Anda di halaman 1dari 15

Deteksi Bakteri

Enteropatogenik pada
Produk Kemasan Kaleng
Bintang Mahenda Putra - 10104201263 - BMS
Gracelyne Manuella Chandra - 10104200294 - BMS
Yosia Gabriel Kurniawan - 10103200533 - CFP
Latar Belakang
Pengalengan pangan adalah proses pengemasan pangan dengan menggunakan kaleng.
Kemasan kaleng mempunyai tingkat keamanan dan ketahanan yang tinggi karena
teknik pengawetan dikemas secara hermetis (kedap udara, air, mikroba dan benda
asing lain).

Bakteri enteropatogenik adalah bakteri berbentuk basil yang dikelompokkan


dalam bakteri Gram negatif, umumnya dapat menginfeksi saluran pencernaan
manusia dan dapat berasal dari makanan maupun minuman.

Kontaminasi produk kemasan kaleng oleh mikroba enteropatogenik berbahaya bagi


kesehatan manusia dan menyebabkan foodborne disease ketika dikonsumsi.
Tujuan Penelitian

■ Mendeteksi kontaminasi bakteri enteropatogenik pada


produk kemasan kaleng yang diperoleh dari pasar
tradisional dan swalayan.
■ Mengidentifikasi jenis-jenis bakteri enteropatogenik
sebagai gambaran tingkat keamanan produk kemasan
kaleng.
Sampel Penelitian

Menggunakan 5 sampel yang diperoleh dari pasar tradisional dan swalayan, diantaranya:

01
Susu Kental
02 03
Jagung Kemasan Sarden
Manis Kaleng Kaleng

04 05
Minuman Kelapa
Kornet
Kemasan Kaleng

Masing-masing sampel dilakukan lima kali pengulangan,


sehingga total sampel adalah 25 sampel.
METODE
Tahap Resusitasi Tahap Pre-Enrichment Pemurnian, Konfirmasi

Makanan kaleng Sampel dipindahkan ke Pemurnian bakteri pada


sebanyak 25 sampel media m-Tryptone Soy media CCA sampai
dilakukan tahap Broth (TSB). Inkubasi mendapatkan koloni
1 3 5 tunggal. Konfirmasi
resusitasi dengan selama 16 jam pada
media pepton 5%. suhu ruang. menggunakan uji Indol,
Methyl Red - Voges
Proskauer, Simon Sitrat,
2 4 Urea dan TSIA, API 20E.

Tahap Enrichment
Inkubasi dalam Shaker
Menggunakan media Chromocult
Inkubasi dalam shaker Coliform Agar (CCA) yang bertujuan
selama 12 jam. menumbuhkan bakteri enteropatogenik.
Hasil dan
Pembahasan
Hasil

1. Setiap produk makanan memiliki jenis yang berbeda.


2. Suhu yang digunakan dalam pengolahan berbeda.
3. Jangka waktu sterilisasi lebih pendek.
4. Viskositas (kekentalan) paling tinggi sehingga panas sulit untuk
menyebar ke seluruh kaleng. Koloni bakteri pada
5. Tempat penyimpanan makanan kaleng dapat berpengaruh pada sampel susu kental manis
kontaminasi bakteri. yang tumbuh pada media
6. Masa kedaluwarsa mempengaruhi ketahanan pada suatu produk. CCA. Koloni yang tumbuh
adalah koloni biru terang.
Pembahasan
● Untuk dapat mencirikan dan mengidentifikasi suatu spesies bakteri tertentu, maka perlu
dilakukan tahap skrining.
● Setelah ditumbuhkan dalam media CCA, sampel akan ditumbuhkan kembali pada media CCA
sampai diperoleh koloni tunggal.
● Berdasarkan hasil skrining, diperoleh 17 koloni yang memiliki ciri-ciri, yaitu warna koloni
biru gelap dan biru terang. Terdapat 8 koloni biru gelap dan 9 koloni biru terang.

Hasil Streak Koloni Biru Hasil Streak Koloni Biru


Gelap pada Media CCA Terang pada Media CCA
Uji IMViC
(Koloni Biru Gelap)

Uji Indol Uji Methyl Red Uji Voges-Proskauer

Menggunakan medium Menggunakan Menggunakan medium MR- Menentukan


pepton, indikator asam-basa VP broth yang dilakukan apakah mikroba
diinokulasikan, dan yang berubah dengan cara menginokulasi yang dapat
masing-masing isolat bakteri tumbuh dengan
diinkubasi selama 24 menjadi merah dalam
ke dalam medium MR-VP media simon
jam. Hasil positif akan medium yang sedikit broth, lalu diinkubasi selama sitrat.
menghasilkan cincin asam. 24 jam. Digunakan untuk
merah. mendeteksi adanya asetoin
(asetil metil karbinol).
Uji Urea dan Uji TSIA
(Koloni Biru Terang)

Uji TSIA (Triple Sugar


Uji Urea
Iron Agar)
Berisi indikator phenol Berisi 3 macam karbohidrat
red. Mengetahui apakah (glukosa, laktosa, dan sukrosa)
bakteri memiliki enzim dengan indikator phenol red
urease yang dapat yang dapat mengubah warna
menguraikan urea dari merah jingga menjadi
membentuk amonia. kuning dalam suasana asam.
Mengetahui kemampuan bakteri
untuk memfermentasi
karbohidrat.
Uji API (Analytical Profile Index) 20E

- Untuk membedakan spesies


mikroorganisme dalam sampel.
- Memberikan hasil identifikasi biokimia
yang akurat.
- Koloni yang dipilih dalam uji API 20E
sejumlah 4 koloni dari 17 koloni.
- Hasil uji API 20E ditemukan 3 koloni
Klebsiella pneumonia dan 1 koloni
Klebsiella oxytoca.
Simpulan
Kontaminasi bakteri enteropatogenik pada
produk kemasan kaleng terdeteksi. Dari 25
sampel, ada empat sampel yang ditumbuhi
bakteri dan berasal dari susu kental manis.
Jenis bakteri yang ditemukan, yaitu Klebsiella
pneumoniae dan Klebsiella oxytoca, dengan
menggunakan uji API 20E.
Bakteri Klebsiella oxytoca

Dari jumlah probabilitas yang dihasilkan,


menunjukkan tingkat keamanan susu kental
manis kurang baik.
Susu kental manis kemasan kaleng
Sumber

Kristi, D., Budiarso, T., & Amarantini, C. (2017). “Deteksi Bakteri


Enteropatogenik pada Produk Kemasan Kaleng yang Diperoleh dari
Warung Tradisional dan Pasar Swalayan” Retrieved May 16, 2021, from
http://jurnal.lppm.unsoed.ac.id/ojs/index.php/Prosiding/article/view/498

Anda mungkin juga menyukai