Anda di halaman 1dari 5

Tassya Fatimah Taufik, Tri Umiana Soleha, Anggraeni Janar Wulan, dan M.

Ricky Ramadhian|Identifikasi Bakteri


Coliform pada Salmon Mentah dalam Sajian Sushi di Restoran Jepang di Bandar Lampung

Identifikasi Bakteri Coliform pada Salmon Mentah dalam Sajian Sushi di


Restoran Jepang di Bandar Lampung
Tassya Fatimah Taufik1, Tri Umiana Soleha2, Anggraeni Janar Wulan3, M. Ricky Ramadhian4
1Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2,4Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
3Bagian Anatomi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Sushi merupakan makanan jepang yang terbuat dari nasi yang dimasak yang dikombinasikan dengan bahan lain, contohnya
ikan salmon. Namun, seiring berkembangnya waktu, sushi banyak dikonsumsi di Indonesia, termasuk di Bandar Lampung.
Banyak kasus penyakit bawaan makanan terjadi karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi dan salah satu
penyebab terseringnya adalah makanan yang mentah. Salah satu bakteri paling umum yang menyebabkan infeksi melalui
makanan adalah Coliform. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat bakteri Coliform pada salmon
mentah dalam sajian sushi di Restoran Jepang Kota Bandar Lampung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
salmon dalam sajian sushi yang dijual di Restoran Jepang Kota Bandar Lampung. Sampel kemudian dibawa ke Laboratorium
Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Lampung untuk dilakukan uji laboratorium. Hasil dari uji laboratorium
dianalisa secara deskriptif. Uji laboratorium yang dilakukan adalah pembiakan bakteri dari salmon sushi pada agar
MacConkey, lalu dilakukan pewarnaan gram, kemudian dilakukan uji biokimia. Dari total 5 sampel salmon menunjukkan
bahwa 5 sampel mengandung bakteri Coliform, yaitu bakteri Enterobacter sp., bakteri Citrobacter sp., bakteri Klebsiella sp.,
bakteri Escherichia Coli, dan bakteri Enterobacter sp. Terdapat bakteri Coliform pada sampel salmon yang diteliti, yaitu 60%
atau 3 sampel sushi memenuhi syarat untuk dikonsumsi dan 40% atau 2 sampel sushi tidak memenuhi syarat untuk
dikonsumsi.

Kata Kunci: Coliform, Salmon, Sushi.

Identification of Bacteri Coliform on Raw Salmon in Sushi at Japanese


Restaurant in Bandar Lampung
Abstract
Sushi is a Japanese food made from cooked rice combined with other ingredients, for example salmon. Therefore the times,
sushi is widely consumed in Indonesia, include Bandar Lampung. Many cases of foodborne-illness occur due to the
consumption of contaminated food and the most frequently reason is the raw food. One of the most common bacteria that
causes infection through food is Coliform. The purpose of this research is to determine whether the Coliform Bacteria exists
in raw salmon in a dish of sushi at the Japanese restaurants in Bandar Lampung. The samples that used in this study were
the salmon in sushi dish that being sold in Japanese restaurants in Bandar Lampung. Moreover, the samples were taken to
Laboratory of Microbiology, Faculty of Medicine, University Lampung, for laboratory test. The results of the laboratory tests
were analyzed descriptively. Laboratory tests conducted are culturing of the bacteria from raw salmon on MacConkey agar,
then gram staining, then conducting the biochemical tests. From the total of 5 samples of salmon, 5 samples contain
Coliform Bacteria, there are Enterobacter sp., Citrobacter sp., Klebsiella sp., Escherichia Coli, and Enterobacter sp. There is
contamination of Coliform bacteria in samples of salmon, 60% or 3 samples sushi are eligible for consumption and 40% or 2
samples sushi are not eligible for consumption

Keyword: Coliform, Salmon, Sushi.

Korespondensi: Tassya Fatimah Taufik, alamat Jln. Ramin Blok TR 2 No 4 BTN III Way Halim Permai Bandar Lampung,
HP: 081277862482, e-mail: tassyafatimah@gmail.com

Pendahuluan Intoksikasi disebabkan oleh adanya


Penyakit bawaan makanan atau toksin bakteri yang terbentuk didalam
foodborne illness, adalah penyakit yang makanan pada saat bakteri bermultiplikasi.
ditularkan melalui makanan. Foodborne illness Sedangkan infeksi disebabkan masuknya
dapat terjadi apabila bakteri yang berasal dari bakteri ke dalam tubuh melalui makanan yang
bahan makanan mentah dapat bertahan hidup terkontaminasi. Kedua hal ini akan
setelah dilakukan pengolahan. Penyakit menyebabkan penyakit pada saluran cerna.
bawaan makanan oleh bakteri dapat berupa Foodborne illness akibat bakteri biasanya
intoksikasi atau infeksi.1 menimbulkan gejala berupa diare.1

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017|210


Tassya Fatimah Taufik, Tri Umiana Soleha, Anggraeni Janar Wulan, dan M. Ricky Ramadhian|Identifikasi Bakteri
Coliform pada Salmon Mentah dalam Sajian Sushi di Restoran Jepang di Bandar Lampung

Bakteri paling umum yang menyebabkan Kebanyakan coliform merupakan flora normal
infeksi melalui makanan adalah Salmonella sp. pada saluran pencernaan manusia. Bakteri ini
dan Escherichia coli. Selain bakteri Salmonella juga disebut sebagai bakteri enterobacter atau
sp. dan Escherichia coli, ada bakteri lain yang enteris 7,8
biasanya dapat menyebabkan infeksi melalui
makanan antara lain: Vibrio cholerae, Listeria Metode
monocytogenes, Campylobacter jejuni, Penelitian ini bersifat deskriptif
Staphylococcus aureus, dan lain lain.1 laboratorik, yaitu deteksi bakteri coliform pada
Umumnya kebanyakan kasus penyakit ikan salmon dalam sajian sushi di restoran
bawaan makanan ini adalah disebabkan oleh Jepang di Kota Bandar Lampung. Penelitian ini
mikroorganisme seperti bakteri patogen, virus dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
atau parasit yang terdapat dalam makanan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada
yang terkontaminasi.2 Sushi merupakan bulan Februari 2018.
makanan Jepang yang terbuat dari nasi yang Pada penelitian ini dilakukan beberapa
dimasak yang dikombinasikan dengan bahan uji untuk mengidentifikasi bakteri coliform,
lain, seperti ikan mentah, daging, atau yaitu pembiakan bakteri pada agar MacConkey,
makanan laut yang lain. Makanan laut atau pewarnaan gram, uji biokimia antara lain: TSIA,
ikan mentah yang sering digunakan pada SIM, SC dan gula-gula. Kemudian dihitung nilaii
makanan Jepang yaitu salmon. Salmon angka kuman pada plate agar.
biasanya disajikan mentah tanpa proses Sebelum ditanam di media agar, ikan
pemanasan dengan suhu yang tinggi, sehingga salmon ditumbuk menggunakan mortar sampai
salmon berpotensi mengandung beberapa halus, kemudian dilakukan pengenceran
bakteri 3,4 dengan ditambahkan pelarut NaCl 0,9%
Ikan salmon kaya akan kandungan asam dikocok baik-baik sehingga menjadi
lemak omega-3 yang didalamnya terdapat DHA pengenceran 10-1. Dilakukan seterusnya
(Docosahexaenoic Acid) dan EPA (Eicosa sampai pengenceran 10-4.
Pentaenoic Acid), protein, dan mineral. Ikan
salmon juga memiliki kandungan iodine, Hasil
selenium, dan beberapa vitamin. Syarat dan Penelitian ini telah dilakukan dari bulan
mutu cemaran mikroba pada ikan segar untuk Januari hingga Februari 2018, di Laboratorium
layak dikonsumsi dan tidak menimbulkan Mikrobiologi Kedokteran Universitas Lampung
penyakit sebesar 5x105 koloni/gram.5,6 untuk mengidentifikasi bakteri coliform pada
Bakteri coliform atau dapat disebut juga ikan salmon dalam sajian sushi. Sampel yang
enterobacter adalah kelompok batang gram digunakan pada penelitian ini sebanyak 5
negatif yang besar dan heterogen, anaerob, sampel. Setelah dilakukan penanaman bakteri
dapat bersifat motil atau non-motil, dengan pada media agar, pewarnaan gram, dan uji
habitat alami di saluran cerna manusia. biokimia didapatkan hasil seperti pada table 1.

Tabel 1. Hasil Identifikasi Bakteri


No. Sampel Hasil Identifikasi Bakteri
1. A Enterobacter sp.
2. B Citrobacter sp.
3. C Klebsiella sp.
4. D Escherichia coli
5. E Enterobacter sp.

Pada tabel 1 menjelaskan tentang dari Koloni bakteri yang tumbuh kemudian
hasil uji biokimia didapatkan hasil bakteri akan dihitung jumlahnya untuk dilihat apakah
enterobacter sp. pada sampel A dan E, bakteri sampel tersebut memenuhi syarat atau tidak
Klebisiella sp. pada sampel C, sedangkan memenuhi syarat dengan hasil yang dapat
bakteri E. coli pada sampel D, dan bakteri dilihat pada Tabel 2.
Citrobacter sp. terdapat pada sampel B.

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017|211


Tassya Fatimah Taufik, Tri Umiana Soleha, Anggraeni Janar Wulan, dan M. Ricky Ramadhian|Identifikasi Bakteri
Coliform pada Salmon Mentah dalam Sajian Sushi di Restoran Jepang di Bandar Lampung

Tabel 2. Hasil Identifikasi Bakteri

No. Sampel Jumlah Koloni Jumlah Koloni Standar Koloni Keterangan


1. A 76x104 7,6x105 5x105 Tidak memenuhi
syarat
2. B 24 x104 2,4x105 5x105 Memenuhi
syarat
3. C 45x104 4,5x105 5x105 Memenuhi
syarat
4. D 92x104 9,2x105 5x105 Tidak memenuhi
syarat
5. E 31x104 3,1x105 5x105 Memenuhi
syarat

Dari 5 sampel salmon dalam sajian sushi seperti daging mentah, daging yang tidak
didapatkan 3 sampel memenuhi syarat yaitu sempurna dalam proses pengolahan, susu,
sampel B, C, dan E karena sampel tersebut ataupun feses yang tercemar dalam pangan
memiliki jumlah angka kuman kurang dari atau air. E. coli hanya menjadi patogen bila
5x105 koloni/gram. Sedangkan 2 sampel bakteri ini berada dalam jaringan di luar
didapatkan tidak memenuhi syarat, yaitu jaringan usus yang normal atau di tempat yang
sampel A dan D karena sampel tersebut jarang terdapat flora normal.7,9
memiliki jumlah angka kuman lebih dari 5x105 Klebsiella sp. adalah bakteri golongan
koloni/gram. Enterobacteriacea yang memiliki kapsul
polisakarida yang besar yang berfungsi sebagai
Pembahasan antigen, tidak melakukan pergerakan, bersifat
Berdasarkan hasil identifikasi bakteri fakultatif anaerob. Klebsiella sp. hidup sebagai
pada sampel salmon dalam sajian sushi saprofit pada lingkungan seperti pada air,
berdasarkan kandungan mikrobiologisnya yaitu tanah, makanan dan sayur-sayuran. Namun
terdapat kontaminasi bakteri coliform. bakteri ini juga dapat menimbulkan infeksi
Penelitian yang telah dilakukan pada pada saluran kemih, paru-paru, saluran
daging ikan salmon terdapat bakteri coliform pernafasan, luka-luka dan septicaemia. 10
atau yang sering disebut dengan bakteri Bakteri Citrobacter sp. adalah bakteri
Enterobactericeae antara lain terdiri dari gram negatif, fakultatif anaerob. Genus
bakteri E.coli, Klebsiella sp., Enterobacter sp., enterobcater yang terdiri dari 11 spesies ini
dan Citrobacter sp. biasanya ditemukan tersebar luas di
Berdasarkan hasil hitung angka kuman lingkungan, sehingga bakteri ini dapat dijumpai
pada sampel salmon dalam sajian sushi, sampel di dalam air, tanah dan makanan. Bakteri ini
B, C, dan E memenuhi syarat layak untuk dapat menimbulkan infeksi pada saluran urin,
dikonsumsi, karena ke 3 sampel memiliki saluran pernafasan, kulit permukaan (ulkus,
jumlah angka kuman dibawah batas maksimal otitis luar, luka kulit), bagian dalam
jumlah angka kuman yang ditentukan oleh (bakteriemia, peritonitis, osteomielitis) dan
Standar Nasional Indonesia tahun 2009, yaitu neonatal meningitis.7
5x105 koloni/gram, sedangkan sampel A dan D Enterobacter sp. adalah bakteri batang
tidak memenuhi syarat layak untuk dikonsumsi gram negatif, tidak berspora, kadang-kadang
karena ke 2 sampel tersebut memiliki jumlah berkapsul dan aktif dengan flagella peritrich.
angka kuman diatas batas maksimal jumlah Genus Enterobacter yang terdiri atas 12
angka kuman yang ditentukan oleh Standar spesies, hidup di tanah, air, dan usus besar
Nasional Indonesia.6 manusia dan hewan. Kebanyakan dari isolat
Bakteri E. coli merupakan spesies yang meragikan laktosa dengan cepat dan
bersifat fakultatif anaerob yang paling banyak memberikan warna pada koloni. Enterobacter
terdapat di saluran cerna manusia. Bakteri E. tergolong bakteri tidak patogen, walaupun
coli dapat tumbuh secara berlebihan dalam demikian bakteri ini dapat ditemukan di dalam
tubuh manusia bila manusia mengkonsumsi darah, urin, feses, sputum, pus, makanan dan
makanan yang telah tercemar bakteri ini, minuman, serta air.10

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017|212


Tassya Fatimah Taufik, Tri Umiana Soleha, Anggraeni Janar Wulan, dan M. Ricky Ramadhian|Identifikasi Bakteri
Coliform pada Salmon Mentah dalam Sajian Sushi di Restoran Jepang di Bandar Lampung

Makanan yang diproduksi harus memiliki sehingga kemungkinan kontak langsung antara
kriteria agar dapat dikonsumsi oleh konsumen. pekerja dengan bahan makanan menjadi lebih
Kriteria tersebut yaitu makanan berada dalam besar.15
derajat kematangan yang dikehendaki, bebas Kontaminasi bakteri tersebut dapat
dari pencemaran di setiap tahap produksi dan melalui tangan pembuat (juru masak),
penanganan selanjutnya. Kemudian bebas dari pemotongan yang tidak higienis sehingga
perubahan fisik dan kimia yang tidak bakteri dari alat pemotong dapat berpindah ke
dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh daging, dari kemasan yang kurang steril, dari
enzim, aktifitas mikroba, hewan pengerat, air yang digunakan untuk membersihkan
serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan daging atau alat
karena tekanan, pemasakan dan pengeringan pemotong yang kemungkinan sudah tercemar
serta bebas dari mikroorganisme dan parasit dan dari daging itu sendiri karena habitat dari
yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan bakteri Coliform ini adalah di usus hewan, serta
oleh makanan.11 banyak penyebab lainnya15,16
Pada saat proses pembuatan sushi,
kontaminasi oleh Enterobacteriacea dapat Simpulan
berasal dari bahan yang digunakan untuk Dari penelitian ini dapat diambil
proses produksi seperti bahan utama yaitu kesimpulan bahwa terdapat bakteri Coliform
daging yang tidak dibersihkan dan diolah pada sampel salmon yang diteliti, yaitu 60%
dengan baik, bahan tambahan lain seperti memenuhi syarat untuk dikonsumsi dan 40%
mayonnaise maupun bahan lainnya yang tidak tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
higienis, air yang tidak higienis yang digunakan
untuk proses produksi juga dapat Daftar Pustaka
menyebabkan adanya kontaminasi bakteri 1. Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
pada salmon dalam sajian sushi.12 Kasus Keracunan Makanan di Indonesia.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Jakarta: Badan Pengawas Obat dan
Yoshua 2012, ditemukan bakteri coliform Makanan; 2012.
hingga 102.600 cfu/gram, dan ditemukan juga 2. World Health Organization. Penyakit
bakteri Staphylococcus aureus pada salmon akibat keracunan makanan. Jakarta: EGC;
mentah dalam sajian sushi. Dan dari penelitian 2006.
Atanassova dkk, ditemukan bakteri Escherichia 3. Kuniko S. Sushi Archipelago Local
coli dan Staphylococcus aureus pada salmon Specialties. Nipponia. 2008;47:18-9.
mentah dan dinyatakan tidak layak untuk 4. APEC Secretariat. Penerapan Keamanan
dikonsumsi.13 Pangan pada Perikanan Budidaya.
Sanitasi yang kurang baik dari penjamah Michigan: Michigan State University and
makanan atau penjual dapat menjadi sumber The World Bank Group; 2013.
penyakit bagi konsumen dan dapat menyebar 5. Razak A. Keragaman jenis ikan laut sebagai
kepada masyarakat. Kontaminasi terhadap sumber gizi untuk kecerdasan otak.
makanan oleh penjamah makanan yang sakit, Fakultas Matematika dan Ilmu
misalnya batuk atau luka ditangan, dan Pengetahuan Alam. [disertasi] Padang:
pengolahan makanan dengan air tercemar Universitas Padang; 2014.
Escherichia coli atau penanganan makanan 6. Standar Nasional Indonesia. Batas
oleh penjamah makanan yang sakit atau Maksimum Cemaran Mikroba dalam
pembawa bakteri.14 Pangan. Jakarta: Badan Standarisasi
Pekerja yang melakukan proses Nasional; 2009.
pembuatan juga dapat menjadi salah satu 7. Brooks GF, Carroll KC, Butel JS, Morse SA,
faktor yang dapat menyebabkan kontaminasi Jawetz, Melnick, Dkk. Medical
yang berasal dari pakaian, rambut, hidung, Microbiology. Edisi Ke-24. New York:
mulut, tangan, kuku maupun alas kaki. McGraw-Hill Medical; 2008.
Kontaminasi oleh pekerja sendiri dapat 8. Elliott T, Worthington T, Osman H, Gill M.
disebabkan oleh pekerja yang tidak memakai Mikrobiologi Kedokteran dan Infeksi.
alat perlindungan diri saat bekerja seperti Jakarta: EGC; 2013.
masker, celemek maupun sarung tangan

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017|213


Tassya Fatimah Taufik, Tri Umiana Soleha, Anggraeni Janar Wulan, dan M. Ricky Ramadhian|Identifikasi Bakteri
Coliform pada Salmon Mentah dalam Sajian Sushi di Restoran Jepang di Bandar Lampung

9. Talaro KP, Chess B. Foundations in 14. Zaenab. Kasus Keracunan Makanan.


Microbiology VIII. New York: McGraw - Hill Makassar: Kesehatan Lingkungan
International Edition; 2012. Makassar; 2008.
10. Carroll KC dan Hobden JA, Jawetz, 15. Gustiani E. Pengendalian Cemaran
Melnick, dan Adelberg’s Medical Mikroba Pada Bahan Pangan Asal Ternak
Microbiology. Edisi Ke-27 New York: Mc (Daging dan Susu) Mulai dari Peternakan
Graw Hill Education; 2016. Sampai DIhidangkan. Jurnal Litbang
11. Depkes RI. Intoksinasi Makanan, Pertanian. 2009:28(3):97-99.
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit 16. Adams, Motarjemi. Dasar-Dasar
& Penyehatan Lingkungan. Jakarta: Keamanan Makanan untuk Petugas
Depkes RI; 2005. Kesehatan. Jakarta: EGC; 2004.
12. Adams MR, Moss, MO. Food Microbiology.
Edisi Ke-23. Cambridge: The Royal Society
of Chemistry; 2008.
13. Yoshua S. Kontaminasi Salmonella sp. dan
Coliform pada Beberapa Macam Sushi
yang Dijual Sebuah Supermarket di Kota
[Skripsi]Bandung. Maranatha Repository
System. 2012.

Medula|Volume 7|Nomor 5|Desember 2017|214

Anda mungkin juga menyukai