Anda di halaman 1dari 4

PPG PRAJABATAN UNS GEL.

1 2023 – PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


NAMA : INAYATUL JANNAH (X902308975)

FPI – Topik 4 – Aksi Nata

Pancasila Bagi Saya

1. Tantangan Dalam Menghayati Pancasila Sebagai Entitas dan


IdentitasBangsa Indonesia dan Perwujudan Profil Pelajar Pancasila
padaPendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21

Pancasila sebagai suatu entitas dan identitas Bangsa Indonesia terlahir dari proses
panjang penggalian nilai – nilai budaya bangsa yang kemudian menjadi landasan filosofis
pengembangan hidup bersama daibidang politik, sosial, budaya dan pendidikan di
Indonesia. Pancasila disebut sebagai filsafat hidupbangsa Indonesia karena memuat visi
hidup berbangsa. Di dalam Pancasila termuat nilai – nilai luhur yang meliputi keyakinan
pada Tuhan Yang Maha Esa, visi kemanusiaan yang adil dan beradab, cita –cita kesatuan
hidup berbangsa, penegakan hak dan kewajiban setiap warga negara untuk berpartisi aktif
dalam hidup berbangsa, dan perjuangan untuk mewujudkan suatu keadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia. Nilai – nilai luhur yang dirangkum dalam lima sila Pancasila
adalah cerminan dari kehidupan masyarakat Indonesia yang merupakan kesatuan dari
keanekaragaman agama, keyakinan, budaya, etnis, kearifan lokal, pulau, wilayah geografis
dan hayati. Nilai – nilai ke-Indonesia-an yang dimuat dalam Pancasila perlu
dikembangkan dan dilestarikan secara dinamis mengikuti perkembangan zaman
meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan untuk menghayati nilai – nilai Pancasila
sebagai entitasdan identitas Bangsa Indonesia.

Teknologi yang telah berkembang pesat di zaman sekarang dengan adanya media
sosial dan internetyang begitu mudah diakses oleh banyak kalangan masyarakat Indonesia,
terutama peserta didik. Mediasosial merupakan alat komunikasi digital yang memberikan
dampak positif dan dampak negatif. Mediasosial memberikan dampak positif dengan
berkontribusi dalam menyediakan informasi secara tepat dan akurat. Akan tetapi media
sosial juga membawa dampak negatif baik secara langsung maupun tidak langsung,
misalnya penyebaran hoaks. Hoaks adalah informasi yang direkayasa untuk
menutupiinformasi sebenarnya. Dengan demikian, hoaks dapat diartikan sebagai upaya
memutarbalikkan faktamenggunakan informasi yang seolah – olah meyakinkan
akan tetapi tidak dapat diverifikasikebenarannya (Gumilar dkk., 2017, hlm. 36).

Tujuan dari hoaks yang dibuat secara sengaja adalah membuat masyarakat merasa
tidak aman, tidak nyaman dan kebingungan. Tidak jarang pula berita hoaks dibuat untuk
mengadu domba masyarakat. Menjamurnya berita hoaks merupakan salah satu tantangan
dalam menghayati Pancasila pada abad ke-21. Kita dapat melihat kembali pada tahun 2019
di mana Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia mengidentifikasi

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta


PPG PRAJABATAN UNS GEL. 1 2023 – PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
NAMA : INAYATUL JANNAH (X902308975)

terdapat 62 berita hoaks yang memiliki tendensi politik dan digunakan untuk mengadu
domba masyarakat Indonesia melalui Pemilu2019 (Kami, 2019).

Tantangan lain untuk menghayati Pancasila sebagai di entitas dan identitas


bangsa adalah tindakanbullying yang dilakukan oleh pelajar. Pada 18 November 2022
beredar video sekelompok remaja yangmelakukan tindakan bully di SMP Plus
Baiturrahman, Kota Bandung. Korban ditendang di bagian kepaladan akhirnya pingsan
(Ramadhan dkk., 2022). Kasus lain yang berhubungan dengan tindakan bullyingterjadi
pada 15 Juni 2022 di mana seorang peserta didik di MTs Kotamobagu menjadi korban
bully yangdilakukan oleh teman – temannya hingga berujung pada kematian (Kompas,
2022). Kedua kasus yang sudah disebutkan merupakan contoh kecil dari tindakan bully
yang dilakukan oleh pelajar di Indonesia kemungkinan masih banyak lagi kasus serupa di
beberapa sekolah di Indonesia. Peserta didik seharusnya mendapatkan tempat aman
dalam menempuh pendidikan karena mereka lah yang generasi penerus bangsa
dan di tangan mereka pula Pancasila akan tetap terjaga.

Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus yang dilakukan satuan pendidikan agar
dapat menanamkan nilai-nilai karakter pancasila dalamdiri peserta didik, salah satunya
dengan cara mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah. Terdapat
beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk menanamkan pendidikan karakter
Pancasilaberbasis budaya sekolah, antara lain sebagai berikut:

a. Penerapan dalam Intrakurikuler


Dalam proses pembelajaran tematik, guru diharapkan tidak hanya
menyampaikan ilmupengetahuan sesuai dengan mata pelajaran, namun
memasukkan unsur nilai Pancasila/budipekerti/karakter di dalamnya. Guru
harus mampu memberikan informasi tentang manfaat, dampak dan bagaimana
memanfaatkan pengetahuan dengan bijak. Ilmu pengetahuan yang dibarengi
dengan nilai-nilai Pancasila/budi pekerti/karakter, seharusnya juga dapat
menumbuhkan kepedulian pada lingkungan.
b. Penerapan dalam Bidang Kokurikuler
Dalam rangka menanamkan karakter Pancasila pada bidang
Kokurikuler, siswa dapat dimintamelakukan kegiatan studi lapangan. Dari
kegiatan tersebut, siswa dapat mempraktikkan teori-teoriyang didapatkan
dalam kelas. Selain itu, siswa dapat menghayati bagaimana kerja keras
dalam menghasilkan suatu produk, peduli terhadap kerja keras, menghargai sesama, dan
juga dapat mensyukuri berkah sehingga membentuk karakter siswa.

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta


PPG PRAJABATAN UNS GEL. 1 2023 – PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
NAMA : INAYATUL JANNAH (X902308975)

c. Penerapan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, seni budaya dan
keterampilan lainnya menumbuhkan karakter, kreativitas, dan kemandirian bagi
siswa. Siswa tentunya dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan
bakat dan minat masing-masing, sehingga terasa lebih menyenangkan.
d. Penerapan dalam Bidang Non-Kokurikuler
Kegiatan bidang non-kokurikuler seperti kerja bakti, melakukan ibadah
bersama misalnya shalat berjamaah, bersalaman, serta pembiasaan-pembiasaan
baik dapat diterapkan untuk menumbuhkan nilai Pancasila/budi pekerti/karakter
yang baik bagi siswa. Selain itu, strategi lain seperti menggelar kegiatan upacara
bendera hari Senin, apel, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu-lagu
nasional, dan berdoa bersama yang dilanjutkan dengan membaca kitab suci
dan/atau buku-buku non-pelajaran selama 15 menit sebelum memulai
pembelajaran juga bisa dilakukan di lingkungan sekolah.

2. Perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak padaPeserta


Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas).

a. Pelaksanaan upacara bendara pada setiap hari Senin yang dilakukan berbagai instansi
pemerintahIndonesia salah satunya adalah satuan pendidikan.
b. Upacara bendera dalam rangka peringatan hari besar nasional seperti upacara
kemerdekaan 17Agustus, hari Sumpah Pemuda, hari Pahlawan dan sebagainya.
c. Pembacaan Pancasila secara serentak saat pelaksanaan upacara yang dipimpin oleh
pembina upacaradan tak jarang diikuti dengan pembacaan pembukaan Undang –
Undang Dasar 1945.
d. Penanaman nilai – nilai Pancasila dalam kurikulum merdeka dan diperkuat lagi
dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
e. Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka dan Paskibraka yang memupuk semangat
nasionalismepada peserta didikf.
f. Mata pelajaran Pendidikan Pancasila yang diterapkan pada semua jenjang pendidikan
dari SD –SMA hingga perguruan tinggi.
g. Pembiasaan untuk berdoa menurut kepercayaan masing – masing sebelum melakukan
aktivitas dan sesudah melakukan aktivitas.
h. Kegiatan musyawarah atau pemilu untuk menyelesaikan permasalahan dan
memilih seorang pemimpin. Kegiatan gotong royong seperti kerja bakti baik
di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta


PPG PRAJABATAN UNS GEL. 1 2023 – PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
NAMA : INAYATUL JANNAH (X902308975)

Referensi :

Gumilar, G., Adiprasetio, J., & Maharani, N. (2017). LITERASI MEDIA: CERDAS
MENGGUNAKAN MEDIASOSIAL DALAM MENANGGULANGI BERITA PALSU
(HOAX) OLEH SISWA SMA.

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 35–40.Kami, I. M. (2019). 62 Hoax Pemilu


2019 Teridentifikasi Kominfo, Ini Daftarnya. Detiknews.

https://news.detik.com/berita/d-4368351/62-hoax-pemilu-2019-teridentifikasi-kominfo-ini-
daftarnya

Kompas. (2022, Juni 15). Buntut “Bullying” Siswa di MTs di Kotamobagu hingga Tewas,
Kepala Sekolahnya terancam Sanksi. Kompas.Com.

https://regional.kompas.com/read/2022/06/15/142138478/buntut-bullying-siswa-mts-di-
kotamobagu-hingga-tewas-kepala-sekolahnya?page=all

Ramadhan, R. A., Rasyad, R., & Friastuti, R. (2022, November 19). Pelaku Bully di SMP
Baiturrahman Tendang Kepala Korban saat Guru Keluar Kelas | kumparan.com. Kumparan
News.

https://kumparan.com/kumparannews/pelaku-bully-di-smp-baiturrahman-tendang-kepala-
korban-saat-guru-keluar-kelas-1zHHR7gvz2E/3

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

Anda mungkin juga menyukai