Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN MIOMA UTERI

Disusun Oleh :

Ghina rahma Tiara

P17324121515

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
2022
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................ 2
1.3 Manfaat.............................................................................................. 3

BAB 2 TINJAUAN TEORI......................................................................... 4


2.1 Konsep............................................................................................... 4
2.2 Dampak Negative............................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mioma uteri atau kanker jinak yang terdapat di uterus adalah tumor jinak yang tumbuh
pada Rahim. Dalam istilah kedokteran disebut fibromioma uteri, leimyoma, atau uterine
fibroid. Mioma uteri merupakan tumor kandungan yang terbanyak pada organ
reproduksi wanita. Kejadiannya lebih tinggi antara 20%-25% terjadi pada wanita diatas
35 tahun, tepatnya pada usia produktif seorang wanita, menunjukan adanya hubungan
mioma uteri dengan estrogen (sjamsuhidajat,2010).

Bagi manusia kesehatan saat ini adalah hal yang mahal khususnya bagi perempuan.
Salah satu penyakit yang ditakutkan oleh para perempuan adalah penyakit yang
berhubungan dengan organ reproduksi seperti mioma uteri. ,ioma uteri merupakan
tumor jinak otot Rahim, disertai jaringan ikatnya sehingga dapat dalam bentuk padat,
karena jaringan ikatnya dominan dan lunak, karena otot rahimnya dominan. Kejadian
mioma uteri sukar ditetapkan karena tidak semua mioma uteri menunjukkan gejala dan
memerlukan tindakan operasi. Sebagian penderita mioma uteri ditemukan secara
kebetulan saat pemeriksaan. Sebagian besar mioma uteri ditemukan pada masa
reproduksi, karena adanya rangsangan estrogen. Dengan demikian mioma uteri tidak
dijumpai sebelum datang haid (menarche) dan akan mengalami pengecilan setelah mati
haid (menopause). (Manuaba, 2010, hal. 556)

1.1 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada Mioma Uteri secara
komprehensif dengan menerapkan pendekatan manajemen asuhan kebidanan.
1.1.2 Tujuan Khusus

1) Mahasiswa mampu menjelaskan konsep Mioma Uteri.


2) Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan Mioma uteri.
3) Mahasiswa mampu melakukan dokumentasi asuhan kebidanan Mioma
Uteri.
4) Mahasiswa mampu menganalisis kasus Mioma Uteri berdasarkan teori
atau konsep dasar Mioma Uteri dan asuhan kebidanan Mioma Uteri.

1.2 Manfaat

1) Mamberikan informasi tentang asuhan kebidanan Mioma Uteri


2) Meningkatkan mutu atau kualitas pelayanan kesehatan terkait asuhan
kebidanan Mioma Uteri
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi Mioma Uteri


2.1.1 Kesehatan reproduksi wanita berpengaruh besar dan berperan penting
bagi kelanjutan generasi penerus bangsa. Kesehatan reproduksi wanita
juga merupakan parameter kemampuan negara dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Masalah kesehatan
reproduksi wanita sudah menjadi agenda internasional. Salah satu
masalah kesehatan reproduksi wanita yaitu adanya penyakit kewanitaan
atau ginekologi. Menurut hasil statistik terdapat 50,95% wanita yang
mempunyai penyakit ginekologi dan diantaranya 87,5% wanita yang
sudah menikah. Salah satu masalah kesehatan reproduksi wanita adalah
mioma uteri. Mioma uteri merupakan jenis tumor jinak yang paling
umum ditemukan dari berbagai jenis tumor jinak lainnya. Faktor
penyebab mioma uteri tidak diketahui secara pasti. Mioma jarang sekali
ditemukan sebelum usia pubertas, sangat dipengaruhi oleh
hormon reproduksi, dan hanya bermanifestasi selama usia reproduksi.3
Mioma akan mengecil seiring dengan penurunan hormon estrogen dalam
tubuh. Mioma uteri dapat menyebabkan morbiditas yang signifikan, dan
penurunan kualitas hidup. Sebagian besar (sekitar dua pertiga) wanita
dengan mioma uteri tidak menunjukkan gejala (asimtomatik). Hampir
setengah dari kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan ginekologik. Keluhan yang diakibatkan oleh mioma uteri
tergantung dari lokasi, arah pertumbuhan, jenis, besar dan jumlah
mioma. Pada 35-50% penderita mioma uteri menimbulkan keluhan,
sedangkan sisanya tidak mengeluh apapun. Hipermenore,
Menometroragia merupakan gejala klasik dari mioma uteri. 4 Dari
penelitian multisenter yang dilakukan pada 114 penderita ditemukan
57% gejala perdarahan, dan sisanya mengeluh dismenore, nyeri perut
bagian bawah dan pinggang, gangguan defekasi, gangguan miksi, dan
infertilitas. Secara umum penatalaksanaan mioma uteri dibagi atas 2
metode, terapi medisinal (hormonal), dan terapi pembedahan. Tidak
semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah dan 50% dari semua
mioma uteri tidak membutuhkan suatu pengobatan dalam bentuk apapun,
terutama apabila mioma itu masih kecil dan tidak menimbulkan
gangguan atau keluhan. Pengobatan operatif meliputi miomektomi,
histerektomi dan embolisasi arteri uterus. Mioma adalah indikasi paling
umum untuk histerektomi di Amerika Serikat dan Australia.
DAFTAR PUSTAKA

1. Manuaba IBG. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. (Edisi 2). Jakarta:


EGC; 2009, h7,10,11.
2. Adrianansz G, Tumor Jinak Organ Genitalia. Dalam; Ilmu Kandungan.
(edisi 3), Jakarta: Bina Pustaka Sarwono, 2011; h:274-78
3. Benson, R. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi Edisi 6. Jakarta: Penerbit
GC. 2008.
4. Kurniasari T. Karakteristik Mioma Uteri Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta
Periode Januari 2009 - Januari 2010 [Skripsi]. Surakarta. FK Universitas
sebelas maret; 2011.
5. Pasinggi S. Prevalensi mioma uteri berdasarkan umur di RSUP Prof. R.D.
Kandou Manado [skripsi]: FKU Sam Ratulangi. Desember; 2015
6. Schorge J, Schaffer J, Halvorson L, et al. Pelvic Mass. Dalam: Wiliams
Gynecology. Cina: Mc. Grows Hill. 2008; 198-207.
7. Endjun Januadi. Ultrasonografi Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2008
8. Anwar I, Finuria I. Karakteristik mioma uteri di RSUD Prof. Dr. Margono
soekarjo Banyumas [skripsi]. Banyumas: FK Universitas Muhammadiyah
Purwokerto; 2015.ss
9. Parker WH. Uterine Fibroids. Dalam: Berek & Novak’s. Gynecology
(edisi5). Philadelphia: Wolters Kluwer. 2012; 438-468

Anda mungkin juga menyukai