Anda di halaman 1dari 20

Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra

P-ISSN: 1978-8800, E-ISSN: 2614-3127


http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Stilistika/index
Vol. 16 No. 1, Januari 2023, hal 195-214

IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM


PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT DI KELAS X DKV SMK NEGERI 3
BALIKPAPAN

IMPLEMENTATION OF PANCASILA STUDENT PROFILE IN LEARNING


ANECDOTES TEXT IN CLASS X DKV SMK NEGERI 3 BALIKPAPAN

Ari Musdolifah1*, Nurliani Maulida2, Yosef Nober Yankiapoli3


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan, Indonesia1,2,3
ary.musdolifah@uniba-bpn.ac.id1, nurliani.maulida@uniba-bpn.ac.id2,
josefnober@gmail.com3
*penulis korespondensi

Info Artikel ABSTRAK


Sejarah artikel: Profil Pelajar Pancasila adalah cara untuk menguatkan nilai karakter
Diterima: khususnya peserta didik dari pengaruh pergeseran budaya. Tujuan penelitian
11 Agustus 2022 ini adalah (1) mendeskripsikan implementasi mendeskripsikan
Direvisi: implementasi Profil Pelajar Pancasila dalam pelajaran bahasa Indonesia di
16 Desember 2022 Kelas X DKV SMK Negeri 3 Balikpapan (2) mendeskripsikan metode
Disetujui: untuk menguatkan karakter Profil Pelajar Pancasila dalam pelajaran bahasa
2 Januari 2023 Indonesia di kelas X DKV SMK Negeri 3 Balikpapan. Penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah 36 peserta didik kelas
Kata kunci: X DKV SMK Negeri 3 Balikpapan. Teknik pengumpulan data penelitian ini
Teks anekdot, adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data
ProfilPelajar penelitian ini dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan
Pancasila. kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini adalah implementasi Profil Pelajar
Pancasila telah diterapkan dengan baik oleh peserta didik karena guru kelas
selalu mengingatkan dan memberi nasihat kepada peserta didik. Hal tersebut
tampak pada pembelajaran bahasa Indonesia materi teks aknekdot. Metode
yang dilakukan sebagai penguatan Profil Pelajar Pancasila sudah diterapkan
ke dalam pembelajaran dan akan terus dikembangkan melalui RPP.
Article Info ABSTRACT
Article history: Pancasila Student Profile is a way to strengthen character values, especially
Received: students from the influence of cultural shifts. The objectives of this study
11 August 2022 are (1) describing the implementation of the Pancasila Student Profile in
Revised: Indonesian language lesson in Class X DKV SMK Negeri 3 Balikpapan (2)
16 December 2022 Describing methods to strengthen the character of the Pancasila student
Accepted: profile in Indonesian language lessons in class X DKV SMK Negeri 3
2 January 2023 Balikpapan. This type of research is descriptive qualitative. The source of
this research data is 36 students of class X DKV SMK Negeri 3 Balikpapan.
Keyword: The data collection techniques of this study are interviews, observations,
Anecdot text, and documentation. Data analysis techniques of this study were carried out
Pancasila Student by reducing data, presenting data, and conclusions. Results in this research
Profile is the implementation of profile students pancasila has been applied in
advance by student because class teachers always remind and provides
advice to the students. This can be seen in the learning Indonesian language
of the anecdote text material. The method carried out as a strengthening of
the Pancasila Student Profile has been applied to learning and will continue
to be developed through lesson plan.
Copyright © 2023, Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
DOI: http://dx.doi.org/10.30651/st.v16i1.15700

195
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

PENDAHULUAN berbahasa tersebut khususnya pada


Di era globilasi sekarang ini, materi teks anekdot. Anekdot berkaitan
pendidikan merupakan sesuatu yang dengan fenomenafenomena sosial.
sangat penting. Dalam semua negara, Fenomena sosial adalah sikap atau
pendidikan berada di tingkatan perilaku manusia dalam kehidupan
terpenting dalam konteks yang dapat mempengaruhi manusia
pembangunan bangsa dan negara yang lain (Imron & Aka, 2018:1).
(Sebayang & Rajagukguk, 2019:105). Anekdot dapat dijadikan sebuah sarana
Pendidikan tidak memiliki batasan untuk menyampaikan kritik, pesan, dan
dalam pengertian. Pengertian amanat dalam kehidupan kepada
pendidikan selalu berubah karena pembaca yang terkait dengan fenomena
sifatnya yang kompleks sama halnya sosial. Kritik, pesan, dan amanat
dengan manusia yang menjadi tersebut dibentuk dengan menggunakan
sasarannya. Kompleks berkaitan bahasa yang lucu dan mengesankan
dengan ilmu pendidikan itu sendiri. sehingga pembaca akan merasa
Ilmu pendidikan dan pendidikan terhibur (Wardani dkk, 2017: 69).
memiliki hubungan praktik dan teoritik Pembelajaran teks anekdot dapat
sehingga saling berkolaborasi dalam memberikan keterampilan pada peserta
proses kehidupan manusia. Dengan didik khususnya, kritis, kreatif, dan
usaha sadar dan terencana dalam efektif yang dapat bermanfaat bagi
pembelajaran, keterampilan, kehidupan (Siregar, 2019: 207).
kecerdasan, kepribadian, kemuliaan Melalui keterampilan tersebut, peserta
akhlak, keagaamaan, dan pengendalian didik akan peka terhadap hal-hal
diri yang baik dapat diperoleh peserta penting yang terdapat dalam teks
didik (Rahman BP dkk, 2022: 2-3). anekdot khususnya nilai pendidikan
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, karakter yang sesuai dengan Pancasila
sikap tersebut dapat diwujudkan. Mata dan pendidikan nasional. Karakter
pelajaran bahasa Indonesia terdapat bangsa Indonesia yang termuat dalam
disemua tingkatan jenjang pendidikan. Pancasila adalah sesuatu hal yang tidak
Hal tersebut didasarkan pada tujuan dapat dilepaskan. Ancaman dari
yang terdiri atas meningkatkan gelombang globalisasi semakin besar
keterampilan komunikasi, sehingga Pancasila diperlukan untuk
mengembangkan wawasan, melestarikan dan memelihara karakter
mematangkan emosi dan sosial, bangsa. Pada dasarnya, Pancasila
menemukan manfaat dari membaca berasal dari unsur kebudayaan Bangsa
karya sastra dalam hal budi pekerti, Indonesia yang memuat nilai luhur
memahami arti penting bahasa kebudayaan Indonsia (Antari & Liska,
Indonesia sebagai bahasa persatuan dan 2020: 676). Dalam pembelajaran,
menggunakan bahasa Indonesia untuk diperlukan kurikulum yang tepat untuk
berbagai macam tujuan (Atmazaki, menguatkan karakter tersebut.
2013). Dalam kurikulum sekolah, Kurikulum tersebut adalah kurikulum
terdapat empat keterampilan yang merdeka. Nilai-nilai karakter dalam
harus dikuasai peserta didik, yaitu Kurikulum Merdeka memuat nilai
keterampilan menulis, membaca, karakter dalam Pancasila (Safitri dkk,
menyimak, dan berbicara (Ali, 2020:7077). Profil Pelajar Pancasila
2020:35). Dalam pembelajaran, guru dilaksanakan sebagai penguat nilai-
wajib menerapkan empat keterampilan nilai karakter bagi pesertadidik. Hal

196
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

tersebut tertuang dalam Permendikbud agama, HAM (Hak Asasi Manusia),


Nomor 22 Tahun 2020. Adanya dan sikap radikal (Setyowati, 2019).
pergeseran sosial dan budaya, Dengan adanya tujuan tersebut, maka
perubahan lingkungan hidup, dan peserta didik diharapkan menjadi
kemajuan teknologi menjadi latar pribadi dengan manjahui perilaku
belakang munculnyaProfil Pelajar buruk dan meningkatkan perilaku baik
Pancasila (Kahfi, 2022: 139). (Winata dkk, 2020: 51). Dengan
Pendidikan karakter sangat penting demikian, lembaga pendidikan
untuk dilaksanakan dan diwujudkan memiliki tanggung jawab untuk
karena memuat tujuan dari pendidikan mengembangkan dan menguatkan
nasional (Pratomo & Herlambang, karakter tersebut kepada peserta didik.
2021: 10). Perwujudan nilai-nilai Guru berperan penting dalam menjadi
karakter ini merupakan tanggung jawab model yang baik agar dapat ditiru oleh
semua kalangan. Oleh sebab itu, Profil peserta didik. Penelitian yang terkait
Pelajar Pancasila menjadi solusi efektif dengan Profil Pelajar Pancasila telah
dalam menumbuhkan nilai-nilai dilakukan oleh Rachmawati dkk (2022)
karakter dalam bidang pendidikan. dengan judul “Projek Penguatan Profil
Manfaat dari Profil Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila dalam Implementasi
adalah mewujudkan karakter bangsa. Kurikulum Prototipe di Sekolah
Muatan Profil Pelajar Pancasila dalam Penggerak Jenjang Sekolah Dasar”.
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 Tujuan penelitian ini mengetahui
sesuai dengan nilainilai Pancasila yang penerapan Profil Pelajar Pancasila
terdiri atas beriman kepada Tuhan dalam kurikulum prototipe di sekolah
YME dan berakhlak mulia, penggerak jenjang SD. Selain itu,
berkebhinekaan global, gotong royong, penelitian yang dilaksanakan oleh
bernalar kritis, mandiri, kreatif Kurniawaty dkk (2022) dengan judul
(Jamaludin, 2022: 699). Peningkatan “Strategi Penguatan Profil Pelajar
Profil Pelajar Pancasila dapat dilakukan Pancasila di Sekolah Dasar”. Penelitian
dalam kegiatan sekolah (Rachmawati ini dilakukan untuk
dkk, 2022: 3614).Salah satu sekolah mengimplementasikan strategi dan
yang menggunakan Kurikulum metode dalam menerapkan Profil
Merdeka dengan menerapkanProfil Pelajar Pancasila. Selanjutnya,
Pelajar Pancasila dalam pembelajaran penelitian yang dilakukan oleh
adalah SMK Negeri 3 Balikpapan. Rusnaini (2021) dengan judul
Profil Pelajar Pancasila di SMK Negeri “Intensifikasi Profil Pelajar Pancasila
3 Balikpapan diterapkan dalam dan Implikasinya terhadap Ketahanan
pembelajaran bahasa Indonesia Pribadi Siswa”. Tujuan dari penelitian
khususnya di kelas X DKV (Desain tersebut adalah mengetahui implikasi
Komunikasi Visual). Selain Profil Pelajar Pancasila terhadap
mendapatkan materi pelajaran bahasa pribadi peserta didik dan memahami
Indonesia, peserta didik akan diajarkan secaraa lebih dalam tentang kaidah
tentang nilai-nilai karakter yang Profil Pelajar Pancasila. Penelitian
terdapat pada Profil Pelajar Pancasila. lainnya juga dilakukan oleh Novita
Tujuan pengajaran nilai-nilai karakter Nur’Inayah (2021) dengan judul
tersebut adalah menghindari peserta “Integrasi Dimensi Profil Pelajar
didik dalam masalah-masalah sosial Pancasila dalam Mata Pelajaran
seperti intoleran, konflik sosial; ras, Pendidikan Agama Islam Menghadapi

197
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

Era 4.0 di SMK Negeri 1 observasi, dokumentasi, dan


Tambakboyo”. Tujuan dari penelitian wawancara untuk mengumpulkan data.
tersebut adalah mengintegrasikan Profil Observasi dilakukan secara terus terang
Pelajar Pancasila dalam mata pelajaran sehingga sumber data primer
Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini mengetahui proses kegiatan dari awal
dilakukan untuk melengkapi penelitian hingga akhir ketika proses
sebelumnya khususnya di SMK Negeri pembelajaran di kelas X DKV SMK
3 Balikpapan. Penelitian ini dilakukan Negeri 3 Balikpapan materi teks
dengan tujuan; (1) mendeskripsikan anekdot (Pratiwi, 2017: 213).
implementasi Profil Pelajar Pancasila Dokumentasi dilakukan ketika proses
dalam pelajaran teks anekdot di Kelas pembelajaran dari awal hingga akhir di
X DKV SMK Negeri 3 Balikpapan, (2) kelas X DKV SMK Negeri 3
mendeskripsikan metode untuk Balikpapan materi teks anekdot.
menguatkan Profil Pelajar Pancasila Dokumentasi ini berupa gambar
dalam pelajaran bahasa Indonesia di atau poto proses pembelajaran.
kelas X DKV SMK Negeri 3 Selanjutnya, wawancara dilakukan oleh
Balikpapan. Dalam penelitian ini, mata 2 guru mata pelajaran bahasa Indonesia
pelajaran bahasa Indonesia berfokus kelas X, yaitu Bapak Akmalul
pada teks anekdot. Muqorrobin, S.Pd. dan Ibu Indriana
Yuli Astuti, S.Pd., sebagai tambahan
METODE informasi terkait dengan penerapan
Jenis penelitian yang dilakukan Profil Pelajar Pancasila mata pelajaran
adalah deskriptif kualitatif. Dalam bahasa Indonesia materi teks anekdot.
penelitian deksripsi kualitatif, Triangulasi teknik dan waktu
instrumen kuncinya adalah peneliti digunakan dalam penelitian ini. Pada
sendiri dan mengarah kepada triangulasi teknik, penelitian ini
generalisasi (Rahmayanti dkk, 2020: mengambil dokumentasi, melakukan
74). Penelitian deksriptif kualitatif observasi, dan diperkuat dengan
adalah penelitian yang memiliki alur wawancara dari guru mata pelajaran
induktif yang berasal dari proses atau bahasa Indonesia kelas X DKV SMK
peristiwa untuk menghasilkan Negeri 3 Balikpapan. Triangulasi
kesimpulan (Yuliani, 2018: 87). Dalam teknik ini digunakan untuk mengecek
penelitian kualitatif, data-data yang data melalui teknik yang berbeda
digunakan adalah berbentuk deskripsi (Sugiyono, 2016: 274). Selanjutnya,
dan bukan dengan teknik statistik triangulasi waktu digunakan untuk
(Irawati dkk, 2022: 1226). Data-data mengecek kembali kredibilitas data
yang berupa deskripsi akan diproses secara berulangulang dengan waktu
untuk menghasilkan kesimpulan. dan situasi yang berbeda hingga
Peserta didik kelas X DKV SMK menemukan kepastian data (Pratiwi
Negeri 3 Balikpapan adalah sumber dkk, 2017: 214). Teknik analisis yang
data dalam penelitian ini dengan jumlah digunakan adalah reduksi data,
36 peserta didik. Selain itu, sumber penyajian, dan kesimpulan oleh Miles
referensi dari jurnal menjadi sumber & Huberman (Sugiyono, 2016: 246).
data sekunder. Penelitian ini Reduksi data dilakukan dengan
dilaksanakan pada bulan Oktober 2022 cara merangkum, memilah, dan
di kelas X DKV SMK Negeri 3 memfokuskan data-data yang terkait
Balikpapan. Penelitian ini melakukan dengan nilai-nilai karakter Profil

198
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

Pelajar Pancasila dalam mata pelajaran


bahasa Indonesia materi teks anekdot
kelas X DKV SMK Negeri 3
Balikpapan. Penyajian data dilakukan
dengan mendeskripsikan data-data
yang terkait dengan karakter Profil
Pelajar Pancasila. Kegiatan terakhir
adalah membuat kesimpulan dengan
Gambar 1 Peserta Didik dan Guru
membandingkan datadari observasi,
Berdoa Bersama
dokumentasi, dan wawancara untuk
menjawab permasalahan yang ada. Gambar 1 termasuk dalam nilai
Profil Pelajar Pancasila yang terkait
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan beriman kepada Tuhan Yang
Hasil dan pembahasan Maha Esa dan mendapatkan akhlak
penelitian yang berjudul “Implementasi yang mulia. Kegiatan berdoa sebelum
Profil Pelajar Pancasila dalam dan sesudah pembelajaran merupakan
Pembelajaran Bahasa Indonesia di penerapan nilai ini. Kegiatan berdoa ini
Kelas X DKV SMK Negeri 3 akan membantu peserta didik untuk
Balikpapan” dapat dijabarkan sebagai mengenal dan mengetahui keberadaan
berikut. Tuhan Yang Maha Esa. Dengan adanya
nilai ini, peserta didik akan diarahkan
Implementasi Profil Pelajar kepada manusia yang berakhlak mulia,
Pancasila dalam Pembelajaran seperti akhlak dalam beragama,
Bahasa Indonesia di Kelas X DKV pribadi, antar sesama manusia, alam,
SMK Nergeri 3 Balikpapan dan bernegara (Istianingsih & Dharma,
Untuk melihat keberhasilan 2021: 28).
capaian tujuan, maka implementasi Hasil dari wawancara guru mata
merupakan salah satu cara dalam pelajaran bahasa Indonesia kelas X,
penelitian ini. Dalam hal ini, yaitu Bapak Akmalul Muqorrobin,
implementasi difokuskan pada Profil S.Pd., dan Ibu Indriana Yuli Astuti,
Pelajar Pancasila dalam mata pelajaran S.Pd., sebagai berikut.
bahasa Indonesia materi teks anekdot.
1) Bertakwa kepada Tuhan Yang “Peserta didik kita ajarkan untuk
Maha Esa dan berakhlak mulia. berdoa bersama sebelum dan
Pada nilai ini, peserta didik diajak sesudah pembelajaran. Selain itu,
untuk selalu beriman kepada kita ajarkan untuk sholat
Tuhan Yang Maha Esa dan berjamaah di masjid ketika sholat
mendapatkan akhlak yang mulia. dzuhur.” (Bapak Akmalul
Implementasi tersebut adalah Muqorrobin, S.Pd.)
sebagaiberikut. “Peserta didik selalu berjamaah
di masjid, Ibu. Mereka sholat
1) Kegiatan berdoa saat awal dan berjamaah ketika tiba waktu
akhir pembelajaran; sholat dzuhur. Mereka antusias
2) Peserta didik diberikan waktu kalau disuruh sholat berjamaah.
untuk sholat berjamaah di masjid Mereka juga selalu berdoa
ketika sholat dzuhur; sebelum dan sesudah

199
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

pembelajaran.” (Ibu Indriana menyebutnya dengan nama


Yuli Astuti, S.Pd.) “Gedung Desa”;
3) Untuk yang beragama Islam,
Berdasarkan hasil wawancara sekolah menyediakan masjid yang
tersebut, peserta didik kelas X DKV bernama Tarbiyatul Mujahidin
SMK Negeri 3 Balikpapan selalu untuk beribadah;
melakukan sholat berjamaah di masjid 4) Dalam mata pelajaran bahasa
ketika sholat dzuhur dan berdoa ketika Indonesia khususnya teks anekdot,
sebelum dan sesudah pembelajaran. peserta didik akan diajarkan sikap
Hal tersebut, sudah dibiasakan oleh toleransi dan menghargai antar
sekolah dan merupakan aturan juga dari manusia melalui teks-teks anekdot
sekolah. dalam buku bahasa Indonesia.
Dalam teks anekdot, peserta didik
2) Berkebhinekaan Global akan dipertemukan dengan teks
Pada nilai ini, peserta didik yang mengarah kepada nilai
diajarkan untuk berpikiran secara luas agama, sosial, moral, dan lain
untuk mengetahui arti penting dalam sebagainya. Dengan demikian,
sikap toleransi dan menghargai antar peserta didik akan medapatkan
umat beragama. Selain itu, pemahaman tentang pentingnya
berkebhinekaan global adalah cara toleransi, menghargai,
peserta didik dalam menerapkan nilai- menghormati antar umat beragama
nilai luhur untuk menjalin interaksi dan antar budaya;
dengan budaya lain. Berdasarkan hasil 5) Kerja sama dalam mengerjakan
observasi di SMK Negeri 3 khususnya tugas kelompok materi teks
kelas X DKV pada mata pelajaran teks anekdot;
anekdot, peserta didik dapat membaur 6) Toleransi antar umat beragama
dengan baik, meskipun di kelas tersebut dengan mempersilakan teman yang
terdapat berbagai macam suku, seperti beragama Islam untuk
suku Jawa, Banjar, Madura, dan Bugis. meninggalkan kelas ketika sholat
SMK Negeri 3 Balikpapan telah dzuhur. Sementara itu, teman non
memfasilitasi peserta didik dengan muslim akan istirahat di kelas atau
tempattempat ibadah sesuai dengan di kantin.
kepercaaan yang dianut sehingga
peserta didik diajarkan untuk
menghargai dan menghormati antar
umat beragama. Sikap berkebhinekaan
global di kelas X DKV SMK Negeri 3
Balikpapan dapat dijabarkan dalam
kegiatan berikut.
1) Peringatan Maulid Nabi untuk
peserta didik yang beragama
Islam; Gambar 2 Gedung Desa SMK Negeri 3
2) Adanya fasilitas gedung untuk
beribadah bagi yang beragama
Kristen. Peserta didik dan guru-
guru SMK Negeri 3 Balikpapan

200
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

Gedung ini digunakan non muslim


beribadah yang dilakukan setiap hari
Jumat pukul 11.00 WITA.
Selain itu, untuk yang beragama
Islam, peserta didik difasilitasi masjid
untuk beribadah. SMK Negeri 3
Balikpapan, telah memfasilitasi tempat
untuk beribadah. Dengan adanya
fasilitas tersebut, pihak sekolah telah
Gambar 3 Kegiatan Ibadah Non Muslim menanamkan sikap toleransi dan
menghargai antar umat bergama. Hal
tersebut dipertegas dengan hasil
wawancara sebagai berikut.

“Kita punya masjid untuk mereka


sholat. Biasanya sholat dzuhur
berjamaah di sekolah. Dan, kita
juga punya gedung untuk
beribadah bagi yang nonmuslim.
Biasa kita nyebutnya Gedung
Gambar 4 Majid Tarbiyatul Mujahidin Desa.” (Bapak Akmalul
Muqorrobin, S.Pd.) “Kita punya
Gambar 2, 3, dan 4 adalah Masjid dan gedung untuk yang
tempat beribadah bagi yang beragama muslim dan non muslim, Ibu.”
Islam dan Kristen. Untuk yang (Ibu Indriana Yuli Astuti, S.Pd.)
beragama kristen, peserta didik
difasilitasi tempat yang bernama
“Gedung Desa”. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Guru Bahasa
Indonesia Pak Akmalul Muqorrobin,
“Gedung Desa” ini hanya sebuah
penamaan yang dibuat oleh peserta
didik karena letaknya melewati
jembatan setelah gedung sekolah. SMK
Negeri 3 Balikpapan ini memiliki lahan
sekitar 10.000 m2 dan wilayahnya
Gambar 5 Teks Anekdot yang berjudul
dipisah oleh selokan besar yang dapat "Profesi Anak-Anak Penjual Kue”
diakses dengan jembatan. Jadi, untuk
dapat ke gedung kelas dan “Gedung Gambar 5 adalah contoh teks
Desa”, peserta dan guru harus melewati anekdot. Teks anekdot tersebut
jembatan tersebut. Dengan demikian, berjudul “Profesi AnakAnak Penjual
gedung tersebut disebut dengan Kue”. Teks anekdot tersebut
“Gedung Desa” karena tempatnya menceritakan tentang Bapak Presiden
terpisah dengan gedung yang lainnya. yang sedang mengobrol dengan Ibu
Gedung ini biasa digunakan penjual kue. Di dalam obrolan tersebut,
oleh umat non muslin beribadah atau Bapak Presiden bertanya kepada Ibu
untuk kegiatan-kegiatan lainnya.

201
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

penjual kue tentang lamanya waktu 3) Gotong Royong


berjualan dan keluarga dari Ibu penjual Pada nilai ini, peserta didik
kue. Dalam teks anekdot tersebut, sikap diarahkan untuk menjadi mahkluk
saling menghargai dan menghormati sosial untuk saling membantu satu
diajarkan kepada setiap peserta didik. sama lain. Dalam Profil Pelajar
perbedaan profesi antara Presiden dan Pancasila, gotong royong dapat dibagi
penjual kue menjadikan peserta didik menjadi elemen kolaborasi, peduli,dan
memahami bahwa tidak ada perbedaan kerja sama (Mutiara dkk, 2022: 2427).
tentang status sosial karena semua Dengan adanya nilai karakter gotong
adalah sama sebagai manusia. Dan, royong ini, peserta didik akan memiliki
sesama manusia harus saling kepekaan dengan lingkungan
menghargai dan menghormati. Dalam sekitarnya. Nilai ini dapat dijabarkan
pembelajaran bahasa Indonesia sebagai berikut.
khususnya materi teks anekdot, peserta 1) Peserta didik membantu guru
didik diberikan teks anekdot yang membersihkan papan tulis
memuat amanat yang mengandung 2) Menggunakan model
sikap toleransi dan menghargai sesama pembelajaran Project Based
manusia yang terdapat pada elemen Learning (PBL), yaitu suatu model
Profil Pelajar Pancasila. Jadi, selain yang digunakan dalam proses
menganalisis struktur teks anekdot, pembelajaran sebagai pemecahan
peserta didik akan diajak untuk masalah (Yulianti & Gunawam,
memaknai nilai dalm teks anekdot 2019: 401).
tersebut. Berikut hasil wawancara 3) Pembentukan kelompok untuk
dengan guru mata pelajaran bahasa meningkatkan kolaborasi antar
Indonesia kelas X DKV SMK Negeri 3 peserta didik
Balikpapan sebagai berikut. 4) Peserta didik mengerjakan tugas
dari guru terkait dengan teks
“Dalam pembelajaran teks anekdot
anekdot, banyak sindiran yang
kesannya lucu bagi peserta didik.
Nah, sindiran tersebut biasanya
kita olah agar peserta didik dapat
menangkap nilai-nilai karakter
yang tersirat. Contohnya adalah
sikap menghargai dan
menghormati dalam Profil Pelajar
Pancasila”. (Bapak Akmalul
Muqorrobin, S.Pd.) Gambar 6 Peserta didik Mengerjakan
“Teks-teks dalam buku bahasa Tugas Secara Berkelompok
Indonesia banyak digunakan untuk
mengungkap nilainilai karakter, Gambar 6 adalah bentuk
Ibu. Kalau dalam teks anekdot itu kegiatan peserta didik dalam
malah lebih mudah karena banyak mengerjakan tugas teks anekdot. Dalam
sindiran-sindirannya”. (Ibu kegiatan ini, peserta didik menulis
Indriana Yuli Astuti, S.Pd). kembali teks anekdot dalam bentuk
narasi dari bentuk dialog dalam teks.
Peserta didik membuat teks narasi

202
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

tersebut sesuai dengan pemahaman takut salah dalam diri peserta didik
mereka sendiri tanpa mengubah ide (Jamaludin dkk, 2022: 704). Sikap ini
atau konsep dari teks anekdot dalam juga menuntut peserta didik untuk tidak
bentuk dialog yang telah ada. Kegiatan bergantung dengan peserta didik yang
ini menuntut peserta didik untuk dapat lain. Nilai ini dapat dijabarkan sebagai
berkolaborasi dengan teman lainnya berikut. 1) Peserta didik memegang
dalm hal bertukar ide atau gagasan. tanggung jawab untuk menyelesaikan
Selain itu, peserta didik akan tugas dari ketua kelompok; 2)
berkerja sama dengan teman lainnya Mempresentasikan tugas kelompok di
untuk menciptakan teks narasi. Elemen depan kelas.
penting yang diwujudkan di sini adalah
sikap kolabaroasi dan kerja sama yang
terdapat dalam Profil Pelajar Pancasila.
Sikap berkerja sama dan berkolaborasi
ini dilakukan agar peserta didik dapat
membangun relasi yang positif dan
berpartisipas aktif untuk menyelesaikan
masalah dengan tujuan yang sama
(Sitompul dkk, 2022: 3474).
Gambar 7 Kerja Kelompok
Berikut adalah hasil wawancara
dengan guru mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas X DKV SMK Negeri 3
Balikpapan.

“Dalam pelajaran bahasa


Indonesia, saya selalu
menerapkan nilai-nilai kerja
sama dengan mengerjakan tugas
dalam bentuk kelompok. Di sini, Gambar 8 Presentasi oleh Peserta Didik
peserta didik dituntut bekerja
sesuai dengan tanggung jawabya Gambar 7 dan 8 adalah kegiatan
masing-masing”. (Bapak peserta didik dalam menerapkan nilai
Akmalul Muqorrobin, S.Pd.) mandiri. Nilai tersebut tampak ketika
“Kalau mata pelajaran bahasa peserta didik mengerjakan tugas dalam
Indonesia, ada materi-materi kelompok. Masing-masing peserta
yang mengharuskan mereka didik diberi tugas untuk membaca
untuk berkelompok. Di sini dialog dalam teks anekdot dan yang
peserta didik akan bekerja secara lainnya membuat paragraf narasi dari
bersama-sama.” (Ibu Indriana teks anakdot dalam bentuk dialog.
Yuli Astuti, S.Pd.) Selanjutnya, peserta didik melakukan
kegiatan presentasi untuk
4) Mandiri menyampaikan hasil temuan
Pada nilai mandiri, peserta kelompoknya. Peserta didik yang
dituntut untuk melaksanakan tugasnya melakukan presentasi ini telah
dengan baik sehingga muncul melakukan tanggung jawab untuk
keberanian, percaya diri, dan tidak

203
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

mempresentasikan tugas dan berani didik akan memperoleh informasi atau


melakukannya di depan kelas. gagasan, memiliki rasa ingin tahu,
Disini, peserta didik berproses memiliki kemampuan bertanya,
untuk memahami tentang bagaimana mengindentifikasi sesuatu hal,
menjalankan tugas dengan baik secara mengklarifikasi informasi atau ide atau
mandiri. Sikap mandiri ini memiliki konsep kemudian mengolah in formasi
sub elemen yang memuat kesadaran tersebut (Jamaludin dkk, 2022: 705).
diri dan cara mengatasi situasi yang Nilai tersebut dapat dijabarkan sebagai
dihadapi. Peserta didik akan terlatih berikut.
untuk dapat mengatasi ego dan emosi 1) Mengemukakan amanat yang
dalam dirinya sendiri dan peserta didik berupa nilai-nilai karakter di
juga terlatih untuk mengolah pikiran, dalam teks anekdot;
perasaan, perilaku dirinya agar dapat 2) Menyelesaikan tugas membuat
mencapai tujuan pembelajaran teks narasi dari teks analog yang
(Jamaludin dkk, 2022: 704). Sikap berupa dialog.
tersebut tercermin dalam nilai Profil
Pelajar Pancasila dalam elemen
kemandirian. Hal tersebut dijawab oleh
guru mata pelajaran bahasa Indonesia
kelas X DKV SMK Negeri 3
Balikpapan. “Saya selalu memotivasi
mereka untuk berani berbicara di depan
kelas, baik untuk mempresentasikan
sesuatu atau hal lainnya. Hal itu karena
saya melihat mereka tidak terlalu
percaya diri ketika berbicara di depan Gambar 8 Presentasi oleh Peserta Didik
kelas.
Gambar 8 adalah kegiatan
“Ini sebenarnya melatih presentasi yang dilakukan oleh
kepercayaan dirinya dan perwakilan kelompok. Pada kegiatan
kemandirian mereka.” (Bapak sebelumnya, peserta didik mengubah
Akmalul Muqorrobin, S.Pd.) bentuk dialog ke tek narasi pada teks
“Anak-anak itu malu untuk maju anekdot. Selain mengubah bentuk
di depan kelas. Saya tidak tahu tersebut, peserta didik juga ditugaskan
ya, tetapi kalau saya tanya untuk mencari amanat yang tersirat
alasannya selalu malu. Oleh berupa nilainilai karakter dalam teks
karenanya, saya selalu anekdot tersebut. Dalam
memotivasi mereka agar berani.” pengerjaannya, peserta didik
(Ibu Indriana Yuli Astuti, S.Pd.) melakukan kegiatan berpikir kritis
dengan membaca, memahami, bertukar
5) Bernalar Kritis gagasan di dalam kelompoknya
Pada nilai ini, peserta didik masing-masing.
dituntut untuk dapat memahami suatu Terkadang, peserta didik
ide atau konsep secara mendalam untuk bertanya kepada guru kelas terkait
dianalisis kemudian dikemukakan dengan kebenaran gagasan mereka
sesuai dengan hasil pemikiran mereka dalam mengolah amanat tersebut.
masing-masing. Dalam nilai ini, peserta Berpikir kritis akan mengarahkan

204
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

peserta didik untuk mampu satu cara untuk mengembangkan


mempertimbangkan segala sesuatunya kreatifitas peserta didik. Keterampilan
berdasarkan fakta dan data tanpa menulis merupakan poin penting untuk
melibatkan unsur imajinatif. Dalam hal menunjukkan kreatifitas peserta didik
ini, peserta didik melihat data dan fakta dalam mengungkapkan gagasan dalam
yang berasal dari teks anakdot dalam bentuk tulisan. Berikut ini penjabaran
buku pelajaran bahasa Indonesia. dari nilai tersebut.
Dalam Profil Pelajar Pancasila, berpikir 1) Peserta didik membuat teks narasi
kritis merupakan kemampuan yang dari teks anekdot yang mereka
diharapkan dari peserta didik untuk baca.
mengatasi segala macam permasahn
kehidupan (Jamaludin & Alanur, 2021:
33). Hal tersebut dipertegas oleh hasil
wawancara dari guru kelas X DKV
SMK Negeri 3 Balikpapan sebagai
berikut.

“Saya selalu menekankan peserta


didik untuk berpikir kritis
terhadap sesuatu. Kalau untuk
mata pelajaran bahasa Indonesia, Gambar 9 Hasil Tugas Peserta Didik
kekritisan mereka diuji ketika
mereka harus mengungkapkan Gambar 9 merupakan teks
pendapatnya terhadap teks yang naratif peserta didik. Teks tersebut
berkaitan dengan nilai-nilai merupakan hasil kreatifitas peserta
kehidupan.”(Bapak Akmalul didik dalam menginterpretasi dan
Muqorrobin, S.Pd.) memparafrase konsep atau ide dalam
“Biasanya, anak-anak saya dialog teks anekdot. Sebelumnya,
biasakan untuk mengolah peserta didik ditugaskan untuk
informasi dari apa yang mereka membaca teks anekdot dalam bentuk
baca, baik dalam teks atau video. dialog di buku teks bahasa Indonesia.
Hanya mereka masih malu untuk Setelah itu, peserta didik membuat
mengungkapkan gagasannya di teks narasi dari dialog tersebut.
depan kelas, tetapi kalau tidak di Peserta didik mengerjakan bersama
depan kelas mereka berani.” kelompoknya masing-masing. Dalam
(Indriana Yuli Astuti, S.Pd.) pengerjaannya, peserta didik
berdiskusi, saling bertukar informasi
f) Kreatif dan gagasan.
Pada nilai ini, peserta didik Beradasarkan observasi, peserta
diarahkan untuk memiliki kompetensi didik sangat antusias dalam bertukar
untuk menghasilkan produk kreatif gagasan untuk membuat paragraf.
yang dapat bermanfaat (Jamaludin dkk, Dalam hal ini, peserta didik dilatih
2022: 702). Dalam nilai ini, peserta untuk dapat mengekspresikan ide-ide
didik harus mengawali dari sesuatu hal baru sesuai dengan konsep atau ide
yang mereka sukai agar mereka dapat dalam teks anekdot yang mereka baca.
mengungkapkan dengan lancar. Selain Selain itu, peserta didik dapat bertukar
itu, keterampilan menulis adalah salah informasi dengan guru untuk

205
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

membuat keputusan yang tepat. Profil DKV SMK Negeri 3 Balikpapan


Pelajar Pancasila dalam elemen sebagai berikut.
kreatif ini akan mengajak peserta
didik untuk mampu berpikir secara “Langkah yang ditempuh
luwes dan logis memilih alternatif- adalah dengan memasukkan
alternatif dalam memecahkan nilai karakter Profil Pelajar
masalah (Aditomo, 2021: 7). Pancasila ke dalam RPP. Ini
Hal tersebut dipertegas dari yang paling penting karena
hasil wawancara guru kelas X DKV beberapa guru masih lupa untuk
SMK Negeri 3 Balikpapab sebagai menekankan hal itu”. (Bapak
berikut. Akmalul Muqorrobin, S.Pd.)
“Langkah awalnya sih dari RPP
“Untuk SMK, peserta didik yakarena disitu akan terlihat
dibiasakan untuk kreatif penerapan Profil Pelajar
menghasilkan produk. Dan, Pancasila itu dan guru-
kreatifitas tersebut diterapkan gurutidak lupa untuk
dalam mata pelajaran bahasa mengimplentasikannya”. (Ibu
Indonesia”. (Bapak Akmalul Indriana Yuli Astuti, S.Pd.)
Muqorrbin, S.Pd.)
“Mereka saya ajarkan untuk b. Memasukkan nilai karakter yang
kreatif dalam segala hal. Untuk sesuai dengan Profil Pelajar
tugas-tugas bahasa Indonesia Pancasila dalam Dalam RPP
apalagi menulis, mereka saya beri (Rencana Pelaksanaan
tugas ke arah pengembangan Pembelajaran) di semua mata
gagasan dan lain sebagainya”. pelajaran, perlu dimasukkan nilai
(Ibu Indriana Yuli Astuti, S.Pd.) karakter Profil Pelajar Pancasila
baik di kelas X, XI, dan XII. Hal ini
Metode yang dilakukan untuk ditujukan agar nilai- nilai karakter
Penguatan Profil Pelajar Pancasila tersebut merata untuk semua
dalam Pembelajaran tingkatan.
BahasaIndonesia Kelas X DKV SMK
Negeri 3 Balikpapan Hal tersebut sesuai dengan hasil
Metode adalah cara untuk wawancara guru kelas X DKV SMK
mencapai sesuatu. Dalam penelitian Negeri 3 Balikpapan sebagai berikut.
ini, karakter peserta didik adalah
capaiannya. Karakter tersebut sesuai “Selain memasukkan ke dalam
dengan Profil Pelajar Pancasila. RPP mata pelajaran bahasa
Adapun metode tersebut adalah Indonesia, seharusnya bsia
sebagai berikut. dimasukkan ke dalam RPP semua
a. Dalam RPP (Rencana Pelaksanaan mata pelajaran, baik itu kelas X,
Pembelajaran, perlu dimasukkan XI, dan, XII”. (Bapak Akmalul
nilai karakter Profil Pelajar Muqorrobin, S.Pd.) “Seharusnya
Pancasila agar terlaksana dan semua mata pelajaran bisa ya agar
terarah dengan baik di kelas X peserta didik dibiasakan dengan
DKV SMK Negeri 3 Balikpapan. nilai karakter Profil Pelajar
Hal ini dipertegas melalui hasil Pancasila itu”. (Ibu Indriana Yuli
wawancara dengan guru kelas X Astuti, S.Pd).

206
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Balikpapan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022/2023

Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Tujuan
1. Peserta didik mampu
menganalisis struktur teks
anekdot.
2. Peserta didik menganalisis
ciri kebahasaan teks anekdot
(dengan mencari pertanyaan
retoris, menganalisis proses
material, dan menganalisis
kata penghubung).
3. Peserta didik mampu
4.6 Menciptakan kembali teks menganalisis ungkapan,
anekdot dengan istilah, dan makna kata dalam
memperhatikan struktur dan teks anekdot
kebahasaan baik lisan 4. Peserta didik mampu
maupun tulis mengontruksi kerangka
berpikir terkait dengan
kebahasaan dan struktur dari
teks anekdot
5. Peserta didik mampu
membuat teks anekdot sesuai
dengan struktur dan
kebahasaan dari teks anekdot
6. Peserta didik mampu
membuat teks anekdot dengan
memperhatikan kebahasaan
dan struktur dari teks anekdot

Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan Inti Penutup
1. Guru bersama peserta 1. Guru menugaskan
didik saling peserta didik untuk Guru
memberikan salam membentuk 4 kelompok memberikan
dan tanya jawab yang beranggotakan 4-5 apresiasi kepada
tentang kabar masing- orang (Nilai karakter peserta didik
masing Profil Pelajar Pancasila 1. Guru
2. Guru adalah Berkebhinekaan bersama
mengecek kehadiran Global) peserta
peserta didik 2. Guru menugaskan

207
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

Pendahuluan Inti Penutup


3. Guru dan peserta peserta didik untuk didik
didik berdoa bersama membaca teks anekdot. menyimpulk
(Nilai karakter Profil Selanjutnya, peserta an
Pelajar Pancasila didik menganalisis pembelajara
adalah Bertakwa struktur dan n hari ini
kepada Tuhan Yang kebahasaannya (Nilai 2. Peserta
Maha Esa) karakter Profil Pelajar didik
4. Peserta Pancasila adalah gotong melakukan
didik menyiapkan diri royong, kerja sama, analisis atas
untuk mengikuti mandiri, dan bernalar kegiatan
pembelajaran kritis) pembelajaran
5. Guru 3. Peserta didik menelusuri hari ini
memberikan apersepsi struktur dan kebahasaan (Critical
kepada peserta didik dalam teks anekdot Thinking and
terkait dengan (Nilai karakter Profil Communicati
pengetahuan Pelajar Pancasila adalah on-4C)
yangdiperoleh peserta gotong royong, kerja 3. Guru
didik sebelumnya sama, mandiri, dan memberikan
dengan pengetahuan bernalar kritis) pemahaman k
yang akan mereka 4. Peserta didik membaca epada peserta
pelajari teks anekdot lainnya didik untuk
(Communication-4C) yang ada dalam buku selalu
6. Guru dan peserta bahasa Indonesia untuk bersyukur
didik melakukan menemukan karena telah
tanya jawab (4C- perbandingan struktur diberi
Collaboration dan kebahasaannya kesehatan
Saintifik - Menanya) (Nilai karakter Profil untuk
7. Peserta didik Pelajar Pancasila adalah mengikuti
menyimak penjelasan gotong royong, kerja pembelajaran
dari sama, mandiri, dan hari ini
guru dengan bernalar kritis) 4. Guru dan
mengaitkan 5. Peserta didik bertanya peserta didik
pengetahuan kepada guru terkait isi berdoa
sebelumnya dan ciri kebahasaan teks bersama
danpengetahuan yang anekdot (Nilai
akandipelajari (Communication-4C) karakter
8. Guru Profil Pelajar
6. Peserta didik
memberikan Pancasila
mendengarkan
penjelasan adalah
penjelasan guru tentang
terakit dengan bertakwa
kegiatan pembelajaran 7. Peserta didik dan guru kepada
pada hari ini membuat kalimat tanya Tuhan Yang
(Communication-4C) yang tepat mengenai isi Maha Esa)
Guru memberikan dan ciri kebahasaan teks
motivasi anekdot.
9. Peserta didik (Communication,

208
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

Pendahuluan Inti Penutup


menyimak penjelasan Collaboration, dan
dari Creativity-4C)
guru dengan 8. Peserta didik secara
mengaitkan berkelompok
pengetahuan melakukan eksplorasi
sebelumnya dalam teks anekdot
danpengetahuan yang untuk struktur dan
akandipelajari kebahasaanya (Nilai
10. Guru karakter Profil Pelajar
memberikan Pancasila adalah gotong
penjelasan royong, kerja sama,
terakit mandiri, kreatif, dan
dengan bernalar kritis)
kegiat
9. Peserta didik secara
an pembelajaran pada
berkelompok melakukan
hari ini
identifikasi dan menulis
(Communication-4C)
Guru memberikan struktur, kebahasaan, dan
motivasi kepada peserta kerangka berpikir dari
didik teks anekdot (Critical
Thinking and Problem
teks anekdot lainnya
yang ada dalam buku
bahasa Indonesia untuk
menemukan
perbandingan struktur
dan kebahasaannya
(Nilai karakter Profil
Pelajar Pancasila adalah
gotong royong, kerja
sama, mandiri, dan
bernalar kritis)
10. Peserta didik bertanya
kepada guru terkait isi
dan ciri kebahasaan teks
anekdot
(Communication-4C)
11. Peserta didik
mendengarkan
penjelasan guru
12. Guru dan peserta didik
melakukan tanya jawab
13. Guru memberikan
penilaian

209
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

Penilaian
Jenis Tes Bentuk Tes Tes
Tes Tertulis Tes Objektif Menulis Teks Anekdot

c. Guru mendisiplinkan peserta didik e. Pembiasaan-pembiasaan akhlak


dengan menerapkan tata tertib yang baik kepada peserta didik
yang terkait dengan nilai karakter seperti beribadah dan ikut dalam
Profil Pelajar Pancasila. Berikut kegiatankegiatan agama yang lain.
jawaban dari guru kelas X DKV Hal tersebut dijawab oleh guru
SMK Negeri 3 Balikpapan sebagai kelas X DKV SMK Negeri 3
berikut. Balikpapan sebagai berikut.

“Kita selalu mengingatkan “Kita mencontohkan hal-hal


peserta didik tentang nilai-nilai baik seperti sholat berjamaah
karakter tersebut agar mereka agar mereka mengikuti dan
terbiasa”. (Bapak Akmalul menjadi kebiasaan yang baik
Muqorrobin, S.Pd.). buat mereka”. (Bapak
“Nilai karakter itu penting ya. Akmalul Muqorrobin, S.Pd.)
Selain mengajar materi pelajaran, “Ya, saya membiasakan
kita jugaharus selalu peserta didik untuk sholat
mengingatkan mereka”.(Ibu berjamaah di masjid. Saya
Indriana Yuli Astuti, S.Pd.) juga ke masjid dan biasanya
mereka mengikuti”. (Ibu
d. Guru menjadi contoh terbaik Indriana Yuli Astuti, S.Pd.).
dalam penerapan nilai karakter
Profil Pelajar Pancasila kepada
peserta didik. Berikut adalah hasil PENUTUP
wawancara dengan guru kelas X Kesimpulan dari penelitian ini
SMK Negeri 3 Balikpapan. adalah Berdasarkan implementasi nilai-
nilaikarakter Profil Pelajar Pancasila di
kelas X DKV SMK Negeri 3
“Sebagai guru, kita wajib
Balikpapan telahdilaksanakan dengan
memberikan contoh terkait
baik oleh peserta didik khususnya pada
dengan nilai-nilai karakter
materi teks anekdot pelajaran bahasa
tersebut agar mereka dapat
Indonesia. Nilai karakterProfil Pncasila
mencontoh”. (Bapak Akmalul
yang telah diterapkan dan termuat
Muqorrobin, S.Pd.) “Kita
dalam RPP adalah bertakwa kepada
sebagai guru bukan hanya
Tuhan Yang Maha Esa, gotong royong,
mengingatkan peserta didik,
kerja sama, mandiri, kreatif, dan
tetapi juga harus
bernalar kritis. Selain itu, metode yang
mencontohkannya kepada
dilakukan sebagai penguatan nilai
peserta didik terkait dengan
karakter Profil Pelajar Pancasila, yaitu
nilai karakter Profil Pelajar
dalam RPP, guru mendisiplinkan
Pancasila”. (Ibu Indriana Yuli
peserta didik dengan menerapkan tata
Astuti, S.Pd.)
tertib yang terkait dengan nilai karakter
Profil Pelajar Pancasila, guru
memberikan contoh terbaik dalam

210
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

penerapan nilai karakter Parofil Pelajar Karakter Cerdas. Makalah.


Pancasila., dan pembiasaan- Padang: UNP.
pembiasaan akhlak yang baik kepada
peserta didik. Profil Pelajar Pancasila Imron, I.F & Aka, K, A. (2018).
memuast nilai karakter yang harus Fenomena Sosial.
dibisakan oleh umat manusia. Oleh Banyuwangi: LPPM Institut
karena itu, untuk peneliti selanjutnya Agama Islam Ibrahimy.
diharapkan terkait dengan Profil Pelajar
Irawati, D. dkk. (2022). Profil Pelajar
Pancasila bisa terus dilanjutkan
Pancasila sebagai Upaya
khususnya pada jenjang SMK dan
Mewujudkan Karakter
SMA.
Bangsa. Edumaspul: Jurnal
Pendidikan, 6 (1), 1224-1238.
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.33487/edu
Aditomo, A. (2021). Nilai-Nilai
maspul. v6i1.3622.
Pancasila dalam
Pembelajaran Merdeka Istianingsih, G. & Dharma, D. S. A.
Belajar. (2021). Integrasi Nilai
http://ditpsd.kemdikbud.go.i Karakter Diponegoro dalam
d/uploa Pembelajaran untuk
d/filemanager/download/mer Membentuk Profil Pelajar
deka- belajar/Merdeka- Pancasila di Sekolah Dasar.
Belajar-Profil- Pelajar- Jurnal Kebudayaan, 16 (1),
Kurikulum-Pancasila.pdf. 25-42.
https://doi.org/10.24832/jk.v
Antari, L.P.S & Liska, L.D. 2020.
16i1.447.
Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila dalam Penguatan Jamaludin dkk. (2022). Penerapan
Karakter Bangsa. Jurnal NilaiProfil Pelajar Pancasila
Pendidikan: Widyadari, 21 melalui Kegiatan Kampus
(2),676-687. Mengajar di Sekolah Dasar.
https://doi.org/10.5281/zeno Jurnal Cakrawala Pendas
do.4049444. (JCP), 8 (3), 698-709.
https://doi.org/10.31949/jcp.
Ali, M. (2020). Pembelajaran
v8i3.2553.
Bahasa Indonesia dan Sastra
(BASASTRA) di Sekolah Jamaludin & Alanur, S. N. (2021).
Dasar. Jurnal PERNIK: Pengembangan Civic
Jurnal Pendidikan Anak Usia Knowledge dan Literasi
Dini, 3(1), 35-44. Informasi di Masa Pandemi
https://jurnal.univpgri- Covid-19 melalui Case
palembang.ac.id/index.php/pe Method pada Mahasiswa
rnik/article/view/4839/4644. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Atmazaki. (2013). Mengungkap Masa
Pendidikan
Depan: Inovasi Pembelajaran
Kewarganegaraan: Jurnal
Bahasa Indonesia dalam
Ilmiah Hasil Penelitian
Konteks Pengembangan
maupun Pemikiran Kritis, 11
(1), 28-36.

211
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

http://dx.doi.org/10.20527/k Pratiwi, N. I. (2017). Penggunaan


ewarga Media Video Call dalam
negaraan.v11i01.10083. Teknologi Komunikasi.
Jurnal Imliah Dinamika
Kahfi, A. (2022). Implementasi Profil Sosial, 1 (2), 202-224.
Pelajar Pancasila dan https://doi.org/10.38043/jids.
Implikasinya terhadap v1i2.219.
Karakter Siswa di Sekolah.
Dirasah: Jurnal Pemikiran Pratomo, I.C & Herlambang, Y. T.
dan Pendidikan Dasar 2021. Pentingnya Peran
Islam, 5 (2), 138-151. Keluarga dalam Pendidikan
https://doi.org/10.51476/dir Karakter. Jurnal Pedagodik
asah.v5i2.402. Pendidikan Dasar, 8 (1),7-
15.https://doi.org/10.17509/j
Kurniawaty dkk. (2022). Strategi ppd.v8i1.31206.
Penguatan Profil Pelajar
Pancasila di Sekolah Dasar. Rachmawati dkk. 2022. Projek
Jurnal Ilmu Pendidikan: PenguatanProfil Pelajar
Edukatif, 4 (4), 5170-5175. Pancasila dalam
Dhttps://edukatif.org/index. Implementasi Kurikulum
php/eduka Prototipe di Sekolah
tif/article/view/3139/pdf. Penggerak Jenjang
Sekolah Dasar. Jurnal
Mutiara dkk. (2022). Basicedu, 6 (3),3613-3625.
Pengembangan Buku https://doi.org/10.31004/basi
Pengayaan Elektronik cedu.v 6i3.2714.
Cerita Fabel Bermuatan
Profil Pelajar Pancasila Rahman BP dkk. (2020). Pengertian
Elemen Gotong Royong Pendidikan, Ilmu
sebagai Media Literasi Pendidikan, dan Unsur-
Membaca di Sekolah Dasar. Unsur Pendidikan. Jurnal Al-
Jurnal Basicedu, 6 (2), Urwatul: Kajian Pendidikan
2419- 2429. Islam, 2 (1), 1-8.
https://doi.org/10.31004/bas https://journal.unismuh.ac.id
icedu.v 6i2.2455. /index.php/alurwatul/article/
view/7757.
Nur’Inayah, N. (2021). Integrasi
Dimensi Profil Pelajar Rahmayanti dkk. (2020). Analysis of
Pancasila dalam Mata Teacher’s Difficulty in
Pelajaran Pendidikan Agama Apllying Learning with the
Islam Menghadapi Era 4.0 di Saintific Approach. Primary:
SMK Negeri Tambakboyo. Jurnal Pendidikan Guru
JELS: Journal of Education Sekolah Dasar, 9 (1),72-80.
and Learning Science, 1 http://dx.doi.org/10.33578/jp
(1),1-13. fkip.v9i1.7850.
https://doi.org/10.56404/jels.
v1i1.7. Rusnaini dkk. (2021). Intensifikasi
Profil Pelajar Pancasila dan
Implikasinya terhadap

212
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

Ketahanan Pribadi Siswa. https://doi.org/10.30743/bah


Jurnal Ketahanan Nasional, astra.v2i1.1373.
27 (2), 230-249.
https://doi.org/10.22146/jkn. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
67613. Kualitatif dan R & D.
Alfabeta: Bandung.
Safitri dkk. (2022). Proyek Wardani dkk. (2017).
Penguatan Profil Pelajar Analisis Teks Anekdot
Pancasila: Sebuah Orientasi Bermuatan Karakter dan
Baru Pendidikan dalam Kearifan Lokalsebagai
Meningkatkan Karakter Pengayaan BahanAjar
Siswa Indonesia. Jurnal Bahasa Indonesia di SMA.
Basicedu: Journal of Jurnal Pendidikan Bahasa
Elementary Education, dan Sastra Indonesia, 6 (2),
6(4),7076-7086. 68-77.
https://doi.org/10.31004/bas https://doi.org/10.15294/jpb
icedu.v6i4.3274. si. v6i2.23505
Sebayang, S. & Rajagukguk, T. Winata dkk. (2020). Landasan Teori
(2019). Pengaruh Pendidikan Karakter di
Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah (Tinjauan Ontologi,
Motivasi Kerja terhadap Epistimologi, dan
KinerjaGuru di SD dan SMP Aksiologi). Jurnal Al Amar
Swasta Budi Murni 3 (Ekonomi Syariah,
Medan. Jurnal Ilmu Perbankan Syariah, Agama
Manajemen: Methonomix, Islam, Manajemen, dan
2 (2),105-114. Pendidikan), 1 (3), 48-59.
https://methonomi.net/index http://journal.steialamar.co
.php/jm/article/view/127/0. m/ojs1/index.php/alamar/art
icle/view/49
Setyowati, A. (2019). Strategi
Menyelamatkan Pancasila. Yulianti, E. & Gunawan, I. (2019).
https://nasional.kompas.com Model Pembelajaran
/read/2 Problem Based Learning
019/10/13/21112671/strateg (PBL): Efeknya terhadap
i-menyelamatkan-pancasila. Pemahaman Konsep dan
Berpikir Kritis. Indonesian
Siregar, J. 2019. Penerapan Journal of Science and
Model Pembelajaran Two Mathematics Education, 2
Stay Two Stray terhadap (3), 399-408.
Kemampuan Menulis Teks https://doi.org/10.24042/ijs
Anekdot Siswa Kelas X me.v2i3.4366 .
SMK Kesehatan ridarma
Pematang Yuliani, W. (2018). Metode
Penelitian Deskriptif
Siantar. Bahastra: Jurnal Kualitatif dalam Perspektif
Pendidikan Bahasa dan Bimbingan dan Konseling.
SastraIndonesia, 2 (1), 206- Quanta: Jurnal Program
214.

213
Musdolifah, Maulida dan Yankiapoli /Implementasi Profil Pelajar …
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol.16 No. 1, Januari 2023 Hal 195-214

Studi Bimbingan dan


Konseling , 2 (2), 83-91.
Diperoleh dari
https://doi.org/10.22460/q.v
2i2p83-91.1641.

214

Anda mungkin juga menyukai