Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN MIOMA UTERI

Topik : Mioma Uteri

Sasaran : Remaja dan Ibu-Ibu

Waktu : pukul 09.00 WITA

Hari/tanggal : 21 Juni 2013

Durasi : 10 menit

Tempat : Ruang Ginekologi RSUD Haji Makassar

A. TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan masyarakat dapat

mengerti dan memahami tentang mioma uteri, penyebab dan faktor

predisposisi mioma uteri, gejala pada mioma uteri, cara pencegahan dan

pengobatan mioma uteri.

B. TUJUAN KHUSUS

Setelah diberikan penyuluhan peserta mampu

1. Menjelaskan pengertian mioma uteri

2. Mengetahui penyebab dan faktor predisposisi mioma uteri

3. Menyebutkan klasifikasi mioma uteri

4. Mengetahui gejala mioma uteri

5. Mengetahui cara pencegahan dan pengobatan mioma uteri


C. MEDIA YANG DIGUNAKAN

1. Materi SAP

2. Leaflet

D. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. SUMBER

1. Manuaba IBG, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB

untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC

2. Setiati E, 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita.

Yogyakarta : CV. Andi Offset

3. Wiknjosastro, 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

4. Arifuddin S. 2012. Protap Diagnosis dan Terapi Mioma Uteri. Makassar

: Bagian/SMF Obtetri dan Ginekologi Fakultas kedokteran UNHAS.


F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No. Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta


1 4 menit Pembukaan :  Menjawab
 Memberi salam salam
 Menjelaskan tujuan penyuluhan  Mendengarkan
 Menyebutkan materi/pokok bahasan dan
yang akan disampaikan memperhatikan
2 10 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur
 Pengertian mioma uteri
 Penyebab dan faktor predisposisi
mioma uteri
 Klasifikasi mioma uteri
 Gejala mioma uteri
 Diagnosa Mioma Uteri
 Pencegahan dan pengobatan
mioma uteri
3 5 menit Evaluasi Merespon dan
Memberikan kesempatan kepada bertanya
peserta penyuluhan untuk bertanya
4 2 menit Penutup :
Mengakhiri penyuluhan mengucapkan
terima kasih dan salam
G. MATERI SAP

MIOMA UTERI

PENGERTIAN MIOMA UTERI

Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan

jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga

istilah fibromioma, leiomioma, ataupun fibroid.

PENYEBAB MIOMA UTERI

Penyebab mioma uteri belum diketahui. Namun beberapa ahli

menyebutkan beberapa faktor predisposisi kejadian mioma uteri, yaitu

sebagai berikut:

a. Umur

b. Hormon endogen

c. Riwayat Keluarga

d. Ras dan genetik

e. IMT (Indeks massa Tubuh)

f. Makanan

g. Kehamilan

h. Paritas

i. Kebiasaan Merokok
KLASSIFIKASI MIOMA UTERI

Mioma uteri dapat diklassifikasikan sebagai berikut:

a. Berdasarkan lokasi:

1. Cervical

2. Isthmica

3. Corporal

b. Berdasarkan lapisan :

1. Mioma uteri subserosa

2. Mioma uteri submukosa

3. Mioma uteri intramural

GEJALA KLINIS MIOMA UTERI

Sebagian penyakit ini ditemukan secara kebetulan pada saat

pemeriksaan panggul rutin. Gejala yang timbul tergantung pada lokasi dan

besarnya tumor, yang paling sering ditemukan adalah :

a. Perdarahan abnormal

1. Hipermenorea/perdarahan banyak saat menstruasi, karena meluasnya

permukaan endometrium dalam proses menstruasi

2. Gangguan kontraksi otot rahim

3. Perdarahan berkepanjangan. Akibat pendarahan penderita dapat

mengeluh anemis karena kekurangan darah, pusing, cepat lelah, dan

mudah terjadi infeksi.


b. Penekanan rahim

Penekanan rahim karena pembesaran mioma uteri dapat terjadi:

1. Terasa berat di abdomen bagian bawah

2. Sukar miksi atau defekasi

3. Terasa nyeri karena tertekannya urat saraf.

c. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan

Kehamilan dengan disertai mioma uteri menimbulkan proses saling

mempengaruhi :

1. Kehamilan dapat mengalami keguguran

2. Persalinan prematuritas

3. Gangguan saat persalinan

4. Tertutupnya saluran indung telur menimbulkan infertilitas

DIAGNOSA MIOMA UTERI

Diagnosa Mioma Uteri dapat ditegakkan dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Anamnesis

2. pemeriksaan fisik

Mioma uteri dapat ditemukan melalui pemeriksaan ginekologi rutin.

Diagnosis mioma uteri dicurigai bila dijumpai gangguan kontur uterus oleh

satu atau lebih massa yang lebih licin, tetapi sering sulit untuk

memastikan bahwa massa seperti ini adalah bagian dari uterus.


3. Pemeriksaan penunjang

a. Ultrasonografi (USG)

USG transabdominal dan transvaginal bermanfaat dalam menetapkan

adanya mioma uteri. Ultrasonografi transvaginal terutama lebih

bermanfaat untuk mendeteksi kelainain pada rahim, termasuk mioma

uteri.

b. Histeroskopi

Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat adanya mioma uteri submukosa,

jika tumornya kecil serta bertangkai. Pemeriksaan ini dapat berfungsi

sebagai alat untuk penegakkan diagnosis dan sekaligus untuk

pengobatan karena dapat diangkat.

c. MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Akurat dalam menggambarkan jumlah, ukuran, dan lokasi mioma

tetapi jarang diperlukan karena keterbatasan ekonomi dan sumber

daya..

PENANGANAN

Penanganan mioma uteri tergantung pada umur, paritas, lokasi, dan ukuran

tumor, dan terbagi atas:

a. Penanganan konservatif.

Bila mioma yang kecil pada pra dan post menopause tanpa gejala.

b. Penanganan operatif, bila :

 Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus 12-14 minggu.


 Pertumbuhan tumor cepat.

 Mioma subserosa bertangkai dan torsi.

 Bila dapat menjadi penyulit pada kehamilan berikutnya.

 Hipermenorea pada mioma submukosa.

 Penekanan pada organ sekitarnya.

PENCEGAHAN MIOMA UTERI

a. Pencegahan Primordial

Pencegahan ini dilakukan pada perempuan yang belum menarche atau

sebelum terdapat resiko mioma uteri. Upaya yang dapat dilakukan yaitu

dengan mengkonsumsi makanan yang tinggi serat seperti sayuran dan

buah.

b. Pencegahan Primer

Pencegahan primer merupakan awal pencegahan sebelum seseorang

menderita mioma. Upaya pencegahan ini dapat dilakukan dengan

penyuluhan mengenai faktor-faktor resiko mioma terutama pada kelompok

yang beresiko yaitu wanita pada masa reproduktif. Selain itu tindakan

pengawasan pemberian hormon estrogen dan progesteron dengan

memilih pil KB kombinasi (mengandung estrogen dan progesteron), pil

kombinasi mengandung estrogen lebih rendah dibanding pil sekuensil,

oleh karena pertumbuhan mioma uteri berhubungan dengan kadar

estrogen.
c. Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder ditujukan untuk orang yang telah terkena mioma

uteri, tindakan ini bertujuan untuk menghindari terjadinya komplikasi.

Pencegahan yang dilakukan adalah dengan melakukan diagnosa dini dan

pengobatan yang tepat.

KESIMPULAN

Mioma uteri merupakan tumor jinak yang sering terjadi pada wanita berusia

lebih dari 35 tahun yaitu sekitar 20 hingga 30 persen Hampir separuh dari

kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan pelvis

rutin. Pada penderita memang tidak mempunyai keluhan apa-apa dan tidak

sadar bahwa mereka sedang mengandung satu tumor dalam uterus.

Karenanya sangat penting untuk melakukan deteksi pribadi secara dini untuk

menghindari dan mencegah timbulnya penyakit ini, kalaupun penyebabnya

genetik pada keluarga paling tidak dapat di deteksi secara dini sebelum

penyakit ini bertambah hebat dan menyebabkan komplikasi yang serius bagi

organ organ disekelilingnya yakni dengan melakukan pemeriksaan

ginekologis rutin dan USG, sedangkan Histeroskopi dan MRI merupakan

pilihan lain untuk hasil lebih akurat, namun dengan USG saja sudah bisa

dideteksi Mioma yang berkembang pada rahim seseorang.

Anda mungkin juga menyukai