Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metabolisme berasal dari bahasa Yunani yaitu kata Metabolase yang

berarti berubah. Kata berubah mempunyai dua arti pertama, berubah dengan

arti pemecahan atau perombakan suatu substrat yang kompleks menjadi

unsur atau senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah di serap oleh

tubuh (katabolisme). Contoh dari katabolisme seperti metabolisme protein,

lemak dan karbohidrat. Kedua, berubah dengan arti pembentukan atau

penyusunan suatu unsur atau senyawa sederhana menjadi lebih

kompleks(anabolisme). Metabolisme juga disebut sebagai proses Enzimatis

karena melibatkan banyak enzim didalamnya untuk mempercepat reaksi.

Karbohidrat merupakan senyawa dengan susunan unsur kimia yang terdiri

dari karbon(C), oksigen(O) dan hidrogen(H). Karbohidrat diproduksi oleh

tumbuhan dengan menggunakan karbondioksida dan air melalui proses

fotosintesis. Sedangkan pada manusia dan hewan karbohidrat diperoleh dari

penyusunan asam amino non-esensial yaitu asan amino glikogenik.

Karbohidrat tidak dapat secara langsung diserap oleh tubuh. Melainkan

harus diproses terlebih dahulu sebelum diserap oleh kapiler-lkapiler dalam

darah. Proses ini disebut metabolisme karbohidrat. Metabolisme ini terjadi

melalui beberapa tahapan yaitu dimulai dari proses glikolisis, glikogenesis,

glukoneogenesis dan glikogenolisis.


pada mulanya metabolisme karbohidrat disadari bahwa saat peragian

adalah sama dengan pemecahan glikogen dalam otot. Meskipun demikian

banyak penemuan tentang jalan glikolisis yang dibedakan memjadi 2 yaitu

pada saat aerob dan anaerob.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian dari proses glikolisis ?

1.2.2 Bagaimana sifat-sifat proses glikolisis ?

1.2.3 Bagaimana tahapan-tahapan yang terjadi pada proses glikolisis aerob

dan anaerob ?

1.2.4 Apa saja yang dihasilkan pada proses glikolisis ?

1.2.5 Apa enzim yang bekerja pada proses gikolisis ?

1.2.6 Bagaimana penderita hipoglisemia menghasilkan ATP ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Mengetahui definisi dari proses glikolisis

1.3.2 Memahami sifat-sifat proses glikolisis

1.3.3 Memahami tahap-tahap yang terjadi pada proses glikolisis aerob dan

anaerob

1.3.4 Mengetahui hasil dari proses glikolisis

1.3.5 Memahami enzim-enzim yang bekerja pada saat proses glikolisis

1.3.6 Mengetahui proses pembentukan ATP pada penderita hipoglikosema


BAB II

PEMBAHASAN

1.1.1 PENGERTIAN GLIKOLISIS

Glikolisis berasal daribahasa Yunani glyk yang berarti manis dan lysis yang

berarti pemecahan. Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia berupa penguraian

satu glukosa dengan struktur molekul (C6H12O6) menjadi dua asam piruvat

dengan struktur molekul (C3H5O3),2 NADH dan 2 ATP. NADH (Nikotinamida

Adenida Dinukleotida Hidrogen) adalah senyawa yang mengandung koenzim

yang berfungsi mengikat elektron H sehingga menghasilkan elektron berenergi

tinggi. ATP (Adenisine Tri Phospat) yaitu sebuah elektron berenergi tinggi yang

dihasilkan saat melepaskan satu gugus phospat.

Glikolisis terdiri dari 10 tahapan didalamnya yaitu 5 tahap penggunaan energi

dan 5 tahap pelepasan energi. Pada saat proses glikolisis dihasilkan 4 energi

dalam bentuk ATP dan 2 NADH. Namun, pada proses penghitungannya hanya 2

ATP yang dihasilkan karena 2 ATP di gunakan pada saat reaksi glikolisis

berlangsung.

Mengenai proses gilikolisis mempunyai riwayat panjang. Pada permulaannya

penemuan kunci oleh Hans Buchner danEduard Buchner pada tahun 1897

adalah dengan cara kebetulan. Metabolisme karbohidrat disadari bahwa proses

peragian sama dengan pemecahan glikogen dalam otot.


1.1.2 SIFAT-SIFAT PADA PROSES GLIKOLISIS

Proses glikolisis mempunyai sifat-sifat antara lain :

1. Proses glikolisis dapat terjadi dalam kondisi aerob dan anaerob. Namun,

energi yang dihasilkan lebih besar pada proses aerob daripada anaerob,

karena dalam keadaan sedikit oksigen reoksidasi NADH yang terbentuk

selama glikolisis terganggu. Dalam kondisi ini NADH dioksidasi kembali

terkait dengan reduksi asam piruvat menjadi laktat. Sehingga terbentuk

NAD+ kembali untuk memungkinkan proses glikolisis teru berlangsung.

2. Proses glikolisis melibatkan ATP dan ADP dalam memindahkan atau

mentransfer gugus phospat dari satu molekul ke molekul yang lainnya.

3. Proses glikolisis terjadi pada sel eukariotik pada bagian sitoplasma sel.
1.1.3 TAHAPAN-TAHAPAN PADA PROSES GLIKOLISIS AEROB DAN

ANAEROB

A. GLIKOLISIS PADA KONDISI AEROB

Pada kondisi aerob proses glikolisis terjadi 10 tahapan antara lain :


Perubahan molekul glukosa menjadi glukosa 6-fosfogliserat

Glukosa memasuki jalur glikolis melalui proses fosforilasi yaitu

penambahan gugus fosfat menjadi glukosa 6-fosfat.ini dibantu dengan

enzim heksokinase dan enzim tambahan dari hati yaitu enzim

glukokinase. Proses ini diikuti dengan pelepasan energi panas. ATP

diperlukan untuk proses donor fosfat, ia beraksi dengan Mg-ATP. Dengan

demikian dipakai satu ikatan fosfat berenegi tinggi dan menghasilkan satu

ADP.

Proses perubahan glukosa 6-fosfat menjadi fruktosa 6-fosfat

Glukosa 6-fosfat mengalami perubahan dengan bantuan enzim

fosfoheksosa isomerase menjadi isomernya yaitu frutosa 6-fosfat

(senyawa kimia yang memiliki rumus molekul sama yang berarti bahwa

keduanya terdiri dari jumlah atom yang sama tetapi memiliki struktur atau

pengaturan yang berbeda).

Fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa 1.6 difosfat

Reaksi selanjutnya dikatalis oleh enzim fosfofruktokinase yang

menghasilkan fuktosa 1.6 difosfat. Enzim fosfofruktokinase dapat

diinduksi lain dan aktivitasnya dianggap mempunyai peranan penting

dalam pengaturan kecepatan glikolisis.

Pemecahan molekul fruktosa 1.6 difosfat menjadi dua triosa fosfat

Fruktosa 1.6 difosfat dibantu dengan enzim adolase menjadi dua

triosa fosfat yaitu gliseraldehida 3-difosfat dan dihidroksi aseton fosfat.

Interkonversi dua glukosa


Dihidroksi aseton fosfat adalah molekul yang fase hidupnya

pendek. Dengan cepat molekul ini akan berubah menjadi gliseraldehida

3-fosfat dengan bantuan enzin phopat triose. Oleh sebabitu pada

tahapan keempat dan kelima pada glikolisis menghasilkan dua molekul

gliseraldehida 3-fosfat.

Pembentukan molekul 1.3 difosfogliserat dan NADH

Pada tahap ini molekul gliseraldehida 3-fosfat diubah menjadi

molekul 1.3 difosfogliserat dan pembentukan NADH dari NAD +

(Nicotinamide adenin dinukleotida) dengan menggunakan enzim

dehydrogenase fosfat triose.

Pembentukan ATP dan 3 fosfogliserat

Pada tahap yang ketujuh ini terjadi pelepasan satu gugus fosfat

dari 1.3 difosfogliserat yang kemudian berikatan dengan ADP kemudian

menjadi ATP. Selain itu terjadi pembetukan senyawa 3-fosfogliserat oleh

reaksi enzim phospoglycerokinase dengan hasil dari tahap sebelumnya.

3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat

Proses pembentukan 2-fosfogliserat dikatalisir oleh enzim

fosfogliserat mutase.

Pembentukan fosfoenol piruvat (PEP)


B. GLIKOLISIS PADA KONDISI ANAEROB

Aktivitas anaerobik adalah aktivitas dengan intensitas tinggi yang

membutuhkan energi secara cepat dengan waktu yang singkat, namun

tidak dapat dilakukan secara kontinu dengan waktu yang lama. Aktivitas

anaerobik merupakan aktivitas dengan intensitas tinggi yang

membutuhkan energi secara cepat dalam waktu yang singkat, namun

tidak dapat dilakukan secara kontinu untuk durasi waktu yang lama.

Aktivitas anaerobik biasanya akan membutuhkan interval istirahat agar

ATP dapat diregenerasi sehingga kegiatannya dapat dilanjutkan kembali.

Contoh dari kegiatan/jenis olahraga yang memiliki aktivitas anaerobik

dominan adalah lari cepat (sprint), push-up, body building, gimnastik atau

juga loncat jauh. Dalam beberapa jenis 2 olahraga beregu atau juga

individual akan terdapat pula gerakan-gerakan/aktivitas seperti meloncat,

mengoper, melempar, menendang bola, memukul bola atau juga

mengejar bola dengan cepat yang bersifat anaerobik. Oleh sebab itu

maka beberapa cabang olahraga seperti sepakbola, bola basket atau


juga tenis lapangan disebutkan merupakan kegiatan olahraga dengan

kombinasi antara aktivitas aerobik dan anaerobik.

Proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menghasilkan

ATP dengan laju yang lebih cepat jika dibandingkan dengan metabolisme

energi secara aerobik. Sehingga untuk gerakan-gerakan dalam olahraga

yang membutuhkan tenaga yang besar dalam waktu yang singkat, proses

metabolisme energi secara anaerobik dapat menyediakan ATP dengan

cepat namun hanya untuk waktu yang terbatas yaitu hanya sekitar ± 90

detik.Walaupun prosesnya dapat berjalan secara cepat, namun

metabolisme energi secara anaerobik hanya menghasilkan molekul

Keuntungan dan kekurangan produksi energi pada exercise

aerobik dan anaerobik 4 ATP yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan

metabolisme energi secara aerobik (2 ATP vs 36 ATP per 1 molekul

glukosa). Proses metabolisme energi secara aerobik juga dikatakan

merupakan proses yang bersih karena selain akan menghasilkan energi,

proses tersebut hanya akan menghasilkan produk samping berupa

karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Hal ini berbeda dengan proses

metabolisme secara anaerobik yang juga akan menghasilkan produk

samping berupa asam laktat yang apabila terakumulasi dapat

menghambat kontraksi otot dan menyebabkan rasa nyeri pada otot. Hal

inilah yang menyebabkan mengapa gerakan-gerakan bertenaga saat

berolahraga tidak dapat dilakukan secara kontinu dalam waktu yang

panjang dan harus diselingi dengan interval istirahat ( Rukmana,2013)


1.1.4 HASIL DALAM PROSES GLIKOLISIS

Tahap Dikeluar Dihasilkan


Metabolisme kan

Glikolisis 2 ATP 4 ATP

Priruvat 2 NADH +H+

Siklus TCA - 2 NADH +H+


- 6 NADH +H+
- 2 FADH2
- 2 GTP

Total ATP yang 2 ATP 4 ATP


dihasilkan

1. Glikolisis 4-6 ATP

2 NADH + H+ 6 ATP

2. Piruvat - -

2 NADH + H+ - -

3. Siklus TCA - 18 ATP

6 NADH + H+ - 4 ATP

2 FADH2 - 2 ATP

2 GTP -

Jumlah 2 ATP 38-40 ATP


Hasil bersih dari

1 mol glukosa 36-38 ATP


1.1.5 ENZIM-ENZIM PADA PROSES GLIKOLISIS

 Heksokinase : Membantu pada proses pemecahan glukosa

menjadi glukosa 6 fosfat

 Fosfoheksoisomerase : membantu mengkatalis pada saat proses

isomerase glukosa 6 fosfat menjadi fruktosa 6 fosfat

 Fosfofruktokinase : mengkatalis pembentukan fruktosa 1.6 difosfat

dengan menghasilkan 1 ADP

 Aldose : enzim yang mengkatalis pemecahan fruktosa 1.6 difosfat

menjadi gliseraldehida3fosfat dan dehidroaseton

 Triosafosfat Isomerase : enzim yang mengkatalis pembentukkan

gliseraldehida3fosfat dari dehidroaseton

 Gliseraldehida-3-fosfat Dihidrogenase : membantu mengkatalisis

pembentukan asam 1.3 difosfogliserat dengan menghasilkan satu

NADH

 Fosfogliseril Kinase : mengkatalisis pembentukan 3 fosfogliserat

dengan menghasilkan satu ATP

 Fosfogliseril Mutase : mengkatalisis pembentukan dua

fosfogliserat dari 3 fosfogliserat

 Enolase : mengkatalisis pembentukan fosfoenol piruvat

 Piruvat kinase : mengkatalisis pembentukan asam piruvat

1.1.6 PENDERITA HIPOGIKEMIA

Hipoglikemia adalah episode ketidaknormalan konsentrasi glukosa

dalam plasma darah yang menunjukkan nilai kurang dari 3,9 mmol/ l (70

mg/dl) dan merupakan komplikasi akut DM yang seringkali terjadi secara


berulang. Ada sedikit variasi nilai kadar gluksa darah dalam

mendefinisikan hipoglikemia. Hipoglikemia terjadi ketika kadar glukosa

kurang dari 50-60 mg/dl, menurut Wiliams & Hop- per (2007) < 50 mg/dl,

Dunning (2009) < 54 mg/dl dan (Cryer, 2010); Ferry (2013) <= 70 mg/dl.

Berdasarkan American Diabetes Association Workgroup on

Hypoglycemia, (2005) sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan

banyak riset tentang hipoglikemia, nilai <= 70 mg/dl adalah nilai rujukan

yang sekarang digunakan untuk mendefinisikan hipoglikemia (ADA,

2005).Hipoglikemi yang tidak tertangani dengan baik dapat memperberat

penyakit diabetes bahkan menyebabkan kematian (sutawardana,2016).

Penderita glikosema tetap dapat memproduksi ATP secara normal

seperti orang normal lainnya hanya saja ATP yang dihasikan sedikit

karena kadar gula yang dimiliki sedikit.


KESIMPULAN

Glikolisis berasal daribahasa Yunani glyk yang berarti manis dan lysis yang

berarti pemecahan. Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia berupa penguraian

satu glukosa dengan struktur molekul (C6H12O6) menjadi dua asam piruvat

dengan struktur molekul (C3H5O3),2 NADH dan 2 ATP. NADH (Nikotinamida

Adenida Dinukleotida Hidrogen) adalah senyawa yang mengandung koenzim

yang berfungsi mengikat elektron H sehingga menghasilkan elektron berenergi

tinggi. ATP (Adenisine Tri Phospat) yaitu sebuah elektron berenergi tinggi yang

dihasilkan saat melepaskan satu gugus phospat.

Glikolisis terdiri dari 10 tahapan didalamnya yaitu 5 tahap penggunaan energi

dan 5 tahap pelepasan energi. Pada saat proses glikolisis dihasilkan 4 energi

dalam bentuk ATP dan 2 NADH. Namun, pada proses penghitungannya hanya 2

ATP yang dihasilkan karena 2 ATP di gunakan pada saat reaksi glikolisis

berlangsung.

Mengenai proses gilikolisis mempunyai riwayat panjang. Pada permulaannya

penemuan kunci oleh Hans Buchner danEduard Buchner pada tahun 1897

adalah dengan cara kebetulan. Metabolisme karbohidrat disadari bahwa proses

peragian sama dengan pemecahan glikogen dalam otot.


DAFTAR PUSTAKA

Sutawardana.J.H.,Yulia.,A.Waluyo.2016.studi fenomenologi pengalaman

penyandang diabetes melitus yang pernah mengalami episode

hipoklemia.NurseLine Journal.Vol(1):1.159-175

Rukmana.E.,D.Y.Fitranti.2013.Pengaruh pemberian minuman berkarbohidrat

Sebelum latihan terhadap kadar glukosa darah atlet.Journal of

Nutrition college.vol(2):4.557-563

Anda mungkin juga menyukai