Anda di halaman 1dari 8

Indonesian Journal of Science and Education

Volume 01, Nomor 01, 2017, pp: 1~


ISSN:
e-mail: ijose@untidar.ac.id, website: jurnal.untidar.ac.id/index.php/ijose

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIREPRESENTASI


PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP: SISTEMATIS LITERATUR REVIEW

Sulystia Angelina1), Susilawati2), Niki Dian Permana3) Rian Vebrianto4)


1,2,3,4
Jurusan Tadris IPA, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru
e-mail: a)sulystia.angelina@students.uin-suska.ac.id b) susilawati@uin-suska.ac.id

Received: Revised: Accepted:

ABSTRAK
Kurangnya kemampuan siswa dalam multirepresentasi pada pembelajaran IPA di SMP serta kurangnya
kemampuan guru dalam menyediakan bahan ajar pendukung sesuai karakteristik siswa yang mengalami
kesulitan dalam multirepresentasi, menyebabkan proses pembelajaran tidak dapat mencapai hasil yang
diinginkan sehingga berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar serta kemampuan kognitif siswa. Oleh
sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bahan ajar berbasis multirepresentasi pada
pembelajaran IPA di SMP dan efektivitas penggunaan bahan ajar berbasis multirepresentasi yang
digunakan dalam pembelajaran IPA di SMP. Metode yang digunakan ialah tinjauan pustaka sistematis
(Systematic Literature Review) dengan menggunakan diagram PRISMA. Database yang digunakan untuk
mencari literatur menggunakan dua digital library yaitu Google Cendekia dan Garuda. Agar literatur yang
dipilih relevan, pencarian menggunakan kata kunci “bahan ajar, multirepresentasi”. Selanjutnya
melakukan penyaringan untuk mendapatkan publikasi artikel ilmiah sejak tahun 2016 hingga 2021 yang
membahas penggunaan bahan ajar berbasis multirepresentasi pada pembelajaran IPA di SMP. Hasil
pencarian artikel ilmiah terdapat 8 artikel yang akan dianalisis dan disintesis. Teknik analisis yang
digunakan adalah metode naratif dengan mengelompokan data yang telah diekstraksi. Hasil penelitian ini
terdapat jenis bahan ajar berbasis multirepresentasi yang digunakan dalam pembelajaran IPA adalah bahan
ajar cetak maupun non cetak. bahan ajar cetak berupa modul, buku, dan lks sedangkan bahan ajar non
cetak berupa web simulasi. Penggunaan bahan ajar berbasis multirepresentasi terbukti efektif digunakan
dalam proses pembelajaran IPA di SMP.

Kata Kunci: sistematis literatur review, bahan ajar, multirepresentasi, SMP.

PENDAHULUAN 2009). Menurut Susilawati (2012), IPA


dapat dipandang sebagai suatu kesatuan
Kurikulum 2013 sudah ditetapkan dari proses, sikap dan hasil. Sehingga
untuk diberlakukan di sekolah dari jenjang dapat diartikan pembelajaran IPA adalah
pendidikan dasar sampai jenjang belajar untuk membangun dan menemukan
pendidikan tinggi. Pengembangan jati diri, melalui proses pembelajaran yang
kurikulum 2013 menekankan pada aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
penyempurnaan pola pikir, penguatan tata Pembelajaran IPA menekankan
kelola kurikulum, pendalaman dan keterampilan dalam mencari tahu atau
perluasan materi, serta penguatan proses berbuat. Keterampilan tersebut dinamakan
pembelajaran, agar dapat menjamin dengan keterampilan proses penyelidikan
kesesuaian antara apa yang diinginkan atau “enquiry skills” yang meliputi
dengan apa yang dihasilkan. Khususnya mengamati, mengukur, menggolongkan,
pada pembelajaran IPA dalam kurikulum mengajukan pertanyaan, menyusun
2013, pembelajaran IPA berkaitan dengan hipotesis, merencanakan eksperimen untuk
cara mencari tahu tentang alam secara menjawab pertanyaan, mengklasifikasikan,
sistematis, sehingga IPA bukan hanya mengolah, dan menganalisis data,
penguasaan kumpulan pengetahuan yang menerapkan ide pada situasi baru,
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau menggunakan peralatan sederhana serta
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan mengkomunikasikan informasi dalam
suatu proses penemuan (Pusat Kurikulum

Indonesian Journal of Science and Education, Volume 1, Nomor 1


berbagai cara, yaitu dengan gambar, lisan, Maka solusi alternatif untuk
tulisan, dan sebagainya (Trianto 2010). meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
Mengimplementasikan pembelajaran IPA siswa adalah menggunakan bahan ajar
IPA di kurikulum 2013 memerlukan berbasis multirepresentasi IPA. Bahan ajar
persiapan dari berbagai komponen, salah berbasis multirepresentasi ini dapat
satunya adalah persiapan tenaga guru dan dijadikan sumber belajar utama maupun
tenaga kependidikan lainnya sebagai sebagai pendamping. Bahan ajar
pelaksana kurikulum di lapangan. Hal merupakan seperangkat bahan atau alat
penting yang perlu disiapkan dari seorang pembelajaran yang digunakan guru dan
guru dalam mengimplementasikan disusun secara sistematis dalam kegiatan
kurikulum di kelas adalah dengan belajar mengajar (Kelana and Pratama
membuat rancangan pembelajaran di kelas 2019). Sedangkan multirepresentasi juga
dengan mengacu pada kurikulum yang berarti merepresentasikan ulang konsep
berlaku. Guru merupakan salah satu yang sama dengan format yang berbeda,
perangkat dalam kunci keberhasilan termasuk verbal, gambar, grafik dan
pendidikan. Salah satu tugas guru adalah matematik (Abdurrahman, Liliasari, A.
membuat bahan ajar yang baik sebagai Rusli 2011). Berdasarkan uraian tersebut,
upaya mendukung proses pembelajaran. maka bahan ajar multirepresentasi IPA
Berdasarkan pengalaman peneliti adalah seperangkat alat yang digunakan
selama PPL di salah satu sekolah di dalam melakukan pembelajaran IPA untuk
Pekanbaru, sebagian guru masih menyatakan suatu konsep yang disajikan
mengalami kesulitan dalam merancang dalam bentuk format verbal, matematik,
bahan ajar pembelajaran IPA yang sesuai gambar dan grafik. Bahan ajar berbasis
dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. multirepresentasi IPA juga berisi petunjuk
Sehingga guru hanya menggunakan bahan percobaan dan latihan-latihan soal yang
ajar terbitan penerbit dan buku paket dari berbasis multirepresentasi.
pemerintah. Bahan ajar yang digunakan Gagasan peneliti ini didasarkan pada
masih belum dapat membantu siswa hasil penelitian dari beberapa peneliti
belajar secara mandiri sehingga sebelumnya. Penelitian oleh Ardiansyah,
pembelajaran masih terpusat pada guru. Ertikanto, dan Rosidin (2019) menyatakan
Tanpa adanya dorongan dari guru, siswa bahwa siswa yang menggunakan modul
kurang termotivasi untuk membaca sendiri. pembelajaran kontekstual berbasis
Bahan ajar yang digunakan juga cenderung multirepresentasi dapat meningkatkan
menggunakan representasi verbal dan kemampuan berpikir kritis siswa. Pada
gambar sehingga siswa kurang mampu penelitian Damayanti, Mahardika, dan
dalam merepresentasikan simbol maupun Indrawati (2016) menerapkan model
matematis selama pembelajaran IPA. Fakta discovery learning berbantuan media
ini diperkuat dengan penelitianya Vicka animasi macromedia flash disertai LKS
Puspitasari bahwa siswa lebih menguasai yang terintegrasi dengan multirepresentasi
soal dalam bentuk representasi verbal dan dalam pembelajaran fisika menyatakan
matematis saja. Siswa mengalami kesulitan bahwa aktivitas siswa meningkat selama
jika dihadapkan dengan soal bentuk pembelajaran, hasil belajar dan retensi
representasi gambar (Puspitasari, Wiyanto, hasil belajar fisika berpengaruh signifikan.
and Masturi 2018) Begitupun dengan penelitian oleh Sari,
Kenyataan di lapangan membuktikan Purwana (2021) menyatakan bahwa siswa
bahwa penggunaan bahan ajar dalam merespon positif terhadap E-book berbasis
pembelajaran IPA masih kurang efektif. multirepresentasi pada materi getaran
Padahal efektivitas menjadi sangat penting harmonik sederhana.
karena efektivitas dapat dijadikan Berdasarkan latarbelakang ini maka
barometer untuk mengukur keberhasilan peneliti tertarik untuk mengkaji jenis bahan
pendidikan yang mencerminkan sampai ajar berbasis multirepresentasi dan
sejauh mana tingkat keberhasilan tersebut efektivitas penggunaan bahan ajar berbasis
telah dicapai siswa dalam pencapaian multirepresentasi pada pembelajaran IPA
tujuan pendidikan yang telah ditentukan. di SMP melalui kajian literatur. Melalui
artikel ini diharapkan akan memperkuat

Indonesian Journal of Science and Education, Volume 1, Nomor 1


penelitian yang menyatakan bahwa bahan pada penulisan literatur dibutuhkan kriteria
ajar berbasis multirepresentasi efektif inklusi dan ekslusi untuk memilih
digunakan dalam pembelajaran IPA. penelitian utama. Hasil pencarian data
dengan kriteria ini lah yang nantinya
METODE PENELITIAN digunakan penulis untuk melakukan
review artikel. Adapun kriteria inklusi dan
Penelitian ini merupakan tinjauan ekslusi pada literatur ini terlihat pada Tabel
sistematis (Systematic Review) dengan 2 berikut.
menggunakan metode Preferred Reporting
Items for Systematic Reviews and Meta- Tabel 2. Kriteria inklusi dan ekslusi
analyses atau yang biasa disebut PRISMA. Kriteria 1) Artikel penelitian terbitan
Inklusi tahun 2016-2021,
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal 2) Topik penelitian mencakup
dalam penulisan literatur ini didasarkan pada pembelajaran IPA,
pada Research Question (RQ). Tujuan dari 3) Subjek penelitian dibatasi
Research Question (pertanyaan penelitian) hanya pada jenjang SMP,
ini disusun agar lebih memfokuskan 4) Metode artikel penelitian
berupa eksperimen dan
tinjauan dari sebuah literatur dan dapat pengembangan. Khusus pada artikel
memudahkan peneliti dalam mencari pengembangan, peneliti hanya
sebuah data yang terkait. Research memilih artikel yang melakukan
Question (RQ) pada penelitian ini penelitian hingga tahap uji coba
terangkum pada Tabel 1 berikut. lapangan.
Kriteria 1) Artikel penelitian yang tidak bisa
Ekslusi diakses secara lengkap,
Tabel 1. Research question
2)Literatur berupa
Research Question Motivasi
skripsi/tesis/disertasi.
1) Apa saja bahan Identifikasi jenis bahan
ajar berbasis ajar berbasis
multirepresentasi multirepresentasi yang Setelah ditentukan kriteria inklusi dan
yang digunakan digunakan pada ekslusi, selanjutnya pemilihan artikel yang
pada pembelajaran pembelajaran IPA di akan direview. Berikut bagan proses
IPA di SMP? SMP.
pemilihan artikel.
2) Bagaimana Identifikasi efektivitas
kefektifan penggunaan bahan ajar
penggunaan bahan berbasis
ajar berbasis multirepresentasi pada
multirepresentasi pembelajaran IPA di
pada pembelajaran SMP
IPA di SMP?

Artikel yang digunakan pada literature


review ini adalah artikel yang didapatkan
dengan menggunakan Google Cendekia,
Gerbang Rujukan Digital (Garuda),
Crossref dan DOAJ. Pencarian literatur
penelitian yang relevan dengan topik
penelitian ini dilakukan dengan kata kunci:
“bahan ajar, multirepresentasi”. Pencarian
literatur dilaksanakan sejak bulan Februari-
April 2021. Artikel kemudian dipilah
sesuai dengan topik penelitian sehingga
terkumpul 10 artikel penelitian yang
dianggap dapat mewakili dari keseluruhan Gambar 1. Diagram PRISMA
artikel penelitian tentang pengunaan bahan
ajar berbasis multirepresentasi pada Teknik analisis data yang digunakan
pembelajaran IPA di SMP. Artikel yang adalah metode naratif. Metode naratif
digunakan yaitu 10 artikel yang diterbitkan bertujuan untuk mendeskripsikan
dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. efektivitas penggunaan bahan ajar berbasis
Dalam pemilihan artikel yang digunakan multirepresentasi pada pembelajaran IPA

Indonesian Journal of Science and Education, Volume 1, Nomor 1


di SMP. Prinsip efektivitas yang digunakan
merujuk pada pendapat Kalvin, Utami, dan Bahan Ajar Berbasis
Multirepresentasi
Warneri (2013) yang menyatakan bahwa
penggunaan bahan ajar dapat dikatakan
efektif jika indikator dalam pembelajaran 20% Modul
IPA yang terdiri dari proses pembelajaran, 30% LKS
motivasi belajar siswa, dan hasil belajar Buku
siswa telah tercapai apabila memenuhi 20% Multimedia
Interaktif
paling sedikit dua dari tiga indikator,
dengan syarat indikator hasil belajar harus 30%
tercapai.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil tinjauan pustaka, Berdasarkagan Gambar 2. Bahan


terdapat empat jenis bahan belajar berbasis ajar berbasis multirepresentasi pada
multirepresentasi yang digunakan di pembelajaran IPA di SMP
tingkat SMP pada pembelajaran IPA yaitu
modul, LKS, buku, dan multimedia Gambar 2. menunjukkan bahwa
interaktif. Tabel 3 menunjukan bahan ajar penggunaan bahan ajar berbasis
berbasis multirepresentasi pada multirepresentasi yang digunakan pada
pembelajaran IPA yang digunakan di pembelajaran IPA di SMP dominan
tingkat SMP beserta referensinya sebagai menggunakan bahan ajar cetak berupa
berikut. modul dan LKS yaitu masing-masing
dengan persentase sebesar 30%, kemudian
Tabel 3. Bahan ajar berbasis
sebagian besar menggunakan bahan ajar
multirepresentasi pada pembelajaran IPA di SMP
No Bahan ajar Referensi cetak berupa buku dengan persentase
(Stepanus Sahala Sitompul, sebesar 20% dan bahan ajar non cetak
2019) (Devi Eka Farah berupa multimedia interaktif dengan
1 Modul
Azizah, Albertus Djoko persentase sebesar 20%. Oleh sebab itu,
Lesmono, Subiki, 2017) data ini membuktikan bahwa dalam
(Yesinta, Andy, Stepanus,
2017)
rentang tahun 2016-2021, artikel yang
(Abdurrahman, Cris Ayu membahas penggunaan bahan ajar berbasis
Setyaningsih , Tri Jalmo, multirepresentasi pada pembelajaran IPA
2019) (Nur Balqis Mutiaa, di SMP lebih banyak menggunakan jenis
2 LKS dan Zuhdan Kun Prasetyob, bahan ajar cetak berupa modul dan LKS.
2018) (D F Hidayati,
Berdasarkan hasil tinjauan artikel yang
Abdurrahman dan Sunyono,
2018) telah dilakukan, diperoleh bahwa dengan
(Ana Pratiwi, Husna menggunakan bahan ajar berbasis
Amalya Melati, Rahmat multirepresentasi pada pembelajaran IPA
3 Buku Rasmawan, 2016) (Ida di SMP dapat dikatakan efektif
Fitriyati, Arif Hidayat, penggunaannya. Hal ini dibuktikan dalam
Munzil, 2017)
(Dira Oktaviana, I Ketut
penelitian Sitompul (2019) terbukti bahwa
Mahardika, Aris Singgih dengan menggunakan modul berbasis
Budiarso, 2020) (Arief multirepresentasi sekitar 80% siswa
Multimedia
4
Interaktif
Muliandi, Nur Endah berhasil dalam tesnya mencapai KKM.
Susilowati, Siti Rahmah, Sri Menggunakan modul berbasis
Wahyuni, Dadi Rusdiana,
2021)
multirepresentasi siswa dapat sebanyak
mungkin menghayati dan melakukan
Jenis bahan ajar berbasis kegiatan belajar sendiri, baik dibawah
multirepresentasi pada Tabel 3 dapat bimbingan atau tanpa bimbingan guru,
digambarkan kedalam bentuk grafik pada siswa dapat menilai dan mengetahui hasil
Gambar 2. sebagai berikut. belajarnya sendiri secara berkelajutan,
serta siswa benar-benar menjadi titik pusat
kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya

Indonesian Journal of Science and Education, Volume 1, Nomor 1


penelitian oleh Azizah, Lesmono, dan menunjukkan perbedaan yang signifikan
Subiki (2017) modul berbasis antara kemampuan berpikir kritis siswa
multirepresentasi yang dikembangkan dari pretest hingga posttest dengan kriteria
mendapat skor efektivitas sebesar 280 dan sedang. Begitupun dengan hasil penelitian
rata-rata 38,08 dengan kategori positif. Mutiaa and Prasetyo (2018) terdapat
Modul berbasis multirepresentasi membuat bahwa dengan menggunakan LKS berbasis
siswa tidak hanya mempelajari multirepresentasi hasilnya rata-rata skor n-
pembelajaran IPA sebagai produk, Gain kelas eksperimen lebih tinggi dari
menghafalkan konsep, teori dan hukum kelas kontrol yang tidak menggunakan
saja, melainkan dapat mengkonstruksi LKS berbasis multirepresentasi. Nilai n-
pengetahuan sendiri. Karena, Gain untuk kelas eksperimen adalah 0,47
multirepresentasi memiliki tiga fungsi yang dikategorikan 'sedang', dan skor n-
utama yaitu sebagai pelengkap, pembatas Gain untuk kelas kontrol adalah 0,28 pada
interpretasi, dan pembangun pemahaman kategori 'rendah'. Perbedaan n-gain antara
(Mahardika, Setyawan, dan Rusdiana kelas kontrol dan kelas eksperimen
2010). Hal ini sesuai dengan pendapat menjelaskan bahwa penggunaan LKS
Khotimah, Nyeneng, dan Sesunan (2017), berbasis multirepresentasi untuk topik
menurutnya alasan penting menggunakan khusus pencemaran lingkungan dapat
modul berbasis multirepresentasi dalam meningkatkan keterampilan proses sains.
pembelajaran yaitu terdapat Dengan menggunakan multirepresentasi
multikecerdasan (multiple intelligences), kedalam LKS, maka dapat
visualisasi bagi otak, membantu menggambarkan konsep pembelajaran dan
mengonstruksi representasi lain, membuat pembelajaran IPA lebih jelas
bermanfaat bagi penalaran kualitatif, dan (Prain and Tytler 2012). Pernyataan ini
representasi matematik sebagai penalaran didukung oleh pernyataan Ismet (2013)
kuantitatif. bahwa representasi seperti grafik, diagram,
dan animasi, memiliki kemampuan untuk
Sesuaikan hasil analisis Jurnal yang memperkuat pemahaman siswa tentang
sudah di screening sains. Selanjutnya, mereka tidak hanya
Gambar 3 Variabel bebas (….) mewakili konsep sains abstrak tetapi juga
menggunakan metode apa saja memainkan peran penting dalam ingatan
mereka. Oleh sebab itu, LKS berbasis
multirepresentasi ini layak digunakan pada
Gambar 4 Variabel bebas pembelajaran IPA di SMP. Hal ini sejalan
mempengeruhi varibel terikat dengan pendapat Amali, Kurniawati, dan
Zulhiddah (2019) bahwa LKS dapat
Dalam modul berbasis dijadikan bahan ajar pendukung dalam
multirepresentasi ini terdapat representasi pembelajaran agar meningkatkan
verbal, representasi grafik, representasi efektivitas dan efisiensi ketercapaian
matematik, dan representasi gambar. kompetensi pembelajaran.
Representasi verbal adalah satu cara yang Selanjutnya berdasarkan hasil
digunakan dalam suatu pembelajaran atau penelitian Pratiwi, Melati, dan Rasmawan
sebagai penarik kesimpulan. Representasi (2016) persentase kelayakan rata-rata buku
matematik digunakan untuk menyelesaikan ajar yang dikembangkan sebesar 84.99 %
persoalan kuantitatif. Penggunaan (sangat tinggi) ditinjau dari aspek
representasi grafik dalam menjelaskan kelayakan isi, penyajian, kebahasaan dan
hubungan berbagai konsep, dan kegrafikan berturut-turut: 83,33%, 83,75%,
representasi gambar dapat membantu 87,5%, 85,41%. Dengan demikian, dapat
memvisualisasikan sesuatu yang masih disimpulkan bahwa buku ajar yang
bersifat abstrak. dikembangkan sangat layak digunakan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran.
oleh Abdurrahman, Setyaningsih, dan Sehubungan dengan itu, Fitriyati, Hidayat,
Jalmo (2019) dengan menggunakan LKS dan Munzil (2017) mendapatkan hasil uji
berbasis multirepresentasi mendapatkan efektivitas buku berbasis multirepresentasi
nilai N-Gain rata-rata 0,34, hal ini untuk meningkatkan kemampuan bepikir

Indonesian Journal of Science and Education, Volume 1, Nomor 1


tingkat tinggi dan penalaran ilmiah dengan meningkatkan hasil belajar siswa, yang
skor masing-masing 97 dan 12. dibuktikan dengan tercapainya nilai ujian
Berdasarkan penelitian oleh siswa dalam menjalani tes yang mencapai
Oktaviana, Mahardika, dan Budiarso standar KKM. Bahan ajar berbasis
(2020) dengan melakukan pembelajaran multirepresentasi juga meningkatkan
IPA berbantuan multimedia interaktif kemampuan kognitif siswa berupa
dengan menggunakan simulasi PhET di meningkatkan kemampuan
kelas eksperimen diketahui bahwa nilai N- multirepresentasi, meningkatkan
Gain sebesar 0,7 atau 70% adalah termasuk kemampuan berpikir kritis, meningkatkan
dalam kategori tinggi. Sedangkan pada keterampilan proses sains dalam proses
kelas kontrol yang pembelajaran IPA tanpa pembelajaran, serta meningkatkan
berbantuan simulasi PhET mendapat nilai kemampuan berpikir ilmiah dan berpikir
N-Gain dari kemampuan representasi kelas tingkat tinggi seperti yang telah dibuktikan
kontrol adalah 0,3 atau 30% adalah oleh penelitian sebelumnya. Respon siswa
termasuk dalam kategori rendah. Oleh terhadap bahan ajar berbasis
sebab itu, dapat disimpulkan bahwa multirepresentasi menunjukkan pengaruh
pembelajaran inkuiri terpandu dengan positif, artinya siswa tertarik dan mendapat
PhET berbantuan simulasi lebih efektif kepuasan selama menggunakan bahan ajar
dalam meningkatkan kemampuan berbasis multirepresentasi dalam proses
representasi gambar sains siswa di SMP pembelajaran IPA di SMP.
dibandingkan dengan belajar menggunakan
model konvensional dengan persentase SIMPULAN
selisih 40%.
Begitupun dengan penelitian Muliandi Berdasarkan literatur review dari
et al. (2021) hasil validasi oleh validator sepuluh artikel ilmiah dapat disimpulkan
menunjukkan bahwa multimedia interaktif bahwa bahan ajar berbasis
sangat cocok digunakan sebagai bahan ajar multirepresentasi yang digunakan dalam
dalam pembelajaran. Hasil implementasi pembelajaran IPA di SMP dapat berupa
interaktif media juga menunjukkan bahwa cetak maupun non cetak. Bahan ajar cetak
dapat meningkatkan kemampuan literasi yang digunakan yaitu modul, buku, dan
sains siswa. Hal ini dibuktikan dengan LKS. Sedangkan bahan ajar non cetak
hasil uji t berpasangan yang menunjukkan yang digunakan dapat berupa multimedia
nilai 0,000 yang berarti lebih kecil dari interaktif. Penggunaan bahan ajar berbasis
0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa multirepresentasi didapatkan hasilnya
ada rata-rata perbedaan antara hasil pre test bahwa sangat efektif digunakan sebagai
dan post test sebagai efek penggunaan salah satu sumber belajar bagi guru
multimedia interaktif. Senada dengan maupun siswa dalam pembelajaran IPA di
pendapat oleh Permana (2018) bahwa SMP.
dengan adanya bantuan website dalam
proses pembelajaran, siswa menjadi Berdasarkan hasil penelitian literatur
terfasilitasi dalam melatihkan keterampilan review sistematis tentang efektivitas
berpikir kritis karena siswa menjadi lebih penggunaan bahan ajar berbasis
mudah dalam menemukan konsep yang multirepresentasi pada pembelajaran IPA
ingin diperoleh dengan bantuan link-link, di SMP, maka peneliti menyarakan agar
simulasi-simulasi fenomena fisis, penggunaan bahan ajar berbasis
praktikum virtual dan tampilan-tampilan multirepresentasi dapat digunakan dalam
video yang terdapat dalam multimedia proses pembelajaran IPA di SMP. Bahan
interaktif pada website. ajar yang digunakan bisa berupa cetak
Penggunaan bahan ajar berbasis maupun non cetak. Namun, bahan ajar
multirepresentasi dapat dijadikan salah berbasis multirepresentasi yang paling
satu perangkat pembelajaran yang sering digunakan adalah bahan ajar cetak
digunakan dalam pembelajaran IPA baik berupa modul dan LKS. Hal ini
untuk siswa maupun untuk guru SMP. dikarenakan dengan menggunakan modul
Kemudian dengan menggunakan bahan berbasis multirepresentasi siswa dapat
ajar berbasis multirepresentasi dapat membaca atau mempelajari modul secara

Indonesian Journal of Science and Education, Volume 1, Nomor 1


mandiri. Karakteristik modul berbasis Multirepresentasi Pada Pokok
multirepresentasi ini terdapat representasi Bahasan Kalor Dan Perpindahannya
verbal, matematik, grafik serta gambar dan Di SMP.” Pp. 1–6 in SEMINAR
berisi tentang petunjuk belajar, kompetensi NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA
yang akan dicapai, isi materi, informasi 2017 “Peran Pendidikan, Sains, dan
pendukung, soal-soal latihan, petunjuk Teknologi untuk Mengembangkan
kerja, evaluasi, dan umpan balik terhadap Budaya Ilmiah dan Inovasi
evaluasi. terbarukan dalam mendukung
Jenis bahan ajar berbasis Sustainable Development Goals
multirepresentasi yang bisa digunakan (SDGs) 2030“. Jawa Timur:
selain modul ialah bisa berupa buku, LKS Universitas Jember.
maupun web simulasi. Bahan ajar ini sudah Damayanti, S., I. Mahardika, and I.
terbukti efektivitasnya jika digunakan Indrawati. 2016. “Penerapan Model
dalam pembelajaran IPA di SMP. Discovery Learning Berbantuan
Selanjutnya peneliti menyarankan Media Animasi Macromedia Flash
menggunakan hasil penelitian ini sebagai Disertai LKS Yang Terintegrasi
referensi dalam kegiatan penelitian yang Dengan Multirepresentasi Dalam
sejenis dengan tujuan melakukan Pembelajaran Fisika Di SMA.”
penelitian uji coba dalam skala besar atau Jurnal Pembelajaran Fisika
ruang lingkup yang lebih luas. 4(4):357–64.
Fitriyati, Ida, Arif Hidayat, and Munzil.
2017. “Pengembangan Perangkat
DAFTAR PUSTAKA Pembelajaran IPA Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Abdurrahman, Liliasari, A. Rusli, &. Bruce Ilmiah Dan Berpikir Tingkat Tinggi
Waldrip. 2011. “Implementasi Siswa Sekolah Menengah Pertama.”
Pembelajaran Berbasis Multi Jurnal Pembelajaran Sains 1(1):27–
Representasi Untuk Peningkatan 34.
Penguasaan Konsep Fisika Kuantum.” Ismet. 2013. “Dampak Program
Jurnal Pendidikan Fisika 15(1). Perkuliahan Mekanika Berbasis
Abdurrahman, Cris Ayu Setyaningsih, and Multipel Representasi Terhadap
Tri Jalmo. 2019. “Implementating Kecerdasan Spasial Mahasiswa Calon
Multiple Representation-Based Guru.” Jurnal Pendidikan Fisika
Worksheet to Develop Critical Indonesia 9(2):132–43.
Thinking Skills.” Journal of Turkish Kalvin, Heri, Sri Utami, and Warneri.
Science Education 16(1):138–55. 2013. “Peningkatan Aktivitas
Amali, Khairul, Yenni Kurniawati, and Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Zulhiddah. 2019. “Pengembangan Melalui Metode Inkuiri Kelas V
Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Sekolah Dasar 18 Berangan Pale.”
Sains Teknologi Masyarakat Pada Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Mata Pelajaran IPA Di Sekolah Khatulistiwa 2(8):1–10.
Dasar.” Journal of Natural Science Kelana, Jajang Bayu, and D. Fadly
and Integration 2(2):191–202. Pratama. 2019. Bahan Ajar IPA
Ardiansyah, Sigit, Chandra Ertikanto, and Berbasis Literasi Sains. Bandung:
Undang Rosidin. 2019. “Pengaruh LEKKAS.
Penggunaan Modul Pembelajaran Khotimah, Khusnul, I. Dewa Putu
Kontekstual Berbasis Multiple Nyeneng, and Feriansyah Sesunan.
Representations Pada Materi Fluida 2017. “Pengaruh Kemampuan
Statis Terhadap Kemampuan Berpikir Berpikir Kritis Dan Respon Bahan
Kritis Siswa.” Journal Pendidikan Ajar Multirepresentasi Terhadap Hasil
Fisika 7(2):265–78. Belajar.” Jurnal Pembelajaran Fisika
Azizah, Devi Eka Farah, Albertus Djoko 5(3):1–12.
Lesmono, and Subiki. 2017. Mahardika, K. .., A. Setyawan, and D.
“Pengembangan Modul Pembelajaran Rusdiana. 2010. “Kajian Representasi
Berbasis Kontekstual Disertai Verbal, Matematik, Gambar Dan

Indonesian Journal of Science and Education, Volume 1, Nomor 1


Grafis (VMG2) Dalam Konsep Pendekatan Konstruktivistik Dan
Pengembangan Gerak.” Jurnal Multirepresentasi Kelas VII SMP.”
Saintifika 12(2):183–93. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Muliandi, Arief, Nur Endah Susilowati, Khatulistiwa 4(9):1–12.
Siti Rahmah, Sri Wahyuni, and Dadi Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.
Rusdiana. 2021. “MRIM (Multiple 2009. Panduan Pengembangan
Representation-Based Interactive Pembelajaran IPA Terpadu
Multimedia): Is It Good to Improve SMP/MTS. Jakarta Pusat: Balitbang
Students’ Scientific Literacy?” U- Depdiknas.
Teach: Journal Education of Young Puspitasari, Vicka, Wiyanto, and Masturi.
Physics Teacher 2(1):9–21. 2018. “Implementasi Model Guided
Mutiaa, Nur Balqis, and Zuhdan Kun Discovery Learning Disertai LKS
Prasetyo. 2018. “The Effectiveness of Multirepresentasi Berbasis
Students’ Worksheet Based on Pemecahan Masalah Untuk
Multiple Representations to Increase Meningkatkan Pemahaman Konsep
Science Process Skills.” International Siswa.” Unnes Physics Education
Journal of Sciences: Basic and Journal 7(3):18–27.
Applied Research 41(1):158–66. Sari, Resi Helina, Unang Purwana, and Ika
Oktaviana, Dira, I. Ketut Mahardika, and Mustika Sari. 2021. “Penyusunan E-
Aris Singgih Budiarso. 2020. “The Book Fisika SMA Berbasis Multi
Effectiveness of Guided Inquiry Representasi Menggunakan Platform
Learning Assisted by Phet Simulation Storyline 3 Pada Materi Getaran
to Improve the Capability of Harmonik Sederhana.” WaPFi
Representation Image of Science (Wahana Pendidikan Fisika)
Student in Junior High School.” 6(1):104–9.
ScienceEdu 3(2):43–47. Sitompul, Stepanus Sahala. 2019.
Permana, Niki Dian. 2018. “Penerapan “Pengembangan Bahan Ajar Dalam
Model Pebelajaran Learning Cycle 7E Konsep Ipa/Fisika Dengan
Berbantuan Website Untuk Pendekatan Multirepresentasi Di
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kritis Siswa Pada Materi Kinematika Kecamatan Kembayan Kabupaten
Gerak Lurus.” Journal of Natural Sanggau.” Pp. 165–74 in Seminar
Science and Integration 1(1):11–41. Nasional Pendidikan MIPA dan
doi: 10.24014/jnsi.v1i1.5187. Teknologi (SNPMT II) 2019
Prain, V., and R. Tytler. 2012. “Learning “Peningkatan Mutu Pendidikan
Through Constructing MIPA dan Teknologi di Era Revolusi
Representations in Science: A Industri 4.0.” Pontianak: Fakultas
Framework of Representational Pendidikan MIPA dan Teknologi
Construction Affordances.” IKIP PGRI Pontianak.
International Journal of Science Susilawati. 2012. “Karakter Religius
Education 34(17):2751–73. Pembelajaran IPA.” Media
Pratiwi, Ana, Husna Amalya Melati, and Pendidikan 17(1):98–114.
Rahmat Rasmawan. 2016. Trianto. 2010. Model Pembelajaran
“Pengembangan Buku Ajar Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Pemisahan Campuran Dengan

Indonesian Journal of Science and Education, Volume 1, Nomor 1

Anda mungkin juga menyukai