Ketiga kompetensi kewarganegaraan dalam kurikulum 2013 yaitu:
1. Civic knowledge (pengetahuan warga negara), masuk kedalam KI 3 pengetahuan, yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai dimensi PPKn yang semuanya melebur kedalam rumusan KD. 2. Civic skill (keterampilan warga negara) masuk kedalam KI 4 keterampilan. 3. Civic Disposition (sikap warga negara) masuk kedalam KI 1 dan KI 2 sikap spiritual dan sosial. Dalam kurikulum 2013 salah satu ciri pokoknya adalah adanya kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD). Sebaran KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 yang selanjutnya terjabarkan lagi kedalam kelompok KD 1, KD 2, KD 3, dan KD 4. Proses pembelajaran dengan demikian dimulai dari kelompok KD pengetahuan/civic knowledge (KD 3), lalu kelompok KD keterampilan/civic skill (KD 4), dan berakhir pada pembentukan sikap spiritual dan sosial atau civic disposition (KD 1 dan 2) Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) SD/MI Kelas 1 : K-1, K-2 dan KD PPKn Kelas 1 KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, yang dianut tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 1.1.Mensyukuri ditetapkannya bintang, rantai, 2.1.Bersikap santun, rukun, mandiri, dan pohon beringin, kepala banteng, dan padi percaya diri sesuai dengan sila-sila kapas sebagai gambar pada lambang Penacsila dalam lambing Negara “Garuda negara “Garuda Pancasila” Pancasila” dalam kehidupan sehari-hari 1.2.Menunjukkan sikap patuh hukum agama 2.2.Melakukan aturan yang berlaku dalam yang dianut dalam kehidupan sehari-hari di kehidupan sehari-hari di rumah rumah 2.3.Menampilkan kebersamaan dalam 1.3.Menerima keberagaman karakteristik keberagaman karakteristik individu di individu sebagai anugerah Tuhan Yang rumah Maha Esa di rumah 2.4.Menampilkan sikap kerja sama dalam keberagaman dirumah
K-3, K-4 dan KD PPKn Kelas 1
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. Memahami pengetahuan faktual dengan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam cara mengamati [mendengar, melihat, bahasa yang terang dan logis, dalam karya membaca] dan menanya menurut rasa ingin yang estetis, dalam gerakan yang tahu wacana dirinya, makhluk ciptaan mencerminkan anak sehat, dan dalam Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda tindakan yang mencerminkan sikap anak yang dijumpainya di rumah dan di sekolah beriman dan berakhlak mulia KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 3.1. Mengenal symbol sim-sila Pancasila 4.1.Menceritakan simbol-simbol sila dalam lambing Negara “Garuda Pancasila” Pancasila pada lambing Garuda sila 3.2.Mengidentifikasi hokum yang berlaku Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di rumah 4.2.Menceritakan kegiatan sesuai dengan 3.3.Mengidentifikasi keberagaman aturan yang berlaku dala kehidpan sehari- karakteristik individu di rumah hari di rumah 3.4.Mengidentifikasi bentuk kerjasama dengan 4.3.Menceritakan pengalaman kebersamaan keberagaman di rumah dalam keberagaman kehidupan individu di rumah 4.4.Menceritakan pengalaman kerjasama dalam keberagaman di rumah Aspek penting dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kurikulum 2013 ialah pentingnya penggunaan pendekatan ilmiah (saintifik) dalam segenap pembelajaran. Ini meyakinkan penulis bahwa semangat keilmuan kajian Pendidikan Kewarganegaraan dalam Kurikulum 2006 dilestarikan dalam Kurikulum 2013, di mana basis keilmuan yang menjadi kajian pokok Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan haruslah jelas dan tegas batas-batas disiplinnya. Dalam kurikulum 2013, kompetensi inti (KI) dan kompentesi dasar (KD) mata pelajaran PPKn, mengikuti Gerhard Himmelmann (2013), mengubah paradigma pendidikan kewarganegaraan yang semula berfokus kepada program pengajaran dan transfer pengetahuan kewarganegaraan menjadi pendekatan yang menekankan sikap-sikap personal-individual, moral dan perilaku sosial sebagaimana disposisi dan nilai-nilai bersama dari warga negara dalam kehidupan bersama yang menghargai hak-hak asasi manusia dan demokrasi di dunia yang penuh konflik. Pembelajaran dengan pendekatan ilmiah melalui konsepsi 5 M (mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan) memungkinkan perubahan paradigma pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dari pembelajaran pasif dan afirmatif kepada pembelajaran aktif, kooperatif, dan kritis.