Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI III

ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) METODE SEBAR (Surface Plate)

OLEH :

NAMA : Yohana Christi S Tayaya

NIM : B1D120132

KELAS : 2020 C

PROGRAM STUDI D IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum :
Nama : Yohana Christi Sofianti Tayaya
NIM : B1D120132
Hari/Tanggal : Kamis & Jumat/ 04-05 Agustus 2022
Kelompok : 02 (dua)
Rekan Kerja : 1. Venna Melinda
2. Dini Rasid
3. Hersa Armelia Dwi Wardani S
4. Rezky Mifta Auliya
5. Annisa Noviarti
Penilaian :

Makassar, 06 Agustus 2022

Asisten. Praktikan

Habiba Gali, S.Tr,Kes Yohana Cristi S tayaya


NIM : B1D120132

Dosen Pembimbing

Nirmawati Angria S.Si. M.Kes


NIDN : 091 8068 702
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi orang Indonesia nama tahu tentulah tidak asing lagi untuk didengar,

karena tahu sudah termasuk makanan pokok (pengganti ikan). Tahu adalah salah satu

makanan yang paling favorit bagi orang Indonesia. Merupakan makanan yang selalu

hadir disetiap harinya baik itu merupakan lauk pendamping nasi maupun sebagai

camilan, baik itu tanpa olahan maupun dengan dimodifikasi menjadi bentuk panganan

lainnya yang berbasis tahu. Disadari ataupun tidak sebagai hasil olahan kacang

kedelai, tahu merupakan makanan andalan untuk perbaikan gizi karena tahu

mempunyai mutu protein nabati terbaik karena mempunyai komposisi asam amino

paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar 85%-

98%).Kandungan gizi dalam tahu, memang masih kalah dibandingkan lauk pauk

hewani, seperti telur, daging dan ikan

Makanan sehat adalah makanan yang higienis dan bergizi, untuk memperoleh

makanan sehat diperlukan beberapa persyaratan khusus diantaranya adalah

pengolahan makanan yang memenuhi syarat, penyiapan makanan yang benar dan

pengangkutan yang sesuai (Mukono, 2008).

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) makanan yang baik

adalah makanan yang didalamnya terdapat kandungan gizi, bersih, dan terbebas dari

bahan berbahaya, makanan adalah salah satu hal terpenting bagi kesehatan manusia,

sehingga keamanan pangan yang dikonsumsi perlu terbebas dari kontaminasi baik

yang disebabkan oleh bakteri mauapun bahan lain.


Untuk mengetahui apakah produk itu layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat

dapat digunakan banyak uji sebagai indikator. Salah satu uji yang dapat kita lakukan

yaitu uji lempeng dan yang akan kita praktikan aji angka lempeng total. Uji angka

lempeng total bertujuan untuk menunjukkan mikroorganisme dalam suatu sediaan

dengan metode hitungan cawan. Hal ini dapat menentukan daya tahan suatu produk,

uji kualitatif bakteri patogen untuk menentukan tingkat keamanan, dan uji bakteri

indikator untuk mengetahui tingkat sanitasi produk tersebut.

B. Tujuan Praktikum

Praktikum yang di lakukan kali ini memiliki tujuan, yaitu : untuk mengetahui

jumlah mikroorganisme dalam sampel makanan (tahu goreng) dengan metode sebar

(surface plate).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Makanan sehat adalah makanan yang higienis dan bergizi, untuk memperoleh

makanan sehat diperlukan beberapa persyaratan khusus diantaranya adalah pengolahan

makanan yang memenuhi syarat, penyiapan makanan yang benar dan pengangkutan yang

sesuai (Mukono, 2008).

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) makanan yang baik adalah

makanan yang didalamnya terdapat kandungan gizi, bersih, dan terbebas dari bahan

berbahaya, makanan adalah salah satu hal terpenting bagi kesehatan manusia, sehingga

keamanan pangan yang dikonsumsi perlu terbebas dari kontaminasi baik yang disebabkan

oleh bakteri mauapun bahan lain.

Makanan yang terkontaminasi bakteri pathogen seperti Escherichia coli, Salmonella,

dan Staphylococcus aureus dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Bakteri escherichia coli

dapat menyebabkan diare dan merupakan penyebab terbanyak kedua (Abdel-Monem et al.,

2014). Cemaran atau kontaminasi pada pangan dapat terjadi karena adanya bahanbahan yang

tidak dikehend aki yang berasal dari lingkungan berupa bahan biologis, kimia dan benda

asing. Cemaran bakteri adalah bentuk cemaran biologis yang dapat merugikan dan

membahayakan kesehatan manusia. Cemaran ini dapat berasal dari prosedur dalam proses

produksi makanan yang tidak hygiene, penanganan makanan yang tidak tepatserta alat

pengolahan yang tidak bersih (Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2012; Riana &

Sumarmi, 2018).

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) makanan yang baik adalah

makanan yang didalamnya terdapat kandungan gizi, bersih, dan terbebas dari bahan

berbahaya, makanan adalah salah satu hal terpenting bagi kesehatan manusia, sehingga
keamanan pangan yang dikonsumsi perlu terbebas dari kontaminasi baik yang disebabkan

oleh bakteri mauapun bahan lain.

Angka lempeng total (heterotropic plate count) adalah suatu indikator untuk

mengetahui adanya mikroba heterotropik bakteri dan kapang dimana mikroba tersebut

sensitif terhadap suatu proses yaitu proses desinfektan, seperti pada air yang tanpa residu

desinfektan sehingga terjadi pembentukan spora dan mikroba yang berkembang secara cepat

(WHO, 2011). Angka lempeng total merupakan salah satu indikator proses hygiene sanitasi

produk. Analisis mikroba lingkungan pada produk merupakan indikator pengawasan dan

sebagai dasar kecurigaan dapat atau tidak diterimanya suatu produk berdasarkan kualitas

mikrobiologinya (Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2012); (Hanum et al., 2018)

Menurut SNI 7388 tahun 2009, yang dimaksud dengan ALT adalah jumlah mikroba

aerob mesofilik yang ditemukan dalam per gram atau per milliliter contoh yang ditentukan

melalui metode standar. Mikroba yang dimaksud termasuk bakteri, kapang, dan ragi.13

Metode standar yang disarankan merujuk pada metode berdasar-kan FDA. ALT dapat

dipergunakan sebagai indikator proses higine sanitasi produk,analisis mikroba lingkungan

pada produk jadi, indikator proses pengawasan, dan digunakan sebagai dasar kecurigaan

dapat atau tidak diterimanya suatu produk berdasarkan kualitas mikrobiologinya.14 Studi ini

bertujuan untuk memberikan gambaran keamanan susu formula bayi, khususnya angka

lempeng total.
BAB III

METODE KERJA

A. Waktu Dan Tempat Praktikum

1. Waktu

Hari : Kamis – Jumat

Tanggal : 04 -05 Agustus 2022

Pukul : 15.00-18.00 WITA

2. Tempat

Praktikum ini dilakukan di ruangan laboratorium mikrobiologi D-IV

Teknologi Laboratorium Medis, Universitas Megarezky, Makassar.

B. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut:

a. Alat

1) Tabung reaksi

2) Pipet skala

3) Inkubator

4) Bunsen

5) Rak tabung

6) Petridisk

7) Autoclaf

8) Colony quant

b. Bahan

1) Media PCA

2) NaCl

3) Sampel makanan ( Tahu)


C. Cara Kerja

1. Pembuatan media

a. Dihitung media PCA yang akan ditimbang dengan menggunakan rumus

perhitungan media sebagai berikut:

1) Perhitungan aquades

48 x 20 = 960 ml

2) Perhitungan media PCA yang digunakan

22,5 x 960 = 21,6 g


1000

b. Dihitung media PCA sebanyak 21,6 g

c. Dicampurkan media PCA yang telah ditimbang dan aquades sebanyak 960 ml

pada tabung erlenmeyer

d. Dipanaskan larutan media PCA diatas api bunsen hingga menjadi jernih

e. Didinginkan media yang telah dipanaskan dan diautoklaf pada suhu 121°C

selama 15 menit

f. Dituangkan media pada 48 plate cawan petri

g. Media dimasukkan ke dalam lemari pendingin

2. Pengenceran sampel

a. Sampel makanan digerus menggunakan mortar hingga halus dan ditimbang

sebanyak 10 g

b. Sampel yang telah halus dilarutkan didalam NaCl sebanyak 9 ml


c. Suspensi sampel yang telah dibuat dianggap sebagai pengenceran 10-1

d. Disiapkan 3 tabung reaksi untuk membuat pengenceran sampel 10-2, 10-3, 10-4 dan

diberi label pada masing-masing tabung sesuai tingkat pengencerannya

e. Masing-masing tabung reaksi pengenceran 10-2 sampai 10-4 diisi dengan larutan

NaCl sebanyak 9 ml

f. Dipipet 1ml suspensi sampel pengenceran 10-1 ke dalam tabung 10-2

g. Dipipet 1 ml larutan dari tabung pengenceran 10-2 ke pengenceran 10-3

h. Dipipet 1 ml larutan dari tabung pengenceran 10-3 ke pengenceran 10-4

i. Dipipet 1 ml larutan dari tabung pengenceran 10-4 dan dibuang keluar

j. Disiapkan 8 cawan petri steril yang berisi media PCA dimana masing-masing

pengenceran menggunakan 2 (duplo) cawan petri berisi media PCA.

k. Dengan menggunakan pipet yang berbeda-beda, dipipet larutan pada masing-

masing tabung pengenceran sebanyak 1 ml dan ditetesi pada media PCA dan

dihomogenkan dengan menggoyangkan cawan petri membentuk angka delapan.

l. Media PCA yang telah disebar oleh larutan pengenceran sampel diinkubasi

selama 1 x 24 jam 37°C

3. Pengamatan dan perhitungan koloni

a. Dihitung koloni yang tumbuh dengan menggunakan alat colony counter

b. Jumlah koloni yang telah diketahui dihitung dengan menggunakan standar SPC

(Standar Plate Count) dan rumus SNI


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Jumlah koloni per Standar Plate Count Keterangan


pengenceran (SPC)

10-1 10-2 10-3 10-4


13 4 28 11
2,3 ×10 3
10 42 26 1

Tabel 1.1 Standar perhitungan SPC (Standar Plate Count)


Perhitungan :

Hasil
No. Kode sampel
10-1 10-2 10-3 10-4
1 A 13 4 28 11
A duplo 10 42 26 1
Tabel 1.2 Standar perhitungan SNI

Perhitungan:
N=C
¿¿

( 42+28+26)
N=
( 1 x 1 )+ ( 0,1× 2 ) ×10 ⁻

96
N=
1+ 0,2× 10

96
N= ×10 ⁻2
1,2

N= 80 ×10 2

B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan pemeriksaan ALT (Angka Lempeng Total)

dengan menggunakan sampel makanan yaitu, tahu goreng. Praktikum ini di lakukan
dengan tujuan umtuk mengetahui jumlah mikroba yang ada dalam sampel makanan

dengan metode sebar (surface plate).

Penentuan ALT (Angka Lempeng Total) merupakan metode kuantitatif yang

digunakan untuk mengetahui jumlah mikroba yang ada pada suatu sampel (BPOM,

2008). Berdasarkan data dan analisis data dapat diketahui bahwa sampel makanan

yang digunakan untuk perhitungan ALT koloni bakteri ini adalah tahu goreng.

Tahu adalah salah satu makanan yang paling favorit bagi orang Indonesia.

Merupakan makanan yang selalu hadir disetiap harinya baik itu merupakan lauk

pendamping nasi maupun sebagai camilan, baik itu tanpa olahan maupun dengan

dimodifikasi menjadi bentuk panganan lainnya yang berbasis tahu. Disadari ataupun

tidak sebagai hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakan makanan andalan untuk

perbaikan gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik karena mempunyai

komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi

(sebesar 85%- 98%).Kandungan gizi dalam tahu, memang masih kalah dibandingkan

lauk pauk hewani, seperti telur, daging dan ikan.

Berdasarkan data pengamatan dan analisis data diketahui bahwa nilai ALT

bakteri dari sampel makanan yang digunakan (tahu goreng) adalah ..... cfu/g,

sedangkan nilai ALT biscuit sejenis menurut BPOM (2005) adalah 1x104 cfu/g.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum uji angka lempeng total (ALT) pada makanan (tahu

goreng) yang dijual di sekitar kampus dengan tujuan untuk mengetahui jumlah

mikroba dalam sampel makanan (tahu goreng) dengan metode sebar (surface plate)

maka dapat disimpulkan

B. Saran

Pada praktikum kali ini di sarankan kepada seluruh praktikan mempersiakan

alat dan bahan sesuai yang di butuhkan, praktikan juga di harapkan untuk teliti dalam

melakukan perhitungan untuk pembuatan media yang akan digunakan.


DAFTAR PUSTAKA

Badan Standardisasi Nasional. Batas maksimum cemaran mikroba dalam pangan. SNI

7388:2009

Joko Sapto Pramono , Mustaming , Dewi Samara Putri,

Chap J, Jackson P, Siqueira R, Gaspar N, Quintas C, Park J, et al. International survey of

Cronobacter sakazakii and other Cronobacter spp. in follow up formulas and infant

foods. International Journal of Food Microbiology. 2009 Dec;136(2):18– 8

United Fresh Produce Association Food Safety and Technology Council Microbiological

Testing of Fresh Produce. Microbiological testing of fresh produce [internet]. 2010

[cited 2014 May 16]. Available from http://www.united

fresh.org/assets/food_safety/MicroWhite_ Paper.pdf
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai