Anda di halaman 1dari 7

e-Journal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 1


DI SMAN 2 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Saravanisa1, Buchari Nurdin2, Sri Rahayu3

Program Studi Pendidikan Sosiologi


STKIP PGRI Sumatera Barat
Padang, Indonesia

e-mail: Saravanisa35@gmail.com1 srirahayu8725@yahoo.com3

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMAN 2
Batang Anai dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran Sosiologi pada
kurikulum 2013 yang dibuat oleh guru namun belum dapat dilaksanakan sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan belum diterapkan di kelas. Oleh
karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan dan
mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran sosiologi pada siswa kelas XI IPS 1 di
SMAN 2 Batang Anai. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori belajar
kognitif yang dikemukakan oleh Jean Piaget. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif untuk menggambarkan masalah
yang diteliti. Mengambil 7 informan. Ada dua jenis data dalam penelitian ini, yaitu data
primer dan data sekunder. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik
observasi, wawancara dan studi dokumen. Analisis data dilakukan dengan
mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan
dengan unit analisis penelitian individu ini.

Kata kunci: Pembelajaran, Kurikulum 2013, Sosiologi

Abstract
This research was motivated by the Sociology Learning Class XI IPS 1 at SMAN 2
Batang Anai in planning and implementing Sociology learning in the 2013 curriculum
that was created by the teacher but could not be carried out in accordance with the
Learning Implementation Plan (RPP) and had not been implemented in the
classroom. Therefore this study aims to analyze the planning and describing the
implementation of sociology learning in class XI IPS 1 in SMAN 2 Batang Anai. The
theory used in this study is the Cognitive learning theory proposed by Jean Piaget.
The method used in this study is a qualitative approach with a descriptive type to
describe the problem under study. Taking 7 informants. There are two types of data
in this study, namely primary data and secondary data. The research data was
collected using observation, interview and document study techniques. Data analysis
was performed by collecting data, reducing data, presenting data and drawing
conclusions with this individual research unit of analysis.

Keywords: Learning, 2013 Curriculum, Sociology

PENDAHULUAN diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan


Pendidikan berasal dari kata pimpinan (Abdullah Idi, 195).
“didik”, lalu kata ini mendapatkan awalan Pendidikan merupakan suatu
me sehingga menjadi “mendidik”, artinya sistem yang terdiri dari beberapa
memelihara dan memberi latihan. Dalam komponen yaitu subyek didik, pendidik,
memelihara dan memberi latihan tujuan yang akan dicapai, materi atau
bahan pelajaran, serta evaluasi yang

118
e-Journal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021)

digunakan dalam pembelajaran. Seorang guru selain harus


Komponen-komponen tersebut saling mempersiapkan fisik dan mental, juga
berkaitan satu sama lainnya dalam upaya harus membuat persiapan pengajaran
meningkatkan mutu pendidikan. Jika salah mulai dari tahap awal proses belajar
satu dari komponen tersebut kurang belajar mengajar di mulai sampai pada
berfungsi, maka secara keseluruhan tahap akhir menutup pelajaran supaya
jalannya sistem pendidikan akan tujuan pembelajaran yang baik dapat di
terganggu. capai (Ali,1983:14).
Dalam mengembangkan potensi Namun demikian, kenyataan ini
peserta didik di sekolah banyak ditemui sangat bertolak belakang dengan tujuan
hambatan-hambatan misalnya cara yang hendak di capai dimana hal ini
penyampaian guru dalam melakukan menunjukkan bahwa proses belajar
proses belajar mengajar. Minat siswa mengajar yang di lakukan oleh Guru di
dalam belajar yang kurang tanggap SMA N 2 Batang Anai Kabupaten Padang
terhadap materi dan penyampaian guru, Pariaman pada kelas XI IPS 1 tidak sesuai
serta kurang nya alat-alat dan sarana dengan apa yang ditulis dalam
dalam melakukan proses belajar perencanaan pembelajaran (RPP) dengan
mengajar. apa yang diterapkan di dalam kelas.
Kurikulum 2013 yang berbasis Berdasarkan observasi awal 28
karakter dan kompetensi, antara lain ingin September 2018 di sekolah tersebut pada
mengubah pola pendidikan dari orientasi kelas XI IPS 1 yang mana guru hanya
terhadap hasil dan materi kependidikan menggunakan metode ceramah mulai dari
sebagai proses, melalui pendekatan awal pembelajaran sampai akhir
tematik integrative dengan contextual pembelajaran berlangsung, padahal di
teaching and learning (CTL). dalam RPP yang di tulis guru akan
Pembelajaran harus banyak mungkin membagikan kelompok pada siswa dalam
melibatkan peserta didik, agar meraka pertemuan materi kelompok sosial, namun
mampu bereksplorasi untuk membentuk didalam kelas guru tidak menjalankan
kopetensi dengan menggali berbagai sesuai dengan reencana pembelajaran
potensi, dan kebenaran secara ilmiah. sesuai dengan RPP dalam materi
(Mulyasa, 2014 :42). kelompok sosial tersebut namun tidak di
Mengukur dalam pelaksanan terapkan di dalam kelas, begitu juga pada
pembelajaran yang dilakukan oleh guru pertemuan berikutnya di RPP guru
Sosiologi maka diperlukan adanya menerapkan media gambar untuk di
evaluasi, evaluasi merupakan jenjang perlihatkan pada siswa, namun tidak ada
berfikir paling tinggi dalam ranah kognitif, di terapkan di dalam kelas padahal di
evaluasi bertujuan untuk memperkuat dalam RPP yang telah di rencanakan
kegiatan belajar, untuk menguji pada materi Masalah Sosial dan
pemahaman dan kemampuan sisiwa, Kelompok Sosial telah di jelaskan bahwa
mendukung yang telah terlaksananya media, alat dan sumber pembelajaran
kegiatan pembelajaran, memotivasi siswa, tidak ada sama sekali guru menggunakan
memelihara standar mutu dan menilai media pendukung yang telah di buat dan
kualitas belajar. di rencanakan.
Dalam usaha mencapai tujuan Dalam hal tersebut guru hanya
pembelajaran Sosiologi, seluruh berpatokan pada metode ceramah saja
komponen pembelajaran seperti tujuan, tanpa mempedulikan siswa yang
materi, pendekatan metode, media, dan mengatuk karena guru selalu bercerita di
evaluasi pembelajaran melibatkan peran dalam kelas tanpa adanya umpan balik
aktif guru. Pembelajaran bukanlah konsep yang begitu jelas pada siswa padahal
dan praktek yang sederhana. dalam pembelajaran tidak bisa berdiri
Pembelajaran berkaitan erat dengan sendiri, dengan pelaksanaan yang
pengembangan potensi manusia, monoton membuat siswa hanya
perubahan dan pembinaan dimensi- mendengarkan arahan guru saja, yang
dimensi kepribadian peserta didik. membuat peserta didik menjadi pendengar

119
e-Journal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021)

yang baik tanpa adanya interaksi ataupun Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini
media dan alat pendukung dalam informan juga memiliki kriteria-kriteria
pembelajaran yang telah di jelaskan dalam dalam mendapatkan informasi yang valid.
RPP tidak berjalan dengan baik dalam Dengan jumlah informan sebanyak 8
penerapannya. orang yang terkait dan mengetahui
Berdasarkan latar belakang Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi
masalah yang telah diuraikan di atas, Kelas XI IPS 1 di SMA N 2 Batang Anai
penulis memfokuskan penelitian ini pada Kabupaten Padang Pariaman.
“Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi Menurut buku (Sugiyono,
Kelas XI IPS 1 di SMA N 2 Batang Anai 2012:310) dapat dibedakan dalam dua
Kabupaten Padang Pariaman”. bentuk yaitu participant observation dan
non-participant observation. Dalam
METODE penelitian ini peneliti menggunakan non-
Penelitian ini menggunakan participant observation yaitu suatu bentuk
penelitian kualitatatif dengan tipe observasi yang dilakukan dengan melihat
deskriptif. Pendekatan ini menggunakan dan menggambarkan semua aktivitas–
pendekatan kualitatif yaitu sebuah aktivitas dilapangan yang terjadi
penelitian yang datanya dikumpulkan maksudnya dimana peneliti tidak ikut di
berupa kata-kata, gambar dan bukan dalam kehidupan orang yang akan
angka-angka (Afrizal, 2014:7-8). Penelitian diobservasi, dan secara terpisah
ini memilih pendekatan kualitatif, berkedudukan selaku pengamat.
didasarkan pada pertimbangan bahwa Aktifitas pembelajaran Sosiologi di
pendekatan ini dapat mengungkapkan dalam kelas mulai dari perawal
secara lebih tajam dan mendalam pembelajaran sampai penutupan
mengenai Pelaksanaan Pembelajaran pembelajaran Sosiologi. Dimana dalam
Sosiologi Kelas XI IPS 1 di SMA N 2 proses obsevasi ini peneliti melihat
Batang Anai Kabupaten Padang jalannya pembelajaran di dalam kelas
Pariaman. Tipe penelitian deskriptif untuk dalam memberikan materi menggunakan
mengembangkan konsep dan metode ceramah yang dimana RPP telah
mengumpulkan fakta-fakta tetapi tidak dibuat namun proses penerapan RPP
melakukan pengujian hipotesis. tidak di laksanakan.
Sebagaimana diketahui bahwa penelitian Wawancara mendalam ini
deskriptif yaitu mencoba mencari data merupakan suatu cara pengumpulan data
seluasnya dalam rangka mencari kondisi atau informasi dengan langsung bertatap
sosial dari sekelompok manusia (Moleong, muka dengan informan, dengan maksud
2010:3). mendapatkan gambaran lengkap dengan
Penelitian ini mengunakan topik yang diteliti. Wawancara mendalam
pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif dilakukan secara intensif dan berulang-
adalah untuk mengetahui, ulang (Bungin, 2011:111).
mengungkapkan, mendeskripsikan dan
untuk mengetahui situasi secara HASIL DAN PEMBAHASAN
mendalam mengenai Pelaksanaan 1. Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 di Sosiologi
SMA N 2 Batang Anai Kabupaten Padang a. Pembuatan RPP/Perangkat
Pariaman. Penelitian dilaksanakan di SMA Pembelajaran
N 2 Batang Anai Kabupaten Padang Setiap pendidik pada satuan
Pariaman karena ingin melihat pendidikan berkewajiban dalam menyusun
pelaksanaan pembelajaran sosiologi. RPP (Rencana Program Pembelajaran)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan secara lengkap agar di dalam proses
teknik purposive sampling. Dalam pembelajaran berlangsung secara
penelitian ini menggunakan teknik interaktif, inspiratif, efesien, menantang
purposive sampling karena melihat menyenangkan, memotivasi peserta didik
Pelaksanaan Pembelajaran Sosiologi untuk berperan aktif serta memberikan
Kelas XI IPS 1 di SMA N 2 Batang Anai ruang berkreatifitas dan kemandirian

120
e-Journal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021)

sesuai bakat, minat, dan perkembangan b. Menyediakan Media Pembelajaran


fisik serta psikologi peserta didik tersebut.
Berdasarkan penerapan di dalam Dalam proses belajar mengajar
pembuatan RPP kurikulum 2013 dengan siswa sering tidak memenuhi target seperti
materi Kolompok Sosial dengan alokasi yang diinginkan hal ini merupakan hal
waktu 24x45 menit dengan jumlah 2 kali yang terpenting, karena dalam proses
pertemuan dengan menggunakan media pembelajaran inilah yang menentukan
buku, gambar tentang macam-macam tujuan belajar tercapai atau tidak tercapai.
kelompok sosial. Dengan alat yang Dengan adanya media pembelajaran yaitu
digunakan yaitu spidol, papan tulis dan guru dapat menciptakan berbagai situsi di
infokus yang di manfaatkan oleh guru dalam kelas, menentukan metode
Sosiologi dalam menjelaskan materi pembelajaran yang tepat dan menciptakan
sesuai dengan perencanaan yang telah di iklim emosional yang sehat di antara
rencanakan sesuai dengan RPP yang di peserta didik. Media pembelajaran ini juga
tulis oleh guru. Materi Masalah Sosial membantu Guru membawa dunia luar ke
dengan alokasi waktu 20x45 menit dengan dalam kelas dan membuat suasana kelas
jumlah 2 kali pertemuan dengan alat yang akan terasa menarik, menyenangkan dan
digunakan spidol, papan tulis, alat tulis, memperlancar interaksi antara guru
laptop dan infokus. dengan siswa sehingga pembelajaran
Dalam proses pembuatan RPP ini akan lebih efektif dan efesien.
seorang pendidik harus mempersiapkan Guru menggunakan alat infokus
pada saat akan masuk tahun pelajaran dan buka untuk menunjang pembelajaran
baru dan di kembangkan sebelum yang akan di ajarkan oleh pendidik, sesuai
semester atau tahun pelajaran dimulai, dengan RPP yang telah di buat dimana
dalam pengembangan RPP ini dilakukan guru menggunakan media buku serta
oleh guru secara mandiri atau kelompok di gambar-gambar pendukung dengan alat
sekolah di koordinasi, di fasilitasi dan di tulis sepidol, papan tulis dan infokus.
supervise oleh kepala sekolah. Pedoman c. Menyediakan Bahan Ajar
umum dalam penyusunan RPP harus Dalam proses pembelajaran di
memperhatikan beberapa komponen- sekolah bahan ajar ini merupakan bagian
komponen seperti identifikasi mata terpenting dalam pelaksanaan pendidikan.
pembelajaran, standar kompetensi, Melalui bahan ajar ini pula guru akan lebih
kopetensi dasar, indicator pencapaian mudah di dalam melaksanakan
kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran dan siswa akan terbantu
pembelajaran, alokasi waktu, metode dan mudah dalam belajar. Bahan ajar
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dapat di buat dalam berbagai bentuk
penilaian hasil dan sumber belajar. Guru sesuai dengan kebutuhan dan
dalam membuat RPP ini harus karakteristik materi ajar yang akan di
memperhatikan komponen dalam sajikan. Guru harus dapat
penyusunan RPP yang harus sesuai mengembangkan bahan ajar yang
dengan Permendikbud RI Nomor 81A didasarkan pada kebutuhan siswa sesuai
Tahun 2013. dengan kurikulum yang telah di buat
Setelah guru memahami komponen karena menyediakan bahan ajar ini
tersebut, kemudian guru mulai memahami berfungsi sebagai pembantu guru yang di
silabus, materi dan tujuan pembelajaran kembangkan sesuai dengan karakteristik
dengan berpedoman peraturan dari dinas siswa sebagai sasaran, dan juga untuk
pendidikan yang telah tercantumkan bahan ajar harus dapat menjawab atau
dalam aturan kementerian Pendidikan, memecahkan masalah kesulitan dalam
selanjutnya guru juga harus mengevaluasi belajar.
bersama-sama kekurangan atapun saran Bahan ajar yang digunakan oleh
dari Kepala Sekolah dan guru-guru di guru berupa buku Sosiologi dalam memilih
sekolah tersebut. bahan ajar guru hanya menjelaskan materi
tanpa mengembangkan bahan ajar yang
dijelaskan dan tidak adanya bahan ajar

121
e-Journal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021)

pendukung lain yang sesuai dengan RPP merumuskan hipotesis, mengumpulkan


dengan tujuan mengembangkan data dengan berbagai teknik,
pembelajaran. menganalisis data, menarik kesimpulan
2. Perencanaan Pembelajaran yang menempatkan siswa menjadi subjek
a. Membuka Pembelajaran aktif melalui tahapan-tahapa ilmiah untuk
Dalam proses pelaksanaan membuktikan lebih efektif dibandingkan
pembelajaran Sosiologi di dalam kelas dari pembelajaran tradisional.
kegiatan membuka pelajaran adalah Dalam penggunaan Saintifik
kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk learning guru masih belum dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang menerapkan dengan baik dalam kegiatan
memungkinkan siswa siap secara mental membuka pembelajaran ini.
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, b. Kegiatan Inti
dalam kegiatan membuka pelajaran guru Dalam kegiatan inti penyampaian
biasanya membuka dengan salam dan materi merupakan proses pembelajaran
menanyakan tentang materi sebelumnya. dilakukan secara interaktif, inspiratif,
Berdasarkan hasil observasi menyenangkan, menantang dan
peneliti dalam pelaksanaan proses memotovasi siswa agar dan melakukan
pembelajaran dalam membuka pelajaran kegiatan secara sisematis. Untuk
yang peneliti lakukan sebanyak empat kali memaksimalkan terhadap materi yang
ke dalam kelas guru Sosiologi memasuki disampaikan guru maka guru
kelas XI IPS 1, peneliti selaku pengamat menggunakan metode mengajar yang
melihat proses kegiatan berlangsung, sesuai dengan materi dan menggunakan
tahap pertama guru memasuki kelas media sebagai alat bantu penyampaian
dengan mungucapkan salam, memberikan materi pembelajaran. Kegiatan inti sangat
motivasi dan mengulas materi sebelumnya mempengarahui pengetahuan siswa,
dan mengaitkan dengan materi dalam observasi yang peneliti lakukan di
selanjutnya, dalam tahapan ini guru tidak dalam kelas peneliti selaku pengamat
menjalankan yang telah di rencanakan di melihat bagaimana guru dalam
dalam kegiatan pembuka. Guru hanya penguasaan kelas dalam proses kegiatan
mengucapkan salam dan langsung inti ini, terlihat jelas bahwa guru tidak
mengambil absen siswa dan membahas maksimal dalam menyiapkan
materi kelompok sosial, tidak adanya pembelajaran yang dimana di dalam RPP
umpan balik yang dilakukan antara murid yang telah di buat guru seharusnya
dan guru tersebut, guru menjelaskan mangamati siswa dan siswi membagi
materi dengan menggunakan metode kelompok untuk mendiskusikan bersama-
ceramah serta meninggalkan kelas sama bertujuan untuk peserta didik
dengan memberikan tugas kepada siswa mendapatkan materi tertentu untuk
di dalam kelas tanpa adanya penguatan berdiskusi, peserta didik harus mampu
materi tidak adanya kontrol kelas oleh mengumpulkan informasi,
guru Sosiologi tersebut dalam membuka mengasosiasikan dan komunikasi kepada
pelajaran. Peneliti melakukan observasi di kelompok lain untuk dapat menjelaskan
dalam kelas dimana peneliti selaku hasil diskusi kelompok ke depan secara
pengamat melihat proses pembelajaran bergilir dan memberi kesempatan
berlangsung sebanyak empat kali dengan kelompok lain untuk menanggapinya.
melihat aktifitas pembelajaran dalam
kegiatan membuka pelajaran tersebut. c. Menutup Pembelajaran
Guru dalam melaksanakan proses Dalam tahapan ini merupakan
belajar mengajar berdasarkan RPP yang tahapan terakhir dalam menutup kegiatan
telah di buatnya, saintifik learning adalah pembelajaran untuk mengakhiri kegiatan
proses pembelajaran yang di rancang inti atau kegiatan penyampaian materi
sedemikian rupa agar peserta didik secara pembelajaran. dalam kegiatan ini guru
aktif mengonstruk konsep melalui melakukan evaluasi terhadap materi yang
tahapan-tahapan mengamati, telah disampaikan dengan tujuan untuk
merumuskan masalah, mengajukan atau mengetahui tingkat kberhasilan siswa

122
e-Journal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021)

dalam memahami materi dan juga pertanyaan, namun guru Sosiologi di


bertujuan untuk mengetahui tingkat dalam kelas hanya menjelaskan dengan
keberhasilan guru dalam melaksanakan metode ceramah tanpa adanya umpan
kegiatan pembelajaran. balik antara siswa dengan guru.
Dalam analisis karya ilmiah ini teori Tidak adanya interaksi timbal balik
yang digunakan dalam adalah teori belajar antara siswa dan guru dalam
kognitif Menurut Jean Piaget yaitu pembelajaran sosiologi yang seharusnya
memandang bahwa pengetahuan tidak
guru membangun siswa untuk aktif, agar
dapat dipindahkan begitu saja dari
pemikiran guru kepada anak. Tetapi anak guru lebih menekankan kepada
harus aktif secara mental dan fisik untuk pembentukan pengetahuan dan penalaran
membangun struktur kognitif untuk memperoleh, mengembangkan dan
pengetahuannya berdasarkan tingkat mengolah informasi dalam menyelesaikan
kematangan kognitif yang anak miliki. sebuah permasalahan pembelajaran yang
Aktivitas fisik yang anak miliki. Aktivitas mereka dapatkan.
fisik yang dilakukan oleh anak berarti
secara aktif membangun konsep
SIMPULAN DAN SARAN
pengetahuannya dari aktivitas
Berdasarkan hasil penelitian dapat di
pengalaman fisik. Pembelajaran dalam
simpulkan bahwa dalam perencanaan
pandangan kognitif lebih menekankan
pembelajaran sosisologi yang di tulis oleh
pada proses yang titik tumpunya adalah
guru tidak sesuai dengan penerapan di
anak serta berorientasi pada
dalam kelas XI IPS 1 SMAN 2 Batang
pembentukkan pengetahuan dan
Anai tidak mengikuti arahan sesuai RPP
penalaran anak. Hal tersebut disebabkan
yang telah di susun mulai dari kegiatan
misi dari pembelajaran kognitif adalah
pembuka, kegiatan inti dan kegiatan
meningkatkan dan membangun
penutup terlihat dari penguasan guru
kemampuan anak dalam memperoleh,
masih dalam penerapan di dalam kelas
menganalisis, dan mengolah informasi
hanya menggunakan metode ceramah
secara tepat serta menumbuhkan
Pelaksanaan pembelajaran sosiologi
kemampuan anak untuk memecahkan
juga tidak terlihat guru mengguasai RPP
masalah.
dengan materi kelompok sosial yang
Dapat di paparkan bahwa teori ini
seharusnya guru membagi siswa dikelas
menyangkut ke dalam masalah yang
XI IPS membagi kelompok untuk
diteliti oleh peneliti mengenai pelaksanaan
mendiskusikan bersama-sama serta
pembelajaran Sosiologi kelas XI IPS 1 di
penampilkan hasil dari kelompok masing-
SMA N 2 Batang Anai Padang Pariaman
masing kedepan dan memberikan
ini bahwasannya ada pelaksanaan
kesempatan bagi kelompok lain untuk
pembelajaran Sosiologi di kelas dan
menganjukan pertanyaan sesuai dengan
perencanaan pembelajaran Sosiologi yang
proses pebelajaran sosiologi di dalam
di tulis oleh guru tidak sesuai dengan
RPP Kurikulum 2013 guru dalam
penerapan di dalam kelas yang dimana
pelaksanaan pembelajaran hanya
teori kognitif ini lebih menekankan kepada
memberikan tugas juga menyapaikan
siswa untuk aktif dalam pembelajaran,
materi dengan metode ceramah dan tidak
dalam proses yang di temui di SMAN 2
terjalin umpan balik antara siswa dan
Batang Anai ini perencanaan mulai dari
guru, para siswa hanya medengarkan dan
kegiatan pembuka, kegiatan inti dan
mencatat bagian penting apa yang
kegiatan penutup yang di temui tidak
dijelaskan oleh guru sosiologi tersebut.
berjalan dengan baik di dalam kelas,
Berdasarkan hasil penelitian yang
dalam kegiatan inti seharusnya guru
merealisasikan pelaksanaan pembelajaran
memberikan arahan untuk membahas
sosiologi kelas XI IPS 1 SMAN 2 Batang
materi dengan membentuk kelompok-
Anai, penelitian ini dapat dijadikan
kelompok kecil serta mempersentasekan
pedoman bagi pihak terkait, seperti
di depan kelas dan memberikan kepada
sekolah, bagi guru, dan siswa. Selanjutnya
kelompok lain untuk memberikan

123
e-Journal Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Sejarah, Sosiologi dan Perpustakaan (Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021)

penelitian ini juga bisa sebagai pedoman


untuk sekolah dalam mendidik anak
dengan berpedoman RPP yang telah
ditulis Sebagai referensi dan pedoman
untuk peneliti selanjutnya yang sama
dengan pembahasan ini.

DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. (2014). Metode Penelitian
Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Ali, M.(1983). Guru Dalam Proses Belajar


Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian


Kualitatif: Komunikasi Ekonomi,
Kebijakan Publik Dan Ilmu Sosial
Lainnya. 2nd ed. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

Idi, Abdullah, Pengembangan kurikulum


teori dan praktik, Jogjakarta: Ar-
Ruzz media, 2013.

Moleong J. Lexy. 2010. Metode Penelitian


Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

Mulyasa. 2014. Pengembangan Dan


inplementasi kurikulum 2013.
Bandung: PT. Remaja Rosdakaria.

Sugiyono. 2012. Metologi Penelitian


Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta: Sulemba Humanika.

124

Anda mungkin juga menyukai