Anda di halaman 1dari 5

Pada praktikum kali ini yaitu analisis HDL (High Density Lipoprotein).

Tujuan dari

praktikum ini yaitu untuk mengetahui kadar HDL dalam serum darah dengan mengukur

absorbansinya pada spektrofotometri pada panjang gelombang 546 nm.

High Density Lipoprotein (HDL) adalah lipoprotein berdensitas tinggi, terutama

mengandung protein. HDL diproduksi di hati dan usus halus. HDL mengambil kolesterol

dan fosfolipid yang ada di dalam darah dan menyerahkannya ke lipoprotein lain untuk

diangkut kembali atau dikeluarkan dari tubuh (Muray, 2009). Guna menilai tinggi

rendahnya HDL, digunakan angka standar dari NCEP ATP III yaitu kadar HDL rendah,

< 40 mg/dl dan kadar HDL tinggi, ≥ 60 mg/dl.

Darah merupakan bagian terpenting dari manusia yang memiliki fungsi utama dalam

memelihara homeostasis tubuh. Fungsi darah sebagian besar dilaksanakan oleh plasma

dan berbagai konstituennya dimana plasma terdiri atas air, elektrolit, metabolit, nutrient,

protein dan hormon.

Prinsip dalam pemeriksaan kadar HDL ini yaitu dimana presipitat dari kilomikron,

VLDL dan LDL diendapkan dari penjumlahan phosphotugistic acid dan magnesium

klorida. Setelah supernatan disentrifuge, cairan terdiri dari sedikit HDL sedangkan

kolesterol ditentukan dari proses enzimatis.

Pada perlakuan pertama yaitu pengambilan sampel darah dari salah satu kelompok

praktikan. Darah yang sudah diambil dimasukan kedalam tabung ultra sentrifugasi untuk

selanjutnya di sentrifugasi dengan tujuan untuk memisahkan plasma darah dan

serumnya. Prinsip dari ultra sentrifugasi adalah memisahkan serum dan plasma

berdasarkan berat jenis, dimana plasma darah berwarna lebih merah tua pekat, sehingga

berada pada bagian bawah tabung (BJ besar), sedangkan serum yang berwarna merah

bening (BJ kecil) akan berada pada bagian atas. Setelah disentrifuge, bagian yang
diambil adalah bagian serum karena di bagian serum itu terdapat asam lemak yang

kemudian nantinya akan dianalisis untuk penentuan kadar HDL.

Sebelumnya, dibuat supernatan dahulu dalam tabung evendrop sebanyak 200 μl

serum dipipet menggunakan mikro pipet kemudian ditambahkan reagen HDL presipitant

sebanyak 500 μl. Reagen tersebut akan mengendapkan partikel–partikel lipoprotein

selain HDL. Lalu diaduk dengan tujuan agar serum dan reagen homogen. Serum di

inkubasi selama 15 menit pada suhu 37O C. Kemudian di ultra sentrifugasi kembali

selama 20 menit dengan kecepatan 2500 rpm, selanjutnya di inkubasi lagi selama 2 jam.

Hasil dari inkubasi tersebut menghasilkan 2 fase, fase atas merupakan supernatan yang

akan praktikan pipet sebanyak 100 μl. Perlakuan selanjutnya yaitu menambahkan reagen

kolesterol sebanyak 1000 μl dan di inkubasi kembali selama 10 menit. Hal ini berguna

agar reagen dan sampel dapat bercampur dengan baik,sehingga pada saat pengukuran

absorbansi hasilnyapun sesuai dengan yang diharapkan. Hasil inkubasi tersebut

kemudian di spektrofotometri pada panjang gelombang 246 nm. Didapatkan nilai

absorbansinya sebesar 0,484.

Kemudian dibuat juga larutan standar yang berisi 10 μL standar HDL dan reagen

sebanyak 1000 μL. Larutan standar ini digunakan sebagai pembanding bagi sampel.

Kemudian dicari absorbansi dari larutan standar ini dengan menggunakan

spektrofotometri, didapat untuk absorbansi standar adalah 0,327.

Kemudian dari hasil tersebut untuk mengetahui kadar HDL dihitung dengan

𝐴 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
menggunakan rumus : Csampel= 𝐴 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x Cstandar

Dimana konsentrasi standarnya adalah 200. Dari perhitungan tersebut diperoleh kadar

HDL sebesar 296 mg/dl.


Menurut literatur Kadar ini digolongkan dalam keadaan tinggi. Kadar HDL wanita

adalah < 50 mg/dl, laki – laki < 40 mg/dl dan kadar HDL tinggi > 60 mg/dl (Sunita,

2004).

Metabolisme HDL dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolesterol yang

mengandung apoliprotein (apo) A, C, dan E: dan disebut HDL nascent. HDL nascent

berasal dari usus halus dan hati, mempunyai bentuk gepeng dan mengandung

apoliprotein A1. HDL nascent akan mendekati makrofag untuk mengambil kolesterol

yang tersimpan di makrofag. Setelah mengambil kolesterol dari makrofag. HDL nascent

berubah menjadi HDL dewasa yang berbentuk bulat. Agar dapat diambil oleh HDL

nascent, kolesterol (kolesterol bebas) dibagian dalam dari makrofag harus dibawa

kepermukaan membran sel makrofag oleh suatu transporter yang disebut adenosine

triphosphate-binding cassette transporter-1 atau disingkat ABC-1.

Setelah mengambil kolesterol bebas dari sel makrofag, kolesterol bebas akan

diesterfikasi menjadi kolesterol ester oleh enzim LCAT. Selanjutnya sebagian kolesterol

ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama ialah ke hati dan

ditangkap oleh reseptor SR-B1. Jalur kedua dari VLDL dan LDL dengan bantuan CETP.

Dengan demikian fungsi HDL sebagai “penyiap” kolesterol dari makrofag mempunyai

dua jalur yaitu langsung ke hati dan jalur tidak langsung melalui VLDL dan LDL untuk

membawa kolesterol kembali ke hati.

Fungsi HDL antara lain:

1. Meningkatkan sintesis reseptor LDL

2. Diduga sebagai sumber bahan pembentukan prostasiklin yang bersifat anti

trombosis
3. Sebagai sumber apoprotein untuk metabolisme VLDL remnant dan

kilomikron remnant

Peran HDL dalam Dislipidemia

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai peningkatan kolesterol

total, kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai normal serta penurunan kolesterol HDL di

dalam darah. Secara ideal pengontrolan profil lipid harus mengusahakan agar tercapai

nilai triad lipid ideal (Musunuru, 2010). HDL disebut juga α-lipoprotein mengandung

30% protein dan 48% lemak. HDL dikatakan kolesterol baik karena berperan membawa

kelebihan kolesterol di jaringan kembali ke hati untuk diedarkan kembali atau

dikeluarkan dari tubuh. HDL ini mencegah terjadinya penumpukkan kolesterol di

jaringan, terutama di pembuluh darah. Kadar HDL menurun biasanya terlihat pada pria,

obesitas, diabetes melitus, hipertrigliseridemia, dan lipoproteinemia sedangkan

peningkatan HDL terjadi pada wanita, penurunan berat badan, olahraga teratur, dan

berhenti merokok.
Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar HDL

dari salah satu kelompok praktikan mempunyai kadar HDL sebesar 296 mg/dl. Ini dapat

dikatakan bahwa kadar HDL tinggi.

Daftar Pustaka

Graha, Chairinniza. 2010. Question & Answer: Kolesterol. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo

Pearce, Evelyn. 2008. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Sacher, Ronal. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium Edis 11. Jakarta:

Buku kedokteran EGC

Sitti, Fadliah, 2011. Pemeriksaan Laboratorium Fungsi Serum Darah. Jakarta: Penerbit

Buku Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai