Abstrak
Kejadian foodborne disease dilaporkan menyebabkan kasus kesakitan sebanyak 4 milyar kasus dan menyebabkan 2,2 juta
diantaranya meninggal. Foodborne disease yang disebabkan oleh cemaran bakteri menyebabkan 30% kejadian dari
seluruhnya. Nugget ayam yang dibekukan telah diidentifikasi sebagai salah satu faktor resiko penyebab foodborne disease.
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mendeteksi cemaran dan jenis Enterobacteriaceae yang terdapat pada nugget
ayam curah dan nugget ayam kemasan yang ada di kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
observasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan cara pengambilan sampel secara random sederhana. Hasil
Dari sampel nugget ayam curah yang diteliti, ditemukan Enterobacteriaceae berupa Klebsiella sp., Citrobacter freundii dan
Serratia marcescens pada tiga sampel. Sedangkan dari sampel nugget ayam kemasan yang diteliti, ditemukan
Enterobacteriaceae berupa Shigella sonnei dan Proteus mirabilis pada dua sampel. Namun dari semua sampel yang diteliti
tidak ditemukan sampel yang tidak memenuhi syarat ALT. Terdapat kontaminasi Enterobacteriaceae pada nugget ayam
curah dan nugget ayam kemasan yang diteliti.
Korespondensi: Brigita Sanina Manullang, alamat Pondok Arbenta, Jl. Soemantri Brodjonegoro Lk. 001, Gd. Meneng, Raja
Basa, Bandar Lampung, HP 082368680886, e-mail bsmanullang@yahoo.co.id
mikrobiologis, didapatkan data mengenai Angka nugget ayam kemasan memiliki nomor sampel
Lempeng Total (ALT) dan jenis 11-20.
Enterobacteriaceae pada sampel. Data hasil Nugget ayam akan diencerkan sebanyak
penelitian ini akan disajikan secara deskriptif tiga kali dan akan ditanam pada nutrient agar
dalam bentuk tabel, gambar, dan narasi. untuk kemudian diinkubasi selama 24 jam pada
suhu 37C untuk kemudian akan dihitung Angka
Hasil Lempeng Total (ALT) pada sampel tersebut.
Telah dilakukan penelitian mikrobiologis Pertumbuhan dan hasil ALT dari nugget ayam
pada duapuluh sampel nugget ayam, yaitu curah dapat dilihat pada Tabel 1 dan hasil dari
sepuluh nugget ayam curah dan sepuluh nugget nugget ayam kemasan dapat dilihat pada Tabel
ayam kemasan di kota Bandar Lampung. Nugget 2.
ayam curah memiliki nomor sampel 1-10 dan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ALT maka akan dilanjutkan dengan uji biokimia.
dari seluruh nugget ayam yang diperiksa tidak Namun jika saat dilakukan pewarnaan gram
melampui batas yang ditetapkan SNI 6683:2014 didapatkan mikroorganisme dengan bentuk
yaitu 1 x 105 cfu/ml. selain bakteri gram negatif, maka pemeriksaan
Sedangkan untuk pemeriksaan identifikasi akan dihentikan sampai pewarnaan gram.
Enterobacteriaceae, hasil pengenceran yang Jika dari hasil pewarnaan gram
sudah dilakukan akan ditanam juga pada agar didapatkan bakteri gram negatif, maka akan
MacConkey (MC) untuk kemudian diinkubasi dilakukan hasil uji biokimia seperti uji Triple
selama 24 jam pada suhu 37C. Setelah Sugar Iron Agar (TSIA), Simmons Citrate (SC),
penanaman, mikroorganisme akan diwarnai Sulfur Indole Motility (SIM) dan uji gula-gula
dengan pewarnaan gram. Jika hasil pewarnaan berupa glukosa, laktosa, maltosa, manitol dan
gram didapatkan bakteri gram negatif batang sukrosa.
Dari hasil uji biokimia ini maka dari Gambar 1. Dari hasil uji biokimia dari sampel
sampel nugget ayam curah didapatkan tiga nugget ayam kemasan didapatkan dua sampel
sampel mengandung Enterobacteriaceae yaitu mengandung Enterobacteriaceae yaitu sampel
sampel nomor 1, 4, 6, kemudian ditemukan satu nomor 12 dan 13, dan ditemukan satu sampel
sampel mengandung jamur yaitu sampel nomor mengandung bakteri gram positif kokus yaitu
3 dan ditemukan satu sampel mengandung sampel nomor 11. Hasil ini dapat dilihat pada
bakteri gram positif kokus yaitu sampel nomor Tabel 4 dan Gambar 2.
5. Hasil ini dapat dilihat pada Tabel 3 dan
Tidak ditemukan
Enterobacteriaceae
10%
10% Enterobacteriaceae
50%
Jamur
30%
Tidak ditemukan
Enterobacteriaceae
10%
20% Ditemukan
Enterobacteriaceae
70%
Jadi, hasil penanaman pada media MC, 20 memiliki nilai ALT di bawah batas nilai
dari sepuluh sampel nugget ayam curah yang maksimal jumlah ALT pada nugget ayam yang
telah diteliti didapatkan tiga sampel ditentukan oleh Standar Nasional Indonesia
mengandung Enterobacteriaceae, lima sampel yaitu 1 x 105 koloni/gram.20
tidak didapatkan Enterobacteriaceae serta dua Pada nugget ayam curah yang tidak
sampel mengandung mikroorganisme lain dan terdapat Enterobacteriacea, kemungkinan
dari sepuluh sampel nugget ayam kemasan yang Enterobacteriacea telah mati pada saat proses
diteliti didapatkan dua sampel mengandung pemanasan yaitu pada saat proses
Enterobacteriaceae, tujuh sampel tidak penggorengan pertama dari nugget yang telah
didapatkan Enterobacteriaceae serta satu dilumuri dengan tepung sehingga
sampel mengandung mikroorganisme lain. Enterobacteriacea yang tidak tahan pada
pemanasan akan mati atau juga bakteri bisa
Pembahasan tidak tahan pada suhu rendah pada saat proses
Berdasarkan hasil hitung Angka Lempeng pendinginan yaitu saat nugget curah disimpan
Total (ALT) pada nugget yang diperiksa, semua pada lemari pendingin sehingga menghambat
sampel baik sampel nugget ayam curah dengan pertumbuhan Enterobacteriacea. Kemungkinan
nomor sampel 1 sampai dengan sampel nomor lainnya adalah memang tidak ada
10 dan juga sampel nugget ayam kemasan dari Enterobacteriacea sejak awal dari proses
sampel nomor 11 sampai dengan sampel nomor pembuatan nugget seperti pada proses
dari bahan yang digunakan untuk proses dibeli, atau bisa juga berasal dari lingkungan
produksi seperti bahan utama yaitu daging yang ketika lemari pendingin dibuka terlalu lama
tidak dibersihkan dan diolah dengan baik, bahan sehingga memungkinkan masuknya bakteri ke
tambahan lain seperti tepung maupun bahan dalam nugget ayam curah.35,36
lainnya yang tidak higienis, air yang tidak Untuk nugget ayam kemasan sendiri oleh
higienis yang digunakan untuk proses produksi karena sudah dilindungi oleh kemasannya,
juga dapat menyebabkan adanya bakteri pada kemungkinan kontaminasi yang terjadi sangat
nugget.16,31–33 sedikit kecuali jika terjadinya kerusakan pada
Alat-alat yang digunakan dalam proses kemasan nugget.37,38
pembuatan nugget juga dapat menyebabkan Keberadaan Enterobacteriacea juga tidak
adanya bakteri pada nugget seperti dari pisau, menutup kemungkinan terjadi saat proses
alat potong, alat pelumuran daging, alat penelitian. Seperti pada penelitian terhadap
penggorengan dan alat lainnya.31 sampel nugget ayam curah, kontaminasi dapat
Pekerja yang melakukan proses terjadi saat pengambilan sampel dilakukan
pembuatan juga dapat menjadi salah satu faktor dengan resiko yang sama saat proses
yang dapat menyebabkan kontaminasi yang pendistribusian dan bisa juga terjadi saat proses
berasal dari pakaian, rambut, hidung, mulut, sampel di bawa ke laboratorium. Kontaminasi
tangan, kuku maupun alas kaki. Kontaminasi pada sampel nugget ayam curah dan nugget
oleh pekerja sendiri dapat disebabkan oleh ayam kemasan bisa juga terjadi saat proses
pekerja yang tidak memakai alat perlindungan pengenceran yang dilakukan terhadap sampel
diri saat bekerja seperti masker maupun nugget yang berasal dari alat-alat yang
celemek sehingga kemungkinan kontak langsung digunakan untuk pengenceran atau berasal dari
antara pekerja dengan produk nugget menjadi lingkungan saat proses pengenceran dilakukan.38
lebih besar.7,21,22,31,34 Proses penanaman sampel pada agar juga
Keberadaan Enterobacteriacea nugget dapat menjadi salah satu sumber kontaminasi
ayam curah pada saat proses penyimpanan bisa yaitu saat sampel diambil untuk ditanam pada
juga disebabkan oleh lingkungan tempat agar MacConkey maupun pada nutrient agar.38
penyimpanan yang kurang higienis misalnya
lemari pendingin yang digunakan, atau adanya Ringkasan
kontak dari pekerja atau manusia melalui Berdasarkan hasil penelitian, dari sepuluh
pakaian, rambut, hidung, mulut, tangan, jari, sampel nugget ayam curah yang diencerkan dan
kuku, alas kaki yang akan menyebabkan adanya ditanam dalam nutrient agar lalu dilakukan
Enterobacteriacea pada nugget saat proses penghitungan ALT ditemukan lima sampel yang
penyimpanan. Terlebih pada nugget ayam curah tumbuh pada nutrient agar dan lima sampel
dimana nugget tersebut tidak mengalami proses tidak terjadi pertumbuhan pada nutrient agar.
pengemasan saat proses penyimpanan maupun Berdasarkan hasil penelitian, dari sepuluh
saat proses pendistribusian sehingga memiliki sampel nugget ayam kemasan yang diencerkan
kemungkinan yang tinggi untuk terjadinya dan ditanam dalam nutrient agar lalu dilakukan
kontaminasi oleh lingkungan luar.12,17 penghitungan ALT ditemukan tiga sampel yang
Sedangkan pada saat pendistribusian tumbuh pada nutrient agar dan tujuh sampel
nugget ayam curah dan nugget ayam kemasan tidak terjadi pertumbuhan pada nutrient agar.
memiliki resiko yang berbeda. Pada nugget Dan dari hasil penelitian menunjukkan
ayam curah, kemungkinan kontaminasi dapat bahwa ALT dari seluruh nugget ayam yang
berasal dari proses pemindahan nugget dari diperiksa tidak melampui batas yang ditetapkan
lemari penyimpanan ke dalam lemari pendingin SNI 6683:2014 yaitu 1 x 105 cfu/ml.
di mana nugget ayam curah tersebut akan Berdasarkan hasil penelitian, dari sepuluh
didistribusikan, bisa juga berasal dari lemari sampel nugget ayam curah yang diencerkan,
pendingin, dari alat baik sendok maupun alat ditanam dalam agar MC, dilakukan pewarnaan
penjepit nugget yang digunakan oleh konsumen gram dan dilakukan uji biokimia, ditemukan tiga
untuk mengambil nugget ayam curah untuk sampel yang terdeteksi adanya
kemudian ditimbang, bisa juga berasal dari Enterobacteriaceae yaitu bakteri Klebsiella sp.,
plastik yang digunakan oleh kosumen untuk Citrobacter freundii dan Serratia marcescens dan
membungkus nugget ayam curah yang akan ditemukan satu sampel mengandung jamur dan
Majority |Volume 7| Nomor 2 | Maret 2018| 77
Brigita Sanina Manullang, Tri Umiana Soleha, M. Ricky Ramadhian | Identifikasi Cemaran Enterobacteriaceae pada
Nugget Ayam Curah dan Nugget Ayam Kemasan di Bandar Lampung
strips. Suez Canal Vet Med J. 2010;4(1):1- Francisco: McGraw - Hill Medical. 2008.
5. 29. Karsinah HML, Suharto, Mardiastuti HW.
18. Eglezos S, Dykes GA, Huang B, Fegan N, Batang negatif gram mikrobiologi
Stuttard ED. Bacteriological profile of raw kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara.
and frozen chicken nuggets. J Food Prot. 2014.
2007;71(3):613-5. 30. GSO. Microbiological criteria for
19. Marda N, Sirajuddin S, Najamuddin U. foodstuffs. Arab Saudi: GSO. 2014.
Analisis mutu mikrobiologis pada pangan 31. Gustiani E. Pengendalian cemaran
jajanan anak di sd kompleks lariangbangi mikroba pada bahan pangan asal ternak
makassar. FKM Unhas. 2014;6(1):1-8. (daging dan susu) mulai dari peternakan
20. Standar Nasional Indonesia. Nugget ayam sampai dihidangkan. J Litbang Pertan.
SNI 2014. Jakarta: Badan Standarisasi 2009;28(80):1-5.
Nasional. 2014. 32. Bhaisare DB, Thyagarajan D, Churchil RR,
21. Adams MR, Moss MO. Food Punniamurthy N. Bacterial pathogens in
microbiology. Edisi Ke-3. Cambridge: The chicken meat: review. Int J Life Sci Res.
Royal Society of Chemistry. 2008. 2014;2(3):1-7.
22. Jay J, Loessner M, David Golden. Modern 33. Bahri S. Beberapa Aspek keamanan
food microbiology. Edisi ke-7. United pangan asal ternak di indonesia. Bogor:
States: Springer. 2005. Pengemb Inov Pertanian. 2008.
23. Carroll KC, Hobden JA. Jawetz, Melnick, & 34. Todd ECD, Greig JD, Bartleson CA,
Adelberg’s medical microbiology. Edisi Michaels BS. Outbreaks where food
Ke-27. New York: Mc Graw Hill workers have been implicated in the
Education. 2016. spread of foodborne disease part 5
24. Baron EJ, Peterson LR, Finegold SM. sources of contamination and pathogen
Bailey & Scott’s diagnostic microbiology. excretion from infected persons. Food
Missouri: Mosby-Year Book Inc. 1994. Prot. 2008;71(12):2582-95.
25. Misnadiarly, Djajaningrat H. Mikrobiologi 35. Sopandi T, Wardah. Mikrobiologi pangan
untuk klinik dan laboratorium. Jakarta: (teori dan praktek). Yogyakarta: ANDI.
Rineka Cipta. 2014. 2014.
26. Leboffe MJ, Pierce BE. Microbiology 36. Badan Pengawas Obat dan Makanan.
laboratory theory and application. Pengawasan pemasukan pangan olahan.
Colorado: Morton Publishing Company. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan
2008. Makanan. 2004.
27. Talaro KP, Chess B. Foundations in 37. FSA. Labelling and composition of meat
microbiology. New York: McGraw - Hill Product. Glasgow: FSA. 2004.
International Edition. 2012. 38. Barbut S. The science of poultry and
28. Levinson W. Review of medical meat processing. Ontario: University of
microbiology and immunology. San Guelph. 2015.