PROPOSAL
Oleh:
FADHILAH
NPM.20.1.10.7.1.034
i
PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL
Judul : Identifikasi Bakteri Pada Peralatan Makan Yang di gunakan oleh Pasien
Penulis : Fadhilah
NPM : 20.1.10.7.1.034
Proposal ini telah diseminarkan di depan tim penguji pada Fakultas Kesehatan
Palu, 2021
Tim Pembimbing :
Pembimbing I, Pembimbing II,
Mengetahui,
Dekan
FakultasKesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palu
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL .....................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Tentang Bakteri Escherichia Coli........................................ 7
B. Konsep Tentang Peralatan Makan.................................................... 14
C. Konsep Tentang RumahSakit............................................................ 17
D. Metode Swab..................................................................................... 21
BAB III KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti............................................... 22
B. Alur Kerangka Konsep......................................................................... 23
C. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif........................................... 24
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................................. 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 25
C. Objek Penelitian................................................................................ 26
D. Tehnik Pengambilan Sampel............................................................ 26
E. Prosedur Penelitian........................................................................... 27
F. Penyajian Data.................................................................................. 30
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................. 32
B. Hasil Penelitian................................................................................. 32
C. Pembahasan...................................................................................... 36
iii
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 41
B. Saran................................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orang banyak seperti rumah sakit harus mengutamakan higiene dan sanitasi
pencucian alat makan sangat berarti dalam membuang sisa makanan dari
1
peralatan yang membantu pertumbuhan mikroorganisme dan melepaskan
tercemarnya air atau makanan karena keberadaaannya dalam sumber air atau
yang tidak baik karena bakteri ini bisa dipindah sebarkan dengan kegiatan
tangan kemulut atau dengan pemindahan pasif lewat makanan atau air yang
2
Di Indonesia terjadi kasus kematian akibat keracunan makanan terus
ada sebanyak 53% penyebab Kejadian Luar Biasa dan mengalami penurunan
pada tahun 2013 yaitu menjadi 13%. Penyebab Kejadian Luar Biasa
pada rumah makan MR didapatkan 1887 jumlah koloni kuman pada piring
makan, 185 koloni kuman pada sendok, 837 koloni kuman pada gelas, 535
koloni kuman pada garpu, dan 1035 koloni kuman pada mangkok. Pada
rumah makan MJ didapatkan 1207 koloni kuman pada piring, 2470 koloni
kuman pada sendok, 1624 koloni kuman pada gelas, 2032 koloni kuman
Bakteri Escherichia coli pada Makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum
Daerah Batu Bara Tahun 2018 didapatkan bahwa pada seluruh sampel
3
bakteri Escherichia coli dengan nilai kurang dari 1,1 sampai dengan 1600 per
penyakit pasien ditangani oleh nutrisionis atau ahli gizi, yang meyediakan
atau yang memasak makanan ditangani oleh pramusaji, dan bagi yang
mendorong makanan dan cuci piring ditangani oleh pekarya ruangan. Akan
tetapi bermacam – macam makanan yang disediakan oleh Rumah Sakit tidak
menjadi jaminan kualitas makanan itu baik. Kontaminasi dapat terjadi setiap
saat, salah satunya dari peralatan makan yang digunakan tidak memenuhi
syarat kesehatan.
terjadi pada tahun 2016 sebanyak 86 kasus dan sebanyak 2 orang meninggal
dunia. Pada tahun 2017 Kejadian Luar Biasa (KLB) pangan sebanyak 428
Daerah Tora Belo Kabupaten Sigi diketahui bahwa petugas Rumah Sakit
Umum Daerah Tora Belo Kabupaten Sigi menggunakan air sumur bor untuk
mencuci peralatan makan dimana penggunaan air sumur bor yang tidak
higienis akan rentan terkena pencemaran lingkungan yang berasal dari tanah
4
berdekatan dengan sumber air, sehingga air tercemar dan mengandung bakteri
kontaminasi tinja manusia. Selain itu, masih dijumpai petugas yang tidak
makanan ketika sedang bekerja, seperti masker dan celemek, padahal pihak
instalasi gizi telah menyediakan masker dan celemek untuk digunakan oleh
makanan.
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah Jenis Bakteri apa saja yang terdapat pada Peralatan
Makan yang digunakan oleh Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Tora Belo
Kabupaten Sigi?
5
C. TujuanPenelitian
1. Tujuan Umum
Kabupaten Sigi.
2. Tujuan Khusus
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Tora Belo Kabupaten Sigi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Lingkungan
2. Manfaat Praktis
bagi petugas instalasi gizi di Rumah Sakit. Serta hasil penelitian ini dapat
6
dijadikan informasi dan masukan bagi rumah sakit dalam pembinaan dan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Bakteri
Bakteri adalah domain yang terdiri dari makhluk hidup yang tidak
dapat tumbuh pada kisaran suhu luas, aerobiosis, Ph, dan aktivitas air,
serta mampu tumbuh sama naiknya pada kondisi ekstrem seperti spora
Lebih dari 50% kasus bakteremia yang terjadi pada anak berasal
8
Spiril (dari sprilium) atau vibrio ialah bakteri yang bengkok atau
banyak terdapat. Golongan ini merupakan golongan yang paling kecil, jika
lebarnya antara 0.2 - 2.0 , sedang panjangnya antara 1 - 1.5 . Sel bakteri
ini terdiri atas dinding sel, sitoplasma dan bahan inti (nukleus).
2. Morfologi Bakteri
tiga golongan yaitu golongan basil, golongan kokus dan golongan spiril.
3. Escherichia coli
normal usus manusia dan terdapat juga yang hidup pada lingkungan di
luar tubuh manusia. Bakteri Escherichia coli pertama kali ditemukan oleh
9
dapat bersifat menguntungkan manusia dan juga dapat menyebabkan
coli, yaitu:
Domain : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Kelas : Gammaproteobacteria
Ordo : Enterobacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
10
4. Penggolongan Escherichia coli
golongan, yaitu:
KLB diare akut dalam kamar bayi. EPEC memiliki sifat virulensi
penderita akan muntah, nyeri pada bagian perut, diare, dan demam
(Amaliyah, 2017).
zatracun yang labil pada suhu panas dan zatracun yang stabil pada
suhu panas. Gejala yang timbul berupa diare, mulai dari diare
usus besar. Gejala berupa demam, nyeri hebat pada perut, muntah,
dan diare cair. Sekitar < 10% kasus, terdapat darah dan mukus pada
12
Akhir – akhir ini, Enterohaemorrhagic Esherichia coli
terjadinya kram pada perut dan diare cair yang bisa berubah
5. Sifat
13
Escherichia coli berkembang biak pada suhu 46˚ C, dan bakteri ini akan
mati pada suhu 60˚ C selama 30 menit, dan tidak bisa bertahan pada
tempat yang kering dan kena pembasmi kuman. Bila dilihat di bawah
6. Patogenesis
disebabkan oleh strain kuman ini sudah jauh berkurang dalam 20 tahun
terakhir.
substansi yang bersifat sitotoksik terhadap sel Vero dan Hela. Identik
kuman usus.
14
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh Esherichia coli adalah:
primary nesocomialpneumonia.
diare, dan penyakit cacing. Bibit penyakit ini berasal dari feses manusia
dengan adanya Escherichia coli dalam air tersebut, karena dalam feses
infeksi pada luka dan abses pada berbagai organ. Bakteri ini juga
merupakan penyebab utama meningitis pada bayi yang baru lahir dan
15
B. Konsep Tentang Peralatan Makan
1. Pengertian
dalam penularan berbagai penyakit, karena alat makan yang tidak bersih yang
yang kontak langsung dengan makanan tidak boleh mengandung bakteri atau
berada di peralatan. Pada saat pencucian tidak dilakukan dengan baik dan
benar maka akan terjadiri sikokontaminasi dari sisa makanan yang ada di alat
dapat hilang dengan bahan kimia yang terdapat disabun. Teknik pencucian
pada piring harus dilakukan dengan air yang mengalir, menggunakan sabun
16
3. Teknik Pengeringan Peralatan.
alat–alat yaitu piring, sendok dan gelas harus bersih dan dijamin
yang kering tidak dalam kondisi tidak dalam kondisi setengah basah. Hal
tersebut apabila terjadi dapat menjadi resiko kontaminasi bakteri menuju alat
yang baik, rapi, bersih dan dalam kondisi yang kering. Menurut Kartika dkk,
kuman yang ada di peralatan makan. Semakin baik perlakuan yang diberikan
ke peralatan makan maka resiko kontaminasi alat dari hal-hal yang tidak
dikurangi.
17
5. Cara Pencucian Peralatan Makan
dengan memiliki 3 (tiga) bak yaitu bak pertama disebut bak pencuci (wash),
bak kedua bak pembilas (rinse), bak ketiga disebut bak pembilasan terakhir
makan, yang telah dicuci hendaknya ditempatkan pada tempat yang tertutup
harus dicuci sampai bersih dengan menggunakan air panas dan sabun
(detergen), yang dibantu dengan menggunakan sikat halus dan atau setelah
atau di semprot dengan larutan tersebut jangan di bilas lagi, langsung saja
- peralatan yang kecil seperti sendok, garpu, pengaduk, dan lain-lain yang
18
C. Konsep Tentang Rumah Sakit
19
Berdasarkan Fasilitas dan Kemampuan Pelayanan, Rumah Sakit Umum
diklasifikasikan menjadi :
20
sakit kabupaten. Rumah sakit pendidikan yang tidak termasuk tipe A
paling sedikit 2 (dua) pelayanan medik spesialis dasar. Rumah sakit ini
21
bersifat transisi karena pada suatu saat akan ditingkatkan menjadi
rumah sakit kelas C. Pada saat ini kemampuan rumah sakit tipe D
gigi. Sama halnya dengan rumah sakit tipe C, rumah sakit tipe D juga
saat ini banyak tipe E yang didirikan pemerintah, misalnya rumah sakit
jiwa, rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit jantung, dan
rumah sakit ibu dan anak. Rumah Sakit kelas E mempunyai potensi
terutama yang berasal dari aktivitas medis. Sampah rumah sakit dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu sampah medis dan sampah non
22
permukaan alat yang akan diuji dengan teknik yang telah ditentukan.
Soejoedono, 2009).
23
BAB III
KERANGKA KONSEP
rumah sakit adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari
faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik
dari aspek fisik, kimia, biologi maupun sosial di dalam lingkungan rumahsakit.
dalam alat makan tersebut telah tercemar bakteri yang menyebabkan alat makan
peralatan makannya. Alat makan terdiri dari cara mencuci alat makan, cara
24
B. Alur Kerangka Konsep
akan dilakukan.
Instalasi Gizi RS
Peralatan makan
Rantang
Keterangan:
25
2. Variabel independen (bebas)
a. Definisi Operasional
Kabupaten Sigi.
b. Kriteria Objektif :
4) Hasil Ukur :
2. Peralatan Makanan
26
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. JenisPenelitian
peralatan makan yang digunakan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Tora
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
C. Objek Penelitian
digunakan pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Tora Belo Kabupaten Sigi.
27
D. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat Penelitian
b. Label m. Kertas/koran
d. Inkubator o. pH meter
j. Kapas u. Mikroskop
2. Bahan Penelitian
Pewarnaan Gram :
28
E. Prosedur Penelitian
c. Mengambil alat makan yang akan diperiksa masing – masing 4-5 buah
tiap jenis alat makan yang diambil secara acak dari tempat penyimpanan.
d. Menyiapkan lidi kapas steril, buka tutup botol dan masukkan lidi kapas
steril kedalamnya.
airnya kemudian diangkat dan diusapkan pada setiap alat makan (plato
a. Pada plato makan dengan dua usapan pada permukaan tempat makanan
dengan menyilang siku-siku antara usapan yang satu dengan garis usapan
kedua
29
c. Setiap hasil mengusap satu alat makan dari satu kelompok dimasukkan ke
atau digunting, dan bibir botol dipanaskan dengan api spiritus baru
3. Tahap Pengujian
a. Isolasi Bakteri
b. Pewarnaan Gram
diletakkan pada kaca benda. Ambil koloni dari media NA dengan ose
30
di atas nyala api sebanyak 8-10 kali dan dinginkan preparat pada suhu
ruangan.
digenangi larutan crystal violet dan diamkan selama kurang lebih 1 menit
dengan air yang mengalir. Setelah itu ditetesi dengan ethilalkohol 96%
larutan safranin dan diamkan selama 2 menit dan dibilas dengan air
mengalir. Setelah itu keringkan dengan tissue. Lalu ditetesi dengan oil
perbesaran 100x. Amati sifat dari bakteri apakah termasuk bakteri Gram
negatif atau Gram positif dan dilihat bentuk bakteri apakah basil, coco
F. Penyajian Data
Penyajian data untuk penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel -
tabel yang menunjukkan ada atau tidaknya bakteri pada peralatan makan yang
penelitian.
31
BAB V
Rumah Sakit Umum Daerah Tora Belo Sigi merupakan rumah sakit tipe C
dengan status akreditasi Tingkat Utama yang beralamat di Jl. Poros Palu-Palolo Desa
Sidera Kec. Sigi Biromaru Provinsi Sulawesi Tengah. RSUD Tora Belo memiliki
total 26 gedung bangunan yang berfungsi dan 1 gedung dalam tahap renovasi.
Sebagai satu-satunya rumah sakit Pemerintah yang berada di Kabupaten Sigi, RSUD
secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan
(kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu
B. Hasil Penelitian
sampel bakteri pada peralatan makan di Ruang Instalasi Gizi RSUD Tora Belo
Sigi pada tahun 2022. Dari Penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai
berikut :
32
1. Hasil penelitian jumlah bakteri pada peralatan makan
Pemeriksaan jumlah bakteri pada penelitian ini menspesifikkan jenis bakteri yang
bakteri pada peralatan makan di Instalasi Gizi RSUD Tora Belo, maka diperoleh
Tabel 5.1
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Jumlah Bakteri pada Peralatan Makan Stainless
Plato di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Tora Belo Sigi Tahun 2022
Hasil
No Nama Enterobacte
Waktu Pemeriksaan Keterangan
Sampel r Aerogenes
Laboratorium
Tidak
19 Feb 2022 Stainless
1 11 CFU/cm² Positif Memenuhi
15.34 WITA Plato
Syarat
Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa hasil pemeriksaan laboratorium
jumlah bakteri pada peralatan makan yang diperiksa yaitu stainless plato,
hygiene sanitasi jasa boga, memenuhi syarat bila angka kuman pada peralatan
makan 0 (nol) CFU/cm². Pada peralatan makan yang ada di Instalasi Gizi RSUD
Tora Belo ditemukan jumlah bakteri pada stainless plato sebanyak 11 CFU/cm².
33
Tabel 5.2
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Jumlah Bakteri pada Peralatan Makan Rantang
di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Tora Belo Sigi Tahun 2022
Hasil
No Nama Enterobacte
Waktu Pemeriksaan Keterangan
Sampel r Aerogenes
Laboratorium
Tidak
19 Feb 2022
1 Rantang 22 CFU/cm² Positif Memenuhi
15.40 WITA
Syarat
bakteri pada peralatan makan yang diperiksa yaitu rantang, menunjukkan tidak
sanitasi jasa boga, memenuhi syarat bila angka kuman pada peralatan makan 0
(nol) CFU/cm². Pada peralatan makan yang ada di Instalasi Gizi RSUD Tora
Tabel 5.3
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Jumlah Bakteri pada Peralatan Makan Sendok
di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Tora Belo Sigi Tahun 2022
Hasil
No Nama Salmonella
Waktu Pemeriksaan Keterangan
Sampel Typosa
Laboratorium
Tidak
19 Feb 2022
1 Sendok 213 CFU/cm² Positif Memenuhi
15.44 WITA
Syarat
34
Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium
jumlah bakteri pada peralatan makan yang diperiksa yaitu sendok, tidak
sanitasi jasa boga, memenuhi syarat bila angka kuman pada peralatan makan 0
(nol) CFU/cm². Pada peralatan makan yang ada di Instalasi Gizi RSUD Tora
Tabel 5.4
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Jumlah Bakteri Escherichia Coli pada Air Bersih
di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Tora Belo Sigi Tahun 2022
Hasil
No Nama Escherichia
Waktu Pemeriksaan Keterangan
Sampel Coli
Laboratorium
Tidak
19 Feb 2022
1 Air bersih ≥2400 CFU/cm² Positif Memenuhi
15.51 WITA
Syarat
Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa hasil pemeriksaan laboratorium
jumlah bakteri Escherichia Coli pada air bersih yang diperiksa yaitu
dimana angka bakteri Escherichia Coli pada air bersih 0 CFU/100ml. Pada air
35
bersih yang ada di Instalasi Gizi RSUD Tora Belo ditemukan jumlah bakteri
C. Pembahasan
Belo
jumlah angka kuman pada peralatan makan yaitu 0 (nol) maka berdasarkan
hasil pengambilan sampel dan uji laboratorium pada peralatan makan plato
pasien tidak memenuhi syarat kesehatan sesuai Permenkes maka hal ini
36
pelayanan kesehatan, dan genetik/hereditas. Dari keempat faktor yang ada,
tersebut dapat terkena debu. Hal ini sejalan dengan penelitian Suryanti dkk
terbuat dari besi, namun kebersihannya tidak dijaga. Hal ini juga sejalan
37
Menurut peneliti kebersihan peralatan makanan di Instalasi Gizi
makanan yang telah dicuci di tempat yang tertutup dan bersih serta dapat
disesuaikan dengan jenis peralatan makan yang ada dan akan digunakan
dihinggapi lalat ataupun tidak dapat terjamah oleh kecoa dan hewan
lainnya.
sendok, garpu dan piring yang tidak memenuhi syarat dapat positif
besar dibandingkan dengan yang lain, hal ini dapat terjadi karena
yang tidak benar serta peralatan makan hanya dikeringkan pada tempat
38
Rumah Sakit Umum Tanjung Selamat PT. Tembakau Deli Medica yaitu
sumur bor. Dari hasil pemeriksaan laboratorium bahwa air sumur bor
Belo adanya bakteri Escherichia Coli pada air sumur bor dapat disebabkan
oleh konstruksi dinding sumur bor yang tidak dilapisi dan letak sumur bor
yang dekat dengan toilet dan septic tank yang berada di area Instalasi Gizi
rumah sakit. Kedua hal ini dapat menyebabkan bakteri Escherichia Coli
dkk (2019) yaitu sumur bor dampak negatifnya akan terlihat apabila
pengambilan air tanah secara insentif juga beresiko pada pencemaran air
39
tanah dalam yang bersumber dari air tanah dangkal. Oleh karena itu
menurut peneliti kualitas air tanah yang semula baik akan menurun dan
tercemar.
Seperti yang kita ketahui, air sangat berperan dalam kehidupan sehari-
hari karena air digunakan untuk mencuci peralatan makan, mencuci bahan
makanan, memasak, minum dan aktivitas yang lain. Persyaratan kualitas air
bersih fisik air adalah yang tidak berasa, berbau, dan tidak berwarna. Jika
sumber air tercemar maka dampak yang kurang baik akan timbul bagi
kesehatan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Budi Hartono
dan Dewi Susanna (2003) bahwa air merupakan faktor yang sangat
menentukan kualitas dari makanan karena air sebagai bahan baku untuk
memasak, mencuci bahan makanan, alat masak. Apabila air tersedia tidak
patogen.
40
air yang digunakan tidak selalu dibersihkan terlebih dahulu sehingga kotor
dan berlumut.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
makan pasien di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Tora Belo
1. Peralatan makan plato stainless di Instalasi Gizi RSUD Tora Belo belum
B. Saran
41
1. Bagi institusi, diharapkan penelitian ini menjadi salah satu referensi
proses pencucian peralatan makan yang baik dan juga cara penyimpanan
pencemaran.
penelitian berikutnya.
42
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. (2009). Keracunan makanan: buku ajar ilmu gizi. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Arisanti.R.R, et.al , 2018. Konstribusi Agen dan Faktor Penyebab Kejadian Luar
Biasa Keracunan Pangan di Indonesia: Kajian Sistematis. Berita Kedokteran
Masyarakat. Volume 34 no.3 (Hal: 99-106)
Asokawati R., Chahaya I., Dharma S. Gambaran Hygiene Sanitasi Makanan dan
Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Peralatan Makan di Lingkungan
Kantin Universitas Sumatra Utara 2015. Jurnal. 2015.
Bata, I S. 2012. Jurnal Uji Cemaran dan Pewarnaan Gram Bakteri pada Kue Pia Khas
Gorontalo.
Lukman, D.W. dan R.R Soejoedono.2009. Uji Sanitasi denagn Metode RODAC.
Penenuntun Praktikum Higiene Pangan Asal Ternak. Bagian Kesehatan
Masyarakat Veteriner, departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet.
Fakultas Kedokteran Hewan ,IPB. Bogor
(https://www.scribd.com/doc/58359259/Uji-Sanitasi-dengan-Teknik-RODAC-
dan- Swab)
43
Marisdayana, R., Harahap, P.S., Yosefin, H. Teknik Pencucian Alat Makan, Personal
Hygiene Terhadap Kontaminasi Bakteri Pada Alat Makan. STIKES Harapan
Ibu Jambi. Jurnal Endurance. 2017. Vol.2. No.3 : 376-382.
Notoadmodjo, S. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
RI, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1096 Tahun 2011. Higiene Sanitasi
Jasaboga
RSUD Andi Makkasau . Profil Rumah Sakit Umum Daerah Andi Makkasau Kota
Parepare Tahun 2016. Parepare: Rumah Sakit Umum Daerah Andi
Makkasau Kota Parepare; 2016.
Sabarguna, S. B., Rubaya, A. K., & Sukmaniah, S. (2011). Sanitasi makanan dan
minuman menuju peningkatan mutu efisiensi rumah sakit. Jakarta: Salemba
Medika.
44
Manado. Volume 1 no.1 Oktober 2011. Manado (diakses pada 13 April
2018)
Yulia. 2016. Higiene Sanitasi Makanan, Minuman dan Sarana Sanitasi Terhadap
Angka Kuman Peralatan Makan dan Minum pada Kantin. Volume 11 no. 1
Januari 2016. Jurusan Kesehatan Lingkungan. Poltekkes Kemenkes
Pontianak
45