MYOMA UTERI
Kelompok 5
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena Hidah-
Nyalah Makalah “KEPERAWATAN MATERNITAS” yang membahas ”MYOMA UTERI”
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan maka’lah ini kami mengambil referensi atau materi dari
internet dan buku panduan yang terkait dengan materi ini, yang kemudian kami susun dan
rangkum menjadi bentuk yang lebih terperinci.
Jika dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan – kekurangan, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penyusunan makalah yang
berikutnya dapat lebih baik lagi.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kasus mioma uteri sering terjadi di masyarakat. Penelitian Ran Oket-al (2007) di
Pusan Saint Benedict Hospital Korea menemukan 17% kasus mioma uteri dari 4784
kasus-kasus bedah ginekologi yang diteliti. Di Indonesia mioma uteri ditemukan 2,39%-
11,70% pada semua penderita ginekologi yang dirawat (Joedosaputro, 2005). Menurut
penelitian yang dilakukan Karel Tangkudung (1977) di Surabaya angka kejadian
miomauteri adalah sebesar 10,30%, sebelumnya di tahun 1974 di Surabaya penelitian
yang dilakukan oleh Susilo Raharjo angka kejadian mioma uteri sebesar 11,87% dari
semua penderita ginekologi yang dirawat (Yuad,2005).
Berdasarkan otopsi, Novak menemukan 27% wanita berumur 25tahun mempunyai
sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukanlebih banyak. Mioma uteri
belum pernah dilaporkan terjadi sebelummenarche. Setelah menopause hanya kira-kira
10% mioma yang masih bertumbuh. Di Indonesia, mioma uteri ditemukan 2,39%-11,7%
pada semua penderita ginekologi yang dirawat (Saifuddin, 1999).
Sebagian besar kasus mioma uteri adalah tanpa gejala, sehingga kebanyakan penderita
tidak menyadari adanya kelainan pada uterusnya. Diperkirakan hanya 20%-50% yang
menimbulkan gejala klinik, terutama perdarahan menstruasi yang berlebihan, infertilitas,
abortus berulang, dannyeri akibat penekanan massa tumor. Sampai saat ini penyebab pasti
miomauteri belum dapat diketahui secara pasti, namun dari hasil penelitian diketahui
bahwa pertumbuhan dan perkembangan mioma uteri distimulasioleh hormon esterogen
dan siklus hormonal (Djuwantono, 2004).
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari mioma uteri?
2. Apa saja jenis mioma uretri?
3. Apa etiologi dari mioma uteri?
4. Bagaimana patofisiologi dari mioma uteri?
5. Apa tanda dan gejala dari mioma uteri?
6. Apa pemeriksaan penunjang untuk mioma uteri?
7. Bagaimana penatalaksaan dari mioma uteri?
8. Apa komplikasi dari mioma uteri?
9. Bagaimana asuhan keperawatan mioma uteri?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari mioma uteri.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis mioma uteri.
3. Untuk mengetahui etiologi dari mioma uteri.
4. Untuk mengetahui patofisiologi dari mioma uteri.
5. Untuk mengetahui tanda dan gejala uteri.
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang untuk mioma uteri.
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari mioma uteri.
8. Untuk mengetahui komplikasi dari mioma uretri.
9. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan dari mioma uteri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
Mioma uteri adalah tumor jinak yang berada pada uterus atau organ rahim.
Masyarakat umumnya menyebut mioma sebagai miom atau tumor otot rahim. Umumnya
mioma uteri terletak pada dinding rahim dan dapat berkembang ke arah dalam atau ke
arah luar.
Mioma Uteri adalah tumor jinak otot rahim dengan berbagai komposisi jaringan ikat.
Nama lain : Leimioma Uteri dan Fibroma Uteri (Manuaba, 2001).
Mioma uteri adalah Neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang
menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah Fibromioma, Leimioma
ataupun Fibroid (Saifuddin, 1999).
2. Pengobatan Operatif
a. Miomektomi (Enukliasi Mioma) adalah pengambilan sarang mioma
saja tanpa pengangkatan uterus.
b. Histerektomi adalah pengangkatan uterus yang umumnya merupakan
tindakan terpilih.
a. Komplikasi
a. Pertumbuhan leimiosarkoma
Mioma dicurigai sebagai sarcoma bila selama beberapa tahun tidak membesar,
sekonyong – konyong menjadi besar apabila hal itu terjadi sesudah menopause
b. Nekrosis dan Infeksi
Pada myoma subserosum yang menjadi polip, ujung tumor, kadang-kadang dapat
melalui kanalis servikalis dan dilahirkan dari vagina, dalam hal ini kemungkinan
gangguan situasi dengan akibat nekrosis dan infeksi sekunder.
b. Asuhan Keperawatan
1. Preoperatif
Pengkajian
a. Aktivitas istirahat
kelelahan dan atau keletihan. Perubahan pada pola istirahat dan janin biasanya
tidur pada malam hari, adanya faktor yang mempengaruhitidur.Tanda: nyeri,
ansietas
b. Eliminasi
adanya rasa nyeri pada saat buang air besar dan buang air kecil, penekanan pada
kandung kemih akan menyebabkan poliuri, uretradapat menyebabkan retensi,
urine pada ureter dapat menyebabkanhidronereter dan hidronefrosis, pada rectum
dapat menyebabkanobstipasi dan renensimia.
c. Nutrisi
membran mukosa yang kering (pembatasan) masukan/periode puasa pra operatif,
anorexia, mual, muntahtanda: perubahan kelembaban, turgor kulit.
d. Integritas ego
faktor stress, cara dalam mengatasi stress, masalah dalam mengatasi penampilan
tanda: menarik diri, marah
e. SirkulasiTanda: takikardi, hipotensi.
f. Nyeri/ kenyamanan
g. Seksualitas
Masalah seksualitas atau kelemahan dampak pada hubungan, perubahan pada
tingkat kepuasan disebabkan rasa sakit akibat penekanan uterus yang membesar.
h. Interaksi sosial
Ketidakadekuatan sistem pendukungi.
i. Neurosensori pusing, sinkope.
j. Penyuluhan/ pembelajarank.
k. Potensial terjadi penarikan din, pasca operasi.
Diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyempitan saraf simpatik mioma.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anorexia.
Intervensi
1. Nyeri berhubungan dengan proses penyempitan saraf simpatik mioma.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jamdiharapkan masalah
nyeri teratasi.
Intervensi :
a. Distraksi relaksasi, untuk pengalihan responnyeri.
b. Ciptakan Kaji karakteristik nyeri (P,Q,R,S,T), untuk mengetahui status nyeri.
c. Ukur TTV, untuk mengetahui kondisi umum klien.
d. Ajarkan teknik lingkungan yang tenang, untuk mengurangi respon nyeri.
e. Kolaborasi pemberian analgetik baik injeksi maupun oral, untuk penekanan
sistem syaraf.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jamdiharapkan tidak
terdapat tanda-tanda infeksi dengan kriteria hasil :
a. Suhu normal
b. Tidak muncul tanda infeksi (R,C,T,D,F)
c. Luka kering dan tidak ada pus
Intervensi :
a. Ukur TTV, untuk menegtahui tanda dan keadaan umum
b. Kaji tanda-tanda infeksi (R,C,T,D,F), untuk mendeteksi tandaawal
adanya.infeksi
c. Lakukan tindakan aseptik, untuk menghidari kontak kuman.
d. Perawatan luka, untuk mempercepat penyembuhan luka
e. Hindarkan faktor-faktor penyebab infeksi, untuk menghindarikontak
langsungkuman
f. Kolaborasi pemberian antibiotik, untuk pertahanan tubuh
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anorexia
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jamdiharapkan klien dapat
melakukan aktivitas sesuai dengankemampuan dengan kriteria hasil tidak terjadi
kelelahan.
Intervensi :
a. Ukur TTV, untuk mengetahui keadaan umum.
b. Kaji tanda kelelahan, untuk mengetahui tingkat intoleranaktivitas klien.
c. Bantu pemenuhan ADL, untuk mengurangi kebutuhan energy klien.
d. Meningkatkan tingkat intoleran aktivitas, untuk memperbaiki meningkatkan
mobilitas.
2. Post Operatif
Pengkajian
1. Data umum
Usia :
a. Mioma biasanya terjadi pada usia reproduktif, paling seringditemukan pada
usia 35 tahun keatas.
b. Makin tua usia maka toleransi terhadap nyeri akan berkurang
c. Orang dewasa mempunyai dan mengetahui cara efektif dalam
menyesuaikan diri terutama terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya
akibat tindakan TAH-BSO.
2. Keluhan Utama
Keluhan yang timbul pada hampir tiap jenis operasi adalah rasa nyeri karena
terjadi torehant tarikan, manipulasi jaringan organ. Rasa nyeri setelah bedah
biasanya berlangsung 24-48 jam. Adapun yang perlu dikaji pada rasa nyeri
tersebut adalah:
a. Lokasi nyeri,
b. Intensitas nyeri,
c. Waktu dan durasi,
d. Kualitas nyeri
3. Riwayat Reproduksi
a. Haid
Dikaji tentang riwayat menarche dan haid terakhir, sebab miomauteri tidak
pernah ditemukan sebelum menarche dan mengalami atrofi pada masa
menopause.
b. Hamil dan Persalinan
1. Kehamilan mempengaruhi pertubuhan mioma, dimana miomauteri
tumbuh cepat pada masa hamil ini dihubungkan denganhormon estrogen,
pada masa II dihasilkan dalam jumlah yang besar.
2. Jumlah kehamilan dan anak yang hidup mempengaruhi psikologi klien
dan keluarga terhadap hilangnya organkewanitaan
4. Data Psikologi
Pengangkatan organ reproduksi dapat sangat berpengaruhterhadap emosional
klien dan diperlukan waktu untuk memulai perubahan yang terjadi. Organ
reproduksi merupakan komponenkewanitaan, wanita melihat fungsi
menstruasi sebagai lambangfeminitas, sehingga berhentinya menstruasi bisa
dirasakan sebagaihilangnya perasaan kewanitaan. Perasaan seksualitas dalam
artihubungan seksual perlu ditangani. Beberapa wanita merasa cemas bahwa
hubungan seksualitas terhalangi atau hilangnya kepuasan.Pengetahuan klien
tentang dampak yang akan terjadi sangat perlu persiapan psikologi klien.
5. Status Respiratori
Respirasi bisa meningkat atau menurun. Pernafasan yang ributdapat terdengar
tanpa stetoskop. Bunyi pernafasan akibat lidah jatuhke belakang atau akibat
terdapat secret . Suara paru yang kasar merupakan gejala terdapat secret pada
saluran nafas. Usaha batuk dan bernafas dalam dilaksanakan segera pada klien
yang memakaianaestesi general.
6. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran dibuktikan melalui pertanyaan sederhana yangharus
dijawab oleh klien atau disuruh untuk melakukan perintah.Variasi tingkat
kesadaran dimulai dari siuman sampai mengantuk,harus diobservasi dan
penurunan tingkat kesadaran merupakan gejalasyok.
7. Status Urinari
Retensi urine paling umum terjadi setelah pembedahanginekologi, klien yang
hidrasinya baik biasanya baik biasanyakencing setelah 6 sampai 8 jam setelah
pembedahan. Jumlah autputurine yang sedikit akibat kehilangan cairan tubuh
saat operasi, muntah akibat anestesi.
8. Status Gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal biasanya pulih pada 24-74 jam setelah pembedahan,
tergantung pada kekuatan efek narkose pada penekananintestinal. Ambulatori
dan kompres hangat perlu diberikan untuk menghilangkan gas dalam usus.
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dan sistem saraf
2. Retensi urine berhubungan dengan kelemahan pada saraf sensorik danmotorik.
3. Gangguan konsep diri berhubungan dengan kekhawatiran tentang
ketidakmampuan memiliki anak dan pola hubungan seksual.
4. Kurang pengetahuan tentang efek pembedahan
Intervensi
Diagnosa I :Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan otot dansistem saraf
1. Kaji tingkat rasa tidak nyaman sesuai dengan tingkatan nyeri.
2. Beri posisi fowler atau posisi datar atau miring kesalah satu sisi.
3. Ajarkan teknik releksasi seperti menarik nafas dalam, bimbing
untuk membayangkan sesuatu. Kaji TTV : takhikardi, hipertensi, pernafasan
cepat.
4. Motivasi klien untuk mobilisasi dini setelah pembedahan bila
sudahdiperbolehkan.
5. Laksanakan pengobatan sesuai indikasi seperti analgesik intravena.
6. Observasi efek analgetik (narkotik)
7. Obervasi tanda vital : nadi , tensi, pernafasan.
3.1. Kesimpulan
Sebagian besar kasus mioma uteri adalah tanpa gejala, sehingga kebanyakan
penderita tidak menyadari adanya kelainan pada uterusnya. Diperkirakan hanya 20%-
50% yang menimbulkan gejala klinik, terutama perdarahan menstruasi yang
berlebihan, infertilitas, abortus berulang, dannyeri akibat penekanan massa tumor.
Sampai saat ini penyebab pasti miomauteri belum dapat diketahui secara pasti, namun
dari hasil penelitian diketahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan mioma uteri
distimulasioleh hormon esterogen dan siklus hormonal.
3.2. Saran
Jika dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan , kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar penyusunan makalah
yang berikutnya dapat lebih baik lagi.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat menjadi salah satu referensi untuk
perkuliahan Keperawatan Maternitas.
DAFTAR PUSTAKA
www.scribd.com/doc/56567861/Makalah-Mioma-Uteri