Anda di halaman 1dari 7

Nama:

Bakteri Penyebab Infeksi Pada Kulit, Mekanisme Infeksi


dan Prosedur Identifikasinya

1. Kulit
a. Struktur Kulit
Kulit merupakan barier penting untuk mencegah mikroorganisme dan agen
perusak lain masuk ke dalam jaringan yang lebih dalam. Kelainan kulit yang
terjadi dapat langsung disebabkan mikroorganisme pada kulit, penyebaran toksin
spesifik yang dihasilkan mikroorganisme, atau penyakit sistemik berdasarkan
proses imunologik. Sistem imun berkembang dengan fungsi yang khusus dan
bekerja di kulit. Sel Langerhans, keratinosit, sel endotel, dendrosit dan sel lainnya
semua ikut berperan dalam skin associated lymphoid tissue (SALT).
Contoh penyakit eksantema yang disebabkan toksin ini adalah demam skarlet
karena Streptococcus, toxic shock syndrome, dan lain-lain. Streptcoccus
merupakan kokus Gram-positif, anaerob, menyebabkan infeksi toksigenik dan
piogenik pada manusia, seperti pada demam skarlet (eksotoksin). (Sari Pediatri,
2001)

b. Produksi enzim dan zat bersifat antibakteri pada kulit


Staphyloccocus epidermidis merupakan bakteri penyebab infeksi
oportunistik dan dapat hidup di kulit tangan manusia. Penghambatan
pertumbuhan S. epidermidis dapat dilakukan dengan cara mencuci tangan.
Namun cara tersebut tidak dapat dilakukan jika tidak ada air dan sabun. Hand
sanitizer merupakan alternatif sebagai pembersih tangan yang efektif. Daun
salam (Syzygium polyanthum) merupakan inovasi yang tepat sebagai bahan
aktif alami hand sanitizer karena terdapat kandungan flavonoid, minyak atsiri,
dan tannin sebagai antibakteri. Sheikh et al., (2012) menerangkan bahwa
penggunaan bahan alami seperti ekstrak tumbuhan yang bermanfaat sebagai
aktivitas antimikroba sangat membantu dalam menghambat pertumbuhan
bakteri. Tanaman yang memiliki potensi tinggi sebagai antimikroba adalah
tanaman salam (Syzygium polyanthum). Tanaman salam (S. polyanthum)
merupakan jenis tanaman biofarmaka yang berpotensi besar untuk dipelajari
dan digali fungsi bahan fitofarmaka terutama pada bagian daunnya. Di
kalangan masyarakat Indonesia, daun salam umumnya dikenal sebagai
pelengkap bahan bumbu masak dan memiliki khasiat utama sebagai
antibakteri, antidiare, antihipertensi, antidiabetes, dan antikolestrol.
Kandungan senyawa aktif daun salam meliputi saponin, seskuiterpen,
flavonoid, fenol, steroid, sitral, minyak atsiri, lakton, dan tannin (Silalahi,
2017, dalam Maramis Arnetta Yolanda, dkk, 2022).

c. Kondisi yang memungkinkan perumbuhan bakteri


Proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh faktor-
faktor pertumbuhan termasuk mikroorganisme seperti bakteri. Pertumbuhan
bakteri pada umumnya sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi, suhu, pH, air,
dan oksigen. Perubahan faktor-faktor ini dapat mengakibatkan perubahan sifat
bentuk secara morfologi dan cara kerja secara fisiologi. Salah satu faktor
utama yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri tersebut adalah suhu
(PERTUMBUHAN DAN PENGENDALIAN MIKROORGANISME II Oleh : Dra. Yanti
Hamdiyati, M.Si)
MIKRO FLORA NORMAL KULIT

A. Secara garis besar flora normal dapat dibagi menjadi 2 golongan:


1. Flora residen Kuman yang sudah berada di suatu bagian tubuh
apabila dilakukan eradikasi maka kuman ini akan hidup lagi.
2. Flora transien Kuman yang berada di suatu lokasi tubuh untuk
jangka waktu pendek (beberapa jam, hari atau minggu).
Kuman ini bisa bersifat apatogen atau bisa menjadi patogen bila keadaan
memungkinkan, kuman ini berasal dari lingkungan, tidak menyebabkan penyakit,
tidak akan berada di tubuh untuk selamanya (Nita, 2005).

B. Kondisi Patogen
a. Gangguan klinis kulit dan bakteri penyebab, mekanisme infeksinya
Infeksi bakteri pada kulit dan jaringan lunak akibat dari ketidakseimbangan
antara kemampuan mikroorganisme patogen dan mekanisme pertahanan tubuh
manusia. Perkembangan dan evolusi infeksi bakteri meliputi 3 faktor utama, yaitu:
lokasi masuk dan fungsi barrier kulit, pertahanan host, respons inflamasi terhadap
invasi mikroba, dan sifat patogenik organisme (Sari Maylita, 2019).
IDENTIFIKASI

A. Jenis sampel dan cara pengambilan


Sampel yang diambil haruslah merupakan representasi dari seluruh
bagian yang diteliti. Untuk itu diperlukan teknik yang benar agar terhindar
dari kesalahan yang mengakibatkan sampel menjadi bias. Beberapa prinsip
pengambilan sampel antara lain adalah; sampel yang diambil merupakan
perwakilan dari keseluruhan bagian yang diteliti. sampel yang diambil
benar-benar dari sumbernya dan sampel tetap terjaga kondisinya seperti
saat pengambilan sampai dilakukan tahap pembiakan dan analisa sampel.
Morfologi mikroba serta jumlahnya dapat diobservasi dengan cara
mengisolasi dan membiakkannya pada media agar nutrisi terlebih dahulu.
Koloni bakteri dapat diamati pertumbuhannya setelah diinkubasi selama 1
x 24 atau 2 x 24 jam pada suhu yang sesuai, sedangkan jamur dapat
diamati setelah 5-7 hari inkubasi. Karakteristik morfologi tiap koloni perlu
dicatat sesuai dengan ciri-ciri yang ditunjukkan sebagai bagian dari proses
identifikasi bakteri (Mikrobiologi Umum, 2020).

B. Kultur Sampel (Penyubur, media transport).


- Media padat
- Media cair
- Media semisolid
- Media kombinasi

Media Transpot : Media transport adalah media yang digunakan untuk


membawa spesimen dari suatu tempat ke tempat lain, agar mikroba yang
ada didalamnya (akan diperiksa), tetap terjaga kehidupannya sehingga
memudahkan untuk mendiagnosis atau untuk keperluan lain. Macam-
macam media transport diantaranya Stuart, Amies, Carry and Blair, alkali
pepton dan lain-lain. Penggunaan masing-masing media adalah sebagai
berikut:
- 1. Media Stuart merupakan media yang digunakan untuk media
transport terutama kuman perut (gram negatif). Misal spesimen yang
berasal dari feses
- Media Amies merupakan modifikasi dari media stuart, dapat untuk
spesimen dari sekret atau luka, bagus untuk membawa spesimen
dengan kecurigaan gonorrhea
- Media Carry and Blair merupakan media dengan konsistensi semi
solid, memiliki pH 7,2± 0,2 dengan standar pembuatan media,
merupakan transport umum
- Media Alkali pepton digunakan untuk kecurigaan bakteri vibrio
(Rachmawaty, 2020).

C. Prosedur identifikasi konvensional / seperti dilaboratorium


- Identifikasi bakteri dilakukan dengan cara mengamati morfologi koloni
meliputi bentuk koloni bakteri, warna koloni, tepi koloni, dan elevasi
koloni bakteri (Michelle, 2017).

D. Prosedur identifikasi konvensional / seperti dilaboratorium


- Identifikasi bakteri dilakukan dengan cara mengamati morfologi koloni
meliputi bentuk koloni bakteri, warna koloni, tepi koloni, dan elevasi
koloni bakteri (Michelle, 2017).

E. Jenis antibiotik sesuai jenis bakteri di kulit


- Jenis antibiotik yang dapat diresepkan oleh dokter antara lain:

 Amoxicillin
 Azithromycin
 Cephalexin
 Clindamycin
 Doxycycline
 Erythromycin
 Mupirocin
 Oxytetracycline
DAFTAR PUSTAKA

PERTUMBUHAN DAN PENGENDALIAN MIKROORGANISME II Oleh :


Dra. Yanti Hamdiyati, M.Si

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/
196611031991012-YANTI_HAMDIYATI/
Pertumbuhan_pada_mikroorganisme_II.pdf

Arnetta Yolanda Maramis, Mahanani Tri Asri Jurusan Biologi, Fakultas


Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
LenteraBio, 2022; Volume 11, Nomor 3: 554-561
https://journal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/index

Sari Pediatri, Vol. 2, No. 4, Maret 2001: 205 – 209 Prof. Dr. H Herry Garna, Sp.A(K),
PhD. Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK-UNPAD/RSUP Hasan Sadikin, Jl. Pasteur
No. 38 Bandung. Tel. 022-2034426. Fax. 022-2032216, 2011282, 2035957.
file:///C:/Users/lenovoS20/Downloads/1016-2316-1-SM.pdf

FLORA NORMAL Dosen : Jatnita Parama Tjita; Nita, 2005

https://stikes-istara.ac.id/upload/files/mikrobiologi/6.%20FLORA%20NORMAL

BUKU SERI,INFEKSI BAKTERI DIKULIT; 2019


https://repository.unair.ac.id/95086/1/Infeksi%20Bakteri%20Kulit.pdf

PANDUAN PRAKTIKUM (ONLINE) MIKROBIOLOGI UMUM, Universitas Islam Negeri


Maulana Malik Ibrahim Malang; 2020
Nurjanna, Ahmadirrahman Fajrihanif, dan Haryani Balai Penelitian dan
Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros; Bul. Tek. Lit. Akuakultur Vol. 10 No.2
Tahun 2012, file:///C:/Users/lenovoS20/Downloads/1670-3696-1-SM.pdf

Media, Farida Juliantina Rachmawaty; Laboratorium Mikrobologi

Fakultas Kedokeran Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia,

2021, https://fk.uii.ac.id/mikrobiologi/materi/media/
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA 2017, Drh. I Gusti Ketut
Suarjana, MP Dr. drh. I Nengah Kerta Besung, MS Dr.drh. Hapsari Mahatmi, MP Drh.
Ketut Tono PG, M.Kes.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/72be8d6f4c3edc1ec4fb97
6960f3a7b5.pdf

National Institute of Health (2020). Medline. Impetigo, Terakhir diperbarui:


19 Juli 2021, Ditinjau oleh: dr. Meva Nareza
https://www.alodokter.com/infeksi-kulit/pengobatan

Michelle V. Holderman, dkk, Program Studi Biologi, FMIPA Universitas Sam Ratulangi
Manado 14 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17, No. 1, April 2017

file:///C:/Users/lenovoS20/Downloads/14901-29862-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai