Anda di halaman 1dari 9

Brigita Sanina Manullang, Tri Umiana Soleha, M.

Ricky Ramadhian | Identifikasi Cemaran Enterobacteriaceae pada Nugget


Ayam Curah dan Nugget Ayam Kemasan di Bandar Lampung

Identifikasi Cemaran Enterobacteriaceae pada Nugget Ayam Curah dan


Nugget Ayam Kemasan di Bandar Lampung

Brigita Sanina Manullang1, Tri Umiana Soleha2, M. Ricky Ramadhian2


1
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Kejadian foodborne disease dilaporkan menyebabkan kasus kesakitan sebanyak 4 milyar kasus dan menyebabkan 2,2 juta
diantaranya meninggal. Foodborne disease yang disebabkan oleh cemaran bakteri menyebabkan 30% kejadian dari
seluruhnya. Nugget ayam yang dibekukan telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor resiko penyebab foodborne disease.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mendeteksi cemaran dan jenis Enterobacteriaceae yang terdapat pada nugget
ayam curah dan nugget ayam kemasan yang ada di kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
observasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan cara pengambilan sampel secara random sederhana. Hasil
Dari sampel nugget ayam curah yang diteliti, ditemukan Enterobacteriaceae berupa Klebsiella sp., Citrobacter freundii dan
Serratia marcescens pada tiga sampel. Sedangkan dari sampel nugget ayam kemasan yang diteliti, ditemukan
Enterobacteriaceae berupa Shigella sonnei dan Proteus mirabilis pada dua sampel. Namun dari semua sampel yang diteliti
tidak ditemukan sampel yang tidak memenuhi syarat ALT. Terdapat kontaminasi Enterobacteriaceae pada nugget ayam
curah dan nugget ayam kemasan yang diteliti.

Kata kunci: Nugget Ayam, Enterobacteriaceae

Identification of Enterobacteriaceae Contaminants on Pump Chicken Nuggets


and Packaging Chicken Nuggets in Bandar Lampung
Abstract
The incidence of foodborne disease is reported to cause cases of illness of 4 billion cases and caused 2.2 million of them to
die. Foodborne disease caused by bacterial contamination causes 30% of all occurrences. Frozen chicken nuggets have been
identified as one of the risk factors for foodborne disease. The purpose of this study was to detect contaminants and
Enterobacteriaceae species found in bulk chicken nuggets and packaging chicken nuggets in the city of Bandar Lampung.
This research used descriptive observational method with cross sectional approach using simple random sampling method.
From the the samples of bulk chicken nuggets, found Enterobacteriaceae in the form Klebsiella sp., Citrobacter freundii and
Serratia marcescens on three samples. While the samples of packaging chicken nuggets, found Enterobacteriaceae in the
form of Shigella sonnei and Proteus mirabilis on two samples. However, from all samples studied, no samples were found
that did not meet ALT requirements. There is contamination of Enterobacteriaceae on bulk chicken nuggets and packaged
chicken nuggets.

Key words: Chicken Nugget, Enterobacteriaceae

Korespondensi: Brigita Sanina Manullang, alamat Pondok Arbenta, Jl. Soemantri Brodjonegoro Lk. 001, Gd. Meneng, Raja
Basa, Bandar Lampung, HP 082368680886, e-mail bsmanullang@yahoo.co.id

Majority |Volume 7| Nomor 2 | Maret 2018| 71


Brigita Sanina Manullang, Tri Umiana Soleha, M. Ricky Ramadhian | Identifikasi Cemaran Enterobacteriaceae pada
Nugget Ayam Curah dan Nugget Ayam Kemasan di Bandar Lampung

Pendahuluan 1.497.628 kasus dengan presentasi 41,1%


Keamanan pangan menjadi suatu isu kejadian.11
primer dan mempunyai peranan pada konsumsi Salah satu produk daging olahan yang
pangan serta kesehatan konsumen. Kualitas dan populer adalah nugget ayam.12,13 Nugget ayam
keamanan makanan ditentukan oleh komposisi merupakan makanan siap saji yang dapat
kimia termasuk nutrisi, bentuk fisik, jumlah disiapkan sendiri di rumah, sering dianggap
kandungan mikroorganisme serta ada tidaknya sebagai makanan yang hanya perlu dipanaskan
kontaminasi racun di dalamnya.1,2 saja tanpa benar-benar dimasak dengan baik,
Mengonsumsi pangan yang tercemar oleh sehingga dapat berpotensi besar terkontaminasi
mikroorganisme atau bahan kimia dapat bakteri yang berbeda.14–17
menyebabkan foodborne disease. Foodborne Beberapa bakteri yang pernah ditemukan
disease adalah suatu penyakit yang sebagai patogen dalam nugget adalah
penularannya melalui masuknya makanan yang Salmonella sp., Staphylococcus aureus,
mengandung kontaminasi ke dalam tubuh yang Escherichia coli, Clostridium perfringens, dan
kemudian dicerna dan diserap oleh tubuh Colliform sp.4
manusia.3,4 Dari 300 nugget ayam beku yang pernah
Kasus foodborne disease, yang paling diteliti selama 4 tahun, didapatkan jumlah
sering terjadi adalah diare. Berdasarkan survei maksimum kontaminasi bakteri yang terdeteksi
morbiditas oleh Subdit Diare, Departemen di dalamnya sebanyak 106 koloni/gram dengan
Kesehatan RI dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat prevalensi Escherichia coli 47% dan Salmonella
kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 sebanyak 8,7%, yang menyebabkan nugget beku
kejadian diare terjadi sebanyak 301/1000 ini sebenarnya tidak layak dikonsumsi oleh
penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374/1000 masyarakat.18
penduduk, tahun 2006 naik lagi menjadi Pada sebuah kasus yang diinvestigasi
423/1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi tahun 2002 di Provinsi Quebec melaporkan
411/1000 penduduk. Sedangkan untuk Lampung proporsi kasus konsumsi nugget yang
sendiri mempunyai prevalensi 4,9% dari menyebabkan foodborne disease adalah sekitar
prevalensi nasional.5 26% lebih tinggi daripada yang diperkirakan oleh
Cemaran oleh bakteri menyebabkan 30% American Food Consumption Survey (18,2%).16
kejadian dari kasus foodborne disease dan Pada sebuah penelitian jajanan pangan di
memiliki angka wabah dan angka kematian sekolah dasar di Lariangbangi, Makassar
tertinggi daripada penyebab lainnya.6 terhadap nugget beku yang akan dimasak,
Berdasarkan laporan CDC, penyebab ditemukan bakteri Escherichia coli dengan
foodborne disease dari tahun 2000-2008, jumlah koloni melebihi standar syarat mutu
Salmonella sp. menyebabkan sekitar 1.000.000 nugget berdasarkan BPOM yaitu melebihi 1x105
kasus, dan Escherichia coli menyebabkan sekitar CFU/g.19
173.000 kasus.7 Bakteri lain yang paling sering
menyebabkan foodborne disease adalah Metode
Campylobacter jejuni, Shigella sp., Listeria Penelitian ini menggunakan metode
monocytogenes, dan Clostridium botulinum.8 deskriptif observasional dengan pendekatan
Produk makanan yang paling sering cross sectional dan dilaksanakan pada
menjadi sarana transmisi bakteri pada November sampai Desember 2017.
foodborne disease adalah daging, produk daging Pemilihan sampel menggunakan cara
olahan, produk susu, telur, makanan laut, nasi pengambilan sampel secara acak sederhana di
yang terus dipanaskan, buah, dan sayur.9 berbagai pasar tradisional dan pasar modern di
Produk daging olahan dilaporkan sebagai kota Bandar Lampung sebanyak 20 sampel yang
makanan yang paling sering menjadi transmisi terdiri dari 10 sampel nugget ayam curah dan 10
penyebab foodborne disease diikuti oleh daging sampel nugget ayam kemasan, kemudian
merah.10 Begitu pula kasus foodborne disease di sampel akan dibawa dan diperiksa di
Amerika Serikat dari tahun 1998-2008 yang Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
disebabkan oleh bakteri yang terkandung dalam Universitas Lampung.
produk daging olahan sudah terjadi sebanyak Berdasarkan hasil pemeriksaan nugget
ayam curah dan nugget ayam pabrik secara

Majority |Volume 7| Nomor 2 | Maret 2018| 72


Brigita Sanina Manullang, Tri Umiana Soleha, M. Ricky Ramadhian | Identifikasi Cemaran Enterobacteriaceae pada
Nugget Ayam Curah dan Nugget Ayam Kemasan di Bandar Lampung

mikrobiologis, didapatkan data mengenai Angka nugget ayam kemasan memiliki nomor sampel
Lempeng Total (ALT) dan jenis 11-20.
Enterobacteriaceae pada sampel. Data hasil Nugget ayam akan diencerkan sebanyak
penelitian ini akan disajikan secara deskriptif tiga kali dan akan ditanam pada nutrient agar
dalam bentuk tabel, gambar, dan narasi. untuk kemudian diinkubasi selama 24 jam pada
suhu 37C untuk kemudian akan dihitung Angka
Hasil Lempeng Total (ALT) pada sampel tersebut.
Telah dilakukan penelitian mikrobiologis Pertumbuhan dan hasil ALT dari nugget ayam
pada duapuluh sampel nugget ayam, yaitu curah dapat dilihat pada Tabel 1 dan hasil dari
sepuluh nugget ayam curah dan sepuluh nugget nugget ayam kemasan dapat dilihat pada Tabel
ayam kemasan di kota Bandar Lampung. Nugget 2.
ayam curah memiliki nomor sampel 1-10 dan

Tabel 1. ALT pada Nugget Ayam Curah


Pada
Angka Lempeng Total
Nutrient
(koloni/gram)
Agar
4
1 (+) 7,2x10
3
2 (-) <10x10
3
3 (+) 9x10
4
4 (+) 1,7x10
4
5 (+) 3,8x10
4
6 (+) 1,1x10
3
7 (-) <10 x10
3
8 (-) <10 x10
4
9 (+) 4x10
3
10 (-) <10 x10

Tabel 2. ALT pada Nugget Ayam Kemasan


Pada
Angka Lempeng Total
Nutrient
(koloni/gram)
Agar
4
11 (+) 3,3x10
4
12 (+) 4,1x10
4
13 (+) 2,7x10
3
14 (-) <10 x10
3
15 (-) <10 x10
3
16 (-) <10 x10
3
17 (-) <10 x10
3
18 (-) <10 x10
3
19 (-) <10 x10
3
20 (-) <10 x10

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ALT maka akan dilanjutkan dengan uji biokimia.
dari seluruh nugget ayam yang diperiksa tidak Namun jika saat dilakukan pewarnaan gram
melampui batas yang ditetapkan SNI 6683:2014 didapatkan mikroorganisme dengan bentuk
yaitu 1 x 105 cfu/ml. selain bakteri gram negatif, maka pemeriksaan
Sedangkan untuk pemeriksaan identifikasi akan dihentikan sampai pewarnaan gram.
Enterobacteriaceae, hasil pengenceran yang Jika dari hasil pewarnaan gram
sudah dilakukan akan ditanam juga pada agar didapatkan bakteri gram negatif, maka akan
MacConkey (MC) untuk kemudian diinkubasi dilakukan hasil uji biokimia seperti uji Triple
selama 24 jam pada suhu 37C. Setelah Sugar Iron Agar (TSIA), Simmons Citrate (SC),
penanaman, mikroorganisme akan diwarnai Sulfur Indole Motility (SIM) dan uji gula-gula
dengan pewarnaan gram. Jika hasil pewarnaan berupa glukosa, laktosa, maltosa, manitol dan
gram didapatkan bakteri gram negatif batang sukrosa.

Majority |Volume 7| Nomor 2 | Maret 2018| 73


Brigita Sanina Manullang, Tri Umiana Soleha, M. Ricky Ramadhian | Identifikasi Cemaran Enterobacteriaceae pada
Nugget Ayam Curah dan Nugget Ayam Kemasan di Bandar Lampung

Dari hasil uji biokimia ini maka dari Gambar 1. Dari hasil uji biokimia dari sampel
sampel nugget ayam curah didapatkan tiga nugget ayam kemasan didapatkan dua sampel
sampel mengandung Enterobacteriaceae yaitu mengandung Enterobacteriaceae yaitu sampel
sampel nomor 1, 4, 6, kemudian ditemukan satu nomor 12 dan 13, dan ditemukan satu sampel
sampel mengandung jamur yaitu sampel nomor mengandung bakteri gram positif kokus yaitu
3 dan ditemukan satu sampel mengandung sampel nomor 11. Hasil ini dapat dilihat pada
bakteri gram positif kokus yaitu sampel nomor Tabel 4 dan Gambar 2.
5. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan

Tabel 3. Hasil Identifikasi Enterobacteriaceae pada Nugget Ayam Curah


Pertumbuhan
pada Agar Hasil Identifikasi
MacConkey
1 (+) Klebsiella sp.
2 (-) (-)
3 (-) Jamur
4 (+) Citrobacter freundii
Bakteri gram positif
5 (-)
kokus
6 (+) Serratia marcescens
7 (-) (-)
8 (-) (-)
9 (-) (-)
10 (-) (-)

Tidak ditemukan
Enterobacteriaceae

10%

10% Enterobacteriaceae

50%

Jamur

30%

Bakteri gram positif kokus

Gambar 1. Hasil Identifikasi Enterobacteriaceae pada Nugget Ayam Curah

Majority |Volume 7| Nomor 2 | Maret 2018| 74


Brigita Sanina Manullang, Tri Umiana Soleha, M. Ricky Ramadhian | Identifikasi Cemaran Enterobacteriaceae pada
Nugget Ayam Curah dan Nugget Ayam Kemasan di Bandar Lampung

Tabel 4. Hasil Identifikasi Enterobacteriaceae pada Nugget Ayam Kemasan


Pertumbuhan
pada Agar Hasil Identifikasi
MacConkey
Bakteri gram positif
11 (-)
kokus
12 (-) Shigella sonnei
13 (-) Proteus mirabilis
14 (-) (-)
15 (-) (-)
16 (-) (-)
17 (-) (-)
18 (-) (-)
19 (-) (-)
20 (-) (-)

Tidak ditemukan
Enterobacteriaceae
10%

20% Ditemukan
Enterobacteriaceae
70%

Bakteri gram positif


kokus

Gambar 2. Hasil Identifikasi Enterobacteriaceae pada Nugget Ayam Kemasan

Jadi, hasil penanaman pada media MC, 20 memiliki nilai ALT di bawah batas nilai
dari sepuluh sampel nugget ayam curah yang maksimal jumlah ALT pada nugget ayam yang
telah diteliti didapatkan tiga sampel ditentukan oleh Standar Nasional Indonesia
mengandung Enterobacteriaceae, lima sampel yaitu 1 x 105 koloni/gram.20
tidak didapatkan Enterobacteriaceae serta dua Pada nugget ayam curah yang tidak
sampel mengandung mikroorganisme lain dan terdapat Enterobacteriacea, kemungkinan
dari sepuluh sampel nugget ayam kemasan yang Enterobacteriacea telah mati pada saat proses
diteliti didapatkan dua sampel mengandung pemanasan yaitu pada saat proses
Enterobacteriaceae, tujuh sampel tidak penggorengan pertama dari nugget yang telah
didapatkan Enterobacteriaceae serta satu dilumuri dengan tepung sehingga
sampel mengandung mikroorganisme lain. Enterobacteriacea yang tidak tahan pada
pemanasan akan mati atau juga bakteri bisa
Pembahasan tidak tahan pada suhu rendah pada saat proses
Berdasarkan hasil hitung Angka Lempeng pendinginan yaitu saat nugget curah disimpan
Total (ALT) pada nugget yang diperiksa, semua pada lemari pendingin sehingga menghambat
sampel baik sampel nugget ayam curah dengan pertumbuhan Enterobacteriacea. Kemungkinan
nomor sampel 1 sampai dengan sampel nomor lainnya adalah memang tidak ada
10 dan juga sampel nugget ayam kemasan dari Enterobacteriacea sejak awal dari proses
sampel nomor 11 sampai dengan sampel nomor pembuatan nugget seperti pada proses

Majority |Volume 7| Nomor 2 | Maret 2018| 75


Brigita Sanina Manullang, Tri Umiana Soleha, M. Ricky Ramadhian | Identifikasi Cemaran Enterobacteriaceae pada
Nugget Ayam Curah dan Nugget Ayam Kemasan di Bandar Lampung

pemotongan daging, pencetakan nugget dan juga dapat memfermentasikan karbohidrat


maupun proses pelumuran daging lainnya kecuali manitol. Bakteri ini menghasilkan
menggunakan tepung, penggorengan, pigmen berwarna merah pada koloninya.28
pendinginan, maupun saat proses distribusi Nugget ayam kemasan yang mengandung
serta penyimpanan dari nugget curah Enterobacteriacea antara lain mengandung
tersebut.21,22 spesies Shigella sonnei pada sampel nomor 12
Sedangkan pada nugget ayam kemasan dan Proteus mirabilis pada sampel nomor 13.
yang tidak terdapat Enterobacteriacea, Shigella sonnei memiliki ukuran 0,5-0,7
kemungkinan Enterobacteriacea telah mati juga µm, dapat tumbuh dengan optimum pada
pada saat penggorengan pertama, tidak tahan lingkungan suhu 45°C yang memiliki tidak
pada proses pendinginan pada lemari pendingin melakukan pergerakan, tidak memfermentasi
maupun pada saat proses pengemasan sehingga laktosa namun memfermentasikan manitol,
Enterobacteriacea tidak dapat hidup oleh karena tidak menghasil H2S. Shigella sonnei dapat tahan
tidak adanya pasukan oksigen atau tidak adanya dalam es selama dua bulan dan juga toleran
suasana aerob yang dapat mendukung terhadap suhu rendah, ini sebabnya bakteri ini
kehidupan Enterobacteriacea.21–23 dapat bertahan pada nugget ayam meskipun
Nugget ayam curah yang mengandung nugget sudah ditaruh pada suhu yang rendah
Enterobacteriacea antara lain mengandung pada lemari pendingin. Bakteri ini merupakan
spesies Klebsiella sp. pada sampel nomor 1, spesies Shigella yang dapat menimbulkan infeksi
Citrobacter freundii pada sampel nomor 4, dan yang paling ringan dan paling sering terjadi pada
Serratia marcescens pada sampel nomor 6. saluran pencernaan seperti diare. Namun
Klebsiella sp. adalah bakteri golongan bakteri ini akan mati pada suhu 55°C, sehingga
Enterobacteriacea yang memiliki kapsul jika pada pemanasan atau penggorengan yang
polisakarida yang besar yang berfungsi sebagai baik sebelum dimakan, kemungkinan terinfeksi
antigen, tidak melakukan pergerakan, bersifat atau terjadi foodborne disease oleh Shigella
fakultatif anaerob. Bakteri ini menggunakan sonnei menjadi kecil. Sehingga pengolahan yang
sitrat, tidak menghasilkan H2S serta memberi baik pada nugget akan mengecilkan
hasil negatif pada tes indol. Namun bakteri ini kemungkinan bakteri ini untuk masuk dan
menghasilkan asam dan gas pada fermentasi membahayakan tubuh.23,26,29
karbohidrat. Klebsiella sp. hidup sebagai saprofit Proteus mirabilis adalah bakteri golongan
pada lingkungan seperti pada air, udara, tanah, Enterobacteriacea yang memiliki pergerakan
makanan dan sayur-sayuran. Namun bakteri ini yang tinggi, bersifat fakultatif anaerob, memberi
juga dapat menimbulkan infeksi pada saluran hasil yang negaif pada tes indol, tidak
kemih dan saluran nafas.23–25 menghasilkan H2S, menggunakan sitrat dan
Citrobacter freundii memiliki sifat memfermentasi glukosa serta menghasilkan gas.
fakultatif anaerob, melakukan pergerakan, Bakteri ini dapat ditemukan pada alam bebas
memfermentasikan glukosa dan seperti tanah dan air.25
memfermentasikan laktosa secara sangat Proteus mirabilis merupakan salah satu
lambat serta menggunakan sitrat.23,26 Bakteri ini bakteri yang memiliki persebaran yang sangat
dapat ditemukan di lingkungan seperti pada air, luas dan bakteri ini juga dapat memegang peran
udara, tanah dan makanan. Bakteri ini dalam menyebabkan infeksi saluran kemih
merupakan flora normal pada kolon manusia manusia, luka yang sudah terinfeksi bahkan
namun dapat menyebabkan infeksi jika berada diare pada anak namun bakteri ini biasanya
di luar kolon manusia.27 Bakteri ini dapat bersifat tidak membahayakan pada orang yang
menimbulkan infeksi pada saluran kemih dan sehat.28
saluran pernafasan.6 Keberadaan Enterobacteriacea pada
Serratia marcescens merupakan nugget ayam curah dan nugget ayam kemasan
Enterobacteriacea yang secara umum dapat ini dapat berasal saat dari proses pembuatan,
ditemukan di tanah, air, udara dan juga usus proses penyimpanan, pada saat proses
makhluk hidup. Bakteri ini dikenal sebagai pendistribusian atau dapat juga berasal dari
bakteri yang sangat tidak berbahaya.27 Serratia proses penelitian yang dilakukan pada sampel.30
marcescens bersifat manghasilkan asam namun Pada saat proses pembuatan nugget,
tidak menghasilkan gas pada fermentasi glukosa keberadaan Enterobacteriacea dapat berasal
Majority |Volume 7| Nomor 2 | Maret 2018| 76
Brigita Sanina Manullang, Tri Umiana Soleha, M. Ricky Ramadhian | Identifikasi Cemaran Enterobacteriaceae pada
Nugget Ayam Curah dan Nugget Ayam Kemasan di Bandar Lampung

dari bahan yang digunakan untuk proses dibeli, atau bisa juga berasal dari lingkungan
produksi seperti bahan utama yaitu daging yang ketika lemari pendingin dibuka terlalu lama
tidak dibersihkan dan diolah dengan baik, bahan sehingga memungkinkan masuknya bakteri ke
tambahan lain seperti tepung maupun bahan dalam nugget ayam curah.35,36
lainnya yang tidak higienis, air yang tidak Untuk nugget ayam kemasan sendiri oleh
higienis yang digunakan untuk proses produksi karena sudah dilindungi oleh kemasannya,
juga dapat menyebabkan adanya bakteri pada kemungkinan kontaminasi yang terjadi sangat
nugget.16,31–33 sedikit kecuali jika terjadinya kerusakan pada
Alat-alat yang digunakan dalam proses kemasan nugget.37,38
pembuatan nugget juga dapat menyebabkan Keberadaan Enterobacteriacea juga tidak
adanya bakteri pada nugget seperti dari pisau, menutup kemungkinan terjadi saat proses
alat potong, alat pelumuran daging, alat penelitian. Seperti pada penelitian terhadap
penggorengan dan alat lainnya.31 sampel nugget ayam curah, kontaminasi dapat
Pekerja yang melakukan proses terjadi saat pengambilan sampel dilakukan
pembuatan juga dapat menjadi salah satu faktor dengan resiko yang sama saat proses
yang dapat menyebabkan kontaminasi yang pendistribusian dan bisa juga terjadi saat proses
berasal dari pakaian, rambut, hidung, mulut, sampel di bawa ke laboratorium. Kontaminasi
tangan, kuku maupun alas kaki. Kontaminasi pada sampel nugget ayam curah dan nugget
oleh pekerja sendiri dapat disebabkan oleh ayam kemasan bisa juga terjadi saat proses
pekerja yang tidak memakai alat perlindungan pengenceran yang dilakukan terhadap sampel
diri saat bekerja seperti masker maupun nugget yang berasal dari alat-alat yang
celemek sehingga kemungkinan kontak langsung digunakan untuk pengenceran atau berasal dari
antara pekerja dengan produk nugget menjadi lingkungan saat proses pengenceran dilakukan.38
lebih besar.7,21,22,31,34 Proses penanaman sampel pada agar juga
Keberadaan Enterobacteriacea nugget dapat menjadi salah satu sumber kontaminasi
ayam curah pada saat proses penyimpanan bisa yaitu saat sampel diambil untuk ditanam pada
juga disebabkan oleh lingkungan tempat agar MacConkey maupun pada nutrient agar.38
penyimpanan yang kurang higienis misalnya
lemari pendingin yang digunakan, atau adanya Ringkasan
kontak dari pekerja atau manusia melalui Berdasarkan hasil penelitian, dari sepuluh
pakaian, rambut, hidung, mulut, tangan, jari, sampel nugget ayam curah yang diencerkan dan
kuku, alas kaki yang akan menyebabkan adanya ditanam dalam nutrient agar lalu dilakukan
Enterobacteriacea pada nugget saat proses penghitungan ALT ditemukan lima sampel yang
penyimpanan. Terlebih pada nugget ayam curah tumbuh pada nutrient agar dan lima sampel
dimana nugget tersebut tidak mengalami proses tidak terjadi pertumbuhan pada nutrient agar.
pengemasan saat proses penyimpanan maupun Berdasarkan hasil penelitian, dari sepuluh
saat proses pendistribusian sehingga memiliki sampel nugget ayam kemasan yang diencerkan
kemungkinan yang tinggi untuk terjadinya dan ditanam dalam nutrient agar lalu dilakukan
kontaminasi oleh lingkungan luar.12,17 penghitungan ALT ditemukan tiga sampel yang
Sedangkan pada saat pendistribusian tumbuh pada nutrient agar dan tujuh sampel
nugget ayam curah dan nugget ayam kemasan tidak terjadi pertumbuhan pada nutrient agar.
memiliki resiko yang berbeda. Pada nugget Dan dari hasil penelitian menunjukkan
ayam curah, kemungkinan kontaminasi dapat bahwa ALT dari seluruh nugget ayam yang
berasal dari proses pemindahan nugget dari diperiksa tidak melampui batas yang ditetapkan
lemari penyimpanan ke dalam lemari pendingin SNI 6683:2014 yaitu 1 x 105 cfu/ml.
di mana nugget ayam curah tersebut akan Berdasarkan hasil penelitian, dari sepuluh
didistribusikan, bisa juga berasal dari lemari sampel nugget ayam curah yang diencerkan,
pendingin, dari alat baik sendok maupun alat ditanam dalam agar MC, dilakukan pewarnaan
penjepit nugget yang digunakan oleh konsumen gram dan dilakukan uji biokimia, ditemukan tiga
untuk mengambil nugget ayam curah untuk sampel yang terdeteksi adanya
kemudian ditimbang, bisa juga berasal dari Enterobacteriaceae yaitu bakteri Klebsiella sp.,
plastik yang digunakan oleh kosumen untuk Citrobacter freundii dan Serratia marcescens dan
membungkus nugget ayam curah yang akan ditemukan satu sampel mengandung jamur dan
Majority |Volume 7| Nomor 2 | Maret 2018| 77
Brigita Sanina Manullang, Tri Umiana Soleha, M. Ricky Ramadhian | Identifikasi Cemaran Enterobacteriaceae pada
Nugget Ayam Curah dan Nugget Ayam Kemasan di Bandar Lampung

satu sampel mengandung bakteri grm positif SIMPULAN


kokus. Dari hasil penelitian dan uraian
Berdasarkan hasil penelitian, Dari sepuluh pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti
sampel nugget ayam kemasan yang diencerkan, dapat menyimpulkan bahwa ditemukan
ditanam dalam agar MC, dilakukan pewarnaan Enterobacteriaceae pada nugget ayam curah
gram dan dilakukan uji biokimia, didapatkan dua dan nugget ayam kemasan di Bandar Lampung
sampel yang terdeteksi adanya pada sampel yang diteliti dan seluruh sampel
Enterobacteriaceae yaitu bakteri Shigella sonnei nugget ayam curah dan nugget ayam kemasan
dan Proteus mirabilis dan satu sampel yang diteliti memiliki nilai Angka Lempeng Total
mengandung bakteri gram positif kokus. yang memenuhi syarat.

Daftar Pustaka illnesses. Geneva: World Health


1. Nollet LM. Handbook of meat, poultry Organization. 2012.
and seafood quality. Iowa: Blackwell. 10. Akbar A, Anal AK. Prevalence and
2007. antibiogram study of Salmonella and
2. Probola G, Zander L. Application of PCA Staphylococcus aureus in poultry meat.
method for characterization textural Asian Pac J Trop Biomed. 2013; 3(2):163-
properties of selected ready-to-eat meat 8.
products. J Food Enginering. 2007; 11. Centers for Disease Control and
83(1):93-8. Prevention (CDCP). National enteric
3. Motarjemi Y, Moarefi A, Jacob M. disease surveillance : Salmonella
Penyakit bawaan makanan fokus surveillance overview. New York: Centers
pendidikan kesehatan. Jakarta: EGC. for Disease Control and Prevention.
2006. 2011.
4. Badan Pengawas Obat dan Makanan. 12. Varalakshmi K. An economic analysis of
Penetapan batas maksimum cemaran chicken nuggets processing unit. All Res J.
mikroba dan kimia dalam makanan. 2016; 2(1):507-16.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan 13. Suryatmoko. Kajian penambahan tepung
Makanan RI. 2009. tapioka dan susu skim terhadap
5. Agniti MD, Soenarto SS. Situasi diare di penerimaan konsumen pada produk
Indonesia. Jakarta; 2011. nugget ikan mas. Unisula Journal.
6. Alterkruse SFFH, Hyman KC, Klontz BTT, 2010;1(1):1-12.
Tollefson LK. Foodborne bacterial 14. Bucher O, Aoust JD, Holley RA. Thermal
infections in individuals with the human resistance of Salmonella serovars
immunodeficiency virus. South Med J. isolated from raw, frozen chicken
2008;87(1):163-73. nuggets/strips, nugget meat and pelleted
7. Scallan E, Hoekstra R, Angulo F, Tauxe R, broiler feed. J Food Prot.
Widdowso MA, Roy S, DKk. Pathogens 2007;124(1):195-8.
causing us foodborne illnesses, 15. Diedrich CR, Flynn JL. HIV-1/
hospitalizations and deaths 2000-2008. mycobacterium tuberculosis coinfection
Emerg Infect Dis. 2011;17(1):7-15. immunology : how does hiv-1 exacerbate
8. National Institute of Diabetes and tuberculosis ? Am Soc Microbiol.
Digestive and Kidney Diseases. 2011;79(4):1407-17.
Foodborne Illnesses [internet]. Oklahoma 16. Currie A, Macdougall L, Aramini J, Gaulin
City: National Institute of Diabetes and C, Ahmed R, Isaacs S, Dkk. Frozen chicken
Digestive and Kidney Diseases. nuggets and strips and eggs are leading
Foodborne Illnesses; 2014 [disitasi risk factors for Salmonella Heidelberg
tanggal 23 oktober 2017]. tersedia dari: Infections in Canada. Epidemiol Infect.
https://www.niddk.nih.gov/health- 2005;133(1):809-16.
information/digestive- 17. El-rahman HAA, Soliman SA, Elwahab
diseases/foodborne-illnesses . MMA, Ahmed AM. Microbiological
9. World Health Organization. Foodborne evaluation of frozen chicken nuggets and
Majority |Volume 7| Nomor 2 | Maret 2018| 78
Brigita Sanina Manullang, Tri Umiana Soleha, M. Ricky Ramadhian | Identifikasi Cemaran Enterobacteriaceae pada
Nugget Ayam Curah dan Nugget Ayam Kemasan di Bandar Lampung

strips. Suez Canal Vet Med J. 2010;4(1):1- Francisco: McGraw - Hill Medical. 2008.
5. 29. Karsinah HML, Suharto, Mardiastuti HW.
18. Eglezos S, Dykes GA, Huang B, Fegan N, Batang negatif gram mikrobiologi
Stuttard ED. Bacteriological profile of raw kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara.
and frozen chicken nuggets. J Food Prot. 2014.
2007;71(3):613-5. 30. GSO. Microbiological criteria for
19. Marda N, Sirajuddin S, Najamuddin U. foodstuffs. Arab Saudi: GSO. 2014.
Analisis mutu mikrobiologis pada pangan 31. Gustiani E. Pengendalian cemaran
jajanan anak di sd kompleks lariangbangi mikroba pada bahan pangan asal ternak
makassar. FKM Unhas. 2014;6(1):1-8. (daging dan susu) mulai dari peternakan
20. Standar Nasional Indonesia. Nugget ayam sampai dihidangkan. J Litbang Pertan.
SNI 2014. Jakarta: Badan Standarisasi 2009;28(80):1-5.
Nasional. 2014. 32. Bhaisare DB, Thyagarajan D, Churchil RR,
21. Adams MR, Moss MO. Food Punniamurthy N. Bacterial pathogens in
microbiology. Edisi Ke-3. Cambridge: The chicken meat: review. Int J Life Sci Res.
Royal Society of Chemistry. 2008. 2014;2(3):1-7.
22. Jay J, Loessner M, David Golden. Modern 33. Bahri S. Beberapa Aspek keamanan
food microbiology. Edisi ke-7. United pangan asal ternak di indonesia. Bogor:
States: Springer. 2005. Pengemb Inov Pertanian. 2008.
23. Carroll KC, Hobden JA. Jawetz, Melnick, & 34. Todd ECD, Greig JD, Bartleson CA,
Adelberg’s medical microbiology. Edisi Michaels BS. Outbreaks where food
Ke-27. New York: Mc Graw Hill workers have been implicated in the
Education. 2016. spread of foodborne disease part 5
24. Baron EJ, Peterson LR, Finegold SM. sources of contamination and pathogen
Bailey & Scott’s diagnostic microbiology. excretion from infected persons. Food
Missouri: Mosby-Year Book Inc. 1994. Prot. 2008;71(12):2582-95.
25. Misnadiarly, Djajaningrat H. Mikrobiologi 35. Sopandi T, Wardah. Mikrobiologi pangan
untuk klinik dan laboratorium. Jakarta: (teori dan praktek). Yogyakarta: ANDI.
Rineka Cipta. 2014. 2014.
26. Leboffe MJ, Pierce BE. Microbiology 36. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
laboratory theory and application. Pengawasan pemasukan pangan olahan.
Colorado: Morton Publishing Company. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan
2008. Makanan. 2004.
27. Talaro KP, Chess B. Foundations in 37. FSA. Labelling and composition of meat
microbiology. New York: McGraw - Hill Product. Glasgow: FSA. 2004.
International Edition. 2012. 38. Barbut S. The science of poultry and
28. Levinson W. Review of medical meat processing. Ontario: University of
microbiology and immunology. San Guelph. 2015.

Majority |Volume 7| Nomor 2 | Maret 2018| 79

Anda mungkin juga menyukai