KABUPATEN BULUKUMBA
PROPOSAL KTI
Oleh :
ANDI AGUS. S
NIM : E.17.02.003
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diare, panas, batuk, pilek, dan sering terkena penyakit pada anak balita normal
pertumbuhan dan daya tahan tubuh anak balita [ CITATION Kur17 \l 2057 ].
berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari
janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak di katakan stunting apabila panjang atau
tinggi badannya berada di bawah minus dari dua standar deviasi panjang atau
tinggi anak seumurannya (KEMENKES, 2018). Prevalensi gizi buruk dan gizi
kurang berdasarkan tinggi badan menurut umur (TB/U) yang di kumpulkan World
(KEMENKES, 2019).
Infeksi stunting dapat terjadi di karenakan kurangnya zat gizi akibat dari
asupan makanan yang kurang, kondisi sosial ekonomi, di tambah dengan penyakit
infeksi dan masalah lingkungan. Selain itu dapat di sebabkan oleh kecacingan
yang di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti sanitasi lingkungan dan higiene
personal yaitu kebiasaan mencuci tangan, frekuensi potong kuku anak, kebiasaan
bermain di tanah, kepemilikan jamban, lantai rumah dan ketersediaan air bersih
kalangan masyarakat yang dapat disebabkan oleh infeksi cacing Soil Transmitted
Helminth (STH), yaitu kelompok cacing yang siklus hidupnya melalui tanah dan
pada umumnya terjadi di Negara bagian tropis maupun sub-tropis. Empat spesies
cacing yang termasuk dalam kelompok STH yang menjadi masalah kesehatan,
cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma sp) (susilawati & smaut,
2017).
vitamin A.
2019 lebih dari 1,5 miliar orang, atau 24% dari populasi dunia, terinfeksi Cacing
Soil Transmitted Helminth (STH) di seluruh dunia. Infeksi sudah tersebar luas di
daerah tropis maupun sub-tropis, dengan angka yang sangat besar terjadi di sub-
Sahara Afrika, Amerika, Cina dan Asia Timur. Bahkan lebih dari 267 juta anak-
anak usia prasekolah dan lebih 568 juta anak usia sekolah tinggal di daerah
(STH) di tularkan melalui tanah oleh telur yang masuk ke dalam feses orang yang
terinfeksi. Spesies utama yang paling menginfeksi adalah cacing gelang (Ascaris
yaitu metode kato katz, metode sedimentasi, dan metode pengapungan. Dari ke
pemeriksaan telur cacing sampel feses anak balita usia 2 – 5 tahun (Setiawan &
Khasanah, 2018)
Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir) merupakan salah satu sumber
dan antikarsinogen. Antosianin adalah kelompok pigmen yang larut dalam air
bertanggung jawab terhadap warna biru, ungu, violet, magenta, merah dan orange
Ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L. Poir) merupakan zat mengandung lebih
dalam umbi. Jenis antosianin yang di temukan di dalam ubi jalar ungu adalah
Ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L. Poir) mempunyai warna ungu yang
cukup pekat pada bagian daging ubinya, sehingga banyak menarik perhatian.
Warna ungu pada ubi jalar disebabkan oleh adanya pigmen yang memiliki warna
ungu pada antosianin yang menyebar dari bagian kulit sampai dengan daging
di sebabkan oleh adanya zat warna alami. Kandungan antosianin yang berbeda
pada ubi ungu (Ipomoea batatas L. Poir), menyebabkan warna pada ubi ungu
berbeda beda. Zat antosianin pada ubi jalar ungu bisa di gunakan sebagai senyawa
bebas, sehingga sangat penting untuk mencegah terjadinya penuaan, kanker, dan
penyakit degeneratif. Selain itu, antosianin juga dapat mencegah gangguan fungsi
hati, anti hipertensi, serta menurunkan kadar gula darah (Husna, Novita, &
Rohaya, 2013).
penggunaan pewarna antosianin dari ekstrak ubi ungu pada pemeriksaan telur
B. Perumusan Masalah
sedimentasi ?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
metode sedimentasi.
2. Tujuan Khusus
balita.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Umum
di Kabupaten Bulukumba.
2. Manfaat Khusus
Kabupaten Bulukumba.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
kalangan masyarakat yang dapat disebabkan oleh infeksi cacing Soil Transmitted
Helminth (STH), yaitu kelompok cacing yang siklus hidupnya melalui tanah.
Empat spesies cacing yang termasuk dalam kelompok STH yang menjadi masalah
vitamin A.
tingkat perilaku terhadap kebiasaan hidup bersih dan sehat seperti kebiasaan tidak
mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar (BAB), kebersihan
kuku, kebiasaan jajan disembarang tempat, bermain ditempat kotor, dan tidak
menggunakan alas kaki, serta kurangnya sumber air bersih. [ CITATION Res18 \l
2057 ]
Soil Transmitted Helminth (STH) merupakan suatu penyakit infeksi cacing
nematoda pada manusia yang dapat ditularkan melalui tanah dan pada umumnya
(STH) memiliki lima spesies cacing yang termasuk dalam kelompok yaitu Ascaris
kecoklatan atau kuning pucat. Panjang cacing betina 22-35 cm dan cacing
memipih dan ujung posterior yang runcing. Baik cacing jantan, maupun
betina memiliki mulut terdiri atas tiga buah bibir yaitu satu bibir di bagian
dorsal dan dua bibir lainnya terletak subventral. Untuk membedakan bentuk
tubuh cacing adalah cacing betina membulat (conical) dengan ukuran badan
yang lebih besar dan lebih panjang daripada cacing jantan dan bagian ekor
i. Siklus Hidup
Cacing ini keluar bersama dengan tinja penderita. Jika telur cacing
dibuahi jatuh di tanah yang lembab dan suhunya optimal, telur akan
dan teduh selama 20-24 hari dengan suhu optimum 30°C. Bentuk ini
khusunya pada bagian usus halus bagian atas. Dinding telur akan pecah
kemudian larva keluar, menembus dinding usus halus dan memasuki
vena porta hati. Dengan aliran darah vena, larva beredar menuju
ii. Epidemiologi
hari dengan suhu optimum 30°C. Kondisi ini sangat baik untuk
iii. Pencegahan
Syafitri, 2018).
A B
2018)
cambuk tersebar luas di daerah tropis yang berhawa panas, lembab dan
i. Siklus Hidup
tidak infektif. Telur ini perlu pematangan dalam tanah selama 3-5
Jika telur yang infektif tertelan oleh manusia maka di dalam usus halus
dinding telur pecah dan larva keluar menuju sekum lalu berkembang
menjadi cacing dewasa. Pada bagian proksimal usus halus, telur
menetas keluar larva dan menetap 3-10 hari. Setelah dewasa cacing
akan turun ke usus besar dan menetap selama beberapa tahun. Waktu
ii. Epidemiologi
iii. Pencegahan
2018).
c. Cacing Tambang atau Hookworm (Ancylostoma Duodenale dan
Necator Americanus)
di temukan di negara tropis dan sub tropis yang bersuhu tropis dan
i. Siklus Hidup
reservoir. Telur keluar bersama tinja pada tanah yang cukup baik, suhu
aktif makan sampah organik atau bakteri pada tanah sekitaran tinja.
kulit dua kali larva cacing mengadakan migrasi ke bronki, trakea dan
dewasa jantan dan betina. Dalam satu bulan cacing betina sudah mampu
ii. Epidemiologi
namun ada daerah yang paling tinggi prevalensinya adalah daerah tropis
yang sangat lembab dengan hygiene sanitasi yang rendah seperti di Asia
Tenggara. Di laporkan bahwa daerah substropis, daerah yang beriklim
Afrika utara, daerah lembah Sungai nil, India bagian utara serta
iii. Pencegahan
pada kulit, serta mencuci tangan sebelum makan, dan tidak membuang
diare, panas, batuk, pilek, dan sering terkena penyakit pada anak balita normal
pertumbuhan dan daya tahan tubuh anak balita [ CITATION Kur17 \l 2057 ].
berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari
janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak di katakan stunting apabila panjang atau
tinggi badannya berada di bawah minus dari dua standar deviasi panjang atau
tinggi anak seumurannya (KEMENKES, 2018). Prevalensi gizi buruk dan gizi
kurang berdasarkan tinggi badan menurut umur (TB/U) yang di kumpulkan World
(KEMENKES, 2019).
Infeksi stunting dapat terjadi di karenakan kurangnya zat gizi akibat dari
asupan makanan yang kurang, kondisi sosial ekonomi, di tambah dengan penyakit
infeksi dan masalah lingkungan. Selain itu dapat di sebabkan oleh kecacingan
yang di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti sanitasi lingkungan dan higiene
personal yaitu kebiasaan mencuci tangan, frekuensi potong kuku anak, kebiasaan
bermain di tanah, kepemilikan jamban, lantai rumah dan ketersediaan air bersih
beberapa faktor yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab
langsung yaitu makanan yang di konsumsi anak dan penyakit infeksi yang
salah satu penyakit yang masih banyak terjadi di kalangan masyarakat, pada
Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman
budidaya, tanaman yang termasuk ke dalam jenis tanaman palawija. Bagian yang
(karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber
makanan pokok yang penting. Di Asia, selain di manfaatkan umbinya, daun muda
ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias
karena keindahan daunnya. Ubi jalar telah menemani kehidupan manusia sebagai
bahan pangan sudah sangat lama. Sejak 750 tahun sebelum masehi. Dalam
Spanyol kemudian sering disebut patae (Perancis) dan orang Inggris menamakan
potato. Ketika itu, sebutan potato memang untuk ubi jalar bukannya kentang. Dari
catatan sejarah pertanian, tanaman kentang baru menyebar keluar dari amerika
selatan ke belahan bumi bagian utara mulai pada abad 17. Kemudian untuk
membedakan, ubi jalar disebut sweet potato dan kentang potato[ CITATION
Ham14 \l 2057 ].
Ubi jalar ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang banyak ditemui di
Indonesia selain yang berwarna putih, kuning dan merah. Ubi jalar ungu memilki
warna ungu yang cukup pekat pada daging ubinya, sehingga banyak menarik
perhatian. Warna ungu pada ubi jalar di sebabkan oleh adanya pigmen ungu
Era yang kini semakin modern menuntut manusia untuk dapat berfikir lebih
diversifikasi pangan. Dalam hal ini sumber karbohidrat lain yang dapat dijadikan
sebagai pengganti beras yakni ubi jalar. Salah satu jenis ubi jalar yang banyak
ditanam dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia yaitu ubi jalar ungu. Ubi jalar
ungu kini menjadi sebagai salah satu makanan mewah yang banyak diminati di
negara maju seperti sedang tren di Amerika dan negara maju lainnya, selain itu
juga di Jepang sedang dikembangkan banyak produk baru berbasis ubi jalar yang
memiliki kandungan gizi yang baik. Pengembangan ubi jalar ungu sebagai produk
kimia dari ubi jalar ungu. Pengolahan ubi jalar ungu menjadi suatu produk pangan
Pada masa sekarang, tuntutan akan makanan sehat dan enak mulai
sederhana mempunyai nilai jual yang tinggi, contohnya adalah ubi jalar ungu
(Ipomoea batatas L. Poir). Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir) tidak hanya
di gunakan sebagai makanan pengganti nasi. Namun, ubi ungu bisa dijadikan
banyak olahan makanan seperti ice cream, pudding, tepung, bolu, sampai daging
vegetarian sebagai pengganti daging pada burger. Selain itu, Pati ubi jalar
digunakan sebagai bahan baku produk kimia farmasi, pembuatan alkohol dan
terdekomposisi. Pati ubi jalar juga merupakan salah satu bahan dalam proses
pembuatan tekstil dan kertas serta pengganti BBM (Bioetanol) setelah terlebih
digunakan untuk industri alkohol maupun tepung. Di daerah tropik Asia termasuk
macam kue, es krim, selai , syirup dan minuman anggur . namun di Papua Nugini
dan beberapa kepulauan Oseania jenis ini dimanfaatkan sebagai bahan pangan
pokok. Daun mudanya sering kali dimakan untuk sayur[ CITATION Ham14 \l
2057 ].
Produksi ubi jalar selama kurun waktu 5 tahun cenderung meningkat rata-
rata 6,78 % per tahun dari 1,8 juta ton pada tahun 2008 menjadi 2,4 juta ton pada
tahun 2012. Namun penggunaannya masih relatif kecil sehingga hasil olahan ubi
jalar baik berupa tepung maupun pati sebagian besar di ekspor ke mancanegara.
Warna ungu dari ubi jalar ungu berasal dari pigmen alami yang terkandung di
dalamnya. Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir) tidak hanya memiliki rasa
yang enak tetapi memiliki warna yang cantik (ungu) dan ubi ungu biasanya di
gunakan sebagai pewarna makanan yang alami. Zat antosianin yang terkandung
dalam ubi ungu ini yang digunakan sebagai pewarna alami. Kandungan antosianin
yang berbeda pada ubi ungu (Ipomoea batatas L. Poir), menyebabkan warna pada
ubi ungu berbeda beda. Zat antosianin pada ubi jalar ungu bisa di gunakan sebagai
senyawa antioksidan yang amat berguna bagi tubuh[ CITATION Arm16 \l 2057 ].
Warna ungu pada ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir) disebabkan oleh
adanya zat warna alami yang disebut antosianin [ CITATION Sal17 \l 2057 ].
anthos = bunga , dan cyanos = biru) adalah pigmen larut air yang secara alami
banyak terdapat pada berbagai jenis tumbuhan. Sesuai namanya, pigmen ini dapat
memberikan warna pada bunga, buah, dan daun tumbuhan hijau, dan telah banyak
digunakan sebagai pewarna alami pada berbagai produk pangan dan berbagai
ini berperan terhadap timbulnya warna merah hingga biru pada beberapa bunga,
buah, dan daun. Antosianin bersifat polar sehingga dapat dilarutkan pada pelarut
sianidin. Selain sebagai penangkal radikal bebas dan antioksidan , antosianin juga
yang tinggi, kestabilan dan ketahanan zat warna antosianin akan berubah dan
dan suasana basa berwarna biru. Antosianin dapat lebih stabil dalam suasana asam
dibandingkan dalam suasana alkalis ataupun netral. Zat warna ini tidak stabil
dengan adanya oksigen dan asam askorbat. Asam askorbat kadang melindungi
Antosianin mempunyai salah satu sifat mudah larut dalam air dan aman
dikonsumsi sehingga sering digunakan sebagai pewarna alami pada makanan dan
minuman. Beberapa ekstrak kaya antosianin juga dapat diperoleh dari buah-
buahan dan sayuran sehingga dapat digunakan sebagai pewarna makanan untuk
sianidin, dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin dengan penambahan atau
yang bersifat amfoter, yaitu memiliki kemampuan dapat bereaksi baik dengan
asam maupun dengan basa. Dalam media asam antosianin berwarna merah, dan
pada media basa berubah menjadi ungu dan biru. Perubahan warna karena
perubahan kondisi lingkungan ini tergantung dari gugus yang terikat pada struktur
2057 ]
Antosianin merupakan zat warna larut air yang banyak ditemukan pada
tanaman, yaitu di bagian bunga, daun, umbi, buah atau sayur. Antosianin adalah
senyawa yang terdiri dari antosianidin dan gugus gula. Antosianidin yang banyak
kondisi pH asam antosianin berwarna merah atau ungu, pada pH basa berwarna
hijau atau kuning, dan pada pH netral berwarna biru[ CITATION Mah151 \l 2057 ].
Ubi jalar ungu merupakan sumber antosianin, yaitu mengandung lebih dari
umbi. Jenis antosianin yang ditemukan di dalam ubi jalar ungu adalah sianidin 3-
lakukan dengan 3 metode yang berbeda yaitu metode kato katz, metode
masing menggunakan pewarna eosin, dan setiap metode memiliki kekurangan dan
b. Metode flotasi
berdasarkan berat jenis, dalam hal ini berat jenis telur cacing lebih
kecil di bandingkan dengan NaCl (reagen pemeriksaan), sehingga
c. Metode Sedimentasi
gunakan untuk pemeriksaan feses yang mengandung sedikit telur. sehingga telur
Adapun prosedur kerja pemeriksaan telur cacing STH pada balita stunting
pasteur.
i. Di letakkan di atas objek glass dan di tetesi 1 atau 2 tetes larutan
glass).
objektif 10× untuk mencari dasar atau lapang pandang pada preparat
dan 40× untuk lebih memperjelas telur cacing dan termasuk preparat
basah.
B. Kerangka Konsep
SAMPEL
PEMERIKSAA
PEWARNAAN PEWARNAAN
EOSIN ANTOSIANIN
HASIL
Keterangan :
C. Kerangka Teori
Pencucian
Pemeriksaan Telur
Cacing
Pemotongan
Ke Bagian-
Bagian kecil
Pencampuran
Zat Pelarut
(Methanol)
Proses Ekstraksi
Ekstrak
Antosianin Ubi
Jalar Ungu
HASIL
Keterangan :
D. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu adanya telur cacing STH
(Soil Trasminted Helminth) pada sampel feses anak balita stunting yang
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini yang di gunakan adalah jenis penelitian
B. Variabel Penelitian
C. Definisi Penelitian
sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan
1. Waktu
Juni 2020.
2. Lokasi penelitian
1. Populasi
2. Sampel
penelitian.
3,84 .0,23
n=
0,04
0,88
n= =22
0,04
Keterangan :
n : Jumlah subjek
Q :1-P
d : Presisi Penelitian (0,20)
F. Instrumen Penelitian
1) Alat
parut.
2) Bahan
b. Prosedur penelitian
tahap, yakni :
1) Pra Analitik
a) Persiapan pasien :
Menjelaskan kepada orang tua anak terhadap
b) Persiapan sampel :
2) Analitik
penelitian.
kimia.
reaksi.
f) Di masukkan ke dalam sentrifuge.
rpm.
3) Pasca analitik
G. Alur Penelitian
Pembagian Kuisioner
Pencucian
Pembagian Penampungan
Tinja dan Menjelaskan
Pemotongan Ke
Cara Penampungan Tinja
Bagian-Bagian kecil
Pencampuran Zat
SAMPEL FESES Pelarut (Methanol)
METODE
SEDIMENTAS
I
PEWARNAAN PEWARNAAN
EOSIN ANTOSIANIN
HASIL PEMERIKSAAN
1. Memeriksa Data (Editing) yaitu mengkaji dan meneliti data yang telah
terkumpul.
Man Whitney.
I. Etika Penelitian
haknya responden.
3. Kerahasiaan (Anonfidentility)
Peneliti menjamin kerahasiaan informasi yang di peroleh dari
responden.
J. Jadwal Penelitian
N Bulan 2020
Jan Feb Ma Ap Me Jun ju
o Kegiatan
r r i l
1. Tahap persiapan
penelitian
a. Pen
yusunan
dan
pengajuan
judul
b. Pen
gajuan
Proposal
c. Perij
inan
Penelitian
2. Tahap
pelaksanaan
Pengumpulan data
Analisis data
3. Tahap
penyusunan tugas
akhir