ST
LAPORAN STTUP
“Studi Tentang Hygiene Dan Sanitasi Pada Usaha Salon Kecantikan Di Kota
Payakumbuh”
Oleh :
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. DASAR TEORI 1
B. RUMUSAN MASALAH 3
C. TUJUAN 3
C. PROSEDUR KERJA 4
A. HASIL 8
B. ANALISA HASIL 8
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN 10
B. SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
Kontaminasi makanan dapat terjadi setiap saat, salah satunya dari
peralatan makanan yang digunakan tidak memenuhi syarat kesehatan. Di
Indonesia peraturan telah dibuat dalam bentuk Permenkes RI No.
1096/Menkes/Per/VI/2011, bahwa untuk persyaratan peralatan makanan tidak
boleh bakteri lebih dari 0 koloni/cm2.
2
yang di gunakan yang dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan food
and water borne disease, dimana masuknya makanan kedalam tubuh yang
mengakibatkan kontaminasi yang tidak di inginkan masuk ke dalam tubuh
dikarenakan makanan terkontaminasi oleh mikroba, terdapatnya mikroba
iniyang menimbulkan terjadinya penyakit infeksi saluran cerna.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana mengetahui tingkat kebersihan atau jumlah kuman pada
alat makan?
2. Bagaimana cara mengusap alat makan yaitu piring dengan baik dan
benar ?
3. Bagaimana cara pemeriksaan kuman pada alat makan yaitu piring?
4. Bagaimana Mengetahui jumlah angka lempeng total (ALT) pada usap
alat makan yaitu piring?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tingkat kebersihan atau jumlah kuman pada alat
makan.
2. Untuk mengetahui cara mengusap alat makan yaitu piring dengan baik
dan benar.
3. Untuk mengetahui cara pemeriksaan kuman pada alat makan yaitu piring.
4. Untuk mengetahui jumlah angka lempeng total (ALT) pada usap alat
makan yaitu piring
3
BAB II
METODE PRAKTIKUM
C. PROSEDUR KERJA
Pemeriksaan Angka Kuman
Untuk mendapatkan angka yang dapat mewakili dari seluruh alat yang
diperiksa,maka perlu pemeriksaaan dari sejumlah sampel yang dapat
mewakili keseluruhan.
1. Persiapkan sarung tangan yang steril untuk memulai mengambil
sampel.
4
2. Alat makan/masak yang akan diperiksa masing-masing diambil 4-
5 buah tiap jenis yang diambil secara acak dari tempat
penyimpanan.
3. Persiapkan catatan formulir pemeriksaaan dengan membagi alat
makan/masak dalam kelompok-kelompok.
4. Persiapkan lidi kapas steril,kemudian buka tutup botol dan
masukan lidi kapas sterilke dalamnya.
5. Lidi kapas steril dalam botol ditekan ke dinding botol
untukmembuang airnya,baru diangkat dan diusapkan pada setiap
alat-alat yang diusapkan sampai satu kelompok selesai diusap.
6. Peremukaan tempat alat/perabot yang diusap
Cangkir dan gelas : permukaan luar dan dalam bagian bibir setingggi 6
mm
5
9. Pada peralatan masak,setiap usapan seluas 8 inchi persi atau 50
cm❑2 dilakukan 3 kali berturut-turut di anggap satu kelompok
setelah dilakukan luas permukaan sebanyak 5 kali 8 inchi persegi.
10. Setiap hasil mengusap 1 alat dari satu kelompok selalu dimasukkan
ke dalam botol cairan diputar-putar dan ditekan kedinding.
Demikian dilakukan secara berulang-ulang sampai semua
kelompok diambil usapnya
11. Pada usapan peralatan makan setiap usapan alat harus mencapai
luaas sekitar 8 inchi persegi atau 50 cm 2 dan dilakukan 5 kali
(tempat) sehimgga cukup mencapai luas 40 inchi atau 256 cm2
(inchi persegi =0,4 cm2 )
12. Setiap satu kelompok menggunakan 1 lidi kapas sebab yang
diusapkan dengan caras seperti pada butir no.11 diatas
13. Setelah semua kelompok alat makan atau luas permukaan peralatan
masak di usap, kapas lidi dimasukkan kedalam botol,lidinya
dipatahkan atau digunting,dan bibir botol dipanaskan dengan api
spiritus baru ditutup dengan kapas
14. Tempelkan kertas cellotape yang telah dipersiapan ,tulis etiket
dengan spidol menyatakan nama alat makan dan tempat yang
diambil sampelnya diberi nomor (kode) sesuai lembar /formulir
15. Kirimkan segera kelaboratorium dengan suhu dingin untuk
diperiksa bila tidak dapat dikirim segera disimpan dalam tempat
penyimpanan dingin.
Pemeriksaan Angka Lempeng Total
1. Alat dan Bahan :
- Medium nutien agar
- Larutan pengencer / NaCI 0,9%
- Petridih steril 4 buah masing-masing pemeriksaan
- Pipet steril masing-masing 2 buah
- Lampu spiritus/bunscn
6
- Korek api
- Tabung reaksi masing-masing 4 buah
- Rak kayu
2. Cara Kerja :
- Siapkan larutan pengencer NaCI 0,9 % sebanyak masing-masing 4
tabung dan 4 buah petridish yang diberi kode 10−1 ,10−¿2 ¿ ,10−¿3 ¿,
dan kontrol
- Ambil 1 ml larutan pengencer NaCI steril dengan kode kontrol dan
masukkan kedalam petridish yang juga berkode kontrol.
- Ambil 1 ml sampel dengan pipet dan masukkan ketabung reaksi
dengan kode 10−1 pipet lepas dan tidak boleh ditiup.
7
BAB IV
PEMBAHASAN
A. HASIL
Diketahui :
1. 10-1 piring = 229
2. 10-2 piring = 209
3. Luas Jendela = 5 cm x 5 cm = 25 cm2
Penyelesaian :
= 2.280 + 20.800
2
23.080
=
2
= 11.540
25
= 462 koloni/cm2
B. ANALISA HASIL
Dari hasil pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar,
pada Kamis, 24 Juni 2021 didapatkan jumlah koloni pada alat makan piring
yakni 462 koloni/cm2. Piring yang dijadikan sampel merupakan piring yang
berasal dari kampus Jurusan Kesehatan Lingkungan yang sering digunakan
oleh dosen saat berkegiatan. Menurut Permenkes No. 1096/2011 Tentang
Higiene Sanitasi Jasaboga bahwasanya angka kuman yang ditentukan
berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yakni harus nol (negative),
8
sehingga hasil pemeriksaan usap alat makan yang didapatkan melebihi
ambang batas atau standar yang ditentukan dalam Permenkes No. 1096/2011
Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga.
Keberadaan angka kuman yang tinggi ini bisa saja disebabkan oleh
Teknik pencucian yang kurang baik. Dimana, alat makan tidak dicuci di air
mengalir melainkan menggunakan air pada baskom. Teknik pencucian dengan
menggunakan air pada baskom ini meningkatkan resiko kontaminasi silang air
kotor pada baskom. Tingginya angka kuman juga dapat disebabkan karena
pada Teknik pencucian tidak dilakukan desinfeksi. Menggunakan sabun saja
tidak cukup membunuh kuman di alat makan, namun juga diperlukan
desinfeksi guna menghilangkan kuman yang masih tersisa. Dari segi Teknik
penyimpanan juga bisa menjadi jalan masuk penyebab tingginya angka
kuman. Dimana alat makan yang telah kering tidak disimpan dalam tempat
yang tertutup sehingga menyebabkan alat makan mudah terkontaminasi oleh
paparan debu.
9
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Oleh karena itu, untuk mendapatkan kualitas alat makan yang baik dari
segi biologis/bakteriologis sebaiknya tempat untuk penyimpanan alat makan
menggunakan tempat yang tertutup seperti lemari kaca, dan untuk
penggunaannya setiaporang lebih baik menggunakan alat makan yang tetap
atau tidak berganti-ganti. Agar dapat dibersihkan dengan/lebih baik dan
bersih.
B. SARAN
1. Sebaiknya alat makan yang akan digunakan dicuci dengan bersih dan
disimpan pada tempat yang tertutup sehingga alat makan tidak
terkontaminasi dengan koloni.
10
2. Setelah selesai melakukan pemeriksaan Angka Lempeng Total (ALT)
sebaiknya memberikan informasi kepada masyarakat agar memperhatikan
kebersihan alat makan yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Bobihu, Febryani. 2012. Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada
Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota
Gorontalo Tahun 2012. Di akses 25 Juni 2021.
Febriandi, Rahmat. 2017. Laporan Usap Alat Makan. Laporan Usap Alat Makan |
Goresan Pena Sanitarian (febriandhy.blogspot.com). Di akses 25 Juni 2021.
Yuliawati, Sri dkk. 2017. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Jumlah
Angka Kuman Dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Alat Makan (Studi
Penelitian Di Panti Sosial Asuh Kyai Ageng Majapahit). Jurnal Kesehatan
Masyarakat. Volume 5, Nomor 4, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346). Di akses
25 Juni 2021.
11
LAMPIRAN
12