ILN - Sanitasi Kereta Api
ILN - Sanitasi Kereta Api
Disusun Oleh:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya, sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah yang berjudul “Sanitasi
Kereta Api”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
MAKALAH ............................................................................................................................... 1
C. TUJUAN ............................................................................................................................ 5
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 12
A. LATAR BELAKANG
Kereta api merupakan angkutan transportasi masal yang digunakan masyarakat untuk
menghindari kemacetan. Kereta api memiliki beberapa jenis yaitu kereta api eksekutif, bisnis
dan ekonomi. Sanitasi dan fasilitas yang ada di kereta api terkadang tidak memenuhi syarat,
seperti keadaan toilet yang kurang bersih ataupun bau toilet yang kurang sedap, AC yang
tidak bekerja maksimal sehingga suhu yang berada di dalam kereta api panas sedangkan
ventilasi seperti jendela sulit dibuka dan kebersihan kurang terjaga. Sanitasi dan fasilitas yang
tidak memenuhi syarat dapat mempengaruhi kesehatan para penumpang. Keluhan yang
dirasakan oleh penumpang menurut penelitian sebelumnya adalah pusing, iritasi mata bahkan
ada penumpang yang pingsan (Rukmanesia, 2012).
Kereta api merupakan transportasi yang dipilih sebagai alat angkut yang mampu
mengangkut hasil bumi dan penumpang dalam jumlah banyak, bebas hambatan serta
memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan UUNo.13/1992 tentang moda
transportasi, yaitu: perkeretaapian adalah salah satu moda transportasi yang memiliki
karakteristik dan keunggulan khusus terutama dalam kemampuan mengangkut baik
penumpang maupun barang secara massal, hemat energy, hemat dalam penggunaan ruang.
Mempunyai faktor keamanan yang tinggi dan tingkat pencemaran yang rendah serta lebih
efisien dibanding dengan moda lainnya.
Sebagai sebuah transportasi massal, yang mampu mengangkut penumpang dan barang
dalam jumlah banyak serta murah, kereta api menjadi salah satu alternatif transportasi darat.
Keberadaan stasiun merupakan bagian terpenting sebagai terminal pemberangkatan dan
menurunkan penumpang, serta dalam proses interaksi dan aktivitas bagi pengguna
transportasi kereta api yang menunggu jadwal keberangkatannya.
Permasalahan sanitasi tempat umum merupakan hal-hal yang penting yang dipelajari
dalam kehidupan masyarakat khususnya Indonesia. Hal tersebut mengingat masih adanya
permasalahan di bidang kesehatan terkait dengan sanitası di tempat umum. Maka dari itu
perlu dilakukan upaya melindungi, memelihara dan mewujudkan lingkungan yang sehat pada
stasiun sebagai sarana dan bangunan umum. Upaya yang dapat dilakukan dengan berbagai
upaya pengendalian faktor resiko penyebab timbulnya penyakıt, yaitu salah satunya dengan
melakukan inspeksi pada stasiun.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2) Air Kotor
• Sistem pembuangan air limbah dan/atau air kotor dipasang dengan
mempertimbangkan jenis dan tingkat bahaya
• Standar kompanen dan peralatan instalasi air kotor sesuai ketentuan di bidang
lingkungan hidup
• Pertimbangan jenis air limbah dan/atau air kotor diwujudkan dalam bentuk pemilihan
sistem pengalran/pembuangan dan penggunaan peralatan yang diperlukan
• Pertimbangan tingkat bahaya dan/atau air kotor diwujudkan dalam bentuk sistem
pengolahan dan pembuangannya
• Air limbah yang mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3) tidak boleh
digabung dengan air limbah domestic
• Air limbah yang berisi bahan beracun dan berbahaya (B3) harus diperoses sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
• Air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran terbuka harus diproses sesuai
dengan pedoman dan standar teknis yang berlaku.
b. Fasilitas Toilet atau Kamar Mandi
Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 1983 persyaratan toilet atau kamar mandi
yang harus dipenuhi yaitu dibuat dengan kostruksi yang baik, praktis dan mudah untuk
dibersihkan sehingga selalu dalam keadaan bersih, disediakan air dalam jumlah yang cukup,
hanya boleh digunakan apabila kereta sedang berjalan. Toilet umum harus memenuhi standar
higienis agar toilet umum tidak menjadi tempat bagi perkembangan dan penyebaran penyakit.
Standar minimal sanitasi toilet yang ditetapkan oleh asosiasi toilet indonesia terdiri dari:
ventilasi dan sirkulasi yang baik agar tempat tersebut tidak menjadi sarana bagi tumbuh dan
berkembangnya bakteri dan jamur, tempat sampah harus ada didalam toilet dan diletakkan di
dekat tempat cuci tangan, penyediaan air bersih harus tersedia dengan cukup baik untuk
menyiram kotoran maupun mencuci atau membersihkan bagian tubuh. Pencahayaan yang
baik akan menghemat energi dan meningkatkan penampilan positif toilet. Pembuangan
limbah cair dan tinja harus dibuang di septic tank secara komunal, pengelolaan harus
dilakukan untuk menjaga kondisi toilet umum tersebut, tersedia sabun cair pembersih dan
pengering tangan (tissue), suhu ruangan sebaiknya 20-270C dan kelembapan 40-50%.
3. Pengolahan sampah
Menurut definisi WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai,
tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia (Chandra,
2007). Pada kereta api, sampah pada umumnya berupa plastik, kertas, daun, sisa makanan,
dan botol minuman sehingga tergolong sampah dapat atau tidaknya membusuk.
Gangguan yang dapat ditimbulkan sebagai akibat tidak terkelolanya sampah dengan baik
ialah: sebagai tempat perkembangbiakan serangga terutama tikus dan lalat, menjadi tempat
hidup serta kuman-kuman penyakit yang membahayakan kesehatan masyarakat,
menimbulkan bau yang tidak sedap, dan menimbulkan gangguan estetika.
Tempat sampah merupakan suatu sarana atau tempat yang digunakan untuk
membuang segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersifat padat.
Syarat tempat sampah yang sehat yaitu: konstruksinya kuat dan tidak mudah bocor sehingga
sampah-sampah tersebut tidak berserakan, mempunyai tutup yang dibuat sedemikian rupa
agar mudah dibuka dan ditutup tanpa harus mengotorkan tangan, mudah dibersihkan,
mempunyai ukuran yang sesuai sehingga mudah diangkat, tempat sampah basah dan kering
harus dipisahkan untuk memudahkan dalam proses pengolahan, menyediakan plastic
didalamnya, tempat sampah dibersihkan secara rutin agar kuman-kuman penyakit tidak
tertinggal, letakkan tempat sampah di tempat yang strategis atau ramai yang sering dilalui,
tapi tidak menghalangi jalan dan jangan di dekat penyimpanan makanan atau minuman dan
mengkosongkan tempat sampah secara rutin (Surayasa, 2008).
4. Pengendalian Vektor
Menurut WHO (2005),Vektor adalah serangga atau hewan lain yang biasanya
membawa kuman penyakit yang merupakan suatu risiko bagi kesehatan masyarakat. Menurut
Iskandar (1989), vektor adalah anthropoda yang dapat memindahkan/menularkan suatu
infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan, sedangkan menurut
Soemirat (2005), keberadaan vector penyakit dapat mempermudah penyebaran agent
penyakit. Hal ini menentukan bahwa masuknya agent baru ke dalam suatu lingkungan akan
merugikan kesehatan masyarakat setempat.
Metode pengendalian vektor berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 374/MENKES/PER/III/2010tentang Pengendalian Vektor yaitu metode
pengendalian fisik dan mekanik adalah upaya untuk mencegah, mengurangi, menghilangkan
habitat perkembangbiakan dan populasi vector secara fisik dan mekanik, metode
pengendalian dengan menggunakan agen biotik, metode pengendalian secara kimia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri
maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang
bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api. Gerbong adalah sarana
perkeretaapian yang ditarik dan/ atau didorong lokomotif digunakan untuk mengangkut orang
ataupun barang (Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian).
Beberapa dampak kesehatan yang dapat terjadi karena adanya usaha pariwisata,
transportasi/dan umum yaitu terjadinya penularan penyakit antar pengunjung, misalnya:
penyakit infeksi saluran pernafasan, penyakit influenza, penyakit mata dan lainnya dan
timbulnya penyakit sebagai akibat kondisi tempat, lingkungan, sarana dan prasarana yang
tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan, misalnya: penyakit yang ditularkan melalui vektor,
penyakit saluran pernafasan /TBC, penyakit perut/usus dan lainnya (Suparlan,2012).
DAFTAR PUSTAKA
http://mangihot.blogspot.com/2016/10/makalah-transportasi-kereta-api.html diakses pada
tanggal 15 september 2018
https://id.scribd.com/doc/267075805/Sanitasi-Stasiun-Kereta-API
diakses pada tanggal 14 september 2018
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-pkl62a304f1c22full.pdf
diaksespada tanggal 20 september 2018