DISUSUN OLEH :
NIM : B1D120151
KELAS : 2020C
KELOMPOK : 2 (DUA)
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : B1D120151
Kelompok : 2 (Dua)
3. Dwi Alfira
Penilaian :
Asisten Praktikan
Dosen Pembimbing
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
saja dekat dengan kehidupan manusia, baik di udara, tanah, air, pakaian,
cukup parah bagi manusia. Penyakit yang disebabkan oleh jamur berasal dari
rumah dan perabotannya dapat ditumbuhi jamur. Hal tersebut berlaku pula
tropis, kontaminasi makanan oleh jamur merupakan masalah yang sulit diatasi.
Dengan sifat jamur yang tidak mempunyai klorofil, maka cara untuk
heterotrop. Kalau zat organik yang diperlukan jamur itu zat yang sudah tidak
dibutuhkan lagi oleh pemiliknya maka jamur semacam itu disebut saproba.
Kalau jamur itu hidup pada jasad-jasad lain yang masih hidup sehingga
kelangsungan hidup manusia, sehingga pangan dapat disebut sebagai hak asasi
atas hidup manusia Kebutuhan manusia akan pangan menjadi prioritas utama
B. Tujuan Praktikum
(Ikan)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mikologi adalah ilmu yang mempelajari jamur, berasal dari kata: mykes =
jamur; logos = ilmu (bahasa Yunani). Perintis ilmu jamur adalah Pier Antonio
Micheli, seorang ahli tumbuhan berbangsa Italia yang mempelajari jamur dan
Penggunaan istilah umum jamur mencakup semua bentuk yang kecil maupun
besar yang disebut kapang, cendawan, lapuk, kulat dan lain-lain. Dengan
demikian jamur itu merupakan nama taksonomi seperti halnya dengan bakteri,
tidak berklorofil, berupa sel atau benang bercabang-cabang dengan dinding dari
selulosa atau khitin atau keduanya dan umumnya berkembang biak secara seksual
Jamur terbagi dalam dua golongan yaitu jamur yang uniseluler disebut
dapat dilihat dengan mikroskop dan makrofungi yaitu jamur yang membentuk
tubuh buah yang terbagi lagi dalam dua golongan yaitu jamur-jamur yang dapat
dimakan atau disebut Edible mushroom; contoh Pleurotus ostreatus (jamur tiram),
yang pada dasarnya terdiri atas dua bagian yaitu miselium dan spora. Miselium
terpenting dari fungi adalah hifa, karena hifa berfungsi menyerap nutrien dari
fungus berbentuk tabung menyerupai seuntai benang panjang yang terbentuk dari
pertumbuhan spora atau konidia. Hifa yang sudah bisa bereproduksi mempunyai
ukuran tebal berkisar 100-150 µm. Hifa dewasa mempunyai tambahan bahan pada
ketika menghasilkan spora maka akan membentuk warna yang berbeda tergantung
pada jenis jamur yang tumbuh. Karakteristik jamur baik secara makroskopis
adalah pembentukan filamen-filamen yang disebut hifa yang terdiri dari satu sel
panjang. Hifa berperan dalam penyerapan nutrisi dari lingkungannya dan berperan
Hifa memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa dan polisakarida. Kumpulan
dari hifa disebut miselium. Jamur yang tidak memproduksi hifa disebut khamir,
yang bersifat uniseluler dan membentuk koloni seperti bakteri. Hifa mempunyai
Berdasarkan fungsinya dibedakan dua macam hifa, yaitu hifa fertil dan
hifa vegetatif. Hifa fertil adalah hifa yang dapat membentuk sel reproduksi atau
spora. Apabila hifa tersebut arah pertumbuhannya keluar dari media disebut hifa
udara. Hifa vegetatif adalah hifa yang berfungsi untuk menyerap makanan dari
substrat. Berdasarkan bentuknya dibedakan lagi menjadi dua macam hifa, yaitu
hifa tidak bersepta dan hifa bersepta. Hifa yang tidak bersepta merupakan ciri
fungi yang termasuk phycomycetes (fungi tingkat rendah). Hifa ini merupakan sel
(senositik). Hifa yang bersepta merupakan ciri dari fungi tingkat tinggi atau yang
lain-lain). Bahan isolasi jamur bertgantung kebutuhan. Jadi dapat berupa padat
atau cairan. Media yang digunakan untuk pertumbuhan jamur umumnya adalah
PDA (Patato Dekstrose Agar) dan Sabouraud Agar (untuk jamur pathogen).
(Suryani,dkk. 2020)
spora jamur memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan secara
seksual maupun aseksual. Umumnya spora dapat bersifat uniseluler namun ada
tersebut tersebar dengan bantuan angin, air, ataupun makhluk hidup, spora-spora
tersebut akan berkecambah bila berada pada tempat yang lembap dan kondisi
lingkungan yang sesuai. Daur reproduksi seksual dan aseksual pada jamur,
(Helena. 2022)
pembelahan, sel akan membelah diri membentuk dua sel anakan yang mirip.
pembentukan kuncup suatu sel anak tumbuh dari penonjolan pada induknya.
besar.
dibuat di ujung atau di sisi hifa, Konidia berukuran kecil dan uniseluler
dalam kantung spora yang disebut sporangium, dan jika kantung spora
sangat tahan terhadap lingkungan yang buruk dan akan terbentuk pada sel-
sel-sel khamir.
Spora seksual dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora seksual
yaitu:
terbentuk jika ujung kedua hifa yang secara seksual sesuai, dinamakan
gametangia.
4. Oospora adalah spora yang dibentuk dalam gamet betina yang dinamakan
(Helena. 2022)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Waktu
Hari : Kamis
b. Kultur
Hari : Kamis
Hari : Jumat
2. Tempat
Makassar.
B. Alat Dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Autoklaf
c. Cawan petri
d. Etlenmeyer
e. Kaki tiga
g. Bunsen
h. Gegep kayu
i. Ose bulat
2. Bahan
a. Objeck glass
b. Deck glass
c. Kertas bekas
d. Sampel ikan
C. Prosedur Kerja
1. Sterilisasi Alat
2. Pembuatan Media
3. Mikroskopik langsung
b. Ditetesi larutan lacthophenol cotton blue pada objeck glass 1-2 tetes
d. Di letakkan koloni jamur pada objeck glass yang telah di tetesi larutan
A. Hasil
1. Ikan
(Hitam)
Ikan
2. (hijau
mint) Koloni Aspergillus
Berbau berbentuk Kepala Stipes Niger Van
pengap bulat terbagi Konidia konidiofor Tieghem
seperti bauk beberapa berwarna berdinding
has jamur , kolom, coklat halus,
pertumbuha berwarna tua, hialin atau
n menyebar coklat tua memanca berubah-
berwarna seiring r dan ubah
Hijau bertambah biseriate menjadi
berbintik usianya dengan gelap
putih, metula kearah
berbentuk vesikel.
bulat dan Konidia
berkoloni berbentuk
globose
sampai
subglobose
coklat tua
sampai
hitam dan
berdinding
kasar
3 Ikan
(Hijau
botol ) Kepala
Berbau ikan Koloni Konidia Stipes
asin , berbentuk berwarna konidiofor Aspergillus
pertumbuha bulat terbagi coklat berdinding Niger Van
n menyebar beberapa tua, halus, Tieghem
berwarna kolom, memanca hialin atau
hijau gelap, berwarna r dan berubah-
berbentuk coklat tua biseriate ubah
bulat dan seiring dengan menjadi
berkoloni bertambah metula gelap
usianya. kearah
vesikel.
Konidia
berbentuk
globose
sampai
subglobose
coklat tua
sampai
hitam dan
berdinding
kasar
B. Gambar Pengamatan
Gambar : plate hitam, kuning dan hijau. Pengamatan mikroskopik secara langsung
Gambar : Plate hitam, kuning dan hijau. Pengamatan mikroskopis tidak langsung
C. Pembahasan
Blue (LBC).
Karena sampel ini mudah untuk kita jamurkan disuhu ruangan sehingga
mudah untuk kita amati jenis jamur apa yang terdapat pada sampel ikan
tersebut. Media yang di gunakan pada praktikum ini yaitu media SDA
(Sabouraud Dextrose Agar). Dimana media ini adalah media selektif untuk
pertumbuhan jamur.
dengan cara pertama, di tetesi KOH 10% untuk melisiskan epitel pada sampel
ikan goreng. Lalu diambil 1-2 ose sampel ikan goreng pada bagian yang
berjamur, lalu di suspensi di atas objek glass fungsinya agar sampel dan KOH
fiksasi diatas api bunsen fungsinya untuk merekatkan KOH dan sampel yang
sudah kita suspensi di atas objek glass. Dan terakhir kita amati dimikrosop
jamur dengan metode gores pada media secara merata lalu inkubasi 25°-
30°C(suhu ruangan) selama 5-7 hari agar koloni tumbuh pada media. Lalu
diamati secara makroskopik dimana kita amati bagaimana warna, bentuk, dan
baunya.
tetesi Lactophenol Cotton Blue sebanyak 1-2 tetes fungsi reagen ini adalah
sebagai pewarnaan untuk jamur. Lalu ambil 1-2 ose koloni dari media yang
sudah kita inkubasi selama 5-7 hari dan homogenkan. Kemudian ditutup
adalah pada sampel ikan goreng pada plate 1,2 dan 3 di dapatkan hasil
spesies yang paling umum dan mudah diidentifikasi dari genus Aspergillus,
Family Moniliacea, Ordo Monoliales dan Kelas Imperfecti. Aspergillus niger
memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora
tebal berwarna coklat gelap sampai hitam dan mempunyai hifa yang bersekat.
plate 1 dari segi warna yaitu berwarna hitam, dari segi bentuk koloninya
didapatkan bersifat menyebar , dan sedangkan dari segi bau yaitu seperti bau
pengap seperti bau khas jamur. Pada plate 2 segi warna yaitu berwarna hijau
botol , dari segi bentuk koloninya bulat berkoloni , dan sedangkan dari segi
bau yaitu seperti bau ikan asin. Pada plate 3 segi warna yaitu berwarna hijau
mint, dari segi bentuk koloninya bulat berkoloni, dan sedangkan dari segi bau
langsung pada sampel ikan goreng adalah Aspergillus Niger Van Tieghem. A.
niger adalah salah satu spesies yang paling umum dan mudah diidentifikasi
dari genus Aspergillus, dengan matras putih hingga kuning yang kemudian
aspergiloma dan merupakan agen otomikosis yang paling sering dijumpai. Ini
koloni terdiri dari basal padat berwarna putih atau kuning yang dilapisi
oleh lapisan padat kepala konidia berwarna coklat tua hingga hitam. Kepala
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tieghem
B. Saran
sarung tangan dan masker untuk menghindari kontak kulit langsung dengan
jamur .Kemudian setelah pekerjaan selesai jangan lupa untuk mencuci tangan
Hapsari. A.,2014. Isolasi Dan Identifikasi Fungi Pada Ikan Maskoki (Carassius
auratus) Di Bursa Ikan Hias Gunung Sari Surabaya, Jawa Timur.
Budidaya Perairan Sidoarjo Jawa Timur : Universitas Airlangga.
Pujayanti. V. I. 2016. Identifikasi Jamur Aspergillus Niger Pada Kemiri.
Jombang. Karya Tulis Ilmiah Analis Kesehatan, Insan Cendikia
Medika.
Sulastina. N.A. 2020. Analisis Jamur Kontaminan Pada Roti Tawar Yang Di Jual
Dipasar Tradisional. Palembang Analis Kesehatan Volume 5, Nomor 1,
Februari 2020
Suryani. Y., dkk. 2020. MIKOLOGI. Padang : PT Freeline Cipta Granesi.
LAMPIRAN