Anda di halaman 1dari 8

E-ISSN 2621-0703

P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2020)

PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS


ALQUR’AN DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK
MAHASISWA PGSD STKIP MUHAMMADIYAH
MUARA BUNGO
Megawati1, Randi Eka Putra2
Program Studi PGSD STKIP Muhammadiyah Muara Bungo
Email: mega.uqi@gmail.com 1, randiekaputra23@gmail.com 2

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi masalah rendahnya nilai-nilai karakter yang ditunjukkan mahasiswa
saat pembelajaran IPA. Selama ini pembelajaran IPA lebih menekankan pada aspek kognisi dan
belum menggalakkan pentingnya penanaman nilai-nilai karakter di dalamnya pembelajaran.
Perubahan paradigma mengajar dirasa perlu dilakukan dimana perlu penyelarasan antara
penguasaan konsep maupun perbaikan karakter. Nilai karakter yang dikembangkan dalam
pembelajaran IPA dapat dilandaskan dalam Al-Qur’an. Sebab pada dasarnya nilai karakter
bersumber dari nilai-nilai agama. tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perangkat
pembelajaran, implementasi pembelajaran, keunggulan dan kelemahan sistem pembelajaran
integrasi pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an dalam pembelajaran IPA bagi mahasiswa PGSD
STKIP-MB. Penelitian ini dilaksanakan di STKIP-MB, dengan subyek penelitian adalah
mahasiswa Prodi PGSD semester II Tahun Akademik 2019/2020. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang didapatkan
kesesuaian RPS mencapai 91,07%. Artinya telah menunjukkan adanya integrasi penanaman
nilai-nilai karakter berbasis Al-Qur’an di dalam komponen-komponen penyusun RPS. Selain itu
dari hasil analisis angket, persentase keberhasilan penanaman pendidikan karakter berbasis Al-
Qur’an pada mahasiswa mencapai 82,35%. Artinya setelah adanya pembelajaran IPA melalui
pengintegrasian pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an berpengaruh positif terhadap
perkembangan pribadi mahasiswa, dimana nilai-nilai karakter pada diri mahasiswa dapat
terbangun dengan sangat baik.

Kata kunci: Pendidikan karakter, Al-Qur’an, Pembelajaran IPA.

ABSTRACT
This research was motivated by the problem of the low character values shown by students during
science learning. So far, science learning has emphasized the aspects of cognition and has not
promoted the importance of planting character values in learning. A change in the teaching
paradigm is deemed necessary where it is necessary to align the conceptual mastery and
character improvement. The character values developed in science learning can be based on the
Al-Qur'an. Because basically character values come from religious values. The purpose of this
study was to describe the learning tools, the implementation of learning, the advantages and
disadvantages of the integrated learning system of character education based on the Qur'an in
science learning for students of PGSD STKIP-MB. This research was conducted at STKIP-MB,
with the research subjects being students of the PGSD Study Program semester II of the
2019/2020 Academic Year. This type of research is a descriptive study using a quantitative
approach. The results of the research obtained the suitability of the RPS reached 91.07%. This
means that it has shown an integration of planting character values based on the Qur'an in the
components of the RPS. Apart from that, from the results of the questionnaire analysis, the
percentage of success in cultivating character education based on the Qur'an in students reached
82.35%. This means that after learning science through the integration of character education
based on the Qur'an, it has a positive effect on the personal development of students, where the
character values in students can be built very well.

Keywords: Character education, Al-Quran, Science learning.

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 734
E-ISSN 2621-0703

P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2020)


PENDAHULUAN menanamkan dan mengembangkan nilai
karakter pada siswa.
Penanaman pendidikan karakter Penanaman pendidikan karakter dalam
pada generasi bangsa sudah semestinya pembelajaran dapat dilakukan dengan
menjadi tanggungjawab bersama, dapat mengintegrasikan diantara keduanya.
dilihat dan rasakan bersama Pengintegrasian yang dimaksud adalah
kemerosotan moral generasi bangsa menyelaraskan nilai karakter baik dalam
semakin hari semakin memprihatinkan. perencanaan pembelajaran, metode
Terlebih lagi canggihnya teknologi dan pembelajaran, maupun evaluasi hasil
budaya modernisasi tanpa dibarengi belajar. Lebih jauh Zuchdi (2010)
filtrasi justru memperburuk dampak menambahkan bahwa pendidikan karakter
moral generasi bangsa. Untuk itu, yang diintegrasikan ke dalam pembelajaran
penanaman dan pengembangan karakter serta didukung dengan pengembangan
generasi bangsa saat ini wajib kultur sekolah, terbukti efektif meningkatkan
digalakkan, terlebih dunia pendidikan. pengamalan nilai-nilai target yang ingin
Sudah waktunya para pendidik Indonesia dicapai, sekaligus juga meningkatkan hasil
harus merubah mindset bahwa tujuan belajar.
akhir pembelajaran tidak hanya Pada dasarnnya pengintegrasian
menekankan pada aspek kognisi pendidikan karakter dalam pembelajaran
melainkan harus lebih menekankan pada IPA tidak akan merubah konsep IPA itu
aspek sikap. Penekanan aspek sikap sendiri, melainkan setiap tahapan
dalam pembelajaran dapat diterapkan membelajarkan IPA terkandung nilai
melalui penyelarasan antara pendidikan karakter didalamnya. Terlebih lagi
karakter dengan pembelajaran. pembelajaran IPA menuntut adanya
pendidikan karakter dapat keselarasan antara kognisi, sikap, dan
didefinisikan sebagai pendidikan yang keterampilan. Sehingga nantinya
mengembangkan nilai-nilai karakter pada diharapkan siswa tidak hanya mampu
diri siswa sehingga mereka memiliki nilai memahami konsep IPA melainkan juga
dan karakter sebagai karakter dirinya, mampu mencerminkan nilai karakter dalam
menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kepribadiannya. Hamzah (2015) juga
kehidupan dirinya, sebagai anggota menerangkan bahwa bentuk integrasi
masyarakat dan warganegara yang islam-sains untuk ilmu IPA dapat
religius, nasionalis, produktif, dan kreatif menggunakan pendekatan inter-disipliner,
(Kementerian Pendidikan Nasional, yaitu dengan memasukkan ayat-ayat
2010). Kemendiknas telah merumuskan kauniyah dalam Al-Qur’an ke dalam materi
setidaknya ada 13 nilai karakter yang pelajaran untuk memperdalam dan
dapat dikembangkan dalam memperkuat makna pemahaman yang
pembelajaran di kelas. Diantaranya dihasilkan.
adalah religius, jujur, toleransi, kerja Penanaman pendidikan karakter
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa hendaknya dimulai dari sejak dini, dan
ingin tahu, menghargai prestasi, gemar harus terus dikembangkan seiring dengan
membaca, bersahabat/komunikatif, pertambahan usia. Harapannya ketika
peduli lingkungan dan tanggung jawab. menginjak dewasa, mereka dapat menjadi
Semua nilai karakter tersebut pada pribadi yang berkarakter. Pada dasarnya
dasarnya dilandaskan pada nilai-nilai ketika seseorang telah menjadi mahasiswa
agama. Tanshzil (2012) menyatakan dapat dikatakan mereka telah dewasa, baik
bahwa pendidikan karakter memberikan secara umur maupun kepribadian.
pesan bahwa spritualitas dan nilai-nilai Sehingga seyogyanya mahasiswa sudah
agama tidak bisa dilepaskan dari mampu mencerminkan nilai karakter pada
pendidikan karakter. Sehingga nilai-nilai kepribadiannya. Namun pada kenyataanya
karakter yang tertuang dalam Al-Qur’an mahasiswa PGSD STKIP-MB belum dapat
dapat dijadikan sebagai landasan dalam mencerminkan hal tersebut, khususnya

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 735
E-ISSN 2621-0703

P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2020)


saat proses pembelajaran IPA bulan Mei sampai dengan Juli tahun 2020.
berlangsung. Kenyataan tersebut tampak Yaitu melakukan pengintegrasian
dari sikap kurang menghargai dosen, pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an
kurang bertanggungjawab dengan dalam pembelajaran IPA. Adapun subyek
kewajibannya, tidak disiplin dan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
kemandirian rendah, serta etika prodi PGSD semester II F STKIP MB yang
berkomunikasi juga rendah. terdiri dari 34 mahasiswa.
Melalui penerapan pendidikan Teknik pengumpulan data dalam
karakter berbasis Al-Qur’an dalam penelitian ini berupa non tes, dengan
pembelajaran IPA diharapkan menggunakan instrumen berupa lembar
mahasiswa tidak hanya paham tentang observasi dan angket. Lembar observasi
konsep IPA melainkan juga dapat belajar digunakan untuk mengumpulkan data
memperbaiki karakter mereka, sehingga berupa penilaian praktisi tentang relevansi
kedepannya mahasiswa dapat menjadi RPS dan pelaksanaan pembelajaran
pribadi yang lebih baik dan memiliki melalui pengintegrasian pendidikan
karakter yang kuat. Penelitian ini sangat karakter berbasis Al-Qur’an dalam
penting dilakukan mengingat jika pembelajaran IPA. Selain itu, lembar
keadaan tersebut terus diabaikan dan observasi juga digunakan dalam
tidak segera ditangani, maka mengumpulkan data berupa penilaian
dikhawatirkan mahasiswa tidak merasa validator berkenaan tentang
bahwa sebenarnya etika mereka selama pengembangan angket penanaman nilai-
ini kurang tepat. Lebih penting lagi kelak nilai karakter berbasis Alqur’an pada
mereka akan menjadi seorang guru, dan mahasiswa. Sedangkan Angket digunakan
salah satu kemampuan yang wajib untuk mengukur sejauh mana nilai-nilai
dimiliki oleh guru profesional adalah karakter berbasis Al-Qur’an telah tertanam
kemampuan kepribadian, artinya menjadi dalam diri mahasiswa dan telah
seorang guru harus memiliki kepribadian diaplikasikan dalam proses pembelajaran
yang mantab. Untuk itu, selama IPA. Angket yang dikembangkan peneliti
dibangku perkuliahan gemblengan memuat 13 nilai karakter yang akan diukur.
pendidikan karakter harus terus Analisis data yang digunakan dalam
ditanamkan, agar ketika menjadi guru, penelitian ini berupa analisis statistik dan
mereka dapat mencerminkan pribadi analisis deskriptif. Analisis statistik
yang berkarakter dan dapat digunakan untuk menganalisis penilaian
menanamkan nilai karakter tersebut validator tentang relevansi perancangan
kepada siswa. RPS terhadap pengintegrasian pendidikan
Berdasarkan uraian yang telah karakter berbasis Al-Qur’an dalam
dipaparkan, penelitian ini mengangkat pembelajaran IPA. Adapun kriteria relevansi
tema “pengintegrasian pendidikan RPS menggunakan skala Likert, dengan
karakter berbasis Al-Qur’an dalam rincian sebagai berikut:
pembelajaran IPA bagi mahasiswa
PGSD STKIP-MB”. Penelitian ini Tabel 1. Kriteria Interpretasi Skor Berdasarkan
merupakan penelitian dosen pemula, Skala Likert
maka fokus kajian penelitian ini dibatasi Skor rata-rata Kategori
pada seberapa jauh perubahan nilai (%)
karakter mahasiswa setelah 25-40 Tidak relevan
41-55 Kurang relevan
dilaksanakan penelitian. 56-70 Cukup relevan
71-85 Relevan
METODE 86-100 Sangat relevan
Penelitian ini merupakan jenis (Sumber: Riduwan, 2007)
penelitian deskriptif kuantitatif, telah Sedangkan Analisis deskriptif digunakan
dilaksanakan di prodi PGSD STKIP untuk mendeskripsikan hasil penilaian
Muhammadiyah Muara Bungo pada validator terhadap relevansi perancangan

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 736
E-ISSN 2621-0703

P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2020)


RPS, kelayakan pengembangan angket ke dalam perangkat pembelajaran yang
penanaman pendidikan karakter berbasis disusun peneliti. Perangkat pembelajaran
Al-Qur’an serta hasil pencapaian nilai yang disusun peneliti meliputi RPS berbasis
angket mahasiswa. Adapun kategori pendidikan karakter dalam Al-Qur’an dan
yang digunakan dalam menilai angket penanaman pendidikan karakter
keberhasilan penanaman pendidikan berbasis Al-Qur’an. RPS berbasis
karakter berbasis Al-Qur’an dijabarkan pendidikan karakter dalam Al-Qur’an
dalam tabel 2 berikut ini. digunakan peneliti sebagai pedoman dalam
melaksanakan pembelajaran IPA di kelas.
Tabel 2. Kategori Tingkat Keberhasilan Sedangkan angket penanaman pendidikan
penanaman pendidikan karakter berbasis Al- karakter berbasis Al-Qur’an digunakan
Qur’an dalam % untuk mengetahui persentase keberhasilan
Rentang Nilai Kategori penanaman nilai-nilai karakter pada diri
≥ 80 Sangat baik mahasiswa.
60-79 Baik
Penelitian ini diawali dengan
40-59 Cukup
20-39 Kurang penyusunan perangkat pembelajaran
≤20 Sangat kurang meliputi RPS dan angket. Terdapat tiga
(Sumber: Zainal, dkk , 2011) belas nilai karakter yang dipadukan dalam
perangkat pembelajaran, diantaranya
HASIL DAN PEMBAHASAN adalah nilai religius, jujur, toleransi, kerja
Penelitian ini dilatarbelakangi karena keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa
timbulnya keprihatinan dari peneliti yang ingin tahu, menghargai prestasi, gemar
berperan sebagai dosen, bahwa nilai- membaca, komunikatif, peduli lingkungan
nilai karakter mahasiswa selama dan tanggung jawab. Tiga belas nilai
mengikuti perkuliahan masih tergolong karakter tersebut landasan pengajarannya
rendah, baik ketika berinteraksi kepada didasarkan pada Al-Qur’an. Sebagai contoh
dosen, berinteraksi sesama mahasiswa, untuk nilai toleransi, di dalam kitab suci Al-
maupun lingkungan sekitar kampus. Hal Qur’an diterangkan salah satunya dalam
ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi surat al-Baqarah ayat 256 yang artinya:
peneliti mengingat kelak mereka akan “Tidak ada paksaan untuk
menjadi seorang pendidik, yang nantinya memasuki agama islam,
akan mengajarkan dan menanamkan sesungguhnya telah jelas jalan yang
nilai-nilai kebaikan kepada peserta didik benar daripada jalan yang sesat.
mereka. Oleh sebab itu peneliti berupaya Karena itu barang siapa yang ingkar
merubah nuansa pembelajaran IPA kepada thaghut dan beriman kepada
menjadi pembelajaran yang Allah, maka sesungguhnya ia telah
mengedepankan akan penanaman nilai- berpegang kepada tali yang amat kuat
nilai karakter dalam diri mahasiswa. Hal (islam) yang tidak akan putus. Dan
ini diperkuat dengan pernyataan Allah Maha mendengar lagi Maha
Rutherford dalam Zuchdi (2010) yang mengetahui” (Q.S al-Baqarah:256).
menjelaskan bahwa sains diyakini Berdasarkan ayat tersebut, Allah
berperan penting dalam pengembangan melarang bagi golongan yang memaksa
karakter siswa mengingat ilmu sains orang lain untuk memeluk keyakinan yang
sangat kental akan muatan nilai, sikap, dianutnya, sebab hanya Allah yang
dan moral. Untuk itu, upaya yang memberi kehendak kepada setiap makhluk-
dilakukan oleh peneliti adalah Nya agar bisa merasakan damai (Zamawi,
mengintegrasikan penanaman dkk. 2019). Selain itu, nilai kejujuran juga
pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an telah diterangkan dalam Al-Qur’an salah
dalam pembelajaran IPA. satunya dalam surat al-Maidah ayat 8, yang
Bentuk pengintegrasian yang artinya:
dimaksud peneliti adalah memadukan “Hai orang-orang yang beriman
pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an hendaklah kamu jadi orang-orang

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 737
E-ISSN 2621-0703

P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2020)


yang selalu menegakkan Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan
kebenaran karena Allah, menjadi bahwa ketujuh indikator yang dinilai,
saksi dengan adil. Dan janganlah semuannya mendapatkan penilaian tinggi
sekali-kali kebencianmu terhadap dari kedua validator, sehingga persentase
suatu kaum, mendorong kamu kesesuaian RPS mencapai 91,07%, atau
untuk berlaku tidak adil. Berlaku dalam kategori sangat relevan. Persentase
adillah, karena adil itu lebih dekat tersebut menunjukkan bahwa RPS yang
kepada takwa.Dan bertakwalah disusun telah menunjukkan adanya
kepada Allah, sesungguhnya Allah integrasi penanaman nilai-nilai karakter
Maha Mengetahui apa yang kamu berbasis Al-Qur’an di dalam komponen-
kerjakan” (Q.S al-maidah:8). komponen penyusun RPS.
Berdasarkan penjelasan dari surat Kedua validator juga dilibatkan dalam
tersebut Allah sangat menganjurkan kita menilai kelayakan angket penanaman nilai-
semua untuk selalu berlaku adil dan jujur nilai karakter berbasis Al-Qur’an pada
kepada siapapun disetiap waktu dan mahasiswa. Angket dikembangkan
keadaan, karena nilai keadilan dan berdasarkan indikator yang telah
kejujuran dekat sekali rasa ketakwaan. ditentukan, jumlah indikator angket
Sebelum RPS dan angket dapat sebanyak 13 butir yang dijabarkan menjadi
digunakan, peneliti terlebih dahulu 26 butir angket. Hasil validasi instrumen
memvalidasi kedua instrumen tersebut angket oleh validator dianalisis
kepada dua validator. Kegiatan validasi menggunakan formula Gregory. Analisis
sangat penting dilakukan dengan Gregory (2000) digunakan untuk
maksud mengetahui seberapa jauh memeriksa kecocokan antara indikator
instrumen mampu mengungkapkan dengan butir-butir angket, yaitu dalam
dengan tepat ciri atau keadaan menilai relevan atau kurang relevan
sesungguhnya dari obyek ukur masing-masing butir indikator bila
(Matondang, 2009). Draf instrumen dicocokkan dengan butir angketnya.
validasi RPS dan angket diberikan Berdasarkan hasil analisis butir angket
kepada kedua validator pada bulan menunjukkan bahwa nilai content validity
Maret 2020. Setelah draf kedua (validitas konten) dari instrumen angket
instrumen tersebut selesai dinilai, maka yang divalidasi sebesar 0,769. Nilai
pada bulan April 2020 peneliti melakukan tersebut lebih besar dari nilai standar yang
analisis data dengan dibantu oleh ditetapkan oleh formula Gregory (>0,700).
anggota peneliti. Hasil analisis data Hal tersebut dapat diartikan bahwa butir
instrumen RPS di sajikan dalam gambar angket yang dikembangkan berkriteria baik
1. menurut kedua validasi dan siap untuk
digunakan. Mengingat ada enam butir
pernyataan yang dinilai kurang relevan,
maka peneliti memutuskan keenam
pernyataan tersebut tidak digunakan,
sehingga butir angket penanaman
pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an
berjumlah 20 butir pernyataan.
Pengambilan data dalam penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli
2020 di prodi PGSD STKIP-MB semester II
kelas F. Perkuliahan pada mata kuliah
pembelajaran IPA SD semester II kelas F
Gambar 1. Grafik Hasil Validasi Kesesuaian dilaksanakan setiap hari senin pukul 13.30-
RPS oleh validator 15.30 yaitu dengan melakukan
pembelajaran IPA melalui pengintegrasian
pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an.

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 738
E-ISSN 2621-0703

P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2020)


RPS yang telah dinilai relevan oleh tidak bisa dipisahkan dari konsep
validator dijadikan sebagai pedoman Ketuhanan. Artinya segala ilmu sains
dalam melaksanakan kegiatan berkaitan erat dengan penciptanya. Secara
perkuliahan. Perkuliahan awalnya tidak langsung suasana pembelajaran yang
dilaksanakan secara tatap muka yaitu demikian, dan terus dijadikan pembiasaan,
selama tiga kali pertemuan. Namun maka nilai-nilai karakter mahasiswa akan
karena terjadinya pandemi Covid-19, tumbuh dan berkembang. Hal ini sesuai
perkuliahan dilanjutkan secara daring dengan salah satu prinsip pengembangan
dengan menggunakan aplikasi zoom dan pendidikan karakter (Kurikulum, 2010) yaitu
google classroom. Materi perkuliahan berkelanjutan. Apalagi jika penanaman
yang diajarkan kepada mahasiswa juga pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke
telah diintegrasikan dengan pendidikan dalam kurikulum maupun budaya kampus,
karakter berbasis Al-Qur’an. Sebagai maka dapat dipastikan penanaman nilai-
contoh Pada pertemuan pertama materi nilai karakter mahasiswa dapat lebih
yang disampaikan adalah sistem maksimal.
sirkulasi pada manusia. materi yang Sebagai upaya untuk mengukur
dirancang oleh peneliti dimulai dengan seberapa jauh nilai-nilai karakter dapat
menggambarkan betapa besarnya kuasa terbangun dalam diri mahasiswa setelah
Allah SWT dalam mengatur sistem selesai mengikuti perkuliahan pembelajaran
anatomi fisiologi manusia yang sangat IPA dengan pengintegrasian pendidikan
rumit dan kompleks, termasuk sistem karakter berbasis Al-Qur’an, maka peneliti
sirkulasi pada manusia. Hal tersebut membagikan angket penanaman
telah dijelaskan dalam firman Allah di pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an
dalam surat Fushshilat ayat 35, yang kepada seluruh mahasiswa di kelas. Angket
artinya: pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an
“Kami akan memperlihatkan tersebut telah dibagikan kepada 34
kepada mereka tanda-tanda mahasiswa. Dalam angket tersebut
kekuasaan kami disegenap ufuk terdapat 20 pernyataan yang mesti diisi
dan pada diri mereka sendiri, oleh mahasiswa. Angket diberikan di
sehingga jelaslah bagi mereka pertemuan terakhir melalui aplikasi
bahwa Al-Qur’an itu adalah classroom.
benar” (Q.S Fushshilat:35) Hasil analisis data angket
Berdasarkan ayat tersebut, Perlu menunjukkan terdapat lima nilai karakter
dipahami bersama bahwa tubuh manusia yang memiliki nilai persentase lebih tinggi
diciptakan dan didesain oleh Allah SWT dibandingkan dengan kedelapan nilai
dengan sangat sempurna. Dapat kita karakter lainnya. Diantaranya adalah nilai
lihat kuasa Allah dalam mengatur sistem kejujuran, kreatif, mandiri, komunikatif dan
sirkulasi manusia. Tubuh manusia dapat rasa ingin tahu. Terdapat 4 mahasiswa
menjadi sehat dan bugar hanya jika yang nilai karakternya dalam kategori
sistem sirkulasi dalam tubuhnya berjalan sangat baik, 24 mahasiswa dalam kategori
dengan baik. Darah, jantung, dan baik, sedangkan 6 mahasiswa dalam
pembuluh darah sebagai organ sirkulasi kategori cukup baik. Persentase
memerankan peranan penting dalam keberhasilan penanaman pendidikan
mengalirkan zat-zat makanan maupun karakter berbasis Al-Qur’an pada
oksigen ke seluruh tubuh melalui sistem mahasiswa disajikan dalam gambar 2 di
yang rumit dan kompleks. Begitu juga bawah ini.
pada materi di perkuliahan-perkulihan
selanjutnya, peneliti juga selalu berupaya
mengintegrasikan materi IPA ke dalam
Al-Qur’an. Hal ini bertujuan agar
mahasiswa secara perlahan-lahan
mampu memahami bahwa ilmu sains

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 739
E-ISSN 2621-0703

P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2020)


pembelajaran IPA akan lebih maksimal jika
kegiatan perkuliahan dilaksanakan secara
tatap muka. Sebab peneliti lebih leluasa
menanamkan dan mengembangkan nilai-
nilai karakter di setiap tahapan
pembelajaran. Selain itu perkembangan
nilai-nilai karakter pada diri setiap
mahasiswa lebih mudah dilihat dan
dipantau baik pada saat proses perkuliahan
maupun diluar perkuliahan.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Gambar 2. Persentase keberhasilan ditarik kesimpulan bahwa pengintegrasian
penanaman pendidikan karakter
pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an
berbasis Al-Qur’an pada
mahasiswa dalam pembelajaran IPA diawali dengan
penyusunan perangkat pembelajaran
Berdasarkan nilai persentase yang meliputi RPS dan angket. Terdapat tiga
disajikan dalam gambar 2 di atas, nilai belas nilai karakter yang dipadukan dalam
tersebut dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran, Tiga belas nilai
setelah adanya pembelajaran IPA karakter tersebut landasan pengajarannya
melalui pengintegrasian pendidikan didasarkan pada Al-Qur’an.
karakter berbasis Al-Qur’an berpengaruh Implementasi pengintegrasian
positif terhadap perkembangan pribadi pendidikan karakter berbasis Al-Qur’an
mahasiswa, dimana nilai-nilai karakter dalam pembelajaran IPA dimulai dari
pada diri mahasiswa dapat terbangun penyusunan perangkat pembelajaran,
dengan sangat baik. Lebih jauh materi perkuliahan yang diajarkan, dan
diharapkan melalui pendidikan karakter angket penanaman pendidikan karakter.
akan menghasilkan manusia Indonesia Dari hasil penelitian menunjukkan RPS
yang berkarakter sesuai yang disusun mencapai kesesuaian
dengan tujuan dan cita-cita pendidikan. 91,07%, artinya telah menunjukkan adanya
Pada dasarnya penelitian berkaitan integrasi penanaman nilai-nilai karakter
dengan pendidikan karakter telah banyak berbasis Al-Qur’an di dalam komponen-
dilakukan oleh peneliti-peneliti komponen penyusun RPS. Selain itu dari
sebelumnya. Mereka telah membuktikan hasil analisis angket, persentase
bahwa penanaman pendidikan karakter keberhasilan penanaman pendidkan
dapat dilakukan salah satunya melalui karakter berbasis Al-Qur’an pada
proses pembelajaran. Sebagai contoh mahasiswa mencapai 82,35%. Artinya
dari hasil penelitian Khusniati (2012) setelah adanya pembelajaran IPA melalui
menunjukkan bahwa pendidikan karakter pengintegrasian pendidikan karakter
dapat diterapkan dalam pembelajaran berbasis Al-Qur’an berpengaruh positif
IPA melalui model kontekstual. Nilai terhadap perkembangan pribadi
karakter yangdapat ditumbuhkan melaui mahasiswa, dimana nilai-nilai karakter pada
pembelajaran kontekstual, diantaranya diri mahasiswa dapat terbangun dengan
adalah nilai kedisiplinan, tangung jawab, sangat baik. Berdasarkan hal tersebut
menghargai prestasi oranglain, rasa ingin penanaman pendidikan karakter kepada
tahu, percaya diri, kreatif, komunikatif, mahasiswa akan jauh lebih maksimal jika
berpikir logis dan kritis, mengetahui tidak hanya dilaksanakan dalam proses
kelebihan dan kekurangan diri sendiri, perkuliahan, namun juga dapat
serta menghargai pendapat orang lain. diintegrasikan ke dalam kurikulum maupun
Pengintegrasian pendidikan budaya kampus.
karakter berbasis Al-Qur’an dalam

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 740
E-ISSN 2621-0703

P-ISSN 2528-6250 Jurnal Muara Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2020)


DAFTAR PUSTAKA Metodologi Pembelajaran berdasarkan
Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk
Gregory, R J. 2000. Psychological Daya saing dan Karakter Bangsa.
Testing: History, Principles, and (online).(http://www.slideshare.net/mus
Applications. Boston: Allyn & Bacon. tahal/pend-budaya-karakter-
bangsa,diunduh 20 April 2013).
Hamzah, Faiz. (2015). Studi
Pengembangan Modul Riduwan. 2007. Skala Pengukuran
Pembelajaran IPA Berbasis Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Integrasi Islam-Sains Pada Alfabeta.
PokokBahasan Sistem Reproduksi
Kelas IX Madrasah Tanshzil Sri Wahyuni. (2012). Model
Tsanawiyah.Jurnal Pendidikan Pembinaan Pendidikan Karakter Pada
Islam.Volume 1, nomor 1, Lingkungan Pondok Pesantren Dalam
September 2015. Membangun Kemandirian Dan Disiplin
Santri (Sebuah Kajian Pengembangan
Khusniati, M. (2012). Pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan). Jurnal
Karakter Melalui Pembelajaran IPA. Penelitian Pendidikan. Vol. 13 No. 2
Jurnal Pendidikan IPA Oktober 2012.
Indonesia.Volume 1 edisi 2 hal 204-
210. Zainal, Aqib, dkk. (2011). Penelitian
Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB,
Matondang, Zulkifli. 2009. Validitas dan dan TK. Bandung:Yrama Widya.
Reabilitas Suatu Instrumen
Penelitian. Jurnal Tabularasa PPS Zuchdi, dkk. (2010). Pengembangan Model
UNIMED volume 6 Nomor 1. Pendidikan Karakter Terintegrasi
Dalam Pembelajaran Bidang Studi di
Nawawi, Hadari. (2012). Metode Sekolah Dasar. JurnalCakrawala
Penelitian Bidang sosial. Pendidikan. Mei 2010.
Yogyakarta: Gajahmada University
Press.

Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas.


(2010). Bahan Pelatihan Penguatan

ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/mp 741

Anda mungkin juga menyukai