni. Aspek penting
dari sistem urine adalah kemampuanya untuk membedakan
senyawa – senyawa dalam darah yang masih berguna dan perlu
dijaga dan senyawayang tidak berguna dan perlu dibuang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi ginjal?
2. Apa saja komposisi urine?
3. Bagaimana proses pembentukan urine?
BAB II
PEMBAHASAN
A.) Ginjal
Ginjal berperan dalam pembentukan urine. Ginjal
melakukan penyesuaian deeengan cara pengeluaran
konstituen cairan eksternal melalui urine untuk
mengkonpensasi pengeluaran abnormal misalnya melalui
keringan berlebihan, muntah, diare, atau pendarahan.
Ginjal atau ren terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian luar dan
bagian dalam, adapun strukturnya sebagai berikut:
a.)Bagian Luar
1.)Kelenjar Adrenal
2.)Korteks
2.)Lengkung Henle
B. Fungsi Gijal
C. Komposisi Urine
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk
membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh
ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada
juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana
komunikasi olfaktori.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme
(seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan
materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial.
Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika
molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali
ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa
mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa
yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar
tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui
melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi
sumber nitrogen yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan
untuk mempercepat pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu
penyakit yang dapat dideteksi melalui urin. Urin seorang penderita
diabetes akan mengandung gula yang tidak akan ditemukan dalam
urin orang yang sehat.
Komposisi air kemih : - Air kemih terdiri dari kira – kira 95 % air -
Zat – zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea,
amoniak dan kreatinin - Elektrolit, natrium, kalsium, NH3,
bikarbonat, fosfat dan sulfat - Pigmen (bilirubin, urobilin) - Toksin
- Hormon
2. Proses Reabpsorsi
Penyerapan kembali sebagian besar terhadap glukosa, natrium,
klorida fosfat, dan bikarbonat. Proses ini terjadi secara pasif dan
dikenal dengan obligator reabpsorsi dan terjadi pada tubulus
atas. Dalam tubulas ginjal, cairan filtrasi dipekatkan dan zat
yang penting bagi tubuh di reabpsorsi.
Zat yang direabpsorsi secara sempurna antar lain air, glukosa,
NaCL, dan garam. Dan zat lain yang hanya sebagian kecil di
reabpsorsi misalnya kalium, ureum, fosfat, dan asam urat.
Jumlah total air yang diabpsorsi kurang lebih 120 ml/menit,70-
80% diabpsorsi oleh tubulus proksimal dan sisanya dengan
bantuan hormone vasopressin di tubulus distal.
3. Proses Sekresi
Tubulus ginjal dapat mensekresi atau menambah zat – zat ke
dalam cairan filtrasi selama metabolism sel – sel membentuk
asam dalam jumlah besar. Namun pH darah dan cairan tubuh
dapat dipertahankan sekitar 7,4 (alkalis). Sel tubuh membentuk
amoniak yang bersenyawa dengan asam kemudian disekresi
dengan ammonium supaya pH darah dan cairan tubuh tetap
alkalis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Daftar Pustaka
https://nasional.sindonews.com diunduh pada tanggal 14 September 2019 jam
19.31
https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-tari/unsur-unsur-seni-tari diunduh
pada tgl 15 September 2019 jam 20.22
http://manfaat.co.id diunduh pada tanggal 16 September 2019 jam 21.30
https://brainly.co.id diunduh pada tanggal 17 September jam 20.32