Anda di halaman 1dari 2

NAMA : YUSTIKA IRIANTI DEWI

NIM : B1D120136
KELAS : 2020C
TUGAS IKM
STRATEGI PROMKES (PIAGAM OTTAWA, 1986)
1. Kebijakan Berwawasan Kesehatan
Kebijakan berwawasan kesehatan Adalah suatu strategi promosi kesehatan yang
ditujukan kepada para penentu atau pembuat kebijakan, agar mereka mengeluarkan
kebijakan- kebijakan publik yang mendukung atau menguntungkan kesehatan.
Dengan kebijakan-kebijakan dalam bentuk peraturan, perundangan, surat-surat
keputusan dan sebagainya, selalu berwawasan atau berorientasi kepada kesahatan
public.
Contoh : Peraturan perundang-undangan Indonesia telah mengatur terkait pemberian
ASI ekslusif. Hal tersebut terdapat pada UU kesehatan No. 36 pasal 128 tahun 2009
dan Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu
Ekslusif.
2. Lingkungan Yang Mendukung
Lingkungan yang mendukung ditujukan kepada para pengelola tempat umum,
termasuk pemerintah kota, agar mereka menyediakan sarana-prasarana atau fasilitas
yang mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat, atau sekurang-
kurangnya pengunjung tempat-tempat umum tersebut.
Contoh : Menyediakan sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung ibu menyusui
seperti ruang menyusui di tempat umum yang dilengkapi dengan fasilitas mendukung
sesuai dengan standar.
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan
Reorientasi pelayanan kesehatan maksudnya masyarakat bukan sekedar pengguna
atau penerima pelayanan kesehatan, tetapi sekaligus juga sebagai penyelenggara,
dalam batas-batas tertentu. Realisasida rireontitas pelayanan kesehatan ini, adalah
para penyelenggara pelayanan kesehatan baik pemerintrah maupun swasta harus
melibatkan, bahkan memberdayakan masyarakat agar mereka juga dapat berperan
bukan hanya sebagai penerima pelayanan kesehatan, tetapi juga sekaligus sebagai
penyelenggara pelayanan kesehatan.
Contoh ; Pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai kader ASI atau pembentukan
kelompok dukungan ASI dengan kegiatan yang berkesinambungan.

4. Keterampilan Individu
Strategi promosi kesehatan ini melibatkan seluruh pihak yang terdiri dari individu,
keluarga atau kelompok lebih besar lagi untuk dapat meningkatkan keterampilan
dalam memelihara serta meningkatkan kesehatan baik kepada diri sendiri maupun
kepada pihak lain.
Contoh : Pelatihan konselor ASI, berupa pemberian pembekalan pendidikan
kesehatan, konseling maupun diskusi kelompok yang digagas oleh petugas kesehatan
dan diterapkan di masyarakat. Kegiatan yang rutin untuk menambah keterampilan ibu
menyusui dalam pemberian ASI dan meningkatkan dukungan masyarakat sekitar pada
ibu menyusui.
5. Gerakan Masyarakat
Untuk mendukung perwujudan masyarakat yang mau dan mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya seperti tersebut dalam visi promosi kesehatan ini, maka
di dalam masyarakat itu sendiri harus ada gerakan atau kegiatan-kegiatan untuk
kesehatan.
Contoh : Melalui program-program inovatif seperti: sekolah ibu menyusui, wisuda
bayi sehat lulus ASI ekslusif yang dilaksanakan dengan melibatkan perangkat desa
dan tokoh masyarakat, ceramah agama terkait keutamaan menyusui oleh tokoh agama
yang disegani masyarakat, dan kegiatan lain yang inovatif dan membawa dampak luas
di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai