Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

INSPEKSI BAKSO GEROBAK PINGGIR JALAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I (Satu)
1. Indah Lestari Nahumarury : P0.71.33.2.21.013
2. Nurul Iqlima : P0.71.33.2.21.027
3. Wihelmina Hohame : P0.71.33.2.20.025
4. Firma Hasibuan : P0.71.33.2.21.009
5. Christianto Gustianto : P0.71.33.2.21.005
6. Julio Unkelefta : P0.71.33.2.21.016

Semester IV (Empat)
Mata Kuliah :
Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman
Dosen Pengampu :
Wendhy Gloria. S.KM

PROGRAM STUDI DIII SANITASI KAMPUS MIMIKA


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA
TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat


Allah SWT atas segala
rahmatNya sehingga penulis
dapat
menyelesaikan laporan
praktikum yang berjudul
“Inspeksi Sarna Sanitasi Depot
Air di Desa
Dolo Kab. Sigi ”.
Laporan ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata
kuliah “Penyehatan
pemukiman”.

ii
Penulis mengucapkan terima
kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta
membantu penulis dalam
proses penyelesaian tugas
laporan
praktikum ini. Tidak lupa
pula penulis mengucapkan
terima kasih khususnya
untuk ibu
Novarianti, SKM., M.Kes.
selaku dosen mata kuliah
"Penyehatan Pemukiman"
sehingga

iii
penulis dapat belajar banyak
melalui laporan ini.
Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan
pengetahuan dan
pengalaman penulis. Maka
dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan
laporan
praktikum ini. Penulis
berharap semoga laporan

iv
praktikum ini dapat menambah
pengetahuan
bagi penulis sendiri dan para
pembac
Puji syukur atas kehadirat
Allah SWT atas segala
rahmatNya sehingga penulis
dapat
menyelesaikan laporan
praktikum yang berjudul
“Inspeksi Sarna Sanitasi Depot
Air di Desa
Dolo Kab. Sigi ”.
Laporan ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata
kuliah “Penyehatan
v
pemukiman”.
Penulis mengucapkan terima
kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta
membantu penulis dalam
proses penyelesaian tugas
laporan
praktikum ini. Tidak lupa
pula penulis mengucapkan
terima kasih khususnya
untuk ibu
Novarianti, SKM., M.Kes.
selaku dosen mata kuliah
"Penyehatan Pemukiman"
sehingga
vi
penulis dapat belajar banyak
melalui laporan ini.
Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan
pengetahuan dan
pengalaman penulis. Maka
dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan
laporan
praktikum ini. Penulis
berharap semoga laporan

vii
praktikum ini dapat menambah
pengetahuan
bagi penulis sendiri dan para
pembac
Puji syukur atas kehadirat
Allah SWT atas segala
rahmatNya sehingga penulis
dapat
menyelesaikan laporan
praktikum yang berjudul
“Inspeksi Sarna Sanitasi Depot
Air di Desa
Dolo Kab. Sigi ”.
Laporan ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata
kuliah “Penyehatan
viii
pemukiman”.
Penulis mengucapkan terima
kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta
membantu penulis dalam
proses penyelesaian tugas
laporan
praktikum ini. Tidak lupa
pula penulis mengucapkan
terima kasih khususnya
untuk ibu
Novarianti, SKM., M.Kes.
selaku dosen mata kuliah
"Penyehatan Pemukiman"
sehingga
ix
penulis dapat belajar banyak
melalui laporan ini.
Penulis menyadari bahwa
masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan
pengetahuan dan
pengalaman penulis. Maka
dari itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan
laporan
praktikum ini. Penulis
berharap semoga laporan

x
praktikum ini dapat menambah
pengetahuan
bagi penulis sendiri dan para
pembaca.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan dari
penulisan laporan ini yaitu untuk mememuhi tugas dari dosen mata kuliah Pengawasan
Tempat Pengolahan Makanan dan Minuman, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah wawasan dan pengetahuan penulis
Penulis menyadari laporan ini ditulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis berharap kritkan dan saran yang positif dari ibu dosen, agar kedepannya laporan yang
penulis buat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis ucapkan Terima Kasih.

Timika, 02 April 2023

xi
Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sanitasi Makanan 2
2.2 Pengertian Pedagang Kaki Lima 2
2.3 Pengolahan Makanan 2
BAB III HASIL PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat 3
3.2 Alat dan Bahan 3
3.3 Cara Kerja 3
BAB IV HASIL INSPEKSI
4.1 Form Cheklist Inspeksi 4
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 5
LAMPIRAN 6

xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan..............................................................................3
Tabel 5.1 Rumus Perhitungan..................................................................................................5
Tabel 5.2 Hasil Perhitungan.....................................................................................................5
Tabel 5.3 Peryaratan dan Skor.................................................................................................5

xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Kasus keracunan
makanan dan penyakit infeksi karena makanan sering terjadi. Salah satu penyebab adalah
karena tidak memperhatikan kebersihan perorangan dan lingkungannya dalam proses
pengolahan makanan Beberapa bakteri yang sering menimbulkan penyakit antara lain:
Salmonella, Staphylococcus, E. coli, Vibrio, Clostridium, Shigella dan Pseaudomonas
Cocovenenous dan Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : “Food include all
substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform, wich are part of
human diet.” Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-
substansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya keracunan makanan, antara lain
adalah hygiene perorangan yang buruk, cara penanganan makanan yang tidak sehat dan
perlengkapan pengolahan makanan yang tidak bersih. Salah satu penyebabnya adalah
kurangnya pengetahuan dalam memperhatikan kesehatan diri dan lingkungan dalam proses
pengolahan makanan yang baik dan sehat. Prinsip higiene sanitasi makanan adalah
pengendalian terhadap empat faktor yaitu tempat atau bangunan, peralatan, orang dan bahan
makanan. Keempat faktor tersebut dikendalikan melalui 6 (enam) prinsip higiene sanitasi
makanan (Depkes RI, 2003) : 1) pemilihan bahan makanan, 2) penyimpanan bahan makanan,
3) pengolahan makanan, 4) penyimpanan makanan jadi, 5) pengankutan makanan, dan 6)
penyajian makanan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah higiene sanitasi makanan pada pedagang kaki lima?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui higiene sanitasi makanan pada pedagang kaki lima
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kebersihan diri penjual makanan pedagang kaki lima
b. Mengetahui sanitasi peralatan pada pedagang kaki lima
c. Mengetahui sanitasi tempat penjualan makanan pada pedagang kaki lima

xiv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sanitasi Makanan
Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada
usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang,
makanan, tempat kerja atau peralatan tetap hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang
diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya. Sanitasi adalah usaha kesehatan
preventif yang menitik beratkan kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia
(Fathonah, 2005). Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada
pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat (Azwar, 2009). Sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor
lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan (Hopkins, 2009).
Sanitasi makanan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kemurnian makanan,
mencegah konsumen dari penyakit, mencegah penjualan makanan yang akan merugikan
pembeli, mengurangi kerusakan makanan (Depkes, 2000).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada
usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan hygiene adalah bagaimana cara
orang memelihara dan juga melindungi diri agar tetap sehat.
Sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan
dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dari segala bahaya yang dapat
mengganggu atau merusak kesehatan, mulai dari Sebelum makanan diproduksi, selama dalam
proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan tersebut
siap untuk dikonsumsikan kepada masyarakat atau konsumen.
2.2 Pengertian Pedagang Kaki Lima
Pedagang kaki lima adalah pedagang atau orang yang melakukan kegiatan atau usaha
kecil tanpa didasari atas ijin dan menempati pinggiran jalan untuk berjualan. Pedagang kaki
lima ialah orang-orang dengan modal relative kecil/sedikit berusaha (produksi-penjualan
barang-barang/jasa-jasa) untuk memenuhi kebutuhan kelompok konsumen tertentu dalam
masyarakat. Usaha itu dilakukan pada tempat-tempat yang dianggap starategis dalam suasana
informal (Eridian dalam Sudaryanti:2000).
2.3 Pengolahan Makanan

xv
Secara defenitif pengolahan makanan dapat diartikan sebagai sebuah proses pemanasan
pada makanan hingga menjadi lebih enak, mudah dikunyah, dan mengubah bentuk penampilan dari
bahan makanan itu, serta mematikan bakteri yang merugikan kesehatan. Pengolahan mencakup 4
aspek yaitu :

a. Penjamah makanan
b. Cara pengolahan makanan
c. Tempat pengolah makanan
d. Peralatan dalam pengolahan makanan

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu Pelaksanaan Tempat Praktik Uraian Kegiatan
Minggu, 02 April 2023 Gerobak Bakso Pinggir Penilaian Hygiene dan
Jalan Sanitasi Bakso Gerobak
Pinggir Jalan

3.2 Alat dan Bahan


1. Form pemeriksaan
2. Alat tulis
3. Papan alas
3.3 Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menuju lokasi penilaian bakso gerobak
3. Meminta izin kepada pemilik bakso gerobak dan Memperkenalkan diri
4. Melakukan penilaian dan observasi
5. Menganalisis hasil
6. Membuat laporan

xvi
BAB IV
HASIL INSPEKSI
4.1 Form Cheklist

xvii
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan inspeksi bakso gerobak pinggir jalan yang berlokasi di pasar lama,
Timika, Papua Tengah, Indonesia. Kami kelompok 1 (satu) mendapatkan hasil skor penilaian
dengan menggunakan form cheklist sebagai berikut :
Golongan A1 = 100-((Total ketidaksesuaian/96)*100)
Tabel 5.1 Rumus Perhitungan
100-((33/96)*100)
=100-34,3
=65,4% (Enam Lima koma Empat Persen)
Tabel 5.2 Hasil Perhitungan
Hasil yang tidak memenuhi syarat ada 33 dengan skor masing-masing adalah sebagai
berikut :
Persyaratan Skor
Tersedia air bersih untuk cuci tangan penjual, lap bersih atau tisu basah 3
sekali pakai
Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara berkala 3
sebelum mengenai pangan atau menggunakan hand sanitaizer secara
teratur
Setelah menyentuh uang, tidak menyentuh pangan secara langsung 3
Mengambil pangan matang menggunakan sarung tangan atau alat 3
bantu (contoh sendok, penjapit makanan
Melakukan pemeriksaan kesehatan minimal 1 (satu) kali dalam setahun 2
Sudah mendapatkan penyuluhan keamanan pangan siap saji 2
Alat angkut/ Gerobak pangan tidak bersih 3
Pangan yang tidak dikemas disajikan dalam lemari display yang 3
tertutup
Untuk pencucian peralatan makan yang bukan sekali pakai, pencucian 3
menggunakan sumber air yang aman, mengalir dan tidak di jamban /
toilet (pedagang harus menyediakan ember atau galon yang
dimodifikasi yang memungkinkan pencucian peralatan menggunakan
air yang mengalir)
Alat pengering peralatan seperti lap/kain majun selalu dalam kondisi 3
bersih dan diganti secara rutin untuk menghindari kontaminasi silang

xviii
Saos dan kecap tidak terdaftar 2
Saos dan kecap tidak berlabel 2
Tempat bumbu tertutup rapat 2
Tabel 5.3 Persyaratan dan skor

LAMPIRAN

xix
xx
xxi

Anda mungkin juga menyukai